Anda di halaman 1dari 70

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT
DALAM UPAYA KESEHATAN
DAN
DI LINGKUNGAN
PUSKESMAS
W. Naweng T,dr

Visi
Pembangunan
Kesehatan
Tercapainya Kecamatan
Sehat menuju Terwujudnya Indonesia
Sehat.
Kecamatan Sehat adalah gambaran masy kecamatan masa
depan yg ingin dicapai dgn pemb kes Masy yg hidup dlm
lingk dan dgn perilaku sehat, memiliki kemamp utk
menjangkau pelayanan kes yg bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya.
Indikator Kecamatan Sehat :

Lingkungan Sehat
Perilaku Sehat
Cakupan Yankes yang bermutu
Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan Visi masing2 Puskesmas diharapkan mengacu pada


terwujudnya Kecamatan Sehat

Misi

Menggerakkan pembangunan berwawasan


kesehatan di wilayah kerjanya
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarasat di wilayah kerjanya
Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

FUNGSI PUSKESMAS
PUSAT
PUSAT
PUSAT
PUSAT
PEMBANGUN
PEMBANGUN
PMBANGUNA
PMBANGUNA
AN
WILAYAH
AN
WILAYAH
N
WILAYAH
N
WILAYAH
BERWAWASA
BERWAWASA
BERWAWASA
BERWAWASA
N
N
N
KES
N
KES
KESEHATAN
KESEHATAN

PUSAT
PUSAT
PUSAT
PUSAT
PEMBERDAYA
PMBERDAYAA
PEMBERDAYA
PMBERDAYAA
AN
N
AN
N
MASYARAKAT
MASYARAKAT
MASYARAKAT

PUSAT
PUSAT
PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT
PRIMER
PRIMER

PUSAT
PUSAT
PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
PERORANGAN
PERORANGAN
PRIMER
PRIMER

Tujuan

Tujuan pembangunan kesehatan yang


dilaksanakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembngunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang yg bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
dalam rangka mewujudkan MDGs.

Fungsi

Pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan
Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Pusat Pelayanan kesehatan Strata
Pertama :

Pelayanan Kesehatan Perorangan


Pelayanan Kesehatan Masyarakat

AZAS PENYELENGGARAAN
1.
2.
3.
4.

AZAS
AZAS
AZAS
AZAS

PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KETERPADUAN
RUJUKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Umum

Peserta Didik mengetahui tentang


Pemberdayaan Masyarakat

Khusus

Peserta didik mengetahui dasar dan latar


belakang Pemberdayaan Masyarakat
Peserta Didik mengetahui tentang
pelaksanaan dan implementasi
Pemberdayaaan Masyarakat

PENDAHULUAN

Pemberdayaan masyarakat di bidang


kesehatan merupakan sasaran utama dari
promosi kesehatan. Masyarakat atau
komunitas merupakan salah satu dari
strategi global promosi kesehatan
pemberdayaan (empowerment) sehingga
pemberdayaan masyarakat sangat penting
untuk dilakukan agar masyarakat sebagai
primary target memiliki kemauan dan
kemampuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka

TUJUAN

Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan,


dan pemahaman akan kesehatan individu,
kelompok, dan masyarakat.
Menimbulkan kemauan yang merupakan
kecenderungan untuk melakukan suatu
tindakan atau sikap untuk meningkatkan
kesehatan mereka.
Menimbulkan kemampuan masyarakat
untuk mendukung terwujudnya tindakan
atau perilaku sehat.

MANDIRI SECARA
KESEHATAN
1) Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan
faktorfaktoryang mempengaruhi masalah kesehatan
terutama di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.
Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan tentang
penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi,
serta bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan
gangguan kesehatan.
2) Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri dengan menggali potensi-potensi masyarakat
setempat.
3) Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari
berbagai ancaman kesehatan dengan melakukan tindakan
pencegahan.
4) Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan
terusmenerus melalui berbagai macam kegiatan seperti
kelompok kebugaran,olahraga, konsultasi dan sebagainya.

