disediakan di kios kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal
minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki
target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada
waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak
lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang
melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan
kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan
pertama kali di Indonesia.
C. Positioning Teh untuk siapa saja
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh
untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada
awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang
disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil
baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat
memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor
Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat
tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah
keunggulan kompetitif dari Sosro.
* Taktik Marketing yang digunakan PT. Sosro
A. Selling
Teh Botol Sosro didistribusikan ke pelosok pelosok daerah. Konsumen menjadi tidak sulit
membeli the botol sosro karena mudah di cari dan harganya terjangkau.
B. Marketing Mix
1)Produk Rasa teh asli yang kini bervariasi dengan ditambahkan aroma buah
buahan dan daun teh melati.
2) Harga Antara Rp 3000,00 hingga Rp 5000,00.
3) Tempat Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
4) Karakteristik Konsumen
a) Demografi
Usia : - Anak anak (usia 9 sampai 12 tahun) - Remaja (usia 13
sampai 18 tahun) - Dewasa (18 tahun keatas)
Jenis Kelamin: Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
Pendidikan : Semua golongan masyarakat
b) Psikografis Orang yang menyukai minuman teh yang mempunyai rasa
alami dan berkualitas.
c) Geografis Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah
Indonesia baik di kota kota besar maupun daerah daerah.
Deferensiasi : Produk Teh Botol Sosro berbeda dari yang lain karena teh ini di
kemas dalam botol dan rasa khas tehnya sangat kuat. Ditambah lagi dengan
aroma buah-buahan dan melati.
Kunjungan pabrik teh botol sosro. Mudah dan loyalnya perusahaan sosro dalam menerima
kunjungan juga memiliki point yang positif. Pengunjung dapat mengetahui seluruh proses
pembuatan teh botol sosro. Hal ini dapat meyakinkan pengunjung bahwa produk ini aman
dan tidak mengandung 3P (Pengawet, Pemanis, dan Pewarna buatan) sehingga konsumen
akan terus meningkat.
* Awal munculnya ide menggunakan kemasan botol
Awalnya ide kemasan botol berawal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar- pasar
tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama, teh langsung diseduh di
tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut
memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian
pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan dimasukkan ke dalam tong tong dan
dibawa dengan mobil. Akan tetapi cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama
perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang.
Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan kemasan botol limun agar
mudah dibawa. Berangkat dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah
alternative yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh langsung ke konsumen.
Soemarsono Sosrodjojo
Soegiharto Sosrodjojo
Soejipto Sosrodjojo
Surjanto Sosrodjojo
4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM.
Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.
c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager.
Tugasnya sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
6. Kepala Divisi/Supervisor
Untuk produk Teh Botol Sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift,
bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan Maintenance. Tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.
b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai data produksi, jumlah
batch produksi, pemakaian bahan dan lain-lain.
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang
dihasilkan.
d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya.
7. Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai
berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.
b. Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c. Mengontrol persediaan bahan.
d. Memesan bahan bila telah habis.
8. Manager Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya
adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.
b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan
mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
9. Kasir, bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya
adalah sebagai berikut:
a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun
tidak.
b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang
berhubungan dengan keuangan.
c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya
10. Keamanan, bertanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Tugasnya
adalah sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak.
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.
11. Analis, bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
* PRODUK
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh PT.Sinar Sosro diproduksi di Indonesia.
Sampai dengan Tahun 2008, untuk menjangkau konsumennya, PT. SINAR SOSRO telah
memliki 10 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara.
- Produk Yang Diproduksi
Teh Botol Sosro
Jasmine Tea
Joy Tea
Jasmine Green Tea
Madu Lemon
Jasmine Green Tea Less Sugar
Fruit Tea
Apple
Blackcurrant
Strawberry
Guava
Fusion
Extreme
Tebs
Country Juice
Guava
Apple Pulp
Apple Fiber
Manggo
Orange
Goji Berry
Happy Juice
Orange
Apple
Grape
Chery B
Apple Berry
Prima
S-tee
Jasmine Tea
Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar
Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk
kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar
Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara
agen dan distributornya .
Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata Teh Botol
kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini,
sehingga tidak menjadi merek biasa.
Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang
semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian
produsen lain akan mengeluarkan produk serupa.
Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita
dan frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi .
Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi.
Diantaranya adalah :
Line Exten s ion dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda,
dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi
minuman berkarbonasi.
Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang
kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi.
Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam
dengan mengeluarkan produk Fruitcy.
Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan
dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan
menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang
mengandung soda.
Brand Exten s ion dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan
merek PRIMA.
Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut
pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
*DISTRIBUTION STRATEGY
Distribusi (penempatan) adalah bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan cara
menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen.
Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan
dalam mendistribusikan produk-produk mereka.
PT Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah
minuman ringan (soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan adalah teh dalam
kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro.
Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak terlepas
dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar.
Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi
secara luas dan terus menerus.
Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.
Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek,
Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi.
Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam
dan Amerika Serikat.
Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai
pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan
(availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet
Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen.
Namun Coca-Cola juga tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola
diketahui memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk CocaCola termasuk Freshtea.
Kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit
Tea. Maka menarik melihat persaingan di antara kedua pemain besar ini.
Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply
chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.
berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen
penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro
Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
*PRICING STRATEGY
Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar
yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.
Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak
lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan
perjalanan).
Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena
merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
*PROMOTION STRATEGY
Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek
pemasaran cukup unik.
Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu
pemasaran.
Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk.
Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan
produk teh dalam botol sepert i yang dilakukan sosro saat ini.
Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji
kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia.
Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun
menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di
Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya
dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam
kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol
berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk
cap botol.
Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon
konsumen yang menyaksikan.
Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung
meninggalkan tempat.
Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke
dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil.
Akan tetapu cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu
struktur jalan belum sebaik sekarang.
Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar
mudah dibawa.
Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang
paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti
supir dan pejalan kaki.
Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang
dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan.
Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam
kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan.
Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boksboks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi pemasaran
yang dipakai pun semakin besar pula.
Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan-iklan sosro
yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai
acara-acara besar maupun kecil.
MAKALAH SDM
Kelompok 1 Marmut :
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
a. Segmentasi produk
b. Targeting identifikasi target pasar
c. Positioning teh untuk siapa saja
Taktik marketing yang digunakan
Distribusi pabrik di mojokerto
Upaya yang dilakukan PT.SOSRO dalam menarik konsumen
Awal munculnya ide menggunakan kemasan botol
2.
3.