Anda di halaman 1dari 9

Struktur umum dan Struktur Stadia

Tanpa memandang lama-hidup, orang dapat mengenal delapan stadi/ stage dalam

tumbuhan individu atau suatu populasi (Rabotnov 1969) :


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Biji yang dapat kecambah,


Semai
Muda/ juvenile
Tidak dewasa/ immature, vegetative,
Dewasa/ immature, vegetative,
Reproduksi awal
Kesuburan maksimum (reproduktif dan vegetatif), dan
Tua / senescent
Jika suatu populasi perennial menunjukkan hanya empat atau lima stadia pertama,

ini secara jelas menunjukkan adanya perkembangan, dan adalah bagian dari dari komunitas
seral.
Jika suatu populasi memperlihatkan semua delapan stadia dan jika tak ada
perubahan lebih lanjut terjadi dalam struktur umur, ini mungkin merupakan komunitas
stabil dan mengganti diri sendiri pada situs tersebut.
Jika itu hanya memperlihatkan empat stadia terkhir, populasi mungkin dalam
penyusutan atau diganti oleh kohort temoporer yang jarang. Ini hanya mengambil satu
semai survive per bentuk dewasa untuk mempertahankan populasi reproduksi yang berhasil
sekali dalam waktu hidup adalah cukup.
Tidak semua populasi stabil, namun demikian klimaks akan memperlihatkan
keadaan sama tentang kurve umur distribusi. Pohon perennial hidup lama dan dengan
demikian dapat berhasil mempertahankan sendiri bahkan seandainya semai mereka
terbentuk secara sporadic menurut waktu.

INTERAKSI SPESIES
4.1 Macam Interaksi

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 1

Pada bab-bab yang terdahulu kita telah banyak membicarakan spesies tumuhan dan
populasi sebagai mereka hadir dalam isolasi. Di alam, kebanyakan komunitas terdiri atas lebih
daripada satu populasi tumbuhan. Lagi pula, mereka juga memperlihatkan adanya pengaruh
populasi non-tumbuhan, seperti golongan decomposer (bakteri dan fungi) yang tumbuh dalam
tanah, pathogen parasitic, dan tumbuhan herbivore.
Interaksi antar berbagai populasi tersebut dapat memodifikasi potensi genetik setiap
spesies (optimum fisiologis dan kisarannya) untuk menghasilkan komunitas berdasarkan pada
optimal ekologis dan kisaran ekologis. Harper (1964) telah menulis review yang bagus yang
mendemonstrasikan bagaimana biologi organism yang tummbuh dalam isolasi tak dapat di
bandingkan atau berbeda dengan biologi mereka bila tumbuh dalam campuran.
Banyak ekologiawan percaya bahwa organismendalam suatu komunitas adalah bersifat
salaing berganyung/interdependen, sehingga mereka tidak terikat sekedar berdasarkan
kesempatan saja, dan gangguan suatu organism akan mempunyai konsekuensi terhadap
keseluruhan organism.
Clements (1916), terutama pengikutnya, mengambil pandangan secara ekstrim. Mereka
menyamakan komunitas kimaks sama dengan superorganisme dan memandangnya komponen
populasi sebagai interdependen seperti sel, jaringan, atau organ dari organism tunggal.
Tujuan dalam bab ini adalah mengadakan survey berbagai macam interkasi yang dapat
terjadi antara anggota suatu komunitas. Kemudian akan menuju ke masalah penaksiran
pandangan Clements, dan pandangan yang lebih moderat, tentang interdependensi komunitas
dan integritasnya.
Tabel 6-1 menyusun berbagai kemungkinan asosiasi menurutskema dan symbol yang di
kembangkan oleh Bulkholder (1952). Tiap interaksidiberikan oleh pengatuhnya pada dua
populasi atau organism, A dan B, bila mereka berhubungan (interaksi on) dan bila mereka
berpisah ( interaksi off).
Sebagai missal, pandanglah herbivore. Bila herbivore dan tumbuhan makannanya
terdapat bersama, herbivore menjadi tergantung (stimulated) pertumbuhannya, reproduksinya,
atau keberhasilan pada umumnya menjadi makin baik, dan tumbuhan akan menjadi tertekan

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 2

(pertumbuhannya, cadangannya, reproduksinya, atau keberhasilannya secara umum menjadi


menurun). Bila keduanya berpisah, herbivore menjadi tertekan, dan tumbuh tetep stabil.
Tabel 6-1. Daftar kemungkinann tipe interaksi biologis meurut : Burkholder (1952) bila
organisasi A dan B cukup dekat untuk ikut sarta dalam interaksi, interaksi adalah on dan
kalau sebaliknya akan menjadi off. Stimulasi disimbolkan sebagai + dan tak ada efek sebagai
0, dan depresi sebagai -.

Nama interaksi

On

Off

Netralisme

Kompetisi

Mutualisme

Tanpa nama

Protokooprasi

O atau +

komensalisme
Tanpa nama
Amensalisme
Parasitisme,
predasi,
herbivori

Dalam table 6-1, herbivore, parasitisme dan predasi adalah identik tetapi perbedaannya
sangat tidak kentara dan perbedaan penting untuk interaksi lainnya adalah cukup nyata. secara

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 3

matematik, terdapat 81 kemungkinan interaksi dengan symbol-simbol tersebut, tetapi


Burkholder berkesimpulan bahwa hanya sepuluh saja yang secara logis mungkin terjadi seperti
terdapat dalam table.
Di antara sepuluh tersebut, tiga cukup jarang terjadi atau paling tidak tak teramati dan
mereka tidak bernama. netralisme dimasukkan dalam tujuan ini sekedar untuk perbandingan
dan kelengkapan saja tetapi sesungguhnya terlalu jarang di alam.
Beberapa interaksi yang disimbolkan dalam table 6-1 adalah bersifat negative (salah
satu atau partner lainnya menjadi terhambat, seperti pada kompetisi atau amensalisme) dan
bentuk lain adalah bersifat positif (salah satu atau partner lainnya di stimuler seperti pada
komensalisme atau mutualisme).
Kejadian interaksi hanya dapat disimpulkan dan ditunjukkan dengan percobaan yang
rinci. sedang kalau hanya dengan sampling lapangan hanya dapat member tanda-tanda atau
bukti awal adanya interaksi.
Sampling di lapangan berdasarkan pada premis bahwa interaksi positive akan
menghasilkan hubungan ruang (spatial) positif antara partnernya, dimana kalau satu partner
didapatkan dalam sampling maka kemungkinan besar akan ditemukan partner lainnya tumbuh
dekat.
Dua populasi saling menarik satu sama lain dan hadir dalam pola non random atau
mengelompok (clumped). hal yang sama pada interaksi negative akan menghasilkan hubungan
spatial negative, dua populasi nampaknya saling mengusir satu sama lain dan hadir dalam pola
non random atau regular.
Jika tak ada populasi antara populasi, kemudian lokasi satu individu spesies tak
berpengaruh pada lokasi individu spesies lainnya, dan dua populasi dikatakan sebagai tersebar
secara acak/random.
Satu cara menentukan pola dapat ditentukan dengan cara sampling vegetasi dengan
teknik kuadrat acak yang mempunyai ukuran kuadrat sesuai.
Pada tiap kuadrat yang dikerjakan, hadir tak tak hadirnya sembarang dua (atau semua)
spesies dicatat kemudian disusun dalam table contingency (table 6-2). table tersebut
Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 4

merupakan data pengamatan. data yang dihaarapkan (expected) mengasumsikan bahwa


distribusi dua taksa yang diamati adalah secara acak lengkap, dapat dibandingkan dengan
rumus Kai- Kuadrat (chi-square).
Contoh dalam table 6-2 membuahkan nilai Kai-Kuadrat lebih tinggi daripada nilai
Kai-Kuadrat yang diharapkan menurut kesempatan (yakni dengan membandingkan dengan
table Kai-Kuadrat dengan derajat kebebasan 1, 2-1 (n-1) pada level signifikan tertentu ,
sehingga dua spesies (A dan B) tidak tersebar secara acak, dalam kaitannya satu sama lain.
Index Assosiasi

Ochiai Indeks (OI)

Dice Indeks (DI)

Jaccard Indeks (JI)

a
a+b. a+b

2a
2a+b+c
a
a+b+c

Pengamatan dalam tebel tersebut menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak kuadrat
yang berisi A atau B daripada yang diharapkan menurut kesempatan, dan terdapat kuadrat yang
berisi kedua spesies lebih sedikit daripada yang diharapkan menurut kesempatan.
Kesimpulannya adalah bahwa A dan B berasosiasi negative. alas an lebih lanjut
tentang adanya bentuk asosiasi, kemudian harus ditentukan dengan pengamatan ekologis
dengan eksperimentasi dan perlakuan statistic tersebut hanya sekedar merupakan langkah
pertama dan tidak atau belum memberi bukti tentang adanya interaksi biologi.
Metode lain tentang penentuan pula adalah dengan pengukuran jarak antara tumbuhan
yang dipilih secara acak dengan tumbuhan tetangga yang terdekat.
Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 5

Indeks dispersion Clark dan Evan (1954) kemudian dihitung sebagai ratio jarak rerata
sesungguhnya dengan jarak yang diharapkan berdasarkan pola spatial acak:

R=

jarakratarata yangterukur
0,5 densitas

persamaan 6-1

dimana densitas tumbuhan per unit area dapat ditentukan dengan metode kuadrat. departure R
dari 1 menunjukkan bentuk regular (R>1, atau bentuk mengelompok/pactchiness (R<1).
Index asosiasi

IO =

a
( a+b )

Keterangan :
IO = Index ochiai
a = Bila A + B hadir
b = Bila A hadir, B tidak
c = Bila A tidak hadir, B hadir
Kriteria penelitian :
Apabila memilih hipotesis nol (X2h > X2t) berarti HO ditolak. Artinya, ada asosiasi. Selanjutnya,
dilihat asosiasi yang positif atau negatif.
Ini adalah penting dan harus diingat, bahwa dalam semua metode tersebut, pola dapat
berubah karena umur tumbuhan terjadi kenaikan ukuran. Tumbuhan gurun yang kecil
cenderung untuk mengelompok, semak ukuran sedang cenderung secara acak, dan semak besar
Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 6

dapat sering tersebar secara regular (Phillips dan Macmahoon 1993). Jadi nampaknya data yang
menunjukkan kompetisi akan meningkat dalam intensitas karena tumbuhan tumbuh
berkembang. Oleh karenanya design sampling harus diperhitungkan benar.
Tabel 6.2 tabel contingency untuk analisis asosiasi antara dua spesies, A dan B. Dalam
contoh ini, terdapat 100 kuadrat secara acak dan dihitung hadir takhadirnya tiap spesies.

Simbol dan deskripsi

jumlah kuadrat

Jumlah kuadrat

teramati

diharapkan

X2 =

( teramatidi harapkan )
diharapkan
= A dan B hadir

30

1.7

( a+b )
100

x (a + c ) =

38
29

( a + b ) 38 = 21

3.0

35

(a + c) 38 = 27

2.4

100 (38 + 21 + 27 )

4.5

= 14
Total

100

sigma x2

Kompetisi

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 7

11.7

Kompetisi terjadi bila terdapat efek yang saling merugikan pada dua organisme yang
menggunakan sumberdaya sama dalam keadaan terbatas. Kejadian yang memperlihatkan arti
penting kompetisi dilakukan oleh Haris (1967). Sebelum pertengahan abad 19 suatu daerah
padang rumput didominer oleh Agropyron spicatum, suatu rumput perennial. Kemudian rumput
annual Bromus tectorum secara kebetulan didatangkan dari Eropa. Kemudian sejak waktu itu
sampai sekarang, rancher melihat kenaikan jumlah yang besar pada rumput Bromus, sedangkan
kelimpahan Agropyron menjadi menurun. Mengapa terjadi pergantian sedemikian.
Kedua spesies mempunyai persamaan daur hidup. Mereka berkecambah (patah
dormansinya kalau perennial) pada musim gugur, tumbuh lambat selama winter, tumbuh cepat
selama spring, membentuk bunga awal summer, dan mati pada bulan juli (mulai dormansi
dalam pertengahan juli, kalau perennial).
Haris mengkaji pertumbuhan dan survival kedua tumbuhan tersebut mulai dari biji. Dia
menemukan bahwa kehadiran Bromus sangat mengurangi pertumbuhan dan survival
Agropyron, jelas Bromus sebagai pesaing yang penting, tetapi bagaimana mekanisme
kompetisinya. Ini hanya dapat diungkapkan dengan penelitian.
4.3 Endimis Serpentin
Serpentine adalah suatu metamorfik batu silikat magnesium,sering berwarna hijau,dan
sangat licin,yang mempunyai sejumlah sifat jahat terhadap pertumbuhan tumbuhan. Batuan ini
mempunyai kandungan sangat rendah nutrien esensial seperti N,Ca,K, dan P ; pH-nya sangat
jauh dari netral (apakah asam atau basa ) ; dan kaya unsur racun seperti Ni dan Cr. Tanah yang
merupakan derifat dari batu serpentine adalah steril, mendukung flora endemik yang tak biasa,
dan tertutup vegetasi dengan visiognomi beberapa dari sekitarnya yang bukan tanah serpentine.
Kruckeberg (1954), mengadakan percobaan ekotipe dan spesies serpentin dan non
serpentin. Herba endemik serpentine terbentuk dari biji lebih bagus dan tumbuh cepat pada
tanah nonserpentin, membuat mereka bebas dari kompetesi interspesifik.
Kalau disebar bersama dengan spesies nonserpentine pada tanah nonserpentin,mereka
menjadi etiolasi dan tidak survive. Sedang kalau pada tanahserpentin, hanya endemis serpentin
saja yang survive dan tumbuh lambat.

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 8

Trado (1957) menemukan bahwa toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme dengan
densitas tinggi pada tanah nonsarpentin menghambat herba endimis serpentin Emmenanthe
rosea. McMillan (1956) menunjukan bahwa beberapa taksa serpentin tumbuh sama baiknya
baik pada tanah serpentin maupun non serpentin. Nampaknya ada banyak cara tumbuhan
beradaptasi dengan serpentin, tetapi toleransi adalah sarana untuk menghindari kompetisi dan
mungkin merupakan strategi utama
4.4. Halofit
Halofit (harafiah,tumbuhan garam) adalah tumbuhan pada tanah dengan konsentrasi
garam lebih dari pada 0,2% , (0.25-0.5%). Glycophyte (harafiah tumbuhan manis) tidak tolern
garam di atas yang diperlukan untuk mensuplai nutrien esensial , kira-kira 0.1% gram. Kalau
salinitas di atas 0.2% pertumbuhannya menjadi sangat tereduksi.
Tidak semua halofit serta dalam toleransi garam, dibedakan intoleran,fakultatif, dan
obligat. Halofit intoleran, tumbuh maksimum pada salinitas rendah dan menurun kalau salinitas
naik. Halofitfakultatif, tumbuh maksimum pada salinitas moderate dan tinggi, dan tak tumbuh
pada salinitas rendah (di bawah 0,1%).
Kebanyakan halofit adalah intoleran, apakah dilihat pada perkecambahannya
,pertumbuhan,atau reproduksinya,dan apakah mereka merupakan mangrove,herba rawa garam
pantai. Tumbuhan pantai yang menerima semprotan garam, atau herba dan perdu gurun garam.
Beberapa merupakan halofit fakultatif. Mungkin tak ada halofit obligat, dan kesimpulan ini
dapat dicapai dengan pengamatan lapangan atau dengan percobaan manipulasi dalam ruang
pertumbuhan.

Tugas Ekologi Tumbuhan

Page 9

Anda mungkin juga menyukai