Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2014/2015
TATA TERTIB PRAKTIKUM LABORATORIUM PFT
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
2014/2015
6. Penjadwalan
a. Registrasi
online melalui
Web
resmi
laboratorium.
Jadwal shift praktikum yang dipilih sesuai dengan kelas masingmasing kelompok.
Apabila ada kelompok yang tidak input jadwal pada waktu yang telah
ditentukan, maka asisten laboratorium berhak menentukan jadwal
praktikum dari kelompok tersebut.
b. Tukar jadwal
7. Praktikum
a. Praktikum Perancangan Tata Letak dan Fasilitas tahun akademik
2014/2015 terdiri dari 9 modul meliputi 1 modul penentuan lokasi, 7
modul tata letak manufaktur, dan 1 modul integrasi.
b. Praktikan wajib hadir tepat waktu saat pelaksanaan praktikum. Setiap
keterlambatan mendapat konsekuensi :
2014/2015
8. Prosedur Praktikum Susulan
a. Praktikum susulan maksimal 1 modul dari 4 modul pertama dan 1 modul
dari 5 modul terakhir, lebih dari dua modul dinyatakan tidak lulus.
b. Jadwal susulan dilaksanakan seminggu sebelum UTS dan seminggu
sebelum UAS.
c. Aturan lainnya sama dengan aturan pelaksanaan praktikum.
9. Pakaian
a. Praktikan pria diwajibkan mengenakan seragam rapi dan sopan berupa
kemeja putih dan celana bahan warna biru gelap dan wajib dimasukkan
serta memakai sepatu (tidak boleh memakai celana jeans & jaket).
b. Praktikan wanita diwajibkan mengenakan seragam rapi dan sopan berupa
kemeja putih dan rok bahan warna biru gelap atau hitam dan memakai
sepatu (tidak boleh memakai celana jeans & jaket).
c. Pemakaian seragam disesuaikan dengan peraturan seragam yang telah
ditetapkan oleh Universitas Telkom.
10. Segala pengumuman yang berkaitan dengan Praktikum Perancangan Tata
Letak dan Fasilitas 2014/2015 hanya dapat dilihat di mading atau web
Laboratorium PFT.
11. Laboratorium PFT tidak mentolerir segala bentuk kecurangan. Apabila
praktikan terbukti berbuat curang, maka nilai praktikum PTLF 2014/2015
dipastikan untuk mendapat nilai E.
12. Kepentingan mahasiswa secara resmi dapat dilayani oleh Laboratorium PFT
pada jam kerja sampai dengan pukul 07.00 - 19.00 WLPFT (Waktu
Laboratorium PFT).
13. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini ditentukan kemudian.
2014/2015
Penilaian Praktikum
1. Konten Tiap Modul
MODUL
TES AWAL
PRAKTIKUM
TES AKHIR
PROGRESS REPORT
10%
25%
30%
35%
II
20%
15%
25%
40%
III
20%
25%
30%
25%
IV
15%
20%
15%
50%
10%
25%
25%
40%
VI
20%
25%
20%
35%
VII
15%
30%
20%
35%
VIII
15%
20%
20%
45%
IX
40%
60%
2. Progress Report
a. Progress report dikumpulkan kepada asisten Lab PFT dalam waktu 3 x 24
jam setelah jadwal praktikum.
b. Keterlambatan pengumpulan progress report dikenakan sanksi sebagai
berikut :
2014/2015
d. Asistensi
progress
report
dilakukan
maksimal
H-6
jam
waktu
pengumpulan.
2014/2015
PENGANTAR TATA LETAK FASILITAS
Perencanaan tata letak (layout) secara umum banyak dibahas dalam beberapa
literatur antara lain pada facilities planning (perencanaan fasilitas). Facilities
planning adalah berkaitan dengan desain, tata letak (layout), lokasi, dan
akomodasi orang, mesin, dan kegiatan dari sistem atau manufaktur/jasa yang
menyangkut lingkungan atau tempat yang bersifat fisik.
2014/2015
3. Determine The Interrelationship
Menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas, apabila suatu departemen
memiliki keterkaitan yang sangat erat, maka posisinya bisa didekatnya agar
aliran operasinya lebih efisien.
