Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
/KPTS/414.109/2014
TENTANG
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KEEMPAT
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN
NOMOR 188.4/
/KPTS/414.012/2014
TENTANG
REVISI
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN
resiko
terjadinya
infeksi
tersebut
maka
perlu
diterapka
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit yaitu kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pmbinaan,pendidikan , pelatihan, monitoring dan
evaluasi.
TUJUAN
Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit yang dilaksanakn oleh semua unit di rumah
sakit, meliputi kualitas pelayanan, manajemen resiko, serta kesehatan dan
keselamatan kerja.
SASARAN :
Semua karyawan rumah sakit,mahasiswa praktek, pasien, pengunjung rumah
sakit.
KEBIJAKAN :
I.
KEBIJAKAN
ORGANISASI
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
SK
Direktur
yang
mempunyai
tugas,
fungsi
dan
spesialis
penyakit
dalam,
spesialis
patologi
klinik,
dengan
aseptik,setelah
pasien,
sebelum
melakukan
melakukan
tindakan
tindakan
invasif
yang
pelindung
wajah
dan
visor),
topi,
gaun
clening
pelindung
diri
service,
hendaknya
laundry,
sesuai
pemakaian
dengan
alat
indikasi
pemakaian.
d. Pemakaian APD dilakukan sebelum kontak dengan pasien.
e. Untuk penyakit yang menular lewat udara baik pasien
maupun pengunjung wajib memakai masker.
f. Untuk
APD
ditempat
yang
disposable
sampah
infeksius
setelah
yang
dipakai
telah
dibuang
disediakan
mengurangi
tapi
tidak
menghilangkan
jumlah
untuk
mengurangi
atau
menghilangkan
flora
terjadinya
kontaminasi
pada
pakaian
atau
lingkungan.
c. Mencuci dan desinfeksi peralatan bekas pakai sebellum
digunakan kembali.
d. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan ke
dalam kantong/wadah yang tidak rusak saat dingkut.
e. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen yang sudah
digunakan.
7. Kebersihan lingkungan
Membersihkan dan desinfeksi peralatan dan perlengkapan dalam
ruang perawatan pasien secara rutin setiap hari dan bilamana
perlu.
8. Penempatan Pasien
a. Isolasi pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri serta
lingkungan
dan
dapat
mencemari
lingkungan
di
dalam
III.
rumah
sakit
yang
diselenggarakan
oleh
Komite
PPI
penggunaan
beberapa
antibiotika
tertentu
yang
infeksi
nosokomial
merupakan
suatu
kegiatan
VII.
VIII.
RSUD
Dr.R.Koesma
Kabupaten
Tuban
diwajibkan
standard dan
menular
melalui
udara
harus
mendapatkan
pelatihan
infeksi
yang
sesuai
dan
protocol
bila
terpajan.
c. Dilakukan
upaya
mencari
sumber
infeksi
dengan
pemeriksaa
mikrobiologik.
d. Komite PPI mengusulkan kepada Direktur untuk menutup ruangan
rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
e. Bila memungkinkan pasien yang mengalami KLB infeksi nosokomial
dirawat di ruang isolasi, bila tidak memungkinkan maka dilakukan
kohorting.
f. Petugas yang merawat pasien tersebut wajib menggunakan APD
sesuai dengan kewaspadaan standard da kewaspadaan berbasis
transmisi.
X.
dinding
licin,
serta
sudut
ruangan
tidak
tajam
dan
terjadinya
aspirasi
kesadaran,
pada
disfagia
dan
pasien-pasien
dengan
pada
dengan
pasien
nasogastric tube.
2. Pemakaian
intubasi
dilakukan
dalam
jangka
waktu
yang
sesingkat mungkin.
3. Pasien dengan imunocompromized hendaknya dipisahkan dengan
pasien yang memiliki penyakit yang menular lewat udara.
DIREKTUR RSUD Dr. R. KOESMA
KABUPATEN TUBAN
Dr. H. ZAINUL ARIFIN, Sp. PK
Pembina Tk. I
NIP. 19630424 198901 1 001