Tugas Besar TEBteg
Tugas Besar TEBteg
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada allah SWT, karena berkat segala limpahan
rahmat serta ridho-Nya. Kami selaku tim penyusun laporan dapat menyelesaikan
tugas dengan tema uji kelayakan serta investasi ekonomi bangunan
komersial. Tugas ini disusun sebagai sarana untuk mempelajari serta menambah
pengetahuan tentang uji kelayakan dan perhitungan investasi bangunan komersil
berupa convention hotel dan indoor sport center.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan member dukungan demi terselesaikannya laporan tekno ekonomi
bangunan ini. Tidak lupa kami ucapakan kepada:
Bapak Beta Suryokusumo ST.MT. selaku Ketua Mata Kuliah Tekno Ekonomi
Bangunan.
Kami selaku tim penyusun, menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini banyak
memiliki kekurangan serta keterbatasan, olah karena itu saran dan kritik sangat
kami harapakan sebagai masukan demi perbaikan dan peningkatan mutu. Harapan
kami selaku tim penyusun, semoga laporan uji kelayakan dan perhitungan
investasi bangunan komersil memberikan sumbangan dalam khasana ilmu
pengetahuan, terutama dalam dunia arsitektur.
Tim Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul............................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Surabaya sebagai kota terpadat ke 2 di Indonesia dan sebagaiIbukota
propinsi menjadi kota dengan perputaran ekonomi yang paling tinggi di
wilayah jawa timur sehingga banyak orang berpindah tempat ke kota ini
untuk berinvestasi ataupun melebarkan bisnis di Surabaya. Untuk wilayah
surabaya barat sendiri, kebanyakan dipergunakan untuk pengembangan
hunian, perdagangan dan juga beberapa lahan digunakan untuk pertanian.
untukanyak fasilitas fasiltas yang ditingkatkan oleh Pemkot Surabaya salah
satunya dengan pencanangan jalan lintas barat Di surabaya sendiri lahan
kosong mulai agak terbatas membuat harga tanah menjadi melonjak naik
sehingga itulah diperlukan penataan yang tepat guna misalnya saja dengan
membangun bangunan tinggi untuk mengirit lahan .
Dalam membangun bangunan komersial banyak aspek yang
diperhitungkan salah satunya melihat keinginan pasar dan kebutuhan di
sekitar lahan. Hal ini dilakukan agar bangunan yang telah dirancang dapat
termanfaatkan semaksimal mungkin.
Seiring perkembangan , aktivitas dan kebutuhan ruang juga semakin
meningkat terutama yang pada daerah kota yang kecenderungan menuntut
suatu kepraktisan termasuk dalam melakukan aktifitas . Fenomena ini yang
menjadikan developer menyadari bahwa konsep pembangunan multifungsi
menawarkan banyak keuntungan dan bisa diterapkan pada kota. Kebanyakan
terhadapDalam konteks urban bangunan multi fungsi atau mixed use adalah
bangunan
yang
mengakomodasi
beberapa
fungsi
yang
saling
menguntuntungakan
1.2
SASARAN
Mengingat bangunan yang dirancang berupa hotel convention dan
indoor sport center, dari fungsi bangunan berupa convention hotel
diperuntukan bagi masyarakat kalangan menengah keatas sedangkan untuk
fungsi bangunan berupa indoor sport center diperuntukkan untuk semua
kalangan pengguna. Untuk convention hotel digunakan untuk melakukan
pertemuan serta fasilitas penginapan untuk para pembisnis dan eksekutif.
Indoor sport center digunakan untuk aktivitas olahraga dalam ruangan yang
diperuntukan bagi semua kalangan. Sehingga :
1. Bangunan ini nantinya dapat memberikan kenyamanan bagi
pengguna dan menjadi wadah segala kegiatan sesuai dengan fungsi
bangunan yang direncanakan.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana menguji kelayakan suatu proyek pembangunan hotel
convention dan indoor sport center melalui analisa besaraean teknis
teknologis dan analisa tekno ekonomi?
Bagaimana keterpaduan antara sistem konstruksi, struktur dan utilitas
bangunan berlantai banyak dengan perancangan hotel convention dan
indoor sport center meleui perhitungan matematis dengan beberapa
pendekatan?
