Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN PERCOBAAN

Kompetensi Dasar : Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan


penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Judul Percobaan : Bidang Miring, Tuas, dan Katrol

KELOMPOK III/A
1. IRFAN YUSUF (071204001)
2. ANDI MUNAWARAH (071204033)
3. MUH. YUSRAN (071204077)
4. ISLAMUDDIN (061204089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Judul Percobaan :
Bidang Miring

Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui prinsip kerja bidang miring
2. Mengidentifikasi kegunaan bidang miring

Alat dan Bahan :


1. Papan landasan (bidang miring) 1 buah
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu 1 buah
4. Tali secukupnya

Landasan Teori :
Bidang miring termasuk pesawat sederhana yang gunanya untuk
memudahkan usaha / kerja mengangkat beban yang berat. Misalnya bidang miring
dibuat untuk memudahkan menaikkan baban pada kendaraan yang biasa memuat
benda-benda atau barang-barang yang berat dengan cara dipasang papan atau
balok kayu yang berfungsi sebagai bidang miring. Dengan melalui bidang miring
ini benda-benda lebih mudah dinaikkan ke atas truk.
Bidang Miring yaitu pesawat sederhana yang dibuat dari papan atau
bidang untuk memindahkan benda ke tempat yang tinggi. Bidang miring
merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk
memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Dengan menggunakan bidang
miring beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih tinggi dengan
lebih mudah, artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding
tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring semakin ringan
gaya yang harus kita keluarkan. Bagian-bagian penting pada bidang miring dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Gaya-gaya pada bidang miring

Panjang bidang miring adalah s, dan ujung tingginya mempunyai


ketinggian h. Bila beban yang diangkat seberat w = m.g. Gaya kuasa yang
diperlukan adalah F . Dari persamaan usaha adalah selisih energi potensial
gravitasi, diperoleh persamaan sebagai berikut.
W = Ep
F.s = m.g.h karena berat beban w = m.g maka
F.s = w.h
Keuntungan mekanis dari bidang miring ditentukan dari persamaan berikut ini.
F.s = w.h
=
s w
h F

Jadi keuntungan mekanis,


Km = atau Km =
s w
h F

Prosedur Percobaan :

1. Kaitkan neraca pegas dengan balok kayu dengan menggunakan tali


2. Ukurlah berat balok kayu dengan neraca pegas secara langsung.
3. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.
4. Tariklah balok kayu melalui bidang miring. Catat skala yang ditunjukkan
neraca pegas.
5. Bandingkan hasil pengukuran berat beban secara langsung dan berat
beban dengan bidang miring.
Hasil Pengamatan :
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan percobaan sebagai
berikut:
Kegiatan Jarak Pergeseran Neraca Pegas (cm)
Pengukuran Berat Balok dengan Neraca
Pegas Secara Langsung.
Pengukuran Berat Balok dengan Neraca
Pegas Melalui Bidang Miring.

Analisis Data :
Judul Percobaan :
Tuas

Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui prinsip kerja tuas
2. Menentukan keuntungan mekanis tuas.

Alat dan Bahan :


1. Kayu yang panjangnya ± 100 cm, 1 buah
2. Beban 1 N, 2 buah
3. Balok kayu1 buah

Landasan Teori :
Tuas atau pengungkit merupakan pesawat sederhana yang sudah tidak
asing lagi bagi kita. Tuas telah digunakan oleh manusia untuk mempermudah
pekerjaannya sejak zaman prasejarah. Tuas biasa digunakan untuk mempermudah
mengungkit atau memindahkan beban dengan cara memperbesar gaya yang
diberikan. Tuas terdiri atas sebuah batang yang berputar pada sebuah titik tetap
yang disebut titik tumpu. Contoh tuas yang paling sederhana adalah sebuah
tongkat.

Gambar 2. Diagram prinsip kerja tuas


W menyatakan beban yang akan diangkat atau dipindahkan. F
merupakan gaya yang diberikan (kuasa). Titik O adalah titik tumpu tuas. Panjang
OA merupakan panjang lengan beban (lb ), sedangkan panjang OB merupakan
panjang lengan kuasa (lk).
Kalau kita akan mengangkat benda dengan menggunakan tuas, maka kita

harus meletakkan benda di salah satu ujung pengungkit (tuas) kemudian


memasang batu atau benda apa saja sebagai penumpu dekat dengan benda seperti
pada gambar . Selanjutnya tangan kita memegang ujung batang pengungkit dan
menekan batang pengungkit tersebut secara perlahan-lahan sampai benda dapat
diangkat atau bergeser.
Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik
tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau
dapat dirumuskan

Dengan: Fk=gaya kuasa (N)


Fb=gaya beban(N)
lk=lengan kuasa(m)
lb=lengan beban(m)

Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis


(KM). Secara umum keuntungan mekanis dideinisikan sebagai perbandingan
gaya beban dengan gaya kuasa
Km =
Lk
Lb

sehingga keuntungan mekanis pada tuas atau pengungkit bergantung pada panjang
masing-masing lengan.
Semakin panjang lengan kuasanya, semakin besar keuntungan
mekanisnya. Secara matematis keuntungan mekanis ditulis sebagai berikut.
Km =
Lk Fb
=
Lb Fk

Prosedur Percobaan :
1. Susun alat dan bahan seperti gambar berikut!

2. Letakkan beban pertama dan beban kedua masing-masing pada jarak 0,25
m dari balok! Amati apa yang terjadi!
3. Ubah jarak beban pertama dan biarkan beban kedua tetap di tempat
semula! Amati apa yang terjadi!
4. Lakukan langkah 3 sebanyak empat kali! Amati apa yang terjadi dan catat
hasilnya ke dalam tabel berikut!
Tabel 1. Gaya Beban dengan Lengan Beban
No. W1 (N) L1 (m) W2 (N) L2 (m) W1 x L1 (Nm) W1 x L2 (Nm)
1. 1 0,25 1 0,25 0,25 0,25
2. 1
3. 1
4. 1
5. 1

Hasil Pengamatan :
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan percobaan sebagai
berikut:
Tabel Pengamatan 1. Gaya Beban dengan Lengan Beban
No. W1 (N) L1 (m) W2 (N) L2 (m) W1 x L1 (Nm) W1 x L2 (Nm)
1. 1 0,25 1 0,25 0,25 0,25
2. 1 0,25
3. 1 0,25
4. 1 0,25
5. 1 0,25
Analisis Data :
Perhitungan nilai keuntungan mekanis sebagai berikut:
1.
Lk Fb
Km = =
Lb Fk

2.
Judul Percobaan :
Katrol

Tujuan Percobaan :
1. Terampil merangkai sitem katrol ganda
2. Menentukan keuntungan mekanik katrol tunggal dan katrol ganda
3. Menentukan kerugian penggunaan katrol ganda

Alat dan Bahan :


KIT yang terdiri dari
1. standar
2. katrol ganda 4 buah
3. tali {5 meter}
4. neraca pegas 1 buah
5. pengait 4 buah
6. beban 1 buah
7. mistar 1buah

Landasan Teori :
Katrol merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana yang
berfungsi untuk memudahkan pemindahan benda. Prinsip kerja dari pesawat
sederhana adalah melipatgandakan gaya atau mengubah arah gaya. Benda atau
beban yang berat dapat dipindahkan dengan memberikan sedikit gaya saja.
Bilangan yang menyatakan pelipatgandaan hasil dari suatu pesawat sederhana
terhadap gaya atau jarak perpindahan disebut keuntungan mekanis.
Dalam pemakaian katrol, biasanya katrol dilengkapi dengan tali.
Terdapat dua jenis katrol yaitu katrol tetap {gambar 1a} dan katrol bergerak
{gambar 1b}. Dalam pemakaiannya kita sering menggabungkan beberapa katrol
yang disebut dengan sistem katrol {gambar 1c dan 1d}.
Gambar 3. katrol tetap, katrol bergerak, dan sistem katrol.

Katrol tetap mempunyai keterangan sebagai berikut.


Titik O sebagai titik tumpu, titik B sebagai titik
beban, titik A sebagai titik kuasa, F adalah gaya
kuasa, w adalah gaya berat beban. Jarak OA = lengan
kuasa, dan jarak OB = lengan beban, keduanya sama
panjang karena sama dengan jari-jari katrol. Jadi pada
katrol tetap berlaku Lk = Lb Sehingga dalam
persamaan F . Lk = w . Lb berlaku F = w. Dengan
demikian keuntungan mekanik pada katrol tetap bernilai 1.
Km = = 1 atau Km = =1
w Lk
F Lb

Katrol bebas mempunyai keterangan sebagai berikut.


Titik O sebagai titik tumpu, titik B sebagai titik
beban, titik A sebagai titik kuasa, F adalah gaya
kuasa, w adalah gaya berat beban.Jarak OA = lengan
kuasa = dua kali jari-jari katrol, dan jarak OB =
lengan beban = jari-jari katrol, Jadi pada katrol bebas
Lk = 2 Lb Sehingga dalam persamaan F . Lk = w . Lb berlaku 2 F = w. Dengan
demikian keuntungan mekanik pada katrol tetap bernilai 1.
Km = = 2 atau Km = =2
w Lk
F Lb

Disamping keuntungan tersebut di atas, penggunaan sistem katrol atau katrol


ganda juga memilki kelemahan. Kelemahan penggunaan katrol ganda dalam
memindahkan beban adalah pergeseran yang harus kita lakukan menjadi sekian
kali lipat dari jumlah penggal tali yang terlibat.

Prosedur Percobaan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan angkat sebuah balok/beban
setinggi 30 cm dengan menggunakan neraca pegas seperti gambar 2a.
2. Ukur jarak pergeseran neraca pegas dan besar gaya dengan cara membaca
skala neraca pegas, lalu catat hasil pengamatanmu ke dalam tabel
pengamatan.
3. pasang sebuah katrol pada standar, lalu pasangkan tali yang mengikat
pengait melalui katrol seperti tampak pada gambar 2b.
4. Tariklah tali ke bawah sehingga beban terangkat setinggi 30 cm dari
kedudukan semula. Catat hasil pengamatanmu
5. Pasangkan sebuah katrol bebas dan hubungkan dengan tali seperti gambar
2c. Dengan cara yang sama dengan langkah 3, catat hasil pengamatanmu.

Gambar 4. Sistem katrol (katrol tetap dan katrol bebas)


Tabel 2. Katrol tetap dan katrol bebas
Besar Jumlah Penggal Jarak Pergeseran
No. Kegiatan
Gaya (N) Tali (buah) Neraca Pegas (cm)
1, Mengangkat beban secara
langsung.
2, Mengangkat beban
menggunakan 1 katrol
tetap.
3. Mengangkat beban
menggunakan 1 katrol
tetap dan 1 katrol bebas.
4. Mengangkat benda
menggunakan 4 katrol.

Hasil Pengamatan :
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh berdasarkan percobaan sebagai
berikut:
Tabel Pengamatan 2. Katrol tetap dan katrol bebas
Besar Jumlah Penggal Jarak Pergeseran
No. Kegiatan
Gaya (N) Tali (buah) Neraca Pegas (cm)
1, Mengangkat beban secara
langsung.
2, Mengangkat beban
menggunakan 1 katrol
tetap.
3. Mengangkat beban
menggunakan 1 katrol
tetap dan 1 katrol bebas.
4. Mengangkat benda
menggunakan 4 katrol.

Analisis Data :
Perhitungan nilai keuntungan mekanis sebagai berikut:
1. Keuntungan mekanis 1 katrol tetap.

2. Keuntungan mekanis 1 katrol tetap dan 1 katrol bebas.

3. Keuntungan mekanis 4 katrol

Anda mungkin juga menyukai