4. Determine The Space Requirement
Menentukan kebutuhan ruang berdasarkan peralatan, pekerja, dan bahan
material.
5. Generate Facility Plan
Perancangan fasilitas alternatif meliputi rancangan tata letak alternatif,
rancangan struktural dan rancangan sistem pemindahan material (material
handling).
6. Evaluate Alternative Facility Plan
Menelusuri dampak penggunaan alternatif tersebut, memvisualisasikan
interaksi dan urutkan berdasarkan manfaat.
7. Select Facility Plan
Memilih rancangan fasilitas yang paling memiliki sedikit backtracking serta
biaya penyusutan yang paling rendah.
8. Implement Facility Plan
Mengimplementasikan rancangan tata letak fasilitas yang telah dirancang.
9. Maintain and Adapt
Keseluruhan dari rencana fasilitas harus dimodifikasi secara serasi. Rencana
fasilitas merupakan refleksi dari penghematan energi atau perbaikan dari
peralatan penanganan bahan menjadi lebih berguna.
Tata letak fasilitas (facility Layout) adalah susunan mesin, proses, departemen,
tempat kerja, area penyimpanan, gang dan fasilitas umum yang ada. Sedangkan
tata letak (layout) adalah susunan departemen, tempat kerja, dan peralatan, dengan
perhatian utama pada gerakan kerja (pelanggan atau material) melalui sistem: tata
letak tetap (fixed-position layouts), tata letak proses (process layouts), tata letak
produk (product layouts), atau tata letak kombinasi (combination layouts).
2014/2015
Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar
untuk membuat kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Secara umum tujuan dan
manfaat dari adanya perancangan tata letak fasilitas adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi investasi peralatan.
Perancangan tata letak akan memberi manfaat untuk menurunkan investasi
dalam peralatan. Penyusunan mesin-mesin dan fasilitas pabrik, dan
departemen yang tepat, serta pemilihan metode yang cermat, sedikit banyak
akan dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang diperlukan.
Sebagai contoh adalah bila dua atau lebih komponen berbeda, dalam proses
pembuatannya memerlukan mesin yang sama, maka sebaiknya proses
pembuatan tersebut dapat dilewatkan pada mesin yang sama.
2. Penggunaan ruang lebih efektif.
Manfaat lain dari perncangan tata letak adalah penggunaan ruang yang lebih
efektif. Penggunaan ruang akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik
lainnya disusun atau diatur sedemikian rupa sehingga jarak antar mesin-mesin
atau fasilitas pabrik tersebut dapat seminimal mungkin tanpa mengurangi
keleluasaan gerak para pekerja. Dengan jarak minimal maka akan menghemat
area yang digunakan. Penghematan area berarti juga penghematan biaya,
karena setiap meter persegi luas lantai akan memberi beban biaya.
3. Menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik.
Adanya perancangan tata letak yang baik akan menjaga perputaran barang
setengah jadi menjadi lebih baik. Suatu proses produksi dapat dikatakan
lancar jika bahan melewati proses dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini
dapat terjadi jika suatu proses produksi dapat terhindar dari adanya
penumpukan barang setengah jadi. Suatu aliran produksi sedapat mungkin
melalui proses dimana penyimpanan barang setengah jadi diturunkan
mendekati titik nol.
4. Menjaga fleksibilitas susunan mesin dan peralatan.
Ada kalanya suatu pabrik melakukan perbaikan atau penambahan fasilitas
atau bangunan baru. Untuk itu perancangan tata letak harus dapat menjamin
atau menjaga fleksibilitas dari susunan mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas
pabrik dari kemungkinan tersebut. perbaikan atau penambahan fasilitas atau
2014/2015
bangunan baru tidak serta merta akan mengubah atau mengganti seluruh
susunan yang telah ada.
5. Memberi kemudahan, keamanan dan kenyaman bagi karyawan.
Untuk maemberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi para
karyawan, maka yang perlu diperhatikan dalam proses perancangan tata letak
adalah bagaimana mengatur lingkungan kerja seperti pencahayaan atau
penerangan, sirkulasi udara, temperatur, pembuangan limbah dan sebagainya.
