Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

GLAUKOMA AKUT SUDUT


TERTUTUP DAN KATARAK
IMATUR OKULAR SINISTRA
Pembimbing:
Dr. Yul Khaizar Sp. M

KEPANITERAAN KLINIK ILMU


KESEHATAN MATA
RSUD JENDRAL AHMAD YANI
METRO

STATUS PASIEN

Identitas
Nama

: Tn. B

Usia

: 55 th

Jenis kelamin : Laki- laki


Pekerjaan : Pensiunan
Alamat

: Sri Tejo Kencono

Anamnesis
Keluhan
utama
Keluhan
tambaha
n

Mata kiri nyeri


disertai pandangan
kabur sejak 4 bulan
yang lalu
Nyeri kepala, mata
berair, mata merah,
mata silau saat
terkena cahaya,
mata seperti melihat
asap

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan mata kiri
nyeri sejak 5 bulan yang lalu hilang timbul.
Pasien mengatakan keluhan mulai muncul 5
bulan yang lalu secara mendadak, mata
terasa nyeri sangat hebat hingga pasien
tidak dapat tidur selama satu hari satu
malam.

Keluhan mata nyeri disertai pandangan kabur


secara mendadak, mata terlihat merah dan keluar
air mata. Selain itu pasien juga merasakan nyeri
kepala dan mual. Sebelum keluhan tersebut
timbul, pasien juga mengeluh pandangan mata kiri
mulai kabur seperti melihat asap dan silau saat
terkena cahaya matahari, namun keluhan
pandangan mata kabur semakin memberat setelah
timbul keluhan nyeri mata yang hebat.

Pasien melakukan pengobatan secara rutin


sejak keluhan nyeri pada mata kiri tersebut
timbul dan jika obat rutin yang biasa
dikonsumsi habis keluhan mata nyeri,
merah dan berair akan timbul kembali,
sedangkan pandangan mata kabur
dirasakan terus menerus tidak ada
perbaikan.

RPD
Stroke (+)
Hipertensi (-)
Diabetes mellitus (-)
Riwayat trauma
pada mata (-)

RPK
Riwayat penyakit
yang sama pada
keluarga (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Status present
Keadaan umum
Kesadaran

: Baik
: compos mentis

Tekanan darah
Nadi
Respirasi

: 110/80 mmHg
: 80x/m
:16x/m

Status generalis
Kepala

: Normocephal

Leher

:Dalam Batas Normal

Thorak

:Dalam Batas Normal

Abdomen :Dalam Batas Normal

Status oftalmologis

OD

OS

6/15

VISUS

2/60

Tidak dilakukan

KOREKSI

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

SKIASKOPI

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

SENSUS COLORIS

Tidak dilakukan

Gerakan ke segala
arah baik,
eksoftalmus (-),
strabismus (-)

BULBUS OKULI

Gerakan ke segala
arah baik,
eksoftalmus (-),
strabismus (-)

Tidak ada

PARESE/PARALYSE

Tidak ada

Dalam batas normal

SUPERCILIA

Dalam batas normal

Edema (-), ectropion


(-), entropion (-),
spasme (-)

PALPEBRA SUPERIOR

Edema (-), ectropion


(-), entropion (-),
spasme (-)

Edema (-), ectropion


(-), entropion (-),
spasme (-)

PALPEBRA INFERIOR

Edema (-), ectropion


(-), entropion (-),
spasme (-)

Hiperemis (-),
sikatriks (-), edema (-)

CONJUNCTIVA
PALPEBRALIS

Hiperemis (-),
sikatriks (-), edema (-)

Injeksi konjungtiva (-)

CONJUNCTIVA BULBI

Injeksi konjungtiva (-)

Sekret (-)

COBJUNCTIVA

Sekret (-)

Jernih

KORNEA

Keruh, edema kornea


(+)

Jernih, kedalaman
cukup

CAMERA OCULI
ANTERIOR

Keruh, dangkal

Kripta (+), warna


cokelat

IRIS

Kripta (+), warna


cokelat

Bulat, sentral, refleks


cahaya (+)

PUPIL

Bulat, sentral, refleks


cahaya (+)

Jernih

LENSA

Keruh tidak merata

Tidak diperiksa

FUNDUS REFLEKS

Tidak diperiksa

Tidak diperiksa

CORPUS VITREUM

Tidak diperiksa

13,5 mmHg

TENSIO OCULI

13,5 mmHg

Dalam batas normal

SYSTEM CANALIS
LACRIMALIS

Dalam batas normal

Diagnosis banding
OS Glaukoma Akut Sudut Tertutup
+ Katarak Imatur
OS Keratitis
OS Iriitis akut

Pemeriksaan penunjang

Fundusko
pi

Goniosko
pi

Campime
ter

Diagnosis

OS Glaukoma Akut
Sudut Tertutup +
Katarak Imatur

Penatalaksanaan

Operatif :
Trabekulotomi

Prognosis
Ad vitam : Ad
bonam
Ad
fungsionam :
Dubia Ad
bonam
Ad
sanationam :
Dubia Ad
bonam

PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pasien didiagnosis
glaukoma akut sudut tertutup +
katarak imatur pada mata kiri
berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Hasil
anamnesis yang mendukung
glaukoma akut sudut tertutup
pada mata kiri yaitu :

Mata kiri
terasa nyeri
secara
mendadak

Pandangan
mata kiri
buram secara
mendadak

Mata merah
dan berair .

Nyeri kepala.

Pada pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang pada mata
kanan didapatkan :
Konjungtiva bulbi : hiperemis dengan injeksi
konjungtiva.
Kornea: keruh, edema kornea (+)
COA: Dangkal, Keruh
Sclera: Injeksi siliar (+)
Pupil: Dilatasi, refleks cahaya (-)
Visus mata kiri menurun (2/60)
Pemeriksaan TIO dengan tonometri :
OS:29.0

Ketika terjadi serangan glaukoma akut primer,


terjadi sumbatan sudut kamera anterior oleh iris
perifer.

Hal ini menyumbat aliran humor akuos dan


tekanan intraokular meningkat dengan cepat,
menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan
kekaburan penglihatan.

Serangan akut biasanya terjadi pada pasien


berusia tua seiring dengan pembesaran lensa
kristalina yang berkaitan dengan penuaan

Pada glaukoma akut, pupil berdilatasi sedang,


disertai sumbatan pupil. Hal ini biasanya terjadi
pada malam hari saat tingkat pencahayaan
berkurang

Rasa nyeri hebat pada mata yang menjalar


sampai kepala merupakan tanda khas glaukoma
akut. Hal ini terjadi karena meningkatnya
tekanan intraokular sehingga menekan simpulsimpul saraf di daerah kornea yang merupakan
cabang dari nervus trigeminus.

Rasa nyeri hebat pada mata yang menjalar sampai


kepala merupakan tanda khas glaukoma akut. Hal ini
terjadi karena meningkatnya tekanan intraokular
sehingga menekan simpul-simpul saraf di daerah
kornea yang merupakan cabang dari nervus
trigeminus.

Sehingga daerah sekitar mata yang juga dipersarafi


oleh nervus trigeminus ikut terasa nyeri. Pada
Glaukoma akut, tekanan okular sangat meningkat,
sehingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang
disertai edem kornea, hal ini menyebabkan
penghilatan pasien sangat kabur secara tiba-tiba dan
visus menjadi menurun.

Glaukoma akut merupakan salah satus kasus


kegawatdaruratan pada penyakit mata sehingga
penatalaksanaan harus dilakukan segera di
rumah sakit.

Tujuan pengobatan pada glaukoma akut adalah


untuk menurunkan tekanan bola mata
secepatnya kemudian apabila tekanan bola mata
normal dan mata tenang maka dapat dilakukan
pembedahan.

Pada kasus ini dilakukan operasi


trabekulotomi. Bedah trabekulektomi
merupakan teknik bedah untuk mengalirkan
cairan melalui saluran yang ada. Pada
trabekulektomi ini cairan mata tetap
terbentuk normal akan tetapi pengaliran
keluarnya dipercepat atau salurannya
diperluas.

Bedah trabekulektomi membuat katup sklera


sehingga cairan mata keluar dan masuk di
bawah konjungtiva. Pada pasien ini sebelumnya
telah dilakukan pengobatan medikamentosa
selama 4 bulan, namun tekanan intraokular
tidak dapat dipertahankan dibawah 22mmHg.

Selain glaukoma akut sudut tertutup


pada pasien ini juga terdapat
katarak imatur yang didiagnosis dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik
yakni pasien merasakan pandangan
mata seperti melihat kabut dan silau
jika terkena sinar matahari. Keluhan
ini dikonfirmasi dengan pemeriksaan
fisik pada lensa mata terdapat
kekeruhan yang tidak merata.

Glaukoma akut sudut tertutup pada pasien ini dapat


diduga sebagai akibat dari katarak imatur yang
diderita pasien, dimana pada katarak imatur lensa
mata akan menjadi lebih cembung sehingga terjadi
resistensi pupil pada pengaliran aqueous humor ke
bilik mata depan (blokade pupil).

Pada blokade pupil ini terjadi pendorongan iris ke


depan sehingga pangkal iris akan menutup saluran
trabekulum yang mengakibatkan bertambahnya
bendungan cairan mata dan meningkatkan tekanan
intraokular sehingga mengakibatkan glaukoma akut
sudut tertutup. Bilik mata depan akan terlihat dangkal
akibat bertambahnya cembungnya lensa disertai
adanya iris bombe.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • 7-Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi - 18x26
    7-Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi - 18x26
    Dokumen67 halaman
    7-Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi - 18x26
    Risye
    Belum ada peringkat
  • MENGATASI MASALAH P2 DIARE
    MENGATASI MASALAH P2 DIARE
    Dokumen7 halaman
    MENGATASI MASALAH P2 DIARE
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • SOP Lipoma
    SOP Lipoma
    Dokumen2 halaman
    SOP Lipoma
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi PPK Dokter
    Daftar Isi PPK Dokter
    Dokumen10 halaman
    Daftar Isi PPK Dokter
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB VII Ucha
    BAB VII Ucha
    Dokumen3 halaman
    BAB VII Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Dokumen5 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Case Report Glaukoma
    Case Report Glaukoma
    Dokumen28 halaman
    Case Report Glaukoma
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • SOP Morbili
    SOP Morbili
    Dokumen3 halaman
    SOP Morbili
    Ridwan Nawawi
    100% (1)
  • Cover CR Mata Metro
    Cover CR Mata Metro
    Dokumen2 halaman
    Cover CR Mata Metro
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Billy Aditya Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Dokumen5 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB V Ucha
    BAB V Ucha
    Dokumen10 halaman
    BAB V Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB V Ucha
    BAB V Ucha
    Dokumen10 halaman
    BAB V Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Paper Katarak
    Paper Katarak
    Dokumen17 halaman
    Paper Katarak
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Ucha
    Daftar Pustaka Ucha
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • MASALAH PSIKOSOSIAL
    MASALAH PSIKOSOSIAL
    Dokumen33 halaman
    MASALAH PSIKOSOSIAL
    akhmaduki
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Ucha
    Daftar Pustaka Ucha
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB III Ucha
    BAB III Ucha
    Dokumen8 halaman
    BAB III Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Ucha
    Kata Pengantar Ucha
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • 5.daftar Isi
    5.daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    5.daftar Isi
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB III Ucha
    BAB III Ucha
    Dokumen8 halaman
    BAB III Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Ucha
    Bab IV Ucha
    Dokumen15 halaman
    Bab IV Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • BAB I Ucha
    BAB I Ucha
    Dokumen6 halaman
    BAB I Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Cover Dalam Ucha
    Cover Dalam Ucha
    Dokumen1 halaman
    Cover Dalam Ucha
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Case Report Glaukoma
    Case Report Glaukoma
    Dokumen28 halaman
    Case Report Glaukoma
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Cover CR Mata Metro
    Cover CR Mata Metro
    Dokumen2 halaman
    Cover CR Mata Metro
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Case Report Glaucoma
    Case Report Glaucoma
    Dokumen30 halaman
    Case Report Glaucoma
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Uveitis
    Lapsus Uveitis
    Dokumen32 halaman
    Lapsus Uveitis
    Gus Tut Wisnu
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Billy Aditya Pratama
    Belum ada peringkat
  • CR Uveitis Edited
    CR Uveitis Edited
    Dokumen21 halaman
    CR Uveitis Edited
    uchaclarinta_9886446
    Belum ada peringkat