PRINSIP PEMBERDAYAAAN
MASYARAKAT
1) Menumbuh kembangkan potensi
masyarakat.
2) Mengembangkan gotong-royong
masyarakat.
3) Menggali kontribusi masyarakat.
4) Menjalin kemitraan.
5) Desentralisasi.

PERAN PETUGAS
KESEHATAN

1) Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatankegiatan maupun program-program


pemberdayaan masyarakat meliputi
pertemuan dan pengorganisasian masyarakat.
2) Memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau
berkontribusi terhadap program tersebut.
3) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan
teknologi kepada masyarakat dengan
melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat
vokasional.

Ciri pemberdayaan
masyarakat
1) Community leader: petugas kesehatan melakukan
pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemimpin
terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
ustad, dan sebagainya.
2) Community organization: organisasi seperti PKK,
karang taruna, majlis taklim, dan lainnnya merupakan
potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
3) Community Fund: Dana sehat atau Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) yang
dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai
salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat.

4) Community material : setiap daerah memiliki potensi


tersendiri yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan
pengerasan jalan untuk memudahkan akses ke
puskesmas.
5) Community knowledge: pemberdayaan bertujuan
meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan
berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan
pendekatan community based health education.
6) Community technology: teknologi sederhana di
komunitas dapat digunakan untuk pengembangan
program kesehatan misalnya penyaringan air dengan
pasiratau arang.

Mengapa perlu ada


Pemberdayaan Masyarakat

Kemandirian masyarakat dalam memelihara,


meningkatkan dan melindingi kesehatannya
adalah cita-cita bangsa Indonesia.
Selaras dengan Paradigma Sehat (sehat Jasmani
dan Rohani).
Walaupun tidak mudah , karena kondisi
masyarakat Indonesia yg masih rendah secara
ekonomi, pendidikan dan kesehatan; tapi
Indonesia harus berjuang keras untuk
meningkatkan kualitas manusia.
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari
tiap individu, masyarakat, pemerintah dan
swasta;partisipasi masyarakat memegang peran
penting.

Kesadaran pentingnya peran serta


masyarakat : mencapai Visi Indonesia
Sehat.
1.
Menggerakan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan.
2.
Mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
3.
Memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yg bermutu.
4.
Memelihara dan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.

Beberapa Definisi

Tindakan sosial di mana penduduk


sebuah komunitas membuat perencanaan
kolektif untuk memecahkan masalah
sosial atau memenuhi kebutuhan sosial
sesuai dengan kemampuan dan
sumberdaya yang dimiliki.
Digunakan sebagai pendekatan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan
mengangkat harkat hidup.

Adalah sebuah transformasi hubungan


kekuasaan, yang meliputi penguasaan
sumber daya, perubahan persepsi dan
keyakinan akan diri sendiri yg dapat dilihat
sebagai suatu proses.
Ife (1995) providing people with the
resources,opportunities, knowledge and skills
to increase their capaciti to determine theit
own future and to participate in and affect
the life of their community.

Kartasasmita ( 1996) dan Sumodiningrat


(1999) : keberdayaan masyarakat sebagai
kemampuan individu yang bersanyawa dgn
masyarakat dalam membangun
keberdayaan masyarakat ybs. Masyarakat
dgn keberdayaan tinggi adalah masyarakat
yg sebagian besar anggotanya sehat fisik
dan mental, terdidik dan kuat dan memiliki
nilai-nilai interinsik yg juga menjadi sumber
keberdayaan seperti sifat kekeluargaan,
gotong royong dan keragaman.

Asal kata : Empowerment, yang artinya


membuat agar mempunyai
kekuatan/kekuasaan.
Mempunyai sifat :
1.
2.

Dapat berubah
Dapat diperluas

CRAIG & MAYO : Empowerment is the road to


participation.
Terciptanya partisipasi dalam pembangunan
kesehatan memerlukan pra-kondisi yaitu
Keberdayaan Masyarakat.

Pemberdayaan Masyarakat adalah salah satu


Sub Sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional.