Penempatan mesin-mesin dan peralatan lainnya harus dilakukan dengan
memperhatikan keselamatan dari para karyawan.
6. Meminimumkan material handling.
Perancangan tata letak tidak dapat dipisahkan dengan masalah penanganan
bahan. Setiap proses produksi tidak bisa dihindari adanya gerakan
perpindahan bahan. Gerakan perpindahan bahan ini akan memberikan beban
biaya yang tidak sedikit. Lebih-lebih jika proses pergerakan perpindahan
bahan ini tidak menganut asas efektivitas, misalkan suatu proses operasi yang
satu dengan yang lain yang berurutan jaraknya relatif jauh. Hal ini akan
membutukan waktu tambahan sehingga total waktu pengerjaan suatu produk
akan menjadi lebih lama. Demikian pula biaya dalam perpindahan material
ini juga akan semakin besar.
7. Memperlancar proses produksi.
Proses manufaktur akan menjadi lebih mudah jika telah dilakukan
perancangan tata letak. Dengan menggunakan beberapa metode atau tipe-tipe
tata letak yang sesuai, proses produksi akan berjalan sesuai dengan aliran
proses yang telah digariskan.
8. Meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.
Tata letak yang ada pada pabrik sangat besar pengaruhnya terhadap
produktivitas tenaga kerja. Departemen yang disusun berdasarkan aliran
produksi yang tepat, dengan peralatan pemindah bahan yang lebih modern
seperti conveyor, crane, hoist, dan peralatan modern lainnya akan
mengurangi waktu dan tenaga yang digunakan para pekerja dalam melakukan
pergerakan. Efektivitas pemakaian tenaga kerja dengan sendirinya akan lebih
meningkat.
2014/2015
Dalam mendesain tata letak pabrik, berdasarkan literatur ada beberapa algoritma
yang dapat digunakan dalam mengatur letak tiap departemen, algoritma tersebut
terdiri dari algoritma konstruksi dan algoritma perbaikan. Berikut merupakan
penjelasan dari kedua algoritma tersebut beserta contohnya :
Algoritma Konstruksi
Algoritma konstruksi terdiri dari penyeleksian dan penempatan fasilitas atau
departemen secara berturut-turut sehingga diperoleh suatu tata letak yang
baik. Algoritma ini digunakan untuk mengembangkan tata letak yang baru
atau awal. Maksud dari algoritma dengan metode ini bekerja dari keadaan
belum adanya susunan tata letak dan membentuk susunan tata letak dengan
cara menempatkan departemen-departemen yang disediakan sehingga
terbentuk susunan yang baik.
o CORELAP
CORELAP (Computerized Relationship Layout Technique) merupakan
suatu algoritma konstruksi yang menentukan penyusunan tata letak,
prinsip kerjanya menggunakan hasil perhitungan Total Closeness Rating
(TCR) dari setiap departemen. TCR merupakan jumlah dari nilai-nilai
numerik yang menyatakan hubungan kedekatan antar departemen.
Hubungan tersebut ditunjukkan melalui huruf-huruf yang masing-masing
telah diberi bobot.
Adapun bobot kedekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
A = 6 (Mutlak harus didekatkan)
B = 5 (Sangat penting didekatkan)
I = 4 (Penting didekatkan)
O = 3 (Dapat didekatkan)
U = 2 (Tidak penting didekatkan)
X = 1 (Dihindari untuk didekatkan)
10
2014/2015
o ALDEP
Algoritma ALDEP (Automated Layout Design Program) termasuk dalam
metode konstruksi dengan data yang digunakan adalah data kualitatif.
Algoritma ini pertama kali dikembangkan oleh Seehof dan Evans pada
tahun 1967. Pengembangan berikutnya dilakukan oleh perusahaan di IBM.
