Anda di halaman 1dari 5

Cara membuat larutan

Cara membuat larutan


Larutan Yodium
Larutkan 1,3g Yodium( I ) dan 2,5g Kalium Yodida( KI ) dalam kira-kira 10ml air. Kemudian
tambahkan air sampai menjadi 100ml.

Larutan Yodium untuk reaksi Yodoform


Larutkan 10g Yodium( I ) dan 20g Kalium Yodida( KI ) dalam 80g air.

Larutan Amilum
Masukkan 1g Amilum ke dalam kira-kira 10ml air, kemudian mengaduk terus-menerus. Lalu
tambahkan lalutan tersebut ke dalam 200ml air panas. Lanjutkan panaskan, mengaduk
sampai warna berubah bening.
Perhatikan : Beburapa macam amilum mengandung gulkosa, harus hati-hati.
(Kalau mengandung gulkosa, beraksi dengan Larutan Fehling.)

Larutan Tollens
Membuat Larutan 2ml AgNO3 5%. Kemudian teteskan 1tetes NaOH. Lalu teteskan NH 4OH 6M
ke dalam Larutan tersebut sampai warna menjadi bening.
Perhatikan : Larutan Tollens itu tidak boleh disimpan selama lebih 1hari.
Sebelum mau pakai, baru membuat LarutanTollens.

Larutan BTB (Boromotimol Biru)


Larutkan 0,1-1g BTB dalam 20ml Etanol 90-95%. Kemudian tambahkan air sampai menjadi
100ml.

Lartan TB (Timol Biru)


Larutkan 0,1g Timol Biru dalam 20ml Etanol 90-95%, kemudian tambahkan air sampai
menjadi 100ml.

Larutan Fenolftalin
Larutan 0,1-1,0g Fenolftalin dalam 90ml Etanol 95%, kemudian tambahkan air sampai
menjadi 100ml.

Larutan MJ (Metil Jingga)


Larutkan 0,1g Metil Jingga dalam air sampai menjadi 100ml.

Larutan MM (Metil Merah)


Larutkan 0,2g Metil Merah dalam 90ml Etanol 95%, kemudian tambahkan air sampai
menjadi 100ml.

Larutan Fehling
Fehling A
Larutkan 3,5g Tembaga Sulfat (CuSO45H2O) dalam air sampai menjadi 50ml.
Fehling B
Larutkan 17,3g Kalium-Natrium Tartrat (KNaC 4H4O6 4H2O) dan 5g Natrium Hidorokisada
(NaOH) dalam air sampai menjadi 50ml.
Cara pakai
Sebelum praktek, Campur A dan B dengan sama ukurannya. Larutan Fehling teidak boleh
simpan lama, karena itu campur A dan B sebelum praktek. (Hanya untuk 1 kali praktek)

Larutan Benedict
Larutkan 17,3g Na3C6H5O7 2H2O dan 9g Na2CO3(10,5g Na2CO3 H2O atau 24,3g Na2CO3
10H2O) dalam air kira-kira 60ml (Sufu air kurang daripada 50), kemudian tambahkan air
sampai menjadi 85ml.
Larutkan 17,3g CuSO4 dalam air sampai menjadi 25g.
Tambahkan larutan CuSO4 ke dalam larutan Na3C6H5O7 2H2O dan Na2CO3 selama

Cara membuat larutan


mengaduk.

Metilin Biru (Pewarna untuk selaput plasma, nukleus, sel darah,dll)


Larutkan 0,3g Metilin Biru dalam 30ml Etanol 95%, kumudian tambahkan air sampai
menjadi 100ml.

Metilin Biru (Loeffler) (Pewarna untuk bakteri, jamur, dll)


Larutkan 5g Metilin Biru dalam 100ml Etanol 95%, Kemudian tambahkan 10ml Kalium
Hidrokisida ( KOH ) 0,01%.

Eosin (Pewarna untuk sitoplasma, bakteri dll)


Larutkan 0,1-0,5g Eosin Y dalam 25ml Etanol 95%, kemudian tambahkan air sampai
menjadi 100ml. Eosin bisa digantikan tinta merah yang diencerkan 5-20 kali.

Asetokarmin (Pewarna untuk nukleus, kromosom, dll)


Larutkan kira-kira 1g karmin dalam 100ml Asam Asetat 45%, panaskan sampai jenuh.
Kemudian suhunya diturunkan, lalu saring. Kemudian tambahkan 1-2 tetes Fe(NH 4)(SO4)2 4%
atau Fe(OH)3 4%.

Asetoorsein (Pewarna untuk nukleus, kromosom,dll)


Larutkan kira-kira 1g orsein dalam 100ml Asam Asetat 45%, panaskan sampai jenuh.
Kemudian suhunya diturunkan, lalu saring.

Cara membuat larutan

Cara mengencerkan cairan

Asam
HCl
HCl
HCl
HCl
HCl

Pekat 12M (37%)


6M HCl Pekat : Air = 1 : 1
3M HCl Pekat : Air = 1 : 3
1M HCl Pekat : Air = 1 : 11

H2SO4
H2SO4 Pekat = 18M (96%)
H2SO4 3M
H2SO4 Pekat : Air = 1 : 5
H2SO4 1M
H2SO4 Pekat : Air = 1 : 17

HNO3
HNO3 Pekat = 15M (68%)
HNO3 6M
HNO3 Pekat : Air = 1 : 2.5
HNO3 1M
HNO3 Pekat : Air = 1 : 14

CH3COOH
CH3COOH Pekat = 17,5M (96%)
CH3COOH 6M CH3COOH Pekat : Air = 1 : 2
CH3COOH 1M CH3COOH Pekat : Air = 1 : 16

Basa
NH4OH
NH4OH Pekat = 15M (28%)
NH4OH 6M
NH4OH Pekat : Air = 1 : 2.5
NH4OH 1M
NH4OH Pekat : Air = 1 : 14

Pembuatan Buffer Fosfat pH 5,8

Dapar Fosfat pH 6,4. Campurkan 50 mL kalium fosfat monobasa 0,2 M dengan 12,60 mL
natrium hidroksida 0,2 N LV, dan encerkan dengan air hingga 200 mL (Depkes RI, 1995).
Buffer kemudian dihitung pHnya dan ditambahkan larutan HCl hingga diperoleh pH 5,8.
Untuk 1000 mL diperlukan 250 mL kalium fosfat monobasa dan 63 mL natrium hidroksida
(untuk mempermudah dibuat 100 mL).
Diketahui: BM kalium fosfat monobasa = 136,09 g/mol
BM NaOH = 40 g/mol
Volume yang dibuat = 1000 mL
Ditanya: Massa KH2PO4 dan NaOH yang diperlukan = ?
Jawab
KH2PO4

:
NaOH

Cara membuat larutan

massa
1000
x
Mr
V (mL)

0,2 M

massa
1000
x
136,09 g/mol 250 mL

massa = 6,8045 gram

massa
1000
x
Mr
V (mL)

0,2 M

massa
1000
x
40 g/mol 100 mL

massa = 0,8 gram

MELOXICAM

Rumus Bangun

C14H13N3O4S2

BM 351,40

Pemerian

Serbuk; Kuning pucat.

Kelarutan

Larut dalam dimetilformamida; sukar larut dalam aseton; sangat sukar


larut dalam metanol dan etanol; praktis tidak larut dalam air.

Identifikasi

Spektrum serapan ultraviolet larutan 10g per mL, dalam metanol P pada
panjang gelombang antara 240-450 nm menunjukkan maksimum dan
minimum pada panjang gelombang yang sama dengan meloxicam baku
standar.

Kemurnian

Susut pengeringan : Tidak lebih dari 0,5%


Uji susut pengeringan 1 gram sampel pada suhu 1050C selama 4 jam
menggunakan Moisture Analyzer

Kadar

99,0% - 100,5% C14H13N3O4S2, dihitung terhadap zat yang telah


dikeringkan.
(Metode Kromatografi cair kinerja tinggi)
Prosedur:
Dapar:
1. Masukkan 60 mL larutan ammonium asetat 0,1% ke dalam labu ukur
100 mL.
2. Tambahkan larutan ammonia 10% hingga mencapai pH 9,1.
Fase Gerak
1. Masukkan 58 mL dapar kedalam labu ukur 100 mL
2. Tambahkan 42 mL metanol P, saring dan awaudarakan.

Larutan Baku
1. Timbang seksama 20 mg Meloxicam BPFI, masukkan kedalam labu
ukur 100 mL dan larutkan dengan 50 mL metanol P.
2. Tambahkan 0,2 ml natrium hidroksida 1 N, tambahkan air murni
hingga tanda batas.
3. Suntikkan lebih kurang 10 l ke dalam kromatograf, rekam
kromatograf, ukur respons puncak utama.

Cara membuat larutan

Larutan Sampel
1. Timbang seksama 20 mg meloxicam (sampel uji), masukkan kedalam
labu ukur 100 mL dan larutkan dengan 50 mL methanol P.
2. Tambahkan 0,2 ml natrium hidroksida 1 N, tambahkan air murni
hingga tanda batas.
3. Suntikkan lebih kurang 10 l ke dalam kromatograf, rekam
kromatograf, ukur respons puncak utama.
Sistem kromatografi
a.
b.
c.
d.
e.

Kolom
Detektor
Volume injeksi
Laju aliran
Suhu kolom

: L1, 4,6 mm x 15 cm, 5m


: UV 360 nm
: 10 l
: 1 ml/menit
: 45oC

Kesesuaian system:
a. Faktor ikutan puncak meloxicam tidak lebih dari 2,0
b. simpangan baku relative pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Kadar Meloxicam dihitung dengan rumus:


Rspl
( Rstd
) x Kstd
K std
R spl
R std
Dokumentasi

= Konsentrasi standar (%)


= Perbandingan respon puncak Meloxicam larutan sampel
= Perbandingan respon puncak Meloxicam larutan baku

Catat hasil pengujian pada Formulir Pengujian Bahan Awal

Anda mungkin juga menyukai