serangga
(antraks kulit)
- fase vegetatif
spora (inang)
org lain
inang mati ( O2 )
fase dormain
jika
kontak O2
sporulasi
lainnya
spora
hidung
mulut
anus
Fase spora
Spora (dormain)
daya tahan
terlewati
- radiasi uv
- suhu tinggi
- ionisasi
- zat kimia
inang
- kulit luka
- makanan
- terhirup
Patogenesis
spora
port dentre
hewan
- kulit
- mulut
- sal cerna
gastrointestinal)
manusia
- kulit (antrax kulit)
- mulut
- sal cerna
(antrax
gth bening
pemb darah
jar
Anthrax:
Clinical Information
Cutaneous
Inhalational
Gastrointestinal
Anthrax:
Cutaneous
Anthrax: Cutaneous
Vesicle
developme
nt
Day 2
Day 6
Day 4
Day 10
Eschar
formation
Anthrax:
Cutaneous
Anthrax: Cutaneous
Anthrax:
Cutaneous
Anthrax: Cutaneous
Notice the edema
and typical lesions
Anthrax:
Inhalational
Mediastinal widening
JAMA 1999;281:17351745
B. anthracis:
Presumptive Identification
Clinical specimen (blood, CSF, etc.)
Gram stain
Capsule production
Isolate on SBA
Colony morphology
Hemolysis
Motility
Spores Gram stain
Malachite green
B. anthracis:
Confirmatory Identification
Isolate
Phage
lysis
DFA
Capsule antigen
Bicarbonate
Cell wall
media
Capsule
Horse
blood
Corynebacterium
dyphteriae
Penyakit Difteri
Difteri
adalah
disebabkan
oleh
Corynebacterium
suatu
infeksi
bakteri
akut
penghasil
diphtheriae.
Lebih
yang
racun
sering
saluran
pernafasan,
terutama
dan
jantung.
Penyebab
- kuman Corynebacterium diphtheriae.
- batang Gram positif,
- tidak berspora dan kapsul.
- Infeksi oleh kuman tidak invasive,
- mengeluarkan toxin, yaitu exotoxin.
-Toxin difteri efek patoligik sakit.
- Tiga type variants yaitu : type mitis, type
intermedius
dan type gravis.
klasifikasi dengan cara bacteriophage lysis
menjadi 1
tipe.
tipe-tipe
yang
lainnya
termasuk
tipe
virulen.Corynebacterium
Cara penularan:
- sumber manusia sakit atau carier
- kontak mel pernapasan / droplet infection
- benda atau makanan yg terkontaminasi
- m.i 2 5 hari
- masa penularan penderita 2 4 mgg
sejak mi
- masa penularan carier 6 bulan
- bakteri berkembangbiak pada permukaan
mukosa mulut atau tenggorokan
radang
. Ciri khas
-pembekakan daerah tenggorokan,
-radang lokal , dimana
-pembuluh darah melebar
-mengeluarkan sel darah putih sedang sel-sel epitel
disitu rusak, lalu terbentuklah disitu membaran putih
keabu-abuan(psedomembrane). Membran ini sukar
diangkat dan mudah berdarah. Di bawah membran ini
bersarang
kuman
mengeluarkan
difteri
exotoxin
dan
yang
kuman-kuman
memberikan
ini
gejala-
Gejala Penyakit
1. Panas lebih dari 38 C
2.Ada psedomembrane
- bisa di pharynx, larynx atau
tonsil 3.Sakit waktu menelan
4.Leher membengkak seperti leher
sapi (bullneck), disebabkan karena
pembengkakan kelenjar leher
anak
tak
jarang
diikuti
demam,
mual,
muntah,
di
leher
sering
terjadi.
Biasanya
bakteri
mulut
atau
tenggorokan
dan
menyebabkan
saraf
lengan
dan
tungkai,
sehingga
terjadi
jarang
difteri
juga
menyerang
kulit.
Pada
serangan
difteri
berat
akan
ditemukan
EKG.
Komplikasi
yang
terjadi
antara
lain
-mikroskopis
bentuk:
tampak
sel
-Palisade
-Huruf cina (V dan Y)
-Granula baber Erents
-Pew Neiser dan Gram
-Kultur pd media Telurit Agar
tumbuh koloni bulat berwarna
hitam
Thank You!