1.4
TUJUAN
Tujuan dari analisa perhitungan nilai investasi pada bangunan convention
hotel dan indoor sport center ini adalah:
1. Mengetahui hasil uji kelayakan proyek convention hotel dan indoor
sport center melalui analisa besaran teknis teknologis dan alaisa teknio
ekonomi?
2. Menghasilkan keterpaduan antara sistem konstruksi, struktur dan
utilitas bangunan berlantai banyak dengan perancangan convention
hotel dan indoor sport center.
3. Mengetahui solusi dan sasaran terhadap hasil uji kelayakan
pembangunan convention hotel and indoor sport center yang
selanjutnya akan ditindaklanjuti melalui evaluasi terhadap kondisi
bangunan tersebut.
1.5
GAGASAN
Gagasan dari perancangan convention hotel dan indoor sport center ini
adalah mengusung konsep mixed-use yang memuat nilai arsitektur hijau
dengan menciptakan iklim mikro kawasan site yang lebih baik dari kondisi
awal kota Surabaya yang panas. Convention hotel ini mngusung konsep
hunian tropis basah dan sejuk dengan pemecahan solusi dari tingginya suhu
sekitar. Untuk indoor sport center mewadahi aktifitas olahraga yang terpadu
dengan fasilitas yang memadai serta dapat meningkatkan kebugaran dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat Surabaya akan olahraga.
yang menyatu, dikelola, dan dimiliki oleh pihak yang sama. Kecuali oeh
pertokoan dan perkantoran.
f. Merupakan fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk
jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga
motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
1. Tinjauan Hotel dan Indoor Sport Center
A. HOTEL
Hotel memiliki beberapa pengertian, antara lain :
a. Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau
badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa
serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang-
Association)
j. Suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk
menginap, makanan, dan minuman, serta pelayanan umum lainnya
untuk umum. (Menurut Webster)
Karakteristik Hotel
1. Perbedaan hotel dengan industri lainnya adalah:
- Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya
yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang
94/HK103/MPPT 1987).
c. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas
penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas berupa jasa
tersebut berada.
Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan
umumnya.
Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan
pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel
perbelanjaan, dll.
Mix Use Building adalah suatu upayapendekatan perancangan yang
pengunjungnya
Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan fasilitas yang
infrastruktur.
Menghambat perluasan kota karena perkembangannya ke arah
tersebut.
Masalah pembebanan kota terutama infrastrukturnya karena
pemusatan berbgai fungsi mengakibatkan ketidakseimbangannya
beban bagi infrastrukturnya kota.
3. PENJELASAN PROYEK
4. TINJAUAN TAPAK
Tapak berada pada kawasan perumahan Citraland yang memiliki konsep
hunian yang hijau, bersih dan modern seperti singapura sehingga sering
disebut sebagai singapuranya Surabaya. Kawasan ini dibentuk sedem ikian
CITRALAND
fasilitas.
Penggusuran beberapa pemukiman secara paksa untuk
mendapatkan luasan yang luas agar cukup untuk membangun
Mixed Use
rupa mirip dengan Singapura sehingga cluster cluster disini juga diberi nama
seperti kota di Singapura.
a. Orientasi
Utara
Selatan
Timur
Barat
Tapak
:
Lahan pengembangan
:
Cluster Meliose Place
:
Pemukiman warga
:
Kawasan Puri Centra Raya
memberi
Citraland
Sirkulasi
Lebar jalan di depan lahan sekitar 5-6 meter
Pola Drainase
Terdapat perbedaan ketinggian selokan pada sisi barat dan sisi
tanaman pohon yang agak tinggi di depan tapak akan menjadi barrier
timur sehingga sisi barat menjadi muara aliran air hujan pada
sangat kecil karena hanya berasal dari jalan di depan tapak dan jalan
tersebut
merupakan
jalan
perumahan.
Hanya
dengan
Dilihat dari potensi sekitar tapak, terdapat penghuni dari segala umur,
PAKUWON INDAHpengunjung dari segala kalangan dan umur, kelompok kami memutuskan
merancang Sport Centre dan Convention Hotel di tapak tersebut. Dari
banyaknya penghuni dan pengunjung di kawasan sekitar akan ada banyak
aktivitas pula yang membutuhkan Convention Hall, Ballroom dan ruanganruangan berkumpul dengan kapasitas yang besar.
Kompleks bangunan dengan massa bangunan majemuk biasanya
dirancang dalam tampak yang luas, dan sangat tepat bagi kegiatan-kegiatan
dengan tingkat kesibukan yang tidak terlalu tinggi, seperti resort, hotel, di
daerah tepian kota, ataupun pusat-pusat hiburan, seperti taman ria.
Sedangkan bangunan bermassa tunggal banyak digunakan pada rumahrumah tinggal di perkotaan. Bangunan tunggal dan bertingkat merupakan
salah solusi dalam membangunan di daerah padat dengan lahan terbatas.
Dalam merancang bangunan umum bermassa majemuk, hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang pada
akhirnya menghasilkan fungsi-fungsi ruang, kemudian mengelompokannya
berdasarkan kesamaan zona, misalnya zona publik, zona semi publik, dan
privat. Dengan demikian walaupun bangunan terdiri dari massa yang
banyak, tidak berarti bangunan disebar tanpa ada kejelasan pengaturan.
Pengelompokan bangunan pada komplek bangunan bermassa majemuk
memudahkan pengguna bangunan dalam berorientasi, menetukan arah dan
tujuan, mengidentifikasi perletakan dan memberikan kejelasan hirarki/ uruturutan ruang.
BAB III
KAJIAN STUDI KELAYAKAN
3.1
9.00
10.00
10.25
10.60
10.36
10.25
10.50
11.60
10.90
12.60
10.36
10.25
9.50
10.65
10.80
12.00
10.86
11.50
8.18
12.25
10.70
12.50
10.86
10.25
10.09
10.53
10.02
10.27
10.00
9.50
8.75
8.25
9.27
9.14
10.36
11.25
7.00
10.25
10.50
8.75
8.25
11.06
10.77
12.58
17.25
-
10.45
11.50
8.50
8.35
9.33
12.18
12.50
-
11.00
11.50
11.50
10.73
12.38
12.50
-
17.52
18.18
8.56
8.77
8.32
9.30
10.26
8.12
7.80
6.85
9.75
5.90
10.08
10.06
10.26
9.64
8.40
7.35
11.35
10.08
10.26
8.12
8.60
6.68
10.30
10.08
10.26
9.64
8.60
11.48
10.90
-
6.47
8.71
9.50
8.07
6.00
8.40
9.79
9.32
11.49
10.00
9.59
9.21
10.50
8.86
6.21
9.79
10.02
12.60
10.50
10.59
8.71
9.00
8.66
5.98
10.51
13.29
11.50
11.59
10.21
11.50
12.43
7.60
9.79
11.39
11.20
12.50
11.09
10.35
11.06
10.30
11.45
10.50
10.25
11.25
10.75
11.25
10.65
12.00
11.55
BPD ACEH
BANK OF CHINA
BPD BALI
PT BANK VICTORIA
INTERNATIONAL
PT BANK RESONA PERDANIA
PT.BPD SULAWESI SELATAN
DAN BARAT
JP. MORGAN BANK
11.64
8.87
8.05
11.64
8.87
8.66
12.14
7.95
12.14
9.48
10.50
10.96
9.68
11.05
7.19
12.67
14.45
11.66
16.61
6.05
TINJAUAN KAWASAN
Kawasan yang dipilih terletak pada
kecamatan Lakarsantri daerah surabaya barat,
dengan pertimbangan Surabaya Barat masih
memiliki cukup luas lahan kosong dan
Surabaya barat semakin berkembang dengan
adanya fasilitas komersial yang cukup banyak,
dan untuk lahan dipilih di dalam kawasan citra
land yang memiliki banyak fasilita seperti
Supermal Pakuwon Indah, ruko ruko, dan
kawasan kuliner, dll. Selain lokasi yang
menguntungkan harga permeter tanah pun
lumayan untuk lahan pengembangan bisnis,
yaitu Rp 9.500.000 /m2
a. JUMLAH LAHAN TERBANGUN DAN
TIDAK TERBANGUN
kecamatan Lakarsantri tahun 2008
(lh.surabaya.go.id/SLHD/Tabel
%20Lahan.pdf
Jumlah
Kecamatan Lakarsantri 2
)
(mProsentase
(%)
TPA benowo
f. Potensi
Daerah Lakarantri yang masuk dalam wilayah surabaya
barat banyak digunakan sebagai hunian karena dekat dengan
area industri sehingga banyak dari staf atau direksi yang
Lahan Terbangun
147.61
7.3%
Total Luasan
1895.22
2042.83
92.7%
100%
Terletak pada kawasan perumahan dengan fasilitas serba ada (pusat kuliner,
perbelanjaan, ibadah, perkantoran, rekreasi).
Aspek pendanaan pembangunan di adakan dari sistem biaya sendiri,
penanaman para investor dan ponjaman dari bank swasta. Sehingga untuk sistem
b. Karakter Wilayah
Berdasarkan kondisis eksistingnya kecamatan kebanayakan berupa
lahan pemukiman yaitu sebesar 69,37% dari total luas lahan dengan jumlah
penduduk 51.176 sisanya merupakan area industri, perdagangan dan
pertanian,
c. Topografi dan Ketinggian
ikian rupa mirip dengan singapura sehingga cluster cluster disini juga diberi
nama seperti kota di singapura
3.2 KONDISI EKONOMI SECARA MIKRO
BANGUNAN)
(PROSPEK PASAR REGIONAL PROPINSI)
(PROYEK
PEMBANGUNAN
Analisa potensi:
o Berada di dalam kawasan hunian yang tenag dan nyaman
o Berada pada perumahan yang berkonsep Green, Clean dan
Modern sehingga lingkungan sekitar tapak mendukung
estetika dari bangunan
o Merupakan kawasan dengan potensi tumbuh dan berkembang
akibat pengaruh akses yang baik dan pusat pusat kegiatan
perumahan, perkantoran dan perdagangan skala besar
o Sudah dilayani oleh jaringan utilitas yang lengkap(listril, air
dan telepon)
o Daerah Citraland tidak pernah mengalami masalah banjir.
3.3
MENILAI SITUASI
PROGRAM PENGKAJIAN (SEGMEN PASAR, POLA JARINGAN DAN DISTRIBUSI,
SURVEI PASAR, DATA SEKUNDER, PERAMALAN)
3.4
ASPEK TEKNIK.
LOKASI (TAPAK/ LETAK GEOGRAFIS LOKASI): Kawasan yang dipilih
terletak pada kecamatan Lakarsantri daerah surabaya barat, dengan
pertimbanagan Surabaya Barat masih memiliki cukup luas lahan kosong dan
Surabaya barat semakin berkembang dengan adanya fasilitas komersial yang
cukup banyak, dan untuk lahan dipilih di dalam kawasan citra land yang
memiliki banyak fasilita seperti Supermal Pakuwon Indah, ruko ruko, dan
kawasan kuliner dll,
Tapak berada pada kawasan perumahan Citraland yang memiliki konsep
hunian yang hijau, bersih dan modern seperti singapura sehingga sering
disebut sebagai singapuranya surabaya. Kawasan ini dibentuk sedem ikian
rupa mirip dengan singapura sehingga cluster cluster disini juga diberi nama
seperti kota di singapura
KLIMAT: Iklim di kecamatan Lakarsantri pada umumnya sama dengan iklim
di Kota Surabaya yaitu suhu minimum 24 dan suhu maksimum 36 C
dengan curah hujan rata rata 1700 1850 mm / dengan umlah hari hujan
rata rata 90 hari tip tahunnya
SOSIAL (KEPENDUDUKAN): sebagaimana masyarakat pada perkotaan seperti
lazimnya di pulau jawa, budaya kota yang melekat pada masyarakat kota
Surabaya adalah menerima segala perkembangan yang sifatnya
membangun. Hal ini sejalan dengan konsep pertumbuhan kota Surabaya
sebagai ibukota provinsi Jawa Timur.
Secara ekonomi, karena tapak telah terletak di kawasan perekonomian yang
cukup maju, maka kondisi masyarakatnya tidak terlalu terpengaruh oleh
keberadaan fungsi ini nantinya, bahkan keberadaan fasilitas ini dapat turut
serta menunjang kehidupan perekonomian di kawasan tersebut.
Dilihat dari segi ekonomi pada kapasitas nasional, tentunya kondisi yang
diberikan adalah disesuaikan dengan keberadaan masyarakat itu sendiri.
Sedangkan apabila nantinya dalam proses selanjutnya ditemukan bahwa
proyek ini secara ekonomi kemasyarakatan dinilai tidak memungkinkan
tentunya akan diberikan penyikapan terhadapt kondisi tersebut.
SISTEM JARINGAN (AIR BERSIH, PLN, DLL, JALAN): Sarana utilitas
Saluran listrik
Listrik PLN bisa masuk ke tapak karena di jalan ini sudah terdapat
tiang-tiang listrik yang terhubung di daerah tlogomas. Sedangkan
Gardu Listrik berada di jalan.
Saluran telepon
Saluran telepon jga telah tersedia
Saluran air
Saluran air kawasan perumahan Citra Land dipasok dari PDAM dan
mengalir tanpa ada hambatan
Lebar jalan di depan lahan sekitar 5-6 meter
Terdapat perbedaan ketinggian selokan pada sisi barat dan sisi timur
sehingga sisi barat menjadi muara aliran air hujan pada sistem
drainase kawasan
Untuk bak kontrol disediakan pada tepi tepi kavling dari site dengan
kedalaman sektar 1,8 meter
Tempat pembuangan sampah pada perumahan Citra land
menggunakan sistem mobil angkut yang bekerja untuk memunguti
sampah kemudian dibawa ke TPS terdekat yaitu di jalan made raya
kemudian dari TPS ini sampah diangkut lagi ke TPA Benowo
LINGKUNGAN HIDUP: Berdasarkan kondisis eksistingnya, kebanyakan berupa
lahan pemukiman yaitu sebesar 69,37% dari total luas lahan dengan jumlah
penduduk 51.176 sisanya merupakan area industri, perdagangan dan
pertanian.
Mengenai lingkungan hidup tentunya sangat diperhatikan dengan ketentuanketentuan yang memiliki dasar yang kuat seperti peraturan mengenai amdal
dan lain sebagainya. Peraturan mengenai besaran koefisien dasar bangunan
yang ditentukan oleh pemerintah tentunya akan menjadi dasar-dasar dalam
perancangan.
TREN (KECENDERUNGAN YANG MAKIN BERKEMBANG): Berada di dalam
kawasan hunian yang tenag dan nyaman
o Berada pada perumahan yang berkonsep Green, Clean dan Modern
sehingga lingkungan sekitar tapak mendukung estetika dari
bangunan
o Merupakan kawasan dengan potensi tumbuh dan berkembang akibat
pengaruh akses yang baik dan pusat pusat kegiatan perumahan,
perkantoran dan perdagangan skala besar
o Sudah dilayani oleh jaringan utilitas yang lengkap(listril, air dan
telepon)
Menuju tapak
Sirkulasi tapak tapak
G WALK
MAS
UK
TAPAK
Pencapaian
Pencapaian dari Surabaya Barat
Barat
SOSIAL (KEPENDUDUKAN)
Diarea tapak dari sosial kehidupan ada bermacam2 kalangan, karena
lokasi di dekat pintu keluar antara kalangan elit dan kalangan biasa. Pada
kawasan citraland penghuni perumahan ini termasuk kawasan elit, karena
prioritas kawasannya menuntut untuk kalangan mengengah ke atas, dan
sebalikanya di kawasan setelah pintu keluar kalangan yang ada menengah
ke bawah, hal tersebut juga bisa dilihat dari keadaan sekitarnya.
SISTEM JARINGAN
Pada tapak sistem jaringan sudah tersedia, sehingga tidak perlu lagi
dengan pembuatan sistem jaringan baru. Seperti jaringan listrik tranformator
juga tersedia di sekitar 100 meter dari tapak. Sehingga pihak PLN tidak perlu
membuat jaringan baru lagi karna dapat menambah pengeluaran untuk
jaringan listrik.
: Kecamatan Sambikerep
-Selatan
:Kecamatan Karangpilang
-Barat
:Kabupaten Sidoarjo
-Timur
:Kecamata wiyung
KARAKTER WILAYAH
Berdasarkan kondisis eksistingnya kecamatan kebanayakan berupa
lahan pemukiman yaitu sebesar 69,37% dari total luas lahan dengan jumlah
Air bersih:
Sistem air bersih di daerah tapak menggunakan air tanah dan air PDAM.
Telpon
Sirtem telekomunikasi yang ada di tapak belum terpasang, hanya ada PABX
box yang berada agak jauh dengan tapak. Sehingga nantinya meminta
kepada telkom untuk memasang saluran telpon ke dalam tapak.
JALAN
Lokasi tapak ini cukup strategis, karena berada di area jalan yang cukup
ramai, karena di area pintu keluar perumahan citraland dan kawasan
penduduk sekitar. Dengan ukuran jalan cukup lebar berukuran 15m
memungkinkan tidak ada terjadinya kemacetan.
pertanian,
LOKASI TAPAK
Jalan Lontar, kecamatan lakarsantri, di daerah perumahan Citraland
Batas-batas Tapak
Utara
Timur
: lahan pengembangan
: pemukiman warga
BAB IV
PERHITUNGAN BESARAN FISIK TEKNOLOGIS
4.1 Luas Lantai Kotor (Gross)
Perhitungan Luas Gross
-
Podium
LAPANGAN BASKET:
2900m2
LAPANGAN FUTSAL:
3600m2
LAPANGAN VOLY:
2600m2
LAPANGAN BADMINTON
1650m2
LAPANGAN TENIS
2490m2
LAPANGAN BOWLING+TEMBAK+
SQUOS+ GAME ROOM:
1500m2
RUANG FITNES+PENGELOLA
1650m2
KOLAM RENANG
2100m2
TOTAL
=18490m2
CONVENTION HOTEL
PARKIRAN
LANTAI TIPIKAL
LANTAI CONVENTION
3840m2
30720m2
2640m2
3240m2
2940m2
LANTAI TOWER
9000m2
TOTAL
=52380m2
TOTAL LUAS GROSS 18490 m2 + 52380 m2 = 70870 m2
Podium
LAPANGAN BASKET:
2900m2
LAPANGAN FUTSAL:
3600m2
LAPANGAN VOLY:
2600m2
LAPANGAN BADMINTON
1650m2
LAPANGAN TENIS
2490m2
LAPANGAN BOWLING+TEMBAK+
SQUOS+ GAME ROOM:
1500m2
RUANG FITNES+PENGELOLA
1650m2
KOLAM RENANG
2100m2
TOTAL
=18490m2
BPL = 316,3
-
CONVENTION HOTEL
LANTAI TIPIKAL
LANTAI CONVENTION
30720m2
2640m2
3240m2
2940m2
LANTAI TOWER
9000m2
TOTAL
=48540 m2
TOTAL LUAS NETTO 67030 m2
Luas lantai netto per orang besarny atergantung jenis gedung di suatu
negara. Menurut pengalaman luas lantai netto per orang untuk gedung hotel
= 5m2/orang
HC (Handing Capacity)
Daya angkut satu lift dalam 5 menit
HC = 300.m.N
T
HC = 300.16.N
236
HC = 4800
236
HC = 20,3 N
4.7 Perbandingan Luas Lantai Terhadap Luas Tapak (Floor Area Ratio)
2
HC
N = 316,3
20,3N
20,3N = 316,3
N2 = 15,5812
N = 4 LIFT
22343
BPL = 7067800
22343
Harga Tanah
= 9.500.000,-/m x
70202,87 m
= Rp 666.927.265.000
Pajak Pembelian = 5 % x Rp
666.927.265.000,= Rp 33,346,363,250,Pajak Notaris
= 1 % x Rp
BIAYA BANGUNAN
BIAYA-BIAYA TIDAK LANGSUNG (INDIRECT COST)
BIAYA INVESTASI TOTAL
MODAL SENDIRI (EQUITY)
MODAL PINJAMAN (BORROWED CAPITAL, LOAN)
PERBANDINGAN MODAL PINJAMAN TERHADAP MODAL SENDIRI (LOAN EQUITY
RATIO)
9. SUKU BUNGA
10.
MASA KONSTRUKSI
11.
MASA PELUNASAN KREDIT (PAY-OUT TIME)
12.
SEWA GEDUNG (LEASE RATE)
13.
SEWA DASAR (BASE RATE)
14.
FAKTOR KEKOSONGAN GEDUNG (VACANCY FACTOR)
15.
PENDAPATAN BANGUNAN
16.
PENGELUARAN BANGUNAN
17.
BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN GEDUNG
18.
PAJAK ATAS BUNGA (INTEREST TAX)
19.
DEPRESIASI , PENYUSUTAN BANGUNAN
20.
PAJAK PERSEROAN
21.
CASH- FLOW
= Rp 70.321.870,Pembelian Tanah
Luas Site
: 70202,87 m
Harga Tanah
: Rp. 9.500