Anda di halaman 1dari 4

Reaksi Mannich Asimetrik

Menggunakan L-Prolin sebagai Organokatalisis


[Penulis: Dhimaz Galih Prasetyo]
[10512062; K-02; Kelompok 4]
dhimazgptoni@yahoo.com

Abstrak
Reaksi Mannich asimetrik dapat dilakukan dengan menggunakan L-Prolin sebagai organokatalisis. Metode percobaan yang
dilakukan adalah dengan merefluks campuran 10 mL sikloheksanon; 0,5 mL (10 tetes) formaldehid; 1 mL (20 tetes) anilin; 40
mg L-prolindan 12 mL etil asetat dengan Microwave Reactor MAS II SINEO . Kemudian diekstraksi dengan penambahan
larutan buffer fosfat dan air. Fasa organik hasil ekstraksi disaring dan diuapkan dengan rotatory evaporator. Produk hasil
reaksi kemudian ditentukan panjang gelombang dan absorbansinya dengan spektrum UV-Vis.
Kata kunci: Reaksi Mannich asimetrik, organokatalisis, microwave, rotary evaporator, spektrum UV-Vis.

Abstract
Asymmetric Mannich reaction can be done with L-Proline as organocatalysis. Method of the experiments conducted by
refluxing a mixture of 10 mL of cyclohexanone; 0.5mL (10 drops) formaldehyde, 1 mL (20drops) aniline; 40 mg L-Proline
and 12mL ethyl acetate with Microwave Reactor MAS II SINEO . Then extract with addition of phosphate buffer solution
and water. Organic phase was filtered and evaporated with a rotatory evaporatoror. The wavelength and absorbance of
product determined by UV-Vis spectra.
Keywords: Asymmetric Mannich reaction, organocatalysis, microwave, rotary evaporator, UV-Vis spectra.

1. PENDAHULUAN
Reaksi Mannich adalah reaksi kondensasi
senyawa organik antara formaldehid atau aldehid
sederhana lainnya dengan amonia, amina primer
ataupun amina sekunder, dan suatu senyawa karbonil
yang memiliki paling sedikit satu atom hidrogen yang
bersifat asam (hidrogen alfa). Adanya hidrogen alfa
terhadap gugus karbonil memungkinkan terbentuknya
suatu gugus metilen yang terenolisasi (ion enolat)
yang bertindak sebagai nukleofil. Produk akhirnya
adalah senyawa amino-karbonil. Reaksi umumnya
adalah sebagai berikut

Reaksi Mannich asimetrik yaitu reaksi Mannich


yang secara stereoselektif akan menghasilkan produk
senyawa turunan amina yang kiral. Reaksi Mannich
asimetrik yang pertama dilakukan adalah dengan
menggunakan katalis L-prolin (atau (S)-prolin) pada
tahun 2000 oleh Cordova dan rekan. L-prolin dalam

reaksi ini bertindak sebagai organokatalisis, yaitu


suatu senyawa organik yang tidak mengandung logam
yang dalam jumlah sedikit dapat mempercepat laju
reaksi kimia. (Petunjuk Praktikum Senyawa Organik
Polifungsi, 2012:24)
Katalis prolin secara langsung bereaksi dalam
reaksi Mannich asimetrik dengan sikloheksanon,
formaldehida, dan berbagai anilin akan mempercepat
reaksi apabila ada pemanasan. Dengan hanya
penambahan 0,5% mol katalis, produk hasil sintesis
Mannich dapat mencapai 98%. Reaksi asimetrik
Mannich adalah reaksi yang paling berguna dalam
ikatan karbon untuk sintesis senyawa yang
mengandung nitrogen. Beberapa versi katalitik telah
dikembangkan
dan
beberapa
diantaranya
menghasilkan produk Mannich dengan enansio
selektivitas yang tinggi. (Rodriguez,Bolm, 2006:3.4)
Dalam percobaan ini dilakukan pencampuran
antara sikloheksanon, suatu formaldehida, anilin dan
penambahan katalis L-prolin serta DMF dengan cara
refluks dan kemudian didistilasi untuk mendapatkan
produk yang diinginkan.

