kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Salah satu jenis
kapasitor adalah kapasitor keeping sejajar. Kapasitor ini terdiri dari dua buah keping metal sejajar yang
dipisahkan oleh isolator yang disebut dielektrik. Bila kapasitor dihubungkan ke batere kapasitor terisi
hingga beda potensial antara kedua terminalnya sama dengan tegangan batere. Jika batere dicabut,
muatan-muatan listrik akan habis dalam waktu yang sangat lama, terkecuali bila sebuah konduktor
dihubungkan pada kedua terminal kapasitor.
Dioda
Dioda adalah devais semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari
Germanium atau Silicon yang lebih dikenal dengan Dioda Junction. Dioda juga digunakan pada
adaptor yang berfungsi sebagai penyearah dari sinyal AC ke DC.
Relay
Transistor tidak dapat berfungsi sebagai sebagai switch (saklar) tegangan DC atau tegangan tinggi
.Selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai switching untuk arus besar (>5 A). Dalam hal ini,
penggunakan relay sangatlah tepat. Relay berfungsi sebagai saklar yang bekerja berdasarkan input yang
dimilikinya.
Keuntungan relay :
• dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC
• Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat
• Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar
• Relay dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu
Kekurangan relay :
• Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor
• Relay tidak dapat switch dengan cepat
• Relay butuh daya lebih besar disbanding transistor
• Relay membutuhkan arus input yang besar
Transistor
Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar elektronik dan penguat pada rangkaian
elektronika digital. Transistor memiliki 3 terminal. Transistor biasanya dibuat dari bahan silikon atau
germanium. Tiga kaki yang berlainan membentuk transistor bipolar adalah emitor, basis dan kolektor.
Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N atau P-N-P yang menjadi satu sebagai tiga kaki
transistor. Gambar di bawah memperlihatkan bentuk dan simbol untuk jenis NPN. (Pada transistor
PNP, panah emitor berlawanan arah).
Pada rangkaian elektronik, sinyal inputnya adalah 1 atau 0 ini selalu dipakai pada basis transistor, yang
mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembuka rangkaian.
Aturan/prosedur transistor sebagai berikut:
• Pada transistor NPN, memberikan tegangan positif dari basis ke emitor,
menyebabkan hubungan kolektor ke emitter terhubung singkat, yang menyebabkan
transistor aktif (on). Memberikan tegangan negatif atau 0 V dari basis ke emitor
menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor mati
(off)
• Pada PNP transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke emitor
ini akan menyalakan transistor (on ). Dan memberikan tegangan positif atau 0 V dari
basis ke emitor ini akan membuat transistor mati (off).
Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar kita. Sensor yang terkenal untuk
mendeteksi cahaya ialah LDR(Light Dependent Resistor). Sensor ini akan berubah nilai hambatannya
apabila ada perubahan tingkat kecerahan cahaya.
Prinsip inilah yang akan kita gunakan untuk mengaktifkan transistor untuk dapat menggerakkan motor
DC (mirip dengan dinamo pada mainan mobil-mobilan anak-anak). Perubahan nilai hambatan pada
LDR tersebut akan menyebabkan perubahan beda tegangan pada input basis transistor, sehingga akan
mengaktif/nonaktifkan transistor. Penerapan lain dari sensor LDR ini ialah pada Alarm Pencuri.
Anda dapat menggunakan sebagian barang bekas untuk membuat robot ini, misalnya
menggunakan roda BB REXONA sebagai roda robot. Komponen dan peralatan lengkap yang
diperlukan ialah :
ü 2 buah sensor cahaya LDR
ü PCB IC bolong
ü 2 buah transistor 2N3904
ü 2 buah transistor 2N2907
ü 2 buah Trimpot/potensiometer 50k-100k
ü 2 buah resistor 3.3K
ü 2 buah resistor 1K
ü 2 buah LED (Light Emiting Dioda)
ü Spacer (kaki PCB)
ü Acrilic body robot ukuran diameter 20 cm.
ü Solder, timah solder dan kabel secukupnya
ü Kotak baterai 6V
ü Roda bekas penghilang BB REXONA
ü 2 buah motor DC dengan gearbox GT1 dan roda untuk GT1
Atau
ü 2 buah motor DC dengan gearbox GT5 dan rubber Wheel untuk GT5 (lebih bagus)
ü Bor PCB
ü Lem Lilin
ü Multitester analog /digital
Perakitan
Langkah-langkah untuk merakit robot ini sebagai berikut :
1. Siapkan PCB IC bolong, lalu pasang dan solderlah komponen sesuai rangkaian diatas.
2. Beri tegangan 6V, atur pemberian cahaya pada LDR tersebut dengan membuka atau
menutup permukaan LDR tersebut dengan jari atau kertas, atur trimpot/potensiometer
sehingga hasilnya optimal. Bagian ini ialah bagian yang paling kritis di dalam pembuatan
robo tini, karena kalau tuning tidak tepat, aka robot beralan tidak sesuai jalur yang dibuat.
3. Jika sudah selesai, pasanglah apda acrilic dengan tampilan seperti berikut :
5. Jika sudah dirakit cobalah jalankan pada lantai yang sudah dipasang jalur hitam berkelok
(dapat menggunakan lakban), maka robot akan beralan mengikuti jalur tersebut. Jika
sensor kurang sensitif, putarlah perlahan-lahan trimpot/potensiometer robot tersebut, untuk
hasil yang optimal. Pastikan sensor LDR berada cukup dekat dengan lantai. Jika putaran
motor terlalu cepat, Anda dapat mengatur besar tegangan motor DC tersebut, misal
menggunakan IC variabel regulator LM317.
Latihan:
Yang membuat Anda mahir elektronika, tidak lain ialah pengalaman dalam bereksprimen
dan ketekunan. Untuk itu Anda diharapkan menjawab dan mengerjakan semua latihan
ini.
a. Resistor
b. Kapasitor elektrolit
c. Kapasitor keramik
d. Transistor NPN
e. Transistor PNP
f. MOSFET
g. FET
h. Sensor LDR
i. IC (Integrated Circuit)
2. Pelajari fungsi dari IC TTL seperti 74LS00,74LS04,74LS08,74LS14. Jelaskan
pula arti dari perbedaan simbol LS, HC dan HCT pada IC TTL.
3. Pelajari fungsi IC penguat operasional (OP-AMP) seperti LM741, LM 393N dan
LM 324.
4. Buatlah rangkaian penguat transistor dengan penguatan 100.
5. Buatlah rangkaian robot pengejar cahaya berbasis sensor LDR dimana robot
akan bergerak mengejar sumber cahaya.
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronik yang resistansinya akan menurun
jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-
dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika
cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita
konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga
menurunkan resistansinya