Prinsip kerja ALDEP berdasarkan prefensif hubungan aktivitas seperti
algoritma CORELAP. Perbedaan dasar dengan CORELAP terletak pada
jumlah AAD yang dihasilkan. CORELAP menghasilkan satu AAD
terbaik, sedangkan ALDEP menghasilkan beberapa kemungkinan AAD
yang evaluasinya diserahkan kepada perancang. ALDEP menggunakan
nilai pada setiap bentuk tingkat hubungan dalam bentuk angka. Nilai-nilai
tersebut adalah:
A = 64 (Mutlak harus didekatkan)
B = 16 (Sangat penting didekatkan)
I = 4 (Penting didekatkan)
O = 1 (Dapat didekatkan)
U = 0 (Tidak penting didekatkan)
X = -1024 (Dihindari untuk didekatkan)
Nilai untuk alternatif yang dihasilkan diperoleh dengan menjumlahkan
nilai-nilai departemen yang saling berdampingan. ALDEP dapat melayani
sampai 63 departemen atau aktivitas, dapat juga diterapkan dalam
bangunan tiga lantai dengan mempertimbangkan lokasi-lokasi yang sudah
diterapkan terlebih dahulu seperti lorong, tangga dan lain sebagainya.
o PLANET
PLANET (Plant Layout Analysis and Evaluation Technique) pada
awalnya merupakan pengembangan model oleh J.M. Devis terhadap riset
yang dilakukan oleh A.J. Gani pada tahun 1965 di Institut Teknologi
Georgia yang berjudul Evaluation of Alternative Material Handling Flow,
kemudian oleh K.M. Kleim model yang telah dikembangkan tersebut
dibuat program komputrnya. PLANET dalam pembentukan tata letak
mempunyai kelebihan karena mampu untuk menerima tiga jenis input data
11
2014/2015
dan mempunyai tiga metode seleksi departemen yang akan ditempatkan.
Ketiga jenis input ini adalah:
a. Extended part list
b. From to chart
c. Penalty chart
Selain input tersebut, PLANET juga membutuhkan prioritas penempatan
untuk setiap departemen. Prioritas tertinggi adalah 1 dan prioritas terendah
adalah 9. Metode seleksi yang digunakan dalam memilih departemen yang
akan ditempatkan dalam tata letak yaitu metode seleksi A, B, C.
Algoritma Perbaikan
Algoritma dengan metode perbaikan (Improvement Method) digunakan untuk
mengalokasikan kembali tata letak fasilitas dari suatu susunan yang sudah ada
dengan cara melakukan pertukaran lokasi departemen yang sudah ada. Selain
dapat digunakan untuk re-allocation, algoritma perbaikan juga dapat
digunakan untuk merencanakan tata letak. Perencanaan tata letak dengan
algoritma perbaikan dilakukan dengan cara membuat tata letak awal,
kemudian dilakukan pertukaran tata letak sampai diperoleh hasil akhir.
o COFAD
Algoritma COFAD (Computerized Facilities Design) pada dasarnya
merupakan modifikasi dari CRAFT yang mempertimbangkan ongkos dari
setiap alternatif penggunaan berbagai peralatan penanganan material yang
sesuai agar diperoleh ongkos sekecil mungkin. Data masukan yang
dibutuhkan COFAD adalah sebagai berikut:
1. Alternatif-alternatif peralatan material handling.
2. Ongkos operasi masing-masing alternatif.
3. From To Chart untuk masing-masing peralatan material handling.
4. Tata letak awal (sekarang).
12
2014/2015
o CRAFT
Sejak tahun 1983 teknik CRAFT (Computerized Relative Allocation of
Facilities Techniques) bertujuan untuk meminimumkan biaya perpindahan
material, dimana biaya perpindahan material didefenisikan sebagai aliran
produk,
jarak
dan
biaya
unit
pengangkutan.
CRAFT
awalnya
Untuk
setiap
pertukaran,
CRAFT
menghitung
ongkos
13
2014/2015
CRAFT merupakan sebuah program perbaikan. Program ini mencari
perancangan optimum dengan melakukan perbaikan tata letak secara
bertahap. CRAFT mengevaluasi tata letak dengan cara mempertukarkan
lokasi
departemen.
Perubahan
antar
departemen
diharapkan
dapat
14
2014/2015
letak akhir ini diperoleh tergantung pada tata letak awal. Departemen dummy
adalah departemen yang tidak mempunyai aliran terhadap departemen lain
tetapi meliputi sebuah area spesifik. Departemen dummy antara lain dapat
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
15
2014/2015
MODUL I
DETERMINING FACILITY LOCATION
PRACTICUM OBJECTIVES
1. Practican is able to understand the related aspects to the determining the
location of a facility/factory.
2. Practican is able to understand the selection of alternative plan locations
using qualitative and quantitative methods.
3. Practican is able to analyze and select the optimal alternative location for
center placement facility.
PRACTICUM TOOL
1. Microsoft Excel
THEORETICAL BASIC
The factory is a place where people, machines, materials, energy, money,
information, and natural resources are managed together in a production system to
produce a product or service effectively, efficiently, and safely. And the layout of
the plant or facility layout can be defined as a procedure for setting the plant
facilities to support the production process (Wignjosoebroto, 1996).
In planning the layout of the facility / factory there are two subjects, namely
Facilities Location and Facilities Design that includes Layout Design, Material
Handling Design, and System Facilities Design.
Facility
Planning
Facilities
Location
Facilities
Design
Layout
Design
Material
Handling
Design
System
Facilities
Design
16
2014/2015
Expansion
Decentralization
There are two main steps to be taken in the process of determining the location of
a factory, that is regional or territorial selections in general and the selection based
on the size of the population and in particular land.
Alternative classification of regional selection or territorial selections in general
and the selection based on the size of population and land in particular, such as:
a. City location
c. Country location
17
2014/2015
Another
18
2014/2015
Government policy to private property , zoning, pollution, labor stability,
leadership patterns, and culture.
6. Location Cost: land, expansion, parking.
There are two kinds of location cost. First, tangible cost . These costs
include: public services, labor, rent, taxes, depreciation, and other
expenses. The second one is intangible cost, include : education quality,
attitude labor, living cost.
7. Availability of transportation (land, sea, and air).
This factor is also an important factor because raw material will be arrived
and finish goods will be sent. Neglected of transportation problems will
cause difficult production (eg: due to delays in the delivery of raw
materials) and delays in the distribution of products to the market.
8. Quality of Life
Community is an important factor in determining business location. In
addition to provide the benefit, the company also cause disadvantages to
the community. Therefore, communitys acceptance becomes important.
9. Foreign Exchange (exchange rate and exchange rate stability)
The more stable exchange rate in that area, the better to build a facility
because it can minimize the risk of losses when the exchange rate
fluctuates.
10. Government Regulation.
Government has been decided for the residential and industrial areas. Thus
the company can not build facility in the residential area. Including
permittion to build a facility, maximum building height, waste disposal,
and others.
11. Proximity to competitors
Presence of competitors, including the factors to be considered because it
is linked to the amount of demand according to the marketing and the
services used or facilities of the company.
Mistakes in determining facility location:
1. Lack of analyze/considerations of relevans factor
2. Too much subjective influence of management
19
2014/2015
3. Saturation of an area.
4. Availability of the land
I.4 Alternative methods in determining facility location
In determining the location of the plant, there are two methods are used,
qualitative method and quantitative methods. For qualitative methods, in this
module are using the ranking procedure, while quantitative methods using center
of gravity (COG) and coverage center method.
I.4.1 Quantitative methods
I.4.1.1 Center of Gravity (CoG)
The center of gravity method is a mathematical technique that used to find the
best location for a distribution point to minimize the costs of distribution.
Step-by-step of CoG :
a. Put the total demand within each grid region
b. Calculate the total demand of each row and column and then count the
squares (d ^ 2) then multiply by the coordinates ((d ^ 2) * x) and ((d ^ 2) *
Y)
c. Define the X and Y coordinates
=
( 2 )
( 2 )
( 2 )
( 2 )
20
2014/2015
21
10
11
12
d^2
d^2 x Y
16
23
20
15
74
5476
38332
6
5
4
3
2
1
d
d^2
d^2 x X
11
21
37
27
13
12
121
14641
87846
10
20
13
38
26
24
18
21
21
20
13
233
54289
271445
14
23
27
21
21
18
17
14
164
26896
107584
18
23
16
15
20
25
10
12
11
150
22500
67500
20
15
26
16
13
90
8100
Koord
10
16200
10
100
100
37
73
84
121
89
61
54
91
78
70
41
43
842
132002
589007
1369
5329
7056
14641
7921
3721
2916
8281
6084
4900
1681
1849
65748
1369
10658
21168
58564
39605
22326
20412
66248
54756
49000
18491
22188
384785
2014/2015
Remarks:
d
d^2
d^2xX
d ^2 x Y
Based on table 1.1, the next step is to calculate the X and Y coordinates using the
formula of COG method that mentioned earlier, and the results is:
=
( 2 )
( 2 )
384785
65748
= 5,85
=
( 2 )
( 2 )
589007
132002
= 4,46
Based on the results, the alternative of central location is at coordinates (5,85;
4,46). These coordinates include cells E4, E5, F4, F5. Based on the grid, those
alternatives are located at coordinates :
1. CoG = (5,4)
2. CoG = (5,5)
3. CoG= (6,4)
4. CoG= (6,5)
22
23
2014/2015
I.4.1.2 Coverage Center
Step-by-step of coverage center :
a. Put the total demand within each grid region
b. Calculate the total demand of each row and column, then also count the
cumulative so that the cumulative number of horizontal equals to the
cumulative number of vertical
c. Determine the demand center from the cumulative demand according to
the median
Table 1. 2 coverage center
(source:excel practicum pft laboratory)
A
1
Koord
7
6
5
4
3
2
1
d
d kum
37
B
2
C
3
D
4
E
5
F
6
G
7
H
8
I
9
J
10
K
11
L
12
d kum
16
23
20
15
74
842
11
21
37
27
13
12
121
768
10
20
13
38
26
24
18
21
21
20
13
233
647
14
23
27
21
21
18
17
14
164
414
18
23
16
15
20
25
10
12
11
150
250
20
15
26
16
13
90
100
10
10
10
37
73
84
121
89
61
54
91
78
70
41
43
842
110
194
315
404
465
519
610
842
2
688
758
799
842
= 421
I.5 Qualitative Method (Ranking Procedure)
This method is subjective, usually applied to problems that are difficult to
quantify.
Step-by-step of ranking procedure
1. Identify the relevance factors for site selection process, for example:
Availability of land
Proximity to supplier
Transportation costs
2014/2015
24
Tegal
Ciamis
Banyumas
Brebes
Kuningan
Rp374.000
Rp125.000
Rp500.000
Rp250.000
Rp90.000
262
317
230
264
341
314
344
137
305
261
1400588
1511942
1480575
1751460
1045691
Rp1.000.000
Rp1.040.928
Rp1.000.000
Rp1.000.000
Rp1.002.000
Jarak dengan
Supplier (Km)
Jarak dengan
Distributor (Km)
Kepadatan
Penduduk
UMR
3. Determine the weight of each factor, and then multiply the value of each
factor
Example :
Table 1. 4 weight of each factor
(source: excel practicum pft laboratory)
Tegal
Faktor
Harga Tanah
Jarak dengan Supplier
Jarak dengan Distributor (Km)
Kepadatan Penduduk
UMR
Jumlah
Wt
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
Norm
2,41
8,78
4,36
8,00
10,00
Ciamis
Wtd
0,7
2,2
0,9
1,2
1,0
6,0
Norm
7,20
7,26
3,98
8,63
9,61
Wtd
2,2
1,8
0,8
1,3
1,0
7,0
Banyumas
Norm
Wtd
1,80
0,5
10,00
2,5
10,00
2,0
8,45
1,3
10,00
1,0
7,3
Brebes
Norm
Wtd
3,60
1,1
8,71
2,2
4,49
0,9
10,00
1,5
10,00
1,0
6,7
Kuningan
Norm
Wtd
10,00
3,0
6,74
1,7
5,25
1,0
5,97
0,9
9,98
1,0
7,6
2014/2015
REFFERENCE
1. Wignjosoebroto, Ir. Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.
Surabaya : Guna Widya. Edisi ketiga
2. PFT Laboratory. 2013.Modul Praktikum Perancangan Fasilitas
Telekomunikasi. Bandung.
25
2014/2015
26