PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................................2
Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan..............................................................................................3
Pengertian filsafat.......................................................................................................................3
Definisi filsafat..........................................................................................................................3
Cabang-Cabang Filsafat............................................................................................................4
Pengertian Pendidikan...............................................................................................................6
Pengertian Filsafat Pendidikan...................................................................................................7
Epistemologi Ilmu Pendidikan..................................................................................................9
Aksiologi Ilmu Pendidikan......................................................................................................10
Aliran atau Mazhab-Mazhab dari Filsafat Pendidikan..............................................................11
Filsafat pendidikan idealisme...............................................................................................11
Filsafat pendidikan realisme.................................................................................................12
Filsafat pendidikan materialisme..........................................................................................12
Filsafat pendidikan pragmatisme..........................................................................................12
Filsafat pendidikan eksistensialisme.....................................................................................13
Filsafat pendidikan progresivisme........................................................................................13
Filsafat pendidikan esensialisme..........................................................................................13
Filsafat pendidikan perenialisme..........................................................................................13
Filsafat pendidikan rekonstruksionisme...............................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................15
KESIMPULAN........................................................................................................................15
SARAN....................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.
pengetahuan
tentang bagaimana hakikatnya yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana
sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu
menggunakan ratio (pikiran), dalam perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada
pengalaman-pengalaman peristiwa alamiyah yang ada di sekitarnya. Pengalamanpengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan kemudian
Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, pendidikan sangat berkaitan erat dengan filsafat, karena
filsafatlah yang memberikan arah pada pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu dalam
kajian ini dirumuskan permasalahannya sebagai berikut
1.
Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat itu?
2.
Apa saja aliran atau mazhab dari fisafat pendidikan?
3.
Tujuan Penulisan
Tujuan kajian pada makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat.
2. Untuk mengetahui apasajakah aliran atau mazhab dari filsafat pendidikan.
BAB II
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Pengertian filsafat
1.1. Definisi filsafat
Bila dirujuk dari akar kata pembentuknya, filsafat berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Dengan
demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta kepada kebijaksanaan. Berfilsafat
dengan demikian juga bertujuan hanya untuk mencari, mempertahankan dan
melaksanakan kebenaran/kebijaksanaan atau ditujukan untuk kebenaran itu sendiri,
berfilsafat tidak bertujuan untuk ketenaran, pujian, kekayaan, atau yang lainnya. Inilah
yang kemudian dikenal dengan tradisi pemikiran filosofis Yunani yaitu suatu
pemahaman atas kebenaran-kebenaran pertama (first truth), seperti baik, adil dan
kebenaran itu sendiri, serta penerapan dari kebenaran-kebenaran pertama ini dalam
problema-problema kehidupan.
Tugas filsafat yang paling mendasar yaitu untuk menemukan konsep-konsep yang
digunakan dalam ilmu pengetahuan, lalu menganalisisnya dan menentukan maknamakna yang tepat dan saling berhubungan. Selain itu, filsafat juga bertugas untuk
mengkaji secara kritis segala bentuk keyakinan-keyakinan yang kita miliki secara
radikal, universal, konseptual, sistematik, bebas dan bertanggung jawab.
Beberapa definisi filsafat yang dikemukakan oleh para filsuf berikut ini, mungkin
akan lebih membantu untuk menafsirkan dan menjelaskan mengapa filsafat pendidikan
dipelajari:
1.
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. Definisi ini merupakan arti yang
informal tentang filsafat. Filsafat dianggap sebagai sikap atau kepercayaan yang ia
2.
miliki.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang sangat kita junjung tinggi. Pengertian filsafat ini merefleksikan bentuk atau
tugas dari filsafat kritik, khususnya dalam mengkritisi keyakinan-keyakinan dalam
3.
4.
Filsafat adalah sebagai analisa logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata
dan konsep. Pengertian ini termasuk dalam kategori kerja filsafat kritik
sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa filsafat mempunyai tugas
menganalisis konsep-konsep seperti substansi, gerak, waktu, dan sebagainya.
Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung yang mendapat
5.
perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Pengertian ini pada prinsipnya berada dalam pemikiran para filsuf dalam rangka
menjawab berbagai problematika kehidupan dan tentunya terus berlangsung tanpa
mengenal titik lelah (Widodo, 2007: 9)
1.2.
Cabang-Cabang Filsafat
1) Ontologi. Ontologi atau sering juga disebut metafisika (meta = melampaui, fisik =
dunia nyata/fisik) adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat
segala sesuatu yang ada, atau membahas watak yang sangat mendasar (ultimate)
dari benda atau realitas yang berada di belakang pengalaman yang langsung
(immediate experience). Ontology berbicara tentang segala hal yang ada,
pertanyaan-pertanyaan yang akan dibongkarnya tidak terbatas, misalnya apakah
hakikat ruang, waktu, gerak, materi, dan perubahan itu? Apakah yang merupakan
asal mula jagad raya ini? Dan lain sebagainya. Kaitannya dengan pendidikan,
ontologi ilmu pendidikan membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi
Ilmu pendidikan.
2) Epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal mula,
susunan, metode-metode, dan sahnya pengetahuan. Pertanyaan yang mendasar
adalah: Apakah mengetahui itu? Apakah yang merupakan asal mula pengetahuan
kita? Bagaimana cara kita mengetahui bila kita mempunyai pengetahuan?
Bagaimanakah cara kita memperoleh pengetahuan? Dan lain sebagainya. Dengan
demikian, epistemologi membahas tentang hakikat objek formal dan material
ilmu pendidikan
3) Aksiologi. Aksiologi berbicara tentang nilai dan kegunaan dari segala sesuatu
terkait dengan kaidah moral pengembangan penggunaan ilmu pengetahuan yang
diperoleh. Aksiologi ilmu pendidikan, membahas tentang hakikat nilai kegunaan
teoretis dan praktis ilmu pendidikan.
4) Logika. Logika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang aturanaturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat diambil kesimpulan yang
benar. Dengan kata lain logika adalah pengkajian yang sistematis tentang aturanaturan untuk menguatkan premis-premis atau sebab-sebab mengenai konklusi
aturan-aturan itu, sehingga dapat kita pakai untuk membedakan argument yang
baik dan yang tidak baik.
Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi
Tahapan
Ontologi
(hakikat ilmu
pendidikan)
Epistemologi
(Cara
Bagaimana prosedurnya?
Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang
berupa ilmu pendidikan?
Mendapatkan
Bagaimana prosedurnya?
Pengetahuan)
Apa kriterianya?
Aksiologi
(Guna
Pengetahuan)
Bagaimana
kaitan
antara
teknik
prosedural
yang
merupakan
6.
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya pengertian pendidikan yang
dikemukakan memiliki kesamaan yaitu usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung
terus-menerus, dan menuju kedewasaan.
1.3.
Dengan melihat definisi filsafat dan pengertian pendidikan maka definisi dari filsafat
pendidikan menurut Widodo (2007:9. Lihat juga Mudyahardjo, 2004:5) adalah suatu
pendekatan dalam memahami dan memecahkan persoalan-persoalan yang mendasar
dalam pendidikan, seperti dalam menentukan tujuan pendidikan, kurikulum, metode
pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari
dunia pendidikan itu sendiri. Pendidikan tidak dapat terlepas dari aliran filsafat yang
melandasinya, sebagaimana dilakukan oleh Amerika Serikat yang meletakkan filsafat
pendidikan atas dasar pengkajian beberapa aliran filsafat tertentu, seperti pragmatisme,
realisme, idealisme, dan eksistensialisme, lalu dikaji bagaimana konsekuensi dan
implikasinya dalam dunia pendidikan. Begitu juga dengan pendidikan Indonesia yang
tidak bisa terlepas dari filsafat Pancasila yang notabenenya merupakan nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
Mudyahardjo (2004:5) membedakan pendidikan dalam dua macam, yaitu (1) praktek
pendidikan dan (2) ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan. Yang
selanjutnya, juga membedakan filsafat pendidikan ke dalam dua macam, yaitu (1) filsafat
praktek pendidikan, dan (2) filsafat ilmu pendidikan. Filsafat praktek pendidikan adalah
analisis
kritis
dan
komprehensif
tentang
bagaimana
seharusnya
pendidikan
kritis
dan
komprehensif
tentang
bagaimana
seharusnya
pendidikan
Ontologi
Metafisika
Kosmologi
Humanologi
Teologi
Filsafat Umum
Epistemologi
Induksi
Logika
Deduksi
Aksiologi
Etika
Estetika
Filsafat Proses Pendidikan
FILSAFAT
Filsafat Pendidikan
Filsafat Hukum
Filsafat Khusus
Filsafat Sejarah
Dan lain-lainnya
A.
dan
supernaturalisme.
Tentang
teori
pengetahuan,
idealis
10
dunia cita, manusia yang mampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi yang
berasal dari Tuhan.
2.
c.
religius.
Realisme natural ilmiah, memandang bahwa dunia yang kita amati bukan
hasilkreasi akal manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya, dan
substansialitas,sebab akibat, serta aturan-aturan alam merupakan suatu
penampakan dari duniaitu sendiri. Selain realisme rasional dan realisme
natural ilmiah, ada pula pandangan lain mengenai realisme, yaitu neorealisme dan realisme kritis. Neo-realisme adalah pandangan dariFrederick
Breed mengenai filsafat pendidikan yang hendaknya harmoni dengan prinsipprinsip demokrasi, yaitu menghormati hak-hak individu. Sedangkan realisme
kritis didasarkan atas pemikiran Immanuel Kant yang mensintesiskan
pandangan berbedaan antara empirisme dan rasionalisme, skeptimisme dan
3.
4.
5.
7.
terusberkembang.
Filsafat pendidikan esensialisme.
Esensialisme dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes
skeptisisme dan sinisme dari progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam
dalam warisan budaya/sosial. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah
berasaskan nilai yang telah teruji keteguhan dan kekuatannya sepanjang masa.
8.
9.
b.
c.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dengan merujuk pada rumusan masalah yang dibuat di BAB I, bahwa pembahasan ini
berusaha untuk memaparkan tentang kedudukan pendidikan dalam analisis filsafat itu dan
berbagai aliran atau mazhab dari fisafat pendidikan, maka dari hasil pembahasan
disimpulkan sebagai berikut :
1. Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat
dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan
pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan,
seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian
seseorang.Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah,
dasar, dan pedomam suatu kehidupan.
2. Berbagai aliran filsafat pendidikan dengan pandangan dan tujuan yang berbeda, serta
kelemahan dan keunggulanya masing masing, diharapkan dapat menyelesaikan masalah
pendidikan yang ada, karena pada intinya penerapan mazhab mazhab filsafat
pendidikan tersebut berorientasi mengarahkan para pelaku pendidikan pada realitas diri
dan dunianya.
B.
SARAN
Kajian mengenai aliran-aliran filsafat sangat luas, oleh karena itu diperlukan banyak
sumber /literature. Literature yang cukup baik, akan memberikan gambaran yang
komprehensif mengenai berbagai mazhab dalam filsafat, terutama berkaitan dengan cara
bagaimana mazhab-mazhab itu mendefinisikan tentang pendidikan dan hubungannya dengan
ilmu. Sehingga bagi siapapun yang tertarik melakukan kajian tentang filsafat pendidikan
diharapkan memiliki literature yang cukup mengenai filsafatn dan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Ihsan, hamdani dan Ihsan fuad. 2001. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Pustaka
2. Soetopo, Hendyat. 2004. Pengantar Pendidikan (Teori, Pendekatan, dan Praktik).
Malang: FIP UM.
3. Suhartono, Suparlan. 2009. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
4. Sadullah, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta
5. Widodo, Sembodo Ardi, 2007. Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam.
Jakarta: PT. Nimas Multima
6. Zuhairini. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Askara.
15