2. METODE PERCOBAAN

10 mL sikloheksanon; 0,5 mL (10 tetes)


formaldehid; 1 mL (20 tetes) anilin; 40 mg L-prolin
dan 12 mL etil asetat dimasukkan kedalam labu
bundar 50 mL. Batang pengaduk magnet dimasukkan
pula kedalam labu bundar. Kemudian kondensor
refluks dipasang pada labu bundar dan dilakukan
pemanasan dengan menggunakan Microwave Reactor
MAS II SINEO pada suhu 60C dan daya 500 W
selama 20 menit. Setelah selesai, labu didinginkan
hingga suhu kamar untuk kemudian ditambahkan 0,5
mL larutan buffer
fosfat pH 7,2. Selanjutnya
dilakukan ekstraksi menggunakan 6 mL air sebanyak
3 kali dalam tabung reaksi tertutup. Fasa organik hasil
pemisahan digabungkan dan kemudian dikeringkan
dengan penambahan sesedikit mungkin MgSO 4
anhidrat. Fasa organik tersebut disaring dan kemudian
filtratnya diuapkan dengan rotary evaporator.
Timbang massa residu berwarna putih kekuningan,
kemudian dilakukan uji karakteristik (titik leleh (7073C), spektrum IR, UV-Vis, NMR, MS, putaran
optis)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Molformaldehid:0,0679mol
Molanilin:0,0548mol
Molsikloheksanon:0,4836mol
Molprodukteoritis:0,0548mol
Massa teoritis : 0,0548 mol x 203,31 g/mol = 11,1414
g
Massa hasil percobaan : Titik Leleh Referensi : 70-73C
Titik Leleh Hasil Percobaan : -

1) Pembahasan
Pada percobaan ini senyawa yang harus ada
yaitu suatu aldehida (formaldehida) dan anilin
yang berperan sebagai komponen amina yang
akan berekasi dengan formaldehida dan
sikloheksanon dengan katalisnya L-prolin.
Penambahan etil asetat berfungsi sebagai
pelarut yang akan melarutkan campuran
senyawa
tersebut.
Campuran
senyawa
kemudian direfluks sdengan menggunakan
Microwave Reactor MAS II SINEO 60C dan
daya 500 W selama 20 menit. Fungsi dari
proses
refluks
dengan
menggunakan
Microwave Reactor MAS II SINEO adalah
untuk untuk mempercepat reaksi tanpa harus
menguapkan pelarutnya dan dengan proses
yang jauh lebih cepat apabila dibandingkan

dengan
menggunakan
refluks
biasa.
Pemanasan yang terjadi pada saat refluks dapat
mempercepat reaksi yang ada pada campuran
senyawa karena energi kinetik pada masingmasing atom akan bertambah sehingga
kemungkinan
atom-atom
untuk
saling
bertumbukkan akan semakin besar. Jumlah
katalis yang ditambahkan tidak berpengaruh
dalam produk reaksinya karena katalis hanya
akan mempercepat laju reaksi dan akan
terbentuk kembali di akhir reaksi. Jadi jumlah
produk tidak akan bertambah maupun
berkurang meskipun jumlah katalis yang
ditambahkan banyak maupun sedikit.
Setelah proses refluks selesai, campuran zat
yang masih berbentuk larutan ditambahkan
dengan buffer fosfat pH 7,2. Penambahan ini
dilakukan untuk menjaga agar pH larutan tidak
mudah berubah-ubah dan sebagai penambah
air agar pH larutan netral. Pemilihan buffer
dilakukan karena buffer tidak akan larut
dengan etil asetat. Dalam reaksi Mannich
terdapat basa Schiff yang merupakan elektrofil
yang bereaksi dalam dua langkah pada adisi
nukleofilik kedua dengan karbanion yang
dihasilkan dari senyawa yang mengandung
proton asam. Oleh karena itu, reaksi Mannich
mengandung sifat elektrofilik dan nukleofilik.
Reaksi Mannich juga dianggap sebagai reaksi
kondensasi.
Kemudian ekstraksi dilakukan dengan
penambahan air. Ditambahkan air karena air
merupakan pelarut yang polar sehingga,
senyawa-senyawa polar dalam campuran akan
tertarik oleh etil asetat dan akan terpisah dari
senyawa non polar. Senyawa-senyawa tersebut
kemudian akan berada dalam fasa organik
yang akan digunakan lebih lanjut. Selain itu
etil asetat bersifat volatil atau mudah menguap
dan tidak higroskopis, sehingga pada saat akan
didistilasi atau diuapkan lebih lanjut etil asetat
akan lebih dulu keluar dan teruapkan.
Sebelum dilakukan distilasi, fasa organik
dikeringkan dengan penambahan MgSO4
anhidrat untuk menarik air karena sifatnya
yang higroskopis. Kemudian disaring dan
filtratnya diuapkan dengan menggunakan
rotary evaporator untuk menguapkan pelarut
yang masih ada dalam filtrat. Dalam hal ini
pelarut yang dimaksud yaitu etil asetat yang

