68
Tahapan Penelitian
Tahap pembuatan tepung kacang hijau sebagai berikut : Kacang hijau disortasi,
dihaluskan menggunakan blender kecepatan 1, diayak menggunakan ayakan 80 mesh.
Tahap pembuatan makanan padat sebagai berikut : Tepung tapioka dan tepung
kacang hijau ditimbang sesuai rasio, margarin 20 % (b/b), gula halus 15 % (b/b), telur 8.50
% (b/b), susu bubuk 5 % (b/b) dan air 10 mL serta CMC sesuai proporsi. Homogenisasi
dengan menggunakan mixer kecepatan rendah sampai adonan tercampur rata. Pencetakan
adonan berbentuk persegi panjang, kemudian disusun di atas loyang. Pemanggangan
dengan menggunakan oven pada suhu 160o C selama 40 menit.
Metode
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, faktor I terdiri dari 3
level dan faktor II terdiri dari 3 level, sehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan. Setiap
perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan.
Faktor I : Rasio Tepung Tapioka : Tepung Kacang Hijau
T1 = 20 : 30
T2 = 30 : 20
T3 = 40 : 10
Faktor II : Proporsi CMC
C1 = 0.50 % (b/ b total bahan)
C2 = 1.00 % (b/ b total bahan)
C3 = 1.50 % (b/ b total bahan)
Prosedur Analisis
Analisa yang dilakukan pada Tapioka, Kacang Hijau dan Foodbars meliputi : Kadar
air metode oven kering [8], kadar pati metode hidrolisis asam [9], kadar protein metode
Kjedahl [8], warna dengan color reader [10], kadar lemak dengan Soxhlet [8], kadar abu [9],
analisa daya patah [10], pemilihan perlakuan terbaik [11].
Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance)
dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) atau DMRT (Duncan Multiple Range Test)
5%. Uji organoleptik dianalisa dengan uji Hedonic. Penentuan perlakuan terbaik
menggunakan metode Indeks Efektivitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Bahan Baku
Karakteristik kimia dan fisika tepung tapioka dan tepung kacang hijau setelah
dianalisa dibandingkan dengan literatur.
Tabel 1. Komposisi Kimia Tepung Tapioka dan Tepung Kacang Hijau
Tapioka
Kacang Hijau
Parameter
Analisa
Literatur
Analisa
Literatur
Kadar Air
10.50
9.00
10.69
10.27
Kadar Pati
87.97
84.20
61.77
61.08
Kadar Protein
1.50
23.53
21.12
Warna (L)
97.73
92.33
2. Analisa Kimia Makanan Padat
Kadar Air
Hasil pengamatan kadar air pada makanan padat (foodbars) dengan berbagai
perlakuan berkisar antara 4.74 6.27%. Kadar air makanan padat cenderung meningkat
dengan meningkatnya rasio tepung tapioka dan proporsi CMC. Perlakuan rasio tepung
tapioka dan tepung kacang hijau 40:10 dengan proporsi CMC 1.50% memiliki kadar air
69
Warna
Warna merupakan salah satu kenampakan yang sanagat menonjol dilihat secara
visual. Suatu bahan yang dinilai bergizi, rasanya enak dan teksturnya sangat baik tidak akan
menarik bila warna yang ada pada produk tidak enak dipandang. Rerata tingkat kesukaan
panelis terhadap warna makanan padat (foodbars) berkisar antara 2.70 sampai 3.70 (tidak
menyukai sampai netral).
Nilai rerata tertinggi tingkat kesukaan panelis terhadap warna makanan padat
diperoleh dari perlakuan rasio tepung tapioka : tepung kacang hijau sebesar 20:30 dengan
proporsi CMC sebesar 1.50%. Nilai rerata terendah tingkat kesukaan panelis terhadap
warna makanan padat diperoleh dari perlakuan rasio tepung tapioka : tepung kacang hijau
sebesar 40:10 dengan proporsi CMC sebesar 0.50%.
Berdasarkan nilai ragam, perlakuan rasio tepung tapioka : tepung kacang hijau dan
proporsi CMC memberikan pengaruh nyata (=0.05) terhadap warna makanan padat. Hal ini
diduga karena adanya interaksi yang terjadi antara rasio tepung tapioka : tepung kacang
hijau dan proporsi CMC, sehingga setiap perlakuan akan memberikan warna yang berbedabeda dan akan memberikan pengaruh terhadap penilaian panelis.
Kesukaan panelis terhadap warna semakin meningkat dengan menurunnya rasio
tepung tapioka : tepung kacang hijau yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan tingkat
73
74
78