Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022
Ilmu Pendidikan UTS Bagus Prasetyo 12504241022
NAMA
NIM
KELAS
Disusun oleh :
: Bagus Prasetyo
: 12504241022
:A
dan
Tantangan
Batas
Pendidikan.
semua
dan
berguna
untuk
kedepannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan
demi
kesempurnaan
makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................3
C. Rumusan Masalah.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
Kajian Teori......................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN
A. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia..............................6
B. Solusi yang permasalahan pendidikan di Indonesia..................................7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
kualitas pendidikan yang masih kurang, dan oleh sebab itu kualitas
pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan lagi supaya hasil output belajar
siswa lebih maksimal dan menghasilkan output yang berkualitas serta
terdidik.
Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas
pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas
pendidikan adalah dengan menetapkan anggaran pendidikan yang lebih besar
dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan menjadi dua negara
yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya. Anggaran
pendidikan di China mencapai 13,1% dari anggaran negara, sedangkan di
Korea Selatan anggaran pendidikan negara mencapai 18,9%. Bandingkan
dengan Indonesia yang memang menganggarkan anggaran pendidikan
sebesar 20%, namun pada prakteknya masih jauh dari kenyataan.
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),
kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di
Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The
World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang
rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di
dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam bidang pendidikan
dengan menciptakan sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan perubahan
kondisi pembelajaran secara lebih efektif. Setelah menjelaskan beberapa
masalah yang dipaparkan pada latar belakang diatas ini penulis tertarik
membuat makalah yang berjudul Perlunya Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Di Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya kualitas pendidikan di Indonesia mempengaruhi etika siswa
sehingga menyebabkan tawuran.
2. Rendahnya kesadaran siswa bahwa
2 tindakan asusila tawuran adalah
tindakan yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar.
BAB II
3
KAJIAN TEORI
yang
berlangsung dalam segala hal lingkungan dan sepanjang hidup atau segala situasi
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah atau pengajaran yang
diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah
segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan serta tugas sosial mereka.
Menurut Pendapat Suroso Prawiroharjo dalam buku (Raka Joni, dkk
1984:5) salah satu konsep tentang pendidikan yang banyak diajarkan di lembaga
pendidikan guru adalah yang menggambarkan sebagai bantuan pendidik untuk
membuat peserta didik dewasa, artinya kegiatan pendidik berhenti, tidak
diperlukan lagi apabila kedewasaan yang dimaksud yaitu kemampuan untuk
menetapkan pilihan atau keputusan serta mempertanggung jawabkan perbuatan
dan perilaku secara mandiri telah tercapai. Konsep ini sama dengan pendidikan
adalah persekolahan/ pendidikan formal.
1. Batas-batas Pendidikan
Tiap proses dalam pendidikan memliki berbagai keterbatasan, yaitu :
a. Batas-batas pendidikan pada peserta didik :
Peserta didik sebagai manusia dapat memiliki perbedaan, dalam
kemampuan, bakat, minat, motivasi, watak, ketahanan, semangat, dan sebagainya.
Intinya tiap peserta didik memiliki perbedaan kemampuan yang tidak sama
sehingga hal tersebut dapat membatasi kelangsungan hasil pendidikan, solusinya
pendidik harus mencari metode-metode pembelajaran sehingga dapat berkembang
seoptimal mungkin.
b. Batas-batas pendidikan pada pendidik :
4
menyebabkan tidak dapat terwujudnya interaksi antara pendidik dan peserta didik,
misalnya pendidik yang sangat ditakuti oleh peserta didik sehingga tidak mungkin
peserta didik datang berhadapan dengannya. Pendidik yang tidak tahu apa yang
akan menjadi isi interaksi dengan peserta didik, akan menjadikan kekosongan dan
kebingungan dalam interaksi. Serta pendidik yang bermoral, termasuk yang tidak
dapat ditolerir, karena pendidikan pada dasarnya adalah usaha yang dilandasi
moral. Para pendidik sendiri memiliki berbagai keterbatasan ada yang sifatnya
relatif masih bisa di tolerir dengan cara pendidik sendiri mengupayakan mengatasi
keterbatasannya, namun permasalahannya jika tidak dapat di tolerir berdampak
pada peserta didik itu sendiri, mereka akan tidak memahami apa yang
disampaikan pendidik.
c. Batas-batas pendidikan dalam lingkungan dan sarana pendidikan :
Lingkungan dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat
menentukan kualitas dan berlangsungnya usaha pendidikan. Lingkungan dan
sarana pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas akhir pendidikan.
Lingkungan dan sarana yang tidak memadai, akan menghambat berlangsungnya
proses pendidikan. Disini pendidik harus lebih kreatif dengan memanfaatkan alam
sekitar sebagai sumber proses pembelajaran.
BAB III
5
PEMBAHASAN
A. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
perlunya
kebutuhan
untuk
mereformasi
profesi
guru.
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kualitas pendidikan sebagai ilmu dan sebagai sistem sangat jauh
dari apa yang diharapkan. Kondisi pendidikan di Indonesia pada saat
ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya
peristiwa peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang
maraknya terjadi. Tawuran saat ini juga sudah menjadi budaya yang
menjamur bagi para siswa khususnya di Indonesia.
B. Saran
Sebaiknya guru yang akan ditugaskan pada sekolahan-sekolahan
alangkah baiknya dievaluasi terlebih dahulu supaya guru-guru di
Indonesia rata-rata guru yang memiliki bobot dan mampu
menghasilkan output yang bagus atau baik.
DAFTAR PUSTAKA
10
11