FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
CASE REPORT
ILMU PENYAKIT DALAM
Definisi
Kelainan otot
jantung
Aterosklerosi
s koroner
Hipertensi
sistemik
Penyakit jantung
lain
Miokarditis
Penyakit
Kardiomiopati
Amyloidosis jantung
jantung
(VSD,PDA)
Hipertensi pulmonal
kongenital
PATOFISOLOGI
Bila jantung mendadak menjadi rusak berat, seperti
infark miokard, maka kemampuan pemompaan
jantung akan segera menurun. Sebagai akibatnya
akan timbul dua efek utama penurunan curah jantung,
dan bendungan darah di vena
Sewaktu jantung mulai melemah, sejumlah respons
adaptif lokal mulai terpacu dalam upaya
mempertahankan curah jantung. Respons tersebut
mencakup
- peningkatan aktivitas adrenergik simpatik,
- peningkatan beban awal akibat aktivasi sistem reninangiotensin-aldosteron,
- dan hipertrofi ventrikel.
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Kelas II
Aktivitas fisik sedikit terbatasi. Saat istirahat tidak ada
keluhan. Tapi aktivitas fisik yang umum dilakukan
mengakibatkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Kelas III
Aktivitas fisik sangat terbatasi. Saat istirahat tidak ada
keluhan. Tapi aktivitas ringan menimbulkan rasa lelah,
palpitasi, atau sesak nafas.
Kelas IV
Tidak dapat beraktivitas tanpa menimbulkan keluhan. Saat
istirahat bergejala. Jika melakukan aktivitas fisik, keluhan
bertambah berat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa :
Anjuran umum :
Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.
Tindakan Umum :
Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 g pada gagal jantung ringan
dan 1 g pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter pada gagal
jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan).
Hentikan rokok
Aktivitas fisik (latihan jasmani : jalan 3-5 kali/minggu selama 20-30
menit )
Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
CLAS SYMPTOMS
1-YEAR
MORTALITY
*
None, asymptomatic left ventricular 5 %
II
dysfunction
Dyspnoea or
III
physical exertion
Dyspneoea or fatigue on normal daily 10 % - 20
IV
activities
Dyspnoea or fatigue at rest
fatigue on moderate 10 %
%
40 % - 50
%.
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 62 tahun
Alamat
: Cililitan
Pekerjaan
: Pensiunan
Agama
: Islam
Jaminan
: BPJS Kesehatan
Tanggal Masuk : 10-06-2015
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 10
Juni 2015 pukul 06.00 WIB secara
autoanamnesis.
Keluhan Utama
Sesak napas.
Riwayat Penyakit
Dahulu :
Riwayat Hipertensi 5 tahun yang lalu dan pasien
didiagnosis penyakit ginjal dan jantung sekitar 3 tahun
yang lalu dan pasien mendapatkan pengobatan rutin yaitu:
Furosemide 1 x 40 mg
Miniaspi 1 x 80mg
Farsorbid 1 x 5 mg
Simvastatin 1 x 10 mg
Merck Concor Bisoprolol 1 x 2,5 mg
Diovan 1 x 80mg
Riwayat Kebiasaan
Pribadi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik dilakukan pada tanggal
10 Juni 2015, pukul 11.00 WIB
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Frekuensi pernafasan : 24 kali/menit
Suhu : 37,3oC diukur di axilla sinistra
Kepala : Normocephali
Mata : pupil isokor 3mm/3mm, CA +/+
SI -/Telinga : Normotia, liang telinga lapang,
serumen (- /-)
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-),
nafas
cuping hidung (-), konka hipertrofi (-),
hiperemis (-)
Mulut : bibir kering (-), mukosa bibir lembab
(+), faring hiperemis (-), T1-T1
Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak
meningkat
Thoraks:
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi: VF simetris kanan dan kiri
Perkusi: sonor simetris kanan dan kiri
Auskultasi:
Pulmo : BND vesikuler, rh +/+, wh -/Cor : S1 S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi: perut tampak mendatar
Auskultasi: Bising Usus 5x/m
Palpasi: Nyeri tekan di regio epigastrium
Perkusi: Timpani, Nyeri ketok di regio epigastrium
Ekstremitas
Akral hangat, CRT < 2 edema
- -
- -
Pemeriksaan Lab
Laboratorium
Hb
= 10.7 g/dl (L)
Ht = 34.0 % (L)
Trombosit
= 169 rb/ul
Leukosit
= 10.4 rb/ul (H)
GDS= 110
/dl
mg
Troponin T: Negatif
Elektrolit
Natrium : 144 mmol/L
Kalium : 5.5 mmol/L (H)
Clorida : 120 mmol/L (H)
Pemeriksaan EKG
Foto Thoraks
Foto Thorax:
Cor : CTR > 50%
dengan aorta elongated
Pulmo : Tak ada
infiltrate
Sinus dan diafragma
dalam batas normal
Costae dan tulangtulang normal
Kesan : Cardiomegali
dan hypertensive heart
configuration
Diagnosis Kerja
= broncopneumonia
CHF ec HHD
HT gr I
Dispepsia
Intake sulit
Anemia
Hiperkalemia
Diagnosis Banding= Penatalaksanaan:
Pro Rawat Inap
Diet: Lunak TKTP
MM /
Levofloxacine 1 x 500 mg
Furosemid 2 X 1 amp
Tromboaspilet 1 x 80 mg
Fasorbid 3 x 5 mg
Simvastatin 1 x 20 mg
Bisoprolol 1 x 2,5 mg
Diovan 1 x 80mg
Clopidogrel 1 x 75mg
Laxadin syr 1x11cc
ANALISIS KASUS
Diagnosis Congestive Heart Failure (CHF) ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis :
Pasien mengalami :
Sesak nafas saat melakukan aktivitas (Dispnea deffort)
Sesak nafas saat posisi tidur terlentang
Sesak nafas saat malam hari (Paroksismal nokturnal dispnea)
Batuk
Pemeriksaan fisik :
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Suhu: 37,3oC diukur di axilla sinistra
Thoraks :
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris kanan dan
kiri
Palpasi: VF kanan = kiri
Perkusi: sonor simetris kanan dan kiri
Auskultasi:
Pulmo : BND vesikuler, rh +/+, wh -/ Cor : S1 S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Kriteria Minor
Edema eksremitas
Batuk malam hari
Dispnea deffort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Takikardi(>120/menit)
Tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien memenuhi 1 kriteria
mayor dan 2 kriteria minor tersebut, maka dapat disimpulkan
diagnosis kerja pada pasien tersebut adalah Congestive Heart
Failure (CHF)
TERIMA KASIH