memiliki titik didih 77,1C. Residu pada


distilasi ini merupakan produk akhir yang
didapat dari hasil sintesis reaksi Mannich
dengan L-prolin sebagai organokatalisis.
Mekanisme reaksi yang terjadi yaitu sebagai
berikut

Gambar 1. Mekanisme reaksi Mannich


Berdasarkan mekanisme reaksi yang
ditunjukkan pada gambar di atas, pertamatama atom H positif akan bergabung dengan
atom O pada karbonil di formaldehid untuk
kemudian
membentuk
gugus
alkohol.
Kemudian pasangan elektron bebas pada atom
N di anilin akan menyerang atom C pada
karbonil yang baru saja diserang oleh atom H
positif dan membuat ikatan rangkap pada
karbonil memberikan salah satu ikatannya
pada gugus OH, pada situsasi ini, atom N akan
bermuatan positif. Kemudian karena atom H
yang diikat oleh atom N positif diserang oleh
pasangan elektron bebas di atom O pada air,
maka atom H akan mengembalikan pasangan
elektron bebasnya pada atom N sehingga atom
N akan kembali bermuatan netral. Kemudian
atom H positif yang tadi sudah berikatan
dengan air akan kembali menyerang pada
gugus alkohol sehingga terbentuk air dan air
akan lepas seiring dengan berpindahnya
pasangan elektron bebas pada atomN ke ikatan
sebelahnya sehingga akan membentuk ikatan
rangkap.
Kemudian pada reagen yang lain,
sikloheksanon akan diserang pada ikatan
karbonilnya dan akan membentuk gugus
alkohol dan ikatan rangkap. Kemudian

paangan elektron bebas pada atom O di


sikloheksaon akan mengembalikan ikatan
rangkap pada gugus karbonilnya sehingga
elektron beba yang membentuk ikatan rangkap
akan menyerang atom C pada ikatan rangkap
hasil reaksi antara formaldehid dan anilin
untuk kemudian ikatan rangkap pada hasil
reaksi antara formaldehid dan anilin ini
mengembalikan elektronnya kepada atom N
muatan positif. Kemudian kesemua reagen
telah menjadi satu senyawa dengan gugus
alkohol yang masih positif. Gugus alkohol ini
kemudian akan ditarik oleh pasangan elektron
bebas pada atom O di air sehingga membentuk
asam dan prosuk akhir dari reaksi Mannich.
Bisa pula disimpulkan bahwa asam di sini
adalah sebuah katalis yang dihasilkan kembali
pada akhir reaksi dan hanya berfungsi sebagai
pemercepat reaksi, dengan kata lain bahwa
katalis asam yang dimaksud di sini adalah Lprolin.
Menurut hasil dari percobaan, di dapatkan
bahwa tidak ada produk yang berhasil
didapatkan pada percobaan kali ini.
Ketidaktercapainnya sintesis produk dalam
percobaan kali ini kemungkinan disebabkan
oleh banyak macam hal, diantaranya adalah
pada proses refluks yang menggunakan
Microwave Reactor MAS II SINEO, proses
penguapan menggunakan rotary evaporator,
atau bisa pula saat pencampuran reagen.
Pada saat proses refluks menggunakan
Microwave Reactor MAS II SINEO,
kemungkinan yang ada sehingga tidak
didapatkannya hasil sintesis reaksi Mannich
asimetris ini adalah karena suhu optimum yang
digunakan terlalu tinggi, daya yang digunakan
untuk proses refluks terllu besar, atau bisa pula
karena
waktu
refluks
menggunakan
Microwave Reactor MAS II SINEO yang
terlalu lama sehingga ada kemungkinan besar
semua reagen yang belum bereaksi, sedang
bereaksi, atau sudah bereaksi pada proses
refluks dengan menggunakan Microwave
Reactor MAS II SINEO ini menjadi hangus dan
secara otomatis akan meniadakan produk hasil
sintesis serta perhitungan rendemennya. Atau
kemungkinan dapat kebalikannya, yaitu suhu
terlalu rendah, daya yang digunakan pada
proses refluks terlalu kecil, dan waktu
pemanasan refluks yang terlalu sebentar

sehingga semua reagen dalam proses ini tidak


bereaksi.
Kemungkinan kedua adalah ketika proses
penguapan
menggunakan
alat
rotary
evaporator.
Walaupun
dalam
proses
pemanasan refluks dihasilkan sedikit prosuk
yang mungkin, tetapi dalam proses penguapan
bisa saja produk yang kita dapatkan ikut
menguap bersamaan dengan menguapnya
pelarut yang kita gunakan.
Kemungkinan terakhir adalah pada proses
penambahan reagen, kemungkinan reagen
yang ditambahkan lebih kecil dibandingkan
dengan proses penambahan reagen secara

4. KESIMPULAN
Tidak dapat ditulis kesimpulan dari percobaan
ini karena penulis tidak mendapatkan produk hasil
sintesis percobaan reaksi Mannich asimetrik
menggunakan L-Prolin sebagai Organokatalis

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan Syukur Alhamdulillah
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kelancaran dalam proses penyelesaian laporan
praktikum ini. Terima kasih kepada kedua orangtua
yang telah senantiasa mendoakan dan mendukung.
Kepada ibu Deana Wahyuningrum selaku dosen
praktikum kimia organik. Para asisten praktikum
yang telah banyak membantu selama proses
praktikum berlangsung, dan kepada teman-teman
kelompok 4 praktikum kimia organik serta temanteman Kimia ITB 2012 lainnya..

teoritis sehingga reaksi yang terjadi secara


molekuler tidak mungkin karena jumlah
pereaksi tidak cukup
Karena produk sintesis pada reaksi
Mannich asimetris tidak berhasil didapatkan,
maka penulis juga tidak dapat melanjutkan
pembahasan
lebih
lanjut
karena
uji
karakteristik dalam produk untuk mengetahui
kemurnian produk yang penulis dapatkan dari
hasil sintesis ini dan kemungkinan produk apa
yang penulis dapatkan dari proses sintesis ini
hanya dapat ditentukan melalui uji titik leleh,
uji spektrofotometri, dan uji putaran optis.

DAFTAR PUSTAKA
Gaunt, M.; Johansson, C.; McNally, A.; Vo, N.,
Enantioselective
Organocatalysis,
Drug
Discovery Today, 2007, Vol.12.
Notz, W.; Tanaka, F.; Barbas, C., Enamine-Based
Organocatalysis with Proline and Diamines:
The Development of Direct Catalytic
Asymmetric Aldol, Mannich, Michael, and
Diel-Alder Reactions, Account of Chemical
Research, 2004, 37(8),p.580-581.
Rodriguez, B.; Bolm, C., Thermal Effect in the
Organocatalytic
Asymmetric
Mannich
Reaction, Journal of Organic Chemistry,
American Chemical Society,2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Etil_asetat
(terakhir
diakses 30 April 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_Mannich
(terakhir diakses 30 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai