BAB II
LANDASAN TEORI
Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik
yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.
Pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi
yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung
maupun dengan wakil-wakilnya.
Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar
konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan
dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas dengan pihak yang memiliki
kelebihan dana (investor).
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana
segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang
(obligasi). Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian
menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada
akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Menurut Syahrir, pasar modal sangat sulit atau tidak mungkin berkembang
pesat jika dalam suatu negara berlangsung perekonomian makro sebagai berikut :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif/stagnan.
2. Tingkat inflasi dengan dua digit atau sampai dengan hyperinflation.
3. Cadangan devisa yang amat tipis yang disertai defisit neraca transaksi
berjalan sangat tinggi.
4. Perolehan ekspor yang rendah dan kebutuhan impor yang tidak bisa
dipenuhi lagi karena terbatasnya devisa yang tersedia.
(Dwiyanti,1999,p46).
Beberapa obligasi dijamin oleh aset tertentu, yang disebut sebagai Secure Bond
misalnya, obligasi hipotek dijamin oleh suatu klaim tertentu atas real estate.
Sementara Unsecure Bond tidak dijamin dengan suatu klaim aset tertentu.
Term Bond adalah obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal tertentu
sedangkan serial bond jatuh tempo dan melakukan pembayaran kembali
prinsipalnya beberapa kali. Sementara callable bond adalah obligasi yang
memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik obligasi
sebelum jatuh tempo.
Convertible Bond
Jika suatu obligasi dapat dikonversi menjadi surat berharga lainnya, obligasi ini
disebut dengan convertible bond
Obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik disebut dengan registered bond,
sedangkan obligasi yang tidak dicatat atas nama pemilik dan dapat ditransfer dari
satu pemilik kepada pemilik yang lain tanpa harus menerbitkan sertifikat baru
dinamakan bearer bond.
Zero-Coupon Bond
2. Kepemilikan / Penyertaan
Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan menyertakan sejumlah dana tertentu dengan
tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Common Stock atau saham biasa adalah saham tanpa hak istimewa, misalnya atas
dividen, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidasi. Pemegang saham
ini mempunyai hak suara dan menerima dividen secara proporsional sesuai
kepemilikannya. Di lain pihak, karena adanya keinginan untuk menarik investor,
maka diterbitkanlah preferred stock. Saham ini memiliki hak khusus dan
keistimewaan tertentu yang meliputi prioritas dalam menerima dividen,
memperoleh laba dan menerima hak-hak jika perusahaan mengalami likuidasi,
namun tidak mempunyai hak suara.
Ketiga jenis saham di atas berkenaan dengan jenis saham yang dikaitkan dengan
mekanisme penerbitannya. Meskipun tidak ada hubungannya dengan nilai pasar,
saham biasanya diterbitkan dengan nilai nominal tertentu misalnya Rp. 1000.
Tetapi untuk menghindari munculnya contigent liability jika saham dengan nilai
par diterbitkan dengan disagio, muncullah saham tanpa nilai par. Alasan lain yang
sering digunakan adalah menghindari pertanyaan seputar hubungan nilai par dan
nilai pasar. Dalam beberapa hal muncul kritik atas penerbitan saham tanpa nilai
par tersebut sehingga dirasa perlu untuk menetapkan besaran minimum dimana
saham tidak dapat diterbitkan di bawah nilai tersebut. Saham ini disebut juga
dengan istilah No Par Stock tetapi dengan stated value tertentu.
Menurut William H. Pike, Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Selembar saham
adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik(berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham)
tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham. (Dwiyanti,1999,p11)
harga
dasarnya.
Perhitungan
indeks
ini
x 100
Inflation is computed as the percentage rate of change in the price index over
a given period. Consumer Price Index (CPI) measures the retail prices of a fixed
market basket of several thousand goods and services purchased by households.
(Froyen,1999,p5)
Dilihat dari penyebabnya, maka inflasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
(McTaggart,2003,p664)
1. Demand-pull inflation
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan dari pengumpulan permintaan
(aggregate demand). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi
seperti ini adalah : peningkatan persediaan uang yang beredar, peningkatan
pembelanjaan negara, peningkatan harga barang dalam negeri terhadap barang
impor.
2. Cost-push inflation
Inflasi ini disebabkan oleh meningkatnya biaya. Ada dua hal yang
dapat menyebabkan inflasi seperti ini, yaitu : peningkatan kenaikan upah dan
peningkatan harga barang baku produksi.
Nilai tukar mata uang merupakan ukuran nilai dari mata uang suatu negara
dalam unit terhadap mata uang negara lainnya. Nilai tukar uang negara Indonesia
akan berubah sesuai dengan permintaan dan penawaran. Hal ini dikarenakan
Indonesia menganut sistem bebas mengambang (floating exchange rate).
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah :
(Madura,2006,p103)
1. Tingkat inflasi
Perubahan tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan
internasional, yang mana akan mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran
untuk mata uang tertentu. Oleh karena itu akan mempengaruhi nilai tukar mata
uang.
2. Tingkat suku bunga
Perubahan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi investasi dalam bentuk
sekuritas asing yang masuk, yang mana akan mempengaruhi jumlah permintaan
dan penawaran untuk mata uang tertentu. Oleh karena itu akan mempengaruhi
nilai tukar mata uang.
3. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi jumlah permintaan impor suatu
negara. Oleh karena itu dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang.
4. Kebijakan pemerintah
Pemerintah negara lain dapat mempengaruhi ekuilibrium nilai tukar mata
uang dengan berbagai cara, misalnya dengan mengubah kebijakan perdagangan
negara lain, melakukan intervensi di pasar mata uang, atau mengubah variable
makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan.
5. Ekspektasi
Seperti pasar finansial lainnya, maka pasar mata uang akan bereaksi terhadap
adanya berita yang mempunyai pengaruh ke masa depan. Misalnya saja, berita
yang menerpa tingkat inflasi di AS akan mendorong para investor mata uang
untuk menjual dollar, untuk mengantisipasi penurunan nilai mata uang tersebut
di masa yang datang.