95f099a72ad9cc0a2f179c5665f3bb86
95f099a72ad9cc0a2f179c5665f3bb86
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG
SISTEM KESEHATAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKAIUI\,
Menimbang:
Mergingat:
7.
8.
BABI
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal'l
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
\,_ ....~
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
usaha
d'3lam
bidan(;;
f.
pemberdayaan masyarakat,
g. manajemen kesehatan;dan
h. perizinan, pembinaan dan pengawasan.
BAB 111
UPAYA KESEHATAN
Bagian Ke:3atu
Umum
Pasal?
Oalam pelaksanaan sistem kesehRtan Oaerah, Upaya
sebagaimana dimaksud dal~m Pasal 6 huruf a terdiri dari:
kesehatan
Bagian Kedua
U"paya Kese~,atan Mas)arakat
Pasal8
(1)
promosi kesehatan;
b.
c.
f.
g. kesehatan sekolah;
h. kesehatan jiwa;
i.
kesehatan usila;
J.
10
k.
I.
bahan
11
c.
Pasal 12
(1) Upaya kesehatan tingkat dasar yang harus dilaksanakan oleh
kelurahan sebagainlana dimak3ud jalam Pasal 10 ayat (1) antara
lain:
a.
b.
c.
d,
e,
f.
g.
h
i.
12
Pasal 13
(1) UKM Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf b, merupakan UKM tingkat dasar yang diselenggarakan oleh
kecamatan dengan dukungan lintas sektor dengan fokus pada :
a.
pelaksanaan
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Pasol 11\
(1) Dalam pelaksanaan UKM Kecamatan, Camat bertanggungjawab
atas pelaksanaan UKM diwilayahnya.
(2) Dalam pelaksanaan UKM Kecamat31', Camat sebagnimana
dimaksud pada ayat (1) oibantu oleh tenaga kesehatan masyarakat
yang berkompeten.
13
a.
b.
c.
d.
e
f,
g.
h.
i.
pemeliharaan kesehatan;
pemberantasan penyakit menular;
pengendalian penyakit ti':iak menular;
penyehatan lingkungan dan perlyediaan sanitasi;
perbaikan gizi masyarakat;
pengamanan sediaarl farmasi dan alat kesehatan;
pengamanan pengguna zat addiktif
d31am r 1Rkanan dan
minuman;
pengamanan narkotika, rsikotropika, zat adiktif dan b2han
berbahaya lainnya,
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengen3i pelaksanaan UKM strata kedua dan
strata ketiga sebagaimana dlmaksud pada ayat (3) diatur dengan
Peraturan Gubernur.
14
Bagian Ketiga
Upaya Kesehatan Perorangan
Pa,al 16
(1) UKP merupakan kegiatan yang dilakukan oleh swasta, masyarakat
pemerintah, dan Pemerintah Provinsi OKI Jakarta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatnn, mencegah dan menyembuhkan
p<;!,)'ar(;t uvlld mellJul!'lkan kesehatan parorangan.
(2) UKP sebagaimana dimaksud pdda aya: (1) meliputi:
a.
b.
c.
praktik bidan;
b.
praktik perawat;
c.
praktik dokter;
d.
e.
praktik fisioterapis;
b.
rumah bersalin;
c.
15
~9
('I) Pelayanan
UKP strata pertarna
pelayanan penunjaflg antara 12in
a. toko obat;
b. depo famiasi;
c. apotek;
d. laboratorium klinik;
'.
16
b.
c.
(3) Pelayanan UKP strata kedua sabagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan pad a sarana kesehatan antara lain:
a.
puskesmas rawatinap;
b.
c.
klinik kebugaran;
d.
klinik estetika;
e.
rumah sakit .
(4) UKP strata kedua sebagaimana dimaksud pad a aya t (3) dapat
didukung oleh berbagai pelayanan renunjang seperti :
a.
apotek;
b.
laboratorium klinik;
c.
d.
radiologi;
e.
optik;
f.
rehabilitasi medik.
P&sa121
(1) UKP Strata kedua wajib membantu UKP Strata pertama dalam
bentuk pelayanan rUjukan medis yang merupakan pelimpahan
wewenang dan tanggungjawah dalam pengelolaan kasus secara
timbal balik.
(2) Rujukan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
a. rujukan kasus;
b. rujukan i1mu pengetahuan;
c. rujukan bahan-bahan J:emenksaan laboratorium
jaringan untuk pemeriksaan patologi an'llomi.
dan/atau
Pasal 22
(1) UKP strata ketiga merupakan UKP unggulan yang mend3)'<lgunakan
ilmu pengetahuan dan teknnlogi kesehatan sub-spesialistik kepada
perorangan
swasta;
(2) Pelayanan UKP Strata keliga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
antara lain:
a.
b.
s~rata
a.
b.
(4) Rumah sakit khusus sebagairnana dimal<sud pada ayat (3) huruf b
dapat dilengkapi dengan pusat pelayanan unggulan antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
pelayanan
UI iggulan
rekostruk~;i'
(5) UKP strata ketiga sebagaimana dimaksud pacta ayat (3) dapat
didukung oleh berbagaipelayanan penunjang seperti :
a.
b.
c.
radiologi canggih;
d.
radioterapi;
e.
optik.
Pacal23
UKP Strata ketiga wajib mernbantu UKP strata kedua dalam bentuk
merupakan pelimpahan
pelayanan rujukan medis khusus y:omg
wewenang dan tanggungjawab dalam pengelolaan kasus secara timbal
balik.
.
18
Pasal24
(1) Penyelenggaraan UKP harus dikendalikan OIAI1 Pemerintah Provinsi
OKI Jakarta.
(2) Untuk meningkatkan kualitas UKP, Pemerir,tah Provinsi OKI Jakarta
memfasilitasi kerja sama dengan kota lain di dalam maupL:n di lual'
negeri;
(3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada
berdasarkan prinsip saling menguntungkan.
.-
ayat
(2)
dilakukan
Pasal25
Ketentuan lebih lanjut mengenai jumlah, jenis layanan, standar minimal
fasilitas pendukung, penyebaran lokasi sarana pelayanan kesehatan dan
perizinan UKP strata pertama, strata kedua dan strata ketiga diatur
dengan Peraturan Gubernur.
BABIV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pasal26
(1) Pembiayaan kesehatan merupakan tatanan yang mengh:mpun
berbagai upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sumberdaya keuangan secara terpadu dan saling mendukur,g guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
(2) Pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari:
a. penggalian dana;
19
Pasal27
Penggalian dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf
a merupakan kegiatan menghimpun dana yang diperlukan untuk
penyelenggaraan UKM dan UKP.
Pasal28
(1)
20
penyusunan APBO paling banyak 1S% (lima belas persen) dari total
anggaran belanja daerah setiap tahunnya.
(4)
(5)
(6)
Pasal31
(1) Pembelanjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2)
huruf c merupakan pemakaian dana yang telah dialokasikan dalam
APBO sesuai dengan peruntukann~'a.
(1)
dapat
21
(2)
b.
c.
penduduk miskin.;
penduduk rentan;
penduduk mampu;
Pasell 34
(1) JPK bagi penduduk miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat
(2) huruf a sepenuhnya menjadi tanqgungjawab Pemerintah Provinsi
OKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi OKI
Jakarta dan lembaga asuransi yang dilaksanakan seCilra bertahap.
(2) JPK bagi penduduk rentan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 aya t
(2) huruf b sebagiannya menjadi tar.ggungjawab Pemerintah Provinsi
OKI Jakarta yang diselenggar2kan oleh Pemerintah Oaerah dan
lembaga asuransi yang dilaksanakan secara bertahap.
Pasal 35
(1)
22
(2)
(3)
(4)
(5)
mempunyai
fungsi
mengatur
Pasal 36
(1) Dalam rangka penyelengl;laraan JPK, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
membentuk Dewan Wali Amanah yang beranggotakan unsur
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Praktisi kesehatan, Praktisi asuransi,
lembaga perlindungan konsumen.
(2) Dewall Wali Amanah sebagairnana dimaksud pada ayat (1) bertugas
mi:'l IIbedl\", I pertimb<::ngan kepada Cubernur dalam penyusunan
kebijakan penyelenggaraan JPK Provinsi.
(3) Dalam melaksanakan tugasny"3, Dewan Wali Amanah JPK Provinsi
bertanggungjawab kepada Gubernur.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan keanggoiaan, ti'lta kerja dan
pelaksanaan tugas Dewan Wali Amanah JPK Provi'lsi diatur dengan
Peraturan Gubernur.
Pasal 37
Semua penyedia layanan kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dan penyedia layanan k'3sehatcn milik swasta yang telah
mengikat perjanjian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakalta wajib
memberikan pelayanan bagi peserta JPK.
EAB VI
23
perencanaan;
b.
pendidikan;
c.
pelatihan;
d.
pendayagunaan;
e.
tenaga
tenaga
tenaga
tenaga
tenaga
tenaga
tenaga
medis;
keperawatan;
kefarmasian;
kesehatan masyarakat;
gizi;
keterap.ian fisik;
keteknisan medis.
Pasal39
24
(3) Pendirian
institusi dan/atau
pembukaafl program pendidikan
tenaga kesehatan harus memenuhi persydratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Lulusan institusi pendidikan tenaga kesehatari yang akan bekerja di
Provinsi DKI Jakarta harus mengikuti ujiar. sertifikasi kompetensi
keahlian sesuai jenis teraga kesellatan yHng digunakan sebagai
persyaratan izin kerja.
(5) Pemerintah Provinsi OKI Jakarta memberikan
Siswa/Si3wi dan memberikan insentif/fasilitasi
pendidikan tenaga kesehatan tertentu.
bantuan pada
,Jada institusi
(1 )
(2)
(3)
(4)
harus
25
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
26
BAB VII
OBAT DAN PERBEKALAN KE~)EHATAN
Pasal44
(1) Obat dan perbekalan kesehatan meru~akan sub sistem kesellatan
Daerah yang mengatur ketersediaan, pemerataan serta mutu abat
dan perbekalan kesehatan.
(2) Pengaturan
menjamin:
Obat
dan
Perbekalan
kesehatan
adalah
untuk
dasar
boleh
b.
c.
d.
e.
f.
g.
27
h.
i.
j.
28
(1) Jaminan mutu obat dan perbekalan kesE hatan merupakan upaya
menjamin khasiat, keamana,1 serta keabsahan obat dan perbekalan
kesehatan serta sediaan farmasi lainnya seiak dari produksi hingga
pemanfaatannya. .
(2) Pengawasan pelayanan pemberian obat dan rerbekrlan kesehatan
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama
dengan organisasi profesi dan lintas sektor terkait.
(3) Pengamatan efek samping ob'3t dan perbekalan kesehatan serta
sediaan farmasi lainnya dilakukan uleh Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi OKI Jakarta, bersama dengan kalangan pengusaha,
organisasi profesi dan masyarakat.
(4) Pengawasan produksi, distribusi dan penggunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi OKI Jakarta secara Iintas sektor terkait,
organisasi profesi dan masyarakat.
BAB VIII
PEMBEROAYAAN MASYAR/,KAT
Pasal48
(1)
29
mewujudkan
pembangunan
masyarakat
dilaksanakan
30
Pasal 52
(1) Manajemen kesehatan merupakz,n tatan<ln yang menghimpun
berbagai upay8 8dlllinisll'<lSi kc'sellatan yang dilopang oleh
31
administrasi kesehatan;
b.
informasi kesehatan;
c.
il 1"u
d.
hukum kesehatan.
n'''~2etahuan
dan teknologi;
Pasal53
(1) Administrasi kesehatan sebagailT'ana dimaksud dalam Pasal 52
ayat (2) hurup a, rneliruti kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian serta pertanggunfljawaban
penyelenggi3raan pembangunan kesehatan
(2) Penyelenggaraan administrasi kesehatan sobagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus berpedoman pada :
a. asas dan kebijakan desentralisasi, dekonsentrasi den tugas
pembantuan dalam satu Negara Kesatual Republik Indonesia;
b. dukungan kejelasan hubungan administrasi dengan berbagai
sektor pembangunan lain serta antar unit kesehatan di berbagai
jenjang administrasi pemerintahan;
c. kesatuan koordinasi yang jelas dengan berbagai
sektor
pembangunan lain serta antar unit kesehatan dalam satu jenjang
administrasi pemerintahan;
d. kejelasan pembagian kewenangar" tugas dan tanggung jawab
antar unit kesehatan dalam satu jenjang yang sama dan di
berbagai jenjang administrasi pemerintahan.
(3) Administrasi kesehatan di Provinsi OKI Jctkarta terbagi dalam
manajemen pembangunan K8sehatan yang meliputi :
a. m:majemen pembangunan
b. manajemen
administrasi;
ke~Ehatan
pemban~unan
Provinsi;
kesehatan
K6ta/Kabupaten
32
b.
data harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu,
dengan mendayagunaka'J teknologi informasi dan komunikasi;
. c.
33
hukum
serta
BAB X
PERIZINAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Baian kesatu
Peri,:inan
Pasal 57
(1) Setiap orang dan/atau Badan Hukunl yang menyiapkan, meracik
dan/atau mendistribusikan sediaan farmasi, alat kesehatan,
perbekalan
kesehatan
rumah
tangga
wajib
memperoleh
rekomendasi dari Gubernur.
(2.) Setiap orang dan/atau Badan Hukum yang memproduksi dan/atau
mendistribusikan industri rumah tal1gga dalam bidang makanan dan
minuman wajib memiliki izin dar! Gubernur.
,
Pasal 58
(1) Setiap orang dan/atau Badan Hukum yang memberil:an upaya
pelayanan kesehatan strate. pertama, strata kedua dan strata ketiga
wajib memiliki i<:in dari Gubernur.
(2) Setiap orang dan/atau Badan Hukum yang memberikan Upaya
pelayanan kesehatan strata kedua untuk Rumah Sakit kelas A dan
Rumah Sakit kelas B pendidikan wajio memperoleh rekomendasi
dari Gubernur.
Pasal 59
(1) Setiap orang dan/atau badan hul:um yang menyediakan sarana
pelayanan kesehatan modern wajib mempuoleh rekomendasi dari
Gubernur.
34
b.
c.
d.
e.
35
f.
sarana air bersih dan air minum serta depo air minu'11;
g.
h.
SANKSI
Pasal63
(1) Setiap orang atau badar hukum yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam PC'sal 21, Pasal 23, Pasal 37, Pasal
57, Pasal 58, Pasal 59, Pasal 60 dikenakC1n sanksi pidana berupa
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak
Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(2) Selain dikenakan sanksi setagaimana dimaksud pada ayat (1) Juga
dikenakan sanksi administrasi sebagai berikut:
a.
teguran Iisan;
b.
teguran tertulis;
c.
pencabutan izin;
BAB XII
KETENTUAN PERALlHPN
Pasal64
Semua ketentuan pelaks"anaan yang berkenaan dengan pengaturan
dan/atau perizinan, rekomendasi dal tanda ciaftar bidang kesehatan
rnasih tetap berlaku separjang tidak bertent2ngan atau belum diatur
berdasarkan Peraturan Daerah ini.
36
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal65
Peraturan Daerah ini mulai berli'1ku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Khusus IbukotR Jakarta.
-,-
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 13 Ju1i 2009
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH
IBUKOTA JAKARTA,
I~HUSUS
MUHAYAT
NIP 050012362
LEMBARAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKAI:nA
TAHUN .2009 . NOMOR 4
PENJELASAN
ATM
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG
SISTEM KESEHATA0J DAERAH
I.
UMUM
Kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi OKI Jpkarta pada dasarnya
diarahkan untuk tercapainya derajat kesehatan yang terus rneningkat dari
waktu ke waktu sehingga perorangan, keluarga dan rna~iarakat semakin mau
dan mampu menolong dirinya untuk hidup sehat, tumbuh dan berkembang,
terlindungi dari risiko kesehatan serta produktif, Pernbangunan kesehatan
bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah Daerah saja, tetapi rnerupakan
tanggung jawab ben;ama seluruh anggota masyarakat.
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan dapat berjalan baik nlaka
harus dilakukan upaya kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh geluruh
masyarakat dengan didukung oleh sistim pembiayaan kesehatan serta mampu
mengelola dan membelanjakan dana yang tersedia secara berha,3ilauna dan
berdayaguna, Penyelenggaraan pemballgunan keseh2,tan membutuhkan
sumberdaya kesehatan sebagai masukan, Informasi kesehatan diperlukan agar
pengambilan kebijakan, perencanaan dan perumusan program, pelaksanaan
serta evaluasi program dapat dilakukan dengan baik, Karena berdasarkan pada
data dan informasi yang realible dan akurat.
Pelaksanaan upaya kesehatan memerlukan sumberdaya manusia yang
mencukupi baik jenis maupun jumlahnya, terdistribusi sesuai kebutuhan dan
berkualitas serta mempunyai etika yang luhur dengan demikian sumberdaya
manusia menjadi sangat penting, guna meningkatkan kinerja pembangunan
kesehatan, Dalam penyelenggaraan pembanguna kesehatan, dibutuhkan juga
sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu serta mempunyai
manfaat dan aman bagi masyarakat. Selain 'tu obat dan perbekalan kesehatan
harus terjamin ketersediaannya dimasyarakat dengan harga terjangkau,
Untuk r'l\,;,,~upai ~'" aJat kesehatan masyarakat yang setingi-tingninyaperl.u
adanya keterlibatan masyarakat melalui IJsaha pemberdayaan masyarakat
yang dilaksanakan secara terpadu, berkesinambungan dan saling mendukung,
dalam rangka mer,ingkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar
mampu
mengidentifikasi
masalah,
f'lerE'ncanakan
dan
melakukCln
pemecahannya dengan memanfaatkan potens! yang ada.
Dukungan manajemen adalah kegiatan dengan sasaran perangkat Daerah
yang membidangi kesehatan yang meliput! perencanaan, pembiayaan,
pemasaran sosial, informasi kesehatan, sumber daya manusia dan penjandnan
II.
Pasal1
Cukup jelas
Pasal2
Cukup jelas
Pasal3
Cukup jelas
Pasal4
Cukup jelas
Pasal5
huruf a.
Yang dimaksud dengan secara meralQ adalah rnampu menjangkau
seluruh warga masyarakal yang berada wilayah Provinsi Oaerah
Khusus Ibukola Jakarta.
-
huruf b.
Yan,) dimaksud dengan menjunjung tingQi dan mer,ghormati hak asasi
manusia, martabat manusia, kemajemukan nilai buda:'a dan kemajemukan
nilai keagamaan adalah .pembangunan keRehatan harus dapat diterima
oleh masyarakat (acceptable),' tidak dil.1kukan dengan pemaksaan
(coercive), dilakukan dengan santun dan sabar sctelah mefldapat
persetujuan dari penerima manfaat.
Pasal6
Cukup jelas
asal?
Cukup jelas
Pasal8
Ayat(1)
Cukup jelas
Ayat (2)
huruf a
Yang dimaksud dengall upaya promosi kesehatan adalah upaya yang
dilakukall agar terbentukllya perilaku hidup bersih dan sehat
nlc."yalaku~ ,":1I1gan S2saran perorangan, keluarga dan/C1tau rumah
tangga, serta masyarakat.
huruf b
Yang dimaksud dengan upaya pt;meiiharaan kesehatan ibu dan anak
serta keluarga berenca'na adalah upaya yang dii<lkuki:Jn untuk
meningkatkan derajat keseilatan ibu, bayi dan anak dengall sasaran
bayi, balita, anak, wanita usia subur, ibu hamil, ibu bersaHn dan ibu
nifas.
huruf c
Yang dimaksud dengan upaya perbaikan gizi masyarakat adalah
upaya agar tercapainya tumbuh kembang fisik dan kecerdasan yang
optimal, serta meningkatnya produktivitas dan prestasi kerja dengan
sasaran kelompok masyarakat bayi dan balita, anak usia sekolah,
perempuan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui, usia produktif,
usia lanjut.
huruf d
yang dimaksud dengan upaya penyehatan
lingkungan dan
penyediaan sanitasi. dasar adalah upaya agar terkendalinya
pencemaran fisik, kimia dan biologis , pengendalian vektor dengan
sa saran 7 tatanan serta tersedianya air bersih dan jamban keluarga.
huruf e
Yang dimaksud dengan upaya pencogahan dan pemberantasan
penyakit menular adalah upaya untuk men'jendalikan penyakit pada
berbagai simpul penularan, yaitu meliputi, ~umber atau reservoir
penyakit, wahana transmisi, proses pajanan, penderita den(;an
sasaran adalah penderita penyakit menular atau binalang tertentu.
huruf f
Yang dimaksud rlengan upaya peruwatan kesehatan masyarakat
adalah upaya menindaklanjuti asuhan keperawatan langsun(1 di
rumah seseorang, keluarga, kelompoK masyarakat, serta panti untuk
mempercepat proses penyembuhan, pemulihall, serta rehabilitasi
dengan sasaran :
1. perorangan penderita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, ibu nifas
risiko tinggi, bayi baru lahir risiko tinggi, usia lanjut, penderita
Tuberkulosis Paru, penderiti' I<usta, penderita Malaria, penderita
Demam Berdarah Dengue, penderita Diare, penderita Pneumonia,
serta penderita penyakit degE:neratif kronik;
2. keluarga miskin, keluarga yany
keluarga yang terkena bencana;
terk~
huruf g
Yang dimaksud dengan upaya kesehat1n sekolah adalah upaya
untuk membentuk perilaku hidlJp bersih dan sehat di lingkungan
sekolah dengan sasaran siswa, guru, orang tua, penjaja keliling,
penjaga warung / kanlin di lingkungan sekolah, petu\jas kebersihan /
penjaga sekolah.
huruf h
Yang dimaksud dengan upaya kesf.Jhatan jiwa masyarakat sdalah
upaya untuk membentuk jiwa yang sehat, bebas dari gangguan
psikososial dan gangguan jiwa dengan sasaran kelJmpok, keluarga,
dan masyarakat.
huruf i
Yang dimaksud dengan upaya kesehatan usiu lanjut adalah upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut dengan sasaran
kelompok usia lanjut, keluarga dan masyarakat.
huruf j
Yang dimaksud dengan upaya pengendalian penyakit tidak menular
adalah upaya untuk I(lengendalikan pr'3valensi penyakit tidak menular
dan memantau faktorresiko pen:/akit tidak menular.
huruf k
Yang dimaksud dengan upaya pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan adalah upaya untuk melllldungi masyarakat dari bahaya
yang disebabkan oleh penggunilan sediaan farmas! dan alat kesehatan
yang tidak memenuhi persyardan mutu dan atau keamanan dan atau
kemanfaatan;
.
.
huruf I
Yang dimaksud dengan upaya p0ngamanan pengguna zat adiktif
dalam makanan dan minuman adalah upaya untuk melindungi
masyarakat dari makanan Jan minuman yang tidak memenuhi
ketentuan mengenai standar dan atau persyaratan kesehatan.
huruf m
Yang dimaksud dengan upaya J,langamanan narkotika, psikotropika,
zat addiktif dan bahan berbahaya diamhkan agar tidak menggangyu
dan membahaya~an kesehatar. perorangan, keluarga, masyarakat,
dan Iingkungannya.
huruf n
Yang dimaksud dengan upaya penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan adalah upa\,a untuk menangani keadaan
darurat akibat bencana yang meliputi evakuasi, penyelamatan.
penampungan sementara, pemberian bantuan pangan, sandang,
kesehatan, air bersih dan sanitasi
Ayat (3)
Pasal9
Cukup jelas
Pasal10
Cukup jel'3s
Pa:;a111
Cukup jelas
Pa:;aI12
Cukup jelas
Pa~al
13
Cukup jelas
Pasal14
Cukup Jelas.
Pasal15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup'jelas
Pasal17
Cukup jelas
Pasal18
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan lembaga yang mempunyai kewenangan adalah
Sentra Pengembangan dan Penerapfln Pengobatan Tradisional (Sentra
P3T).
Pasal19.
Cukup jelas
Pasal20
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
huruf a,
Yang dimaksud dengan Puskllsmas rawat inap adalah pelayanan
kesehatan di Puskesmas dengan tempat perawatan, yang mel "i:ih tempat
tidur untuk keperluan observa<;i, perawatan, diagnosa, pengobatan,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan 'ainnya.
Ayal (4)
Cukup jelas
Pasal21
Cukup jelas
Pasal22
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Huruf a.
Cukup jelas
huruf b.
Yang dimaksud dengan laboraturium klinik khusu:; adalah laboratorium
yang melakukan pemeriksaan untllk hal-hal yan spesifik seperti CD4,
pemeriksaan berbagai virus, pemeriksaan DNA.
Pasal23
Cukup jelas
Pasal24
Cukup jelas
Pasal25
Cukup jelas
Pasal26
_.
CUkup jelas
Pasal27
Cukup Jelas
Pasal28
Ayat(1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan Dana sehat adalah suatu usaha pengumpulan
dana dari masyarakat untuk masyarakat dalam upaya pembiayaan
pemliharaan kesehatan yang dikelola secara swadaya.
Pasal29
Cukup jelas.
Pasal30
Ayat(1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan alokasi dena 15 persen darl total anggaran
belanja Daerah adalah meiiputi seluruh pembelanjaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Cukup jelas
Pasal31
Cukup jelas
Pasal32
Cukup jelas
Pasal33
10
Ayat (1)
CUkup jelas
Ayat (2)
huruf a
Yang dimaksud dengan pendujuk miskin adalah penduduk yang
tercatat dalam hasil sensus Sire Pusat Statistik lerbaru yang dalam
prosesnya disesuaikan dengan krileria penduduk miskin di Provinsi DKI
Jakarta.
huruf b
-
huruf c
Yang dimaksud dengan penduduk mampu adalah penduduk yang
mempunyai kemampuan keuangan untuk menghidupi dan membiayai
perawatan dirinya dan keluarganya jika dirawat di rumah sakit
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayal (4)
Cukup jelas
Pasal34
Ayat(1)
Yang dimaksud secara bertahap adalah penyelenggraan JPK dengan
prinsip asuransi kesehatan sosial harus terlaksana dalam kurun waktu 3
tahJn sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
II
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup Jelas
Pas'll 35
Cukup jelas
Pasal36
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal37
Cukup jelas
Pasal38
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
orang
untuk
badan
dalam
12
Ayat (3)
Tenaga non kesehatan adalah tenaga yang berlatar belakang pendidikan
non kesehatan yang bekerja di bidan[1 kesehatan.
Ayat (4)
huruf a
Yang dimaksud dengan tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
huruf b
Yang dimaksud dengan tenaqa keperawatan melipti perawat dan
badan.
.
huruf c
Yang dimaksud dengan tenagn kefarmasian meliputi apoteker, analis
farmasi dan asisten apoteker.
huruf d
Yang dimaksud dengan tenaga ksehatan masyarakat melipuli
epidemiolog kesehatan, etomolog kesehatan, n,ikrobiolog kesehatan,
penyuluh kesehatan, ',administrator kesehatan dan sanitarian.
huruf e
Yang dimaksud dengan teriag[\ glzi meliputi nutrisionis dan dietisien.
huruf f
Yang dimaksud dengan tenaga keter'lpian fisik meliputi fisioterapis
okupasiterapis, dan terapis wicara.
huruf g
Yang dimaksud dengan tenago keteknisan medis meliputi radiografer,
radioterapis, teknisi gigi, teknisi elei~tromedis analis kesehatan,
refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi tra,lsfusi dan perekam
medis.
Pasal39
Cukup jelas
Pasal40
Cukup jelas
Pasa! -\ 1
Cukup jelas
Pasal42
Cukup jelas
13
Pasal43
Cukup jelas
Pasal44
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup je1as
Ayat (3)
Ayat (4)
huruf a
Cukup jelas
huruf b
Yang dimaksud dengan abat generik ada/ah abU yang diberi nama
sesuai dengan zat berkhasiat yang dikandu,lgnyil.
huruf c
Cukup jelas
huruf d
Cukup jelas
huruf e
Cukup jelas
iluruf f
Cukup jelas
huruf 9
Cukup jelas
14
huruf h
Cukup jelas
huruf i
Cukup jelas
huruf j
Cukup jelas
Pasal45
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan formularium Rumah Sakit adalall daflar acuan
obat yang digunakan oleh Ruman Sakit dan dapat direvisi pada setiap
batas waktu yang dite:1tukan,
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan formularium Puskesmas adalah daftar acuan obat
yang ditetapkan oleh Oinas'Keseh"ltan Prov OKI Jakarta dan digunakan
oleh Puskesmas dan dapai direv;si pa:la setiap batas waktu yang
ditentukan,
Pasal46
Ayat(1)
CUkup jelas
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan
tertentu adalah obat dan perbekalall kesehatan yang dibutuhkan oleh
pelayanan kesehatan tetapi belum memiliki izin edar.
Ayat (3)
Cukup jeias
IS
Ayal (4)
Cukup jelas
Ayal (5)
Cukup Jelas
Ayal (6)
Cukup jelas
Pasal47
Ayal(1)
Cukup je1as
Ayat (2)
Yang dimaksud sektor terkail adalah institu~i atau lembaga yang ada
hubungannya dengan pengawasan pelayanan pengobatan.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal48
Cukup jelas
Pasal49
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan tokoh masyarakat ant"'lra lail1 tokoh adat, tokoh
agama,lokoh polilik, lof,oti swasla dan tokoll populer.
16
Pasal50
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan kelampak yang ada di m,lsyarakat antara lain:
Kelampak Pengajian, Organisasi Wanila, Organisasi Pemuda, Organisasi
Prafesi , RW Siaga, Posyandu, Pas Kesehatan Pesantren(Poskestren),
Pas Usaha Kesehatan Keluarga, Saka Bhakti Husada (SE>fl), kelampak
Taka Obat Kelurga (TOGA)
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal51
Cukup jelas
Pasal52
Cukup jelas
Pasal53
Cukup jelas
Pasal54
Ayat(1)
Yang dimaksud dengan infarmasi kesehatan adalall hasil pengalahan dan
analisis data mengenai:
a. gambaran masalah kesehatan;
b. besarnya masalah kesehatan (antara lain incidence, prevallince, angka
kejadian penyakit);
c. beratnya masalah kesehatan (antara lain case fatality rate);
d. perlunya kesegeraan penanggulangan [T,asalah kesehatan (urgency);
e. sebaran masalah kesehatan menurut wilayah, kelampak masyarakat
dan waktu;
f.
17
i.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal55
Cukup jelas
Pasal56
Cukup jelas
Pasal57
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan perbekalan kesehatan rumah tangga adalah alat,
bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
untuk manusia. hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tflmpat
umum.
Ayat (2)
Cukup jelas
rasal58
Cukup jelas
Pasal59
"
Cukup jelas
Pasal60
Cukup jelas
Pasal61
Cukup jelas
Pasal62
Ayat (1)
18
huruf c
Yang dimakf;ud dengan tempaHempat umum lainnya adalah hotel,
rumah makan, restoran, kolam renang. tempat pembuatan makanan
atau minuman pasar, terminal. tempat ibadah. sarana pendidikan.
perkantoran. sarana kesehatan.
Pasal63
Cukup jelas
Pasal64
Cukup jelas
Pasal65
Cukup jelas