Merupakan salah satu strategi dan ditetapkan


Departemen Kesehatan untuk mendorong
kemandirian masyarakat agar hidup sehat.
Pendekatan Kuratif & Rehabilitatif saja tidak
mungkin menciptakan Indonesia Sehat,
sehingga paradigma penbangunan kesehatan
diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi
menuju kawasan sehat dengan menekankan
peran aktif masyarakat.
Dalam Paradigma baru ini, penekanan pada
upaya Promotif dan preventif, tanpa
mengabaikan pendekatan kuratif dan
rehabilitatif.

Lingkup Pemberdayaan Masyarakat yg


dilakukan masih dalam bentuk Mobilisasi
Masyarakat. Belum dalam bentuk
Advokasi dan Pengawasan Sosial oleh
perorangan, kelompok dan masyarakat,
seperi disebutkan dalam Sistem
Kesehatan Nasional thn 2004

Proses Pemberdayaan

Merubah pola relasi lama subyek-obyek


menjadi subyek-subyek. Hasil akhir berupa
beralihnya fungsi individu yg tadinya
adalah obyek menjadi subyek.
Kartasasmita (1996) : Pendekatannya harus
dimulai dgn menciptakan iklim yang
memungkinkan berkembangnya potensi
masyarakat. Dasar pemikiran: Tidak ada
masyarakat yg tanpa daya, pemberdayaan
adalah upaya untuk membangun daya tsb
dgn mendorong, memotivasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yg
dimiliki serta berupaya untuk
mengembangkannya.

Ife (1995) mengusulkan 3


strategi

1.
2.
3.

Kebijakan dan Perencanaan.


Aksi Politik dan Sosial
Pendidikan dan Peningkatan
Kesadaran.

Tujuan

Membentuk individu dan masyarakat


yang menjadi mandiri.
Kemandirian masyarakat : kondisi
masyarakat yg memiliki kemampuan
berfikir, memutuskan & melakukan
sesuatu yg dianggap tepat demi
pemecahan masalah yg dihadapi dengan
menggunakan daya kemampuan kognitif,
konatif,psikomotor dan afektif
mengerahkan sumber daya yg dimiliki
oleh masyarakat dan lingkungan

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah


satu bagian penting pula dalam kerangka kerja
organisasi kolaboratif.
Dalam bidang kesehatan, pemberdayaan
masyarakat ini merupakan salah satu tema
sentral
Mengukur pemberdayaan masyarakat tersebut
masih cukup sulit untuk dilakukan dan
dilaksanakan

Beberapa pertanyaan kunci, yang berhubungan dengan


masalah teoretis
1.

2.

3.

Pertama, siapakah masyarakat yang menjadi konteks


program; Pengenalan karakter masyarakat ini penting dan
dilatar belakangi oleh bukti-bukti bahwa masyarakat
bersifat heterogen dan memiliki energi, waktu, motivasi,
dan kepentingan yang berbeda-beda.
Pertanyaan kedua berkaitan dengan faktor-faktor apa saja
yang sekiranya dapat mempengaruhi pemberdayaan
masyarakat. Berdasarkan penelitian Laverack, faktor-faktor
tersebut antara lain partisipasi, kepemimpinan, analisis
masalah, struktur organisasi, mobilisasi sumber daya, link
(tautan) terhadap yang lain, pertanyaan mengapa,
manajemen program, dan peran dari pihak luar.
Pertanyaan ketiga adalah apakah pemberdayaan
masyarakat ini merupakan proses atau merupakan
outcome. pemberdayaan masyarakat adalah proses yang
dinamis dan melibatkan berbagai hal, seperti
pemberdayaan personal, pengembangan kelompok kecil
yang bersama-sama, organisasi masyarakat, kemitraan,
serta aksi sosial politik.2 Adapun, sebagai outcome, ia
merupakan perubahan pada individu maupun komunitas
yang bersifat saling mempengaruhi.

Beberapa pertanyaan kunci, yang


berhubungan dengan masalah praktis

pertama, bagaimana kita dapat


mengembangkan kapasitas sebagai bagian
dari pendekatan program.
kedua berhubungan dengan bagaimana kita
dapat mempromosikan pemberdayaan,
melampaui upaya-upaya untuk mengukurnya
ketiga, bagaimana pendekatan tersebut dapat
mempengaruhi peran dan tanggung jawab dari
pemangku-pemangku kepentingan.

INDIKATOR PEMBERDAYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Kebebasan mobilitas individu


Kemampuan membeli komoditas kecil
Kemampuan membeli komoditas besar
Terlibat dalam pembuatan keputusan
Kebebasan relatif dari dominasi
Kesadaran Hukum
Keterlibatan dalam kampanye dan
promosi
Jaminan ekonomi

Kaitan Pemberdayaan dgn Visi Indonesia


Sehat dan MDGs.
1.

2.

3.

4.

5.

Dalam merancang program pemberdayaan


masyarakat yg sasarannya masyarakat tidak lagi
memposisikan masyarakat sebagai obyek,namun
sebagai subyek dan tidak mengabaikan
keterlibatan masyarakat dalam setiap proses
yang menyangkut kehidupan masyarakat tsb.
Hal-hal yg dirandang dalam program
pemberdayaan,juga memperhatikan karakteristik
& kapasitas sasaran yg berbeda-beda.
Filosofi Pemberdayaan : Helping people to help
themselves.
Mengintegrasi program pemberdayaan kesehatan
dgn sektor lain.
Memberdayakan masyarakat dengan nuansa
pendidikan.

MDG s (Millenium
Development Goals)
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.

Eradicate extreme poverty and hunger


Achieve Universal Primary Education
Promote Gender Equality and Empower
Women
Reduce Child Mortality Rate
Improve Maternal Health
Combat HIV/AIDS , Malaria, TBC and other
diseases
Ensure Enviromental Sustainability
Develop Global Partnership for development

ASPEK PEMBERDAYAAN
1.

2.

3.

4.

5.

Motivasi : memotivasi masyarakat akan perlunya


pmberdayaan, mengetahui masalah dalam
lingkunangan, mencari jalan keluar, potensi SDM
Peningkatan Kesadaran : meningkatkan kesadarab
akan hal-hal di atas
Manajemen Diri : membangun kemampuan
masyarakat untuk dapat melakukan manajemen diri
dan kemudian manajemen di luar diri (orang lain &
lingkunan
Mobilisasi Sumber : membangun kemampuan
masyarakat untuk dapat memobilisasi sumber daya,
sumber sarana/prasarana
Pengembangan Jejaring : membuat
networking/jejaring yang luas, erat & informatif

STRATEGI PEMBERDAYAAN
1.

2.

3.

4.

5.

Pemungkinan/Enable : menciptakan kondisi dan


keadaan yang kondusif & memungkinkan terciptanya
pemberdayaan masyarakat yg opyimal
Penguatan/Strengthen : menguatkan setiap aspek
untuk mendukung pemberdayaan masyarakat
Perlindungan/Protection : memberi perlindungan pada
semua aspek yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat
Penyokongan/Support : memberikan dukungan
sehingga pemberdayaan dapat berjalan dengan
optimal
Pemeliharaan/Maintainence : memeliharan dan
mempertahankan seluruh aspek pemberdayaan &
pemberdayaan yang telah tercipta dengan optimal

PROSES PEMBERDAYAAN
1.

2.

3.

4.

5.

Mengetahui lebih dalam tentang


komunitas setempat.
Mengumpulkan pengetahuan tentang
komunitas setempat.
Mengidentifikasi Tokoh Masyarakat dan
Tokoh Agama setempat.
Menstimulasi masyarakat setempat
untuk meyadari problem mereka.
Membantu masyarakat setempat untuk
mendiskusikan masalah mereka.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Membantu masyarakat untuk


menentukan masalah mereka yang
paling berat dan perlu diselesaikan.
Meningkatkan rasa percaya diri
masyarakat setempat.
Menentukan sebuah program tindakan
penyelesaian masalah.
Mengenali kekuatan dan sumber daya
yang dimiliki masyarakat setempat.
Membantu masyarakat untuk tetap
melakukan Problem Solving.
Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk menolong diri mereka sendiri.

KESIMPULAN

Pemberdayaan masyarakat merupakan


sasaran utama dalam promosi kesehatan
yang bertujuan untuk memandirikan
masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan status kesehatannya menjadi
lebih baik dengan menggunakan prinsip
pemberdayaan dimana petugas kesehatan
berperan untuk memfasilitasi masyarakat
dalam meningkatkan pengetahuan, kemauan
dan kemampuannya untuk memlihara dan
meningkatkan status kesehatannnya.

GAMBARAN KEGIATAN

GAMBARAN KEGIATAN

Posbindu LANSIA

POSYANDU

LIMA MEJA POSYANDU

Pemberdayaan Masyarakat
dalam lingkup Puskesmas

Dalam bentuk :

KADER
KESEHATAN

Disebut juga :
Ibu-ibu KADER

KEGIATAN POKOK
POSYANDU

1.
2.
3.
4.
5.

KIA
KB
lmunisasi.
Gizi.
Penggulangan Diare.

DEFINISI KADER
KESEHATAN

Tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh


dan untuk masyarakat, yang bertugas
membantu kelancaran pelayanan
kesehatan dan pelaksanaan program
kerja kesehatan.
Tidak mendapatkan honorarium tetap,
hanya uang tranport yang insidentil.

Jenis Kader di Puskesmas


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader
Kader

Posyandu Balita
Posbindu Lansia
Masalah Gizi
KIA
KB
Jumantik
UKK = Upaya Kesehatan Kerja
Promosi Kesehatan
UKS
Siaga
TPE

POSYANDU

Pengertian Posyandu adalah suatu


wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari
Keluarga Berencana dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat
dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas
kesehatan dan keluarga.

DASAR PELAKSANAAN
Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN.
Masing-masing No.23 tahun 1985.
21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985
tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :
1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk
menyelenggarakan Posyandu dalam lingkup LKMD
dan PKK.
2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn
meningkatkan fungsi Posyandu serta meningkatkan
peran serta masyarakat dalam program program
pembangunan masyarakat desa

3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan


mengutamakan peranan kader pembangunan.
4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di
wilayah/di daerah masing-masing dari
melaksanakan pelayanan paripurna sesuai
petunjuk Depkes dan BKKBN.
5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 ,
dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan
pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara
paripurna.

TUJUAN
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi
Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga
dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

Kriteria kader Posyandu

1) Dapat membaca dan menulis.


2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara
relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta
kebiasaan masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.

Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang


Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu ditingkat desa
kelurahan sebagai berikut :
1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD
(Kades/Lurah).
2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh
Masyarakat)
3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10
LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK).
4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD
5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.

PELAKSANAAN POSYANDU

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali Pada hari buka Posyandu


dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja
yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB Kes :


Imunisasi
Pemberian vitamin A Dosis Tinggi tiap Februari dan Agustus.
Pembagian pil atau kondom
Pengobatan ringan.
Kosultasi KB-Kes.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja
V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan
petugas

Sasaran Posyandu :
Bayi/Balita.
Ibu hamil/ibu menyusui.
WUS dan PUS.

KRITERIA KADER POSYANDU


1) Dapat membaca dan menulis.
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara
relawan.
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan
masyarakat.
4) Mempunyai waktu yang cukup.
5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6) Berpenampilan ramah dan simpatik.
7) Diterima masyarakat setempat.

POSBINDU LANSIA
1. Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat
lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di
buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2:
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat
badan, dan tekanan darah
3. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia
meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah,
berat badan, tinggi badan.

Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan
berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
5. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional
yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan : pemeriksaan dan
pengobatan ringan.

TUGAS KADER POSBINDU


LANSIA
Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatan
lansia tersebut.
Lansia yang sudah terdaftar di buku register
langsung menuju meja selanjutnya.
Meja 2:
Kader melakukan pengukuran tinggi badan dan
berat badan dan pengukuran tekanan darah
Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia
meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah,
berat badan dan tinggi badan

Meja 4: Penyuluhan:
Penyuluhan kesehatan perorangan
berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu
petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan
pengobatan ringan.

Tugas pada hari setelah hari


Posbindu
1) Memindahkan catatan-catatan pada KMS lansia
ke dalam buku register atau buku bantu kader.
2) Melakukan evaluasi hasil kegiatan dan
merencanakan kegiatan hari posyandu lansia
pada bulan berikutnya.
3) Melakukan diskusi kelompok (Penyuluhan
Kelompok bersama lansia (Paguyuban Lansia).
4) Melakukan kunjungan rumah untuk Penyuluhan
Perorangan sekaligus tindak lanjut untuk
mengajak lansia untuk datang ke Posyandu
lansia pada kegiatan bulan berikutnya

Jejaring Puskesmas
Puskesmas:

1.

Menurut Pelayanan :

Menurut Jenis:

3.
4.

5.

7.

UPT : Unit Pelayanan Terpadu


UPF : Unit Pelayanan Fungsional

Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
POLINDES (Pondok Bersalin Desa) atau POSKESDES (Pos
Kesehatan Desa) atau POSKESKEL (Pos Kesehatan
Kelurahan)
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) dan PODBINDU (Pos
Binaan Terpadu). Terbagi menjadi :

2.

6.

Puskesmas dengan Perawatan


Puskesmas tanpa Perawatan

Pratama
Madya
Purnama
Mandiri

Pos Gizi
Masyarakat Siaga

Kegiatan tambahan

Bina Keluarga Balita


Bina Keluarga Lansia
Kelompok Pemeliharaan KIA, KP ASI

STRATA POSYANDU
1.

Posyandu Pratama (warna merah) :


belum mantap.
kegiatan belum rutin.
kader terbatas.
2. Posyandu Madya (warna kuning) :
kegiatan lebih teratur
Jumlah kader 5 orang

Posyandu Purnama (Warna hijau) :


kegiatan sudah teratur.
cakupan program/kegiatannya baik.
jumlah kader 5 orang
mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri (warna biru) :
kegiatan secara terahir dan mantap
cakupan program/kegiatan baik.
memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
3.

Dari konsep diatas, dapat disimpulkan


beberapa indikator sebagai penentu
jenjang antar strata Posyandu adalah :
1. Jumlah buka Posyandu pertahun.
2. Jumlah kader yang bertugas.
3. Cakupan kegiatan.
4. Program tambahan.
5. Dana sehat/JPKM.

Klasifikasi
JENIS
Pratama

Jumlah
Kader
<5

Frekuensi
Kegiatan

Kegiatan
Tambahan

Dana
Sehat

< 8 kali / thn

Tidak ada

Tidak ada

Madya

Minimal 8
kl/thn

Tidak ada

Tidak ada

Purnama

Tiap bulan

Ada

Tidak ada

Mandiri

Tiap bulan

Ada

Ada

Beberapa kontribusi Kader di


Puskesmas

Membantu & mengupayakan


Kesehatan
Membantu & mengupayakan
Lingkungan
Membantu & mengupayakan
Membantu & mengupayakan
Masyarakat
Membantu & mengupayakan
Penyakit Menular
Membantu & mengupayakan
Pengobatan

usaha Promosi
Kesehatan
Kegiatan KB-KIA
Perbaikan Gizi
Pemberantasan
kelancaran usaha

Membantu & mengupayakan usaha


Kesehatan LANSIA
Membantu & mengupayakan usaha
Kesehatan MataPromosi Pencegahan
Kebutaan
Membantu & mengupayakan usaha
Kesehatan Telinga & Pencegahan
Gangguan Pendengaran

Kendala di Lapangan di
Kota Depok

Keterbatasan SDM
Keterbatasan latar belakang SDM
Keterbatasan faktor pendukung, seperti
lingkungan sosial,ekonomi dan ketersediaan
waktu
TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) rangkap
Tidak ada dana yang memadai
Mutasi ,tidak ada regenarasi dan pengalihan
ilmu/ketrampilan
Kendala komunikasi

TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai