PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi Farmasi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pangkep yang bertugas mengelola obat, diantaranya melakukan
perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pemantauan
dan evaluasi obat yang diperlukan untuk layanan kesehatan di Puskesmas. Instalasi
Farmasi dalam
melaksanakan tugasnya melayani 23 Puskesmas di Kabupaten Pangkep. Berbagai
tugas yang berhubungan dengan pengelolaan obat membuat Instalasi Farmasi
harus mengelola data obat dengan baik. data obat yang dilakukan diantaranya saat
menerima obat dari Pemasok, menerima data LPLPO (Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat) dalam bentuk lembaran kertas dari 23 Puskesmas di
Kabupaten Pangkep, melakukan pendistribusian obat ke Puskesmas, melakukan
pemberian
obat
ke
selain
Puskesmas,
mengelola
persediaan
Instalasi
selalu
berubah
tergantung
dengan
aktifitasnya.
Perhitungan
persediaannya masih dilakukan oleh masing- masing pihak, padahal pada aktifitas
pendistribusian obat dari Instalasi Farmasi ke Puskesmas, data yang diproses
masing- masing pihak sebetulnya sama, tetapi dengan metode seperti ini terdapat
kemungkinan terjadinya kesalahan manusia, sehingga data yang diproses tidak
sama.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang timbul dalam Laporan yang berjudul
Distribusi Obat dan Alat Kesehatan di IFK Provinsi, Kabupaten Pangkep :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam membuat Laporan Dari Instalasi Farmasi,Distribusi
Obat dan Alat Kesehatan di IFK Provinsi, Kabupaten/kota Pangkep secara umum
adalah untuk memenuhi tugas Manajemen Farmasi Pengadaan dan Akutansi dan
secara khusus adalah untuk memahami kegiatan apa saja yang dilakukan oleh IFK
Provinsi, Kabupaten/kota khususnya yang ada di Provinsi Pangkep terkait dengan
pendistribusian obat dan alat kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGADAAN OBAT
Merupakan proses penyedian obat yang dibutuhkan di rumah sakit dan untuk
unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari pemasok eksternal melalui
pembelian dari manu faktur, distributor, atau pedagang besar Farmasi.
1.Siklus pengadaan obat
Pada siklus pengadaan tercakup pada keputusan-keputusan dan tindakan dalam
menentukan jumlah obat yang di peroleh, Harga yang harus di bayar,dan kualitas
obat-obat yang harus di terima. Siklus pengadaan obat mencakup pemilihan
kebutuhan,penyesuaian kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan,
penetapan atau pemilihan pemasok, penetapan masa kontrak, pemantauan status
pemesanan,penerimaan
dan
pemeriksaan
obat,
pembayaran,
penyimpanan,
B.
PENERIMAAN
1. Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari pemenang lelang kepada panitia penerima obat serta
penyerahan obat dari panitia pemeriksa kepada instalasi farmasi.
2. Penerimaan obat harus dilaksanakan oleh petugas pengelola obat atau
petugas lain dalam hal ini panitia penerima obat yang merupakan
bagian dari panitia pengadaan obat.
pemeriksaan fisik,
C.
PENYIMPANAN
1. Definisi :
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.
2. Tujuan Penyimpanan :
a. Memelihara mutu obat
b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
c. Menjaga kelangsungan persediaan
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan
pengadaan
tempat penyimpanannya.
MANFAAT KARTU STOK INDUK
Untuk mengetahui dengan cepat jumlah persediaan obat
Penyusunan laporan
Perencanaan pengadaan dan distribusi
Pengendalian persediaan
Untuk pertanggung jawaban bagi Petugas Penyimpanan dan Penyaluran
Sebagai alat bantu kontrol bagi Kepala IFK
Pencatatan dan Kartu Stok Induk
Fungsi :
1. Mencatat mutasi obat
2. Tiap lembar kartu stok hanya utk mencatat data mutasi 1 (satu) jenis obat
Suhu (Panas)
Kerusakan Fisik
Kontaminasi bakteri Wadah obat yg rusak atau terbuka akan mudah tercemar
oleh bakteri
Pengotoran Ruang yg kotor dpt menyebabkan adanya insek/roden.
Pengamatan mutu obatdilakukan secara organoleptis
Kering
Meleleh
panas)
D.
DISTRIBUSI
Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan
pengiriman obat, terjamin keabsahan, tepat jenis dan jumlah secara merata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan. Distribusi obat
dilakukan agar persediaan jenis dan jumlah yang cukup sekaligus menghindari
kekosongan
dan
menumpuknya
persediaan
serta
mempertahankan
tingkat
persediaan obat.
1. Tujuan Distribusi
A. Terlaksananya pengiriman obat secara merata dan teratur sehingga dapat
diperoleh pada saat dibutuhkan.
B. Terjaminnya mutu obat dan perbekalan kesehatan pada saat pendistribusian
C. Terjaminnya kecukupan dan terpeliharanya penggunaan obat di unit
pelayanan kesehatan.
D. Terlaksananya pemerataan kecukupan obat sesuai kebutuhan pelayanan dan
program kesehatan.
E. Efisiensi pengeluaran dana di unit pelayanan kesehatan.
2. Kegiatan Distribusi
Kegiatan distribusi obat di provinsi / Kota terdiri dari :
1. Kegiatan distribusi rutin yang mencakup distribusi untuk kebutuhan pelayanan
umum di unit pelayanan kesehatan.
2. Kegiatan distribusi khusus yang mencakup distribusi
3. Kegiatan Distribusi Rutin
a. Perencanaan Distribusi
Instalasi Farmasi provinsi / Kota merencanakan dan melaksanakan
pendistribusian obat ke unit pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya serta
sesuai kebutuhan.
b. Perumusan stok optimum
Stok optimum persediaan dilakukan dengan memperhitungkan siklus
distribusi rata-rata pemakaian, waktu tunggu serta ketentuan mengenai stok
pengaman. Rencana distribusi obat ke setiap unit pelayanan kesehatan termasuk
rencana tingkat persediaan, didasarkan kepada besarnya stok optimum setiap
Kesehatan.
2. Puskesmas Induk mendistribusikan kebutuhan obat untuk Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling dan Unit-unit Pelayanan Kesehatan
lainnya yang ada di wilayah binaannya.
3. Distribusi obat-obatan dapat pula dilaksanakan langsung dari IFK ke
Puskesmas Pembantu sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah atas
persetujuan Kepala Puskesmas yang membawahinya. Tata cara
distribusi obat ke Unit Pelayanan Kesehatan dapat dilakukan dengan
cara penyerahan oleh IFK ke Unit Pelayanan Kesehatan, pengambilan
sendiri oleh UPK di IFK, atau cara lain yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
4. Tata cara pengiriman obat ke unit pelayanan kesehatan dapat
dilakukan dengan cara penyerahan yaitu pengiriman dan pengawasan.
Pengiriman obat dilakukan oleh farrnasi. Cara lain adalah dengan
pengambilan
bila
puskesmas/rumah
sakit
mengatur
sendiri
Bagian A Ekspedisi.
Bagian B Kartu/Buku monitoring distribusi per UPK.
Pencatatan Harian Pengeluaran Obata
DEFINISI
Tujuan
Kegiatan
Pencatatan dan Pengelolaan Data untuk mendukung perencanaan
pengadaan obat
Kartu rencana distribusi
Perhitungan tingkat kecukupan UPK
Memastikan rencana distribusi didukung oleh stok yang ada
7. Laporan Pencacahan
Adalah laporan yang dibuat setiap akhir tahun anggaran yang memuat
jumlah
anggaran
Mengetahui sisa persediaan obat pada akhir tahun anggaran
Pertanggung jawaban kepala IFK/ bendahara barang
8. Laporan Tahunan
Fungsi :
Mengukur tingkat kinerja pengelolaan obat di Kabupaten/Kota selama satu an
Informasi yang didapat dari laporan tahunan :
-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada penelitian tugas akhir
ini, penulis mengambil kesimpulan:
1. Pengelolaan data obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangkep dapat dilakukan sistem informasi pengelolaan obat berbasis Data.
2. Melalui sistem informasi pengelolaan obat ini, Pegawai Puskesmas dapat
melakukan pengisian data LPLPO kedalam sebuah basis data. Data yang
tersimpan pada basis data tersebut selanjutnya dapat dikelola oleh Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep.
3. Pegawai Instalasi Farmasi dapat mempergunakan data LPLPO yang berada
pada basis data untuk menentukan distribusi obat ke seluruh Puskesmas.
4. Pegawai Instalasi Farmasi menyatakan sistem informasi ini membantu
pengumpulan data LPLPO dari seluruh Puskesmas.
5. Pegawai Instalasi Farmasi menyatakan sistem informasi ini membantu dalam
menentukan distribusi obat ke Puskesmas.
B. Saran
Disarankan agar Obat-obat di Gudang Penyimpanan/Gudang besar Di
instalasi Farmasi Kabupaten pangkep Disusun Menurut masing-masing Sumber Dan
Di susun dengan Jumlah susunan yang telah di anjurkan.
LAPORAN
INSTALASI FARMASI
OLEH:
Nama
Stambuk