Cahaya Dan Air
Cahaya Dan Air
OLEH :
LINA BUDIARTI
NOVA FITRIANI WAHDAH
1) KUALITAS CAHAYA
Radiasi matahari secara fisika merupakan gelombanggelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang
gelombang,
Tidak semua gelombang-gelombang tadi dapat menembus
lapisan atas atmosfer untuk mencapai permukaan bumi
Yang dapat mencapai permukaan bumi ini adalah gelombanggelombang dengan ukuran 0.3 sampai 10 mikron
Gelombang yang dapat terlihat oleh mata antara 0.39-7.60
mikron; gelombang < 0.39 merupakan gelombang pendek
dikenal dengan ultraviolet dan gelombang > 7.60 mikron
merupakan radiasi gelombang panjang atau infrared atau
merah-panjang.
2) Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya yang
terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga
pengendali utama dari ekosistem.
Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang atau spasial
maupun dalam waktu atau temporal.
Intensitas cahaya yang terbesar terjadi di daerah tropika, terutama
daerah kering (zona arid), sedikit cahaya direfleksikan oleh awan dan
intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang.
Variasi intensitas cahaya dalam skala besar dimodifikasikan lagi oleh
faktor topografi. Sudut dan arah kemiringan akan sangat berpengaruh
terhadap jumlah cahaya yang sampai di permukaan bumi atau
ekosistem
Titik konpensasi
Adalah harga intensitas cahaya dengan laju fotosintesis
(pembentukkan karbohidrat) dapat mengimbangi kehilangan
karbohidrat akibat respirasi.
Titik ini menggambarkan intensitas cahaya yang memadai
untuk terjadinya fotosintesis dan merupakan intensitas cahaya
minimum yang penting untuk pertumbuhan.
Harga titik konpensasi ini akan berlainan untuk setiap jenis
tumbuhan.
3) Lama penyinaran
Lama penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24
jam akan mempengaruhi fungsi dari tumbuhan secara luas.
Jawaban dari organisme hidup terhadap lamanya siang hari
dikenal dengan fotoperiodisme.
Di daerah sepanjang katulistiwa lamanya siang hari atau
fotoperioda akan konsttan sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di
daerah temperate atau bermusim panjang hari lebih dari 12
jam pada musim dingin. Perbedaan yang terpanjang antara
siang dan malam akan terjadi di daerah dengan garis lintang
tinggi.
Struktur Tumbuhan
Sebagai Penunjang
Alat Angkut
Pendingin
Uap Air
Jumlah uap air di udara dapat
mempengaruhi laju evaporasi dan
transpirasi
Evaporasi merupakan suatu proses
untuk terjadinya kehilangan air dari
suatu ekosistem, yaitu sebagai
gabungan dari proses evaporasi dari
komponen non-hidup dan transpirasi
oleh tumbuhan
Masukan Energi
Pergerakan Udara
Bentuk Vegetasi
Jumlah air di daerah akar
Evapotranspirasi Potensial
Dapat Ditentukan Berdasarkan :
- Pengukuran berdasarkan kehilangan air melalui
cawan evaporimeter, bisa dihitung secara harian
- faktor iklim, dalam hal ini suhu udara merupakan
faktor kunci
- berdasarkan metoda dari PENMAN, yang bersifat
komprehensif, dengan memperhitungkan tidak
saja suhu tetapi juga berdasarkan radiassi
matahari, kelembaban udara dan kecepatan
angin pada ketinggian standar 2 meter dari
permukaan tanah
Evaporasi Aktual
pengembalian sejumlah air
keatmosfer akibat proses evaporasi
dan transpirasi pada perioda waktu
tertentu sesuai dengan jumlah air
yang tersedia
Hujan
Berbagai hal yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan hujan ini
adalah :
- Jumlah Hujan tahunan yang meliputi
suatu daerah
- Variasi musiman dan tahunan
- Intensitas dan lamanya hujan
intersepsi
Intersepsi dan bentuk vegetasi
Intersepsi dan hutan
Perhitungan intersepsi
I = R RG S
Air Tanah
kapasitas lapangan
air gravitasi
air kapiler
air higroskopik
Kapasitas Lapangan
Ekivalen Air
Masuknya Air Dalam Tumbuhan
Pergerakan Air dalam Tumbuhan
Bagaimana Air Meninggalkan Tumbuhan
Laju Kehilangan Air
Kekurangan dan Kelebihan Air
Efsiensi Transpirasi
Kondisi lingkungan
Ukuran dan struktur tumbuhan
Ukuran tumbuhan
Ukuran Daun
Jumlah dan ukuran stomata
Pengelompokan Tumbuhan
Berdasarkan Kadar Air Tanah
Hidrofta
Halofta
Xerofta
Mesofta
Hidrofta
Hidrofta tenggelam dan tertanam
pada substrat
Hidrofta terapung
Hidrofta terapung dengan akar
tertanam pada substrat
Hidrofta menjulang denga akr
tertanam pada substrat
Hidrofta melayang
Xerofta
Xerofta tidak murni :
Epemeral
Sukulenta
Freatofta
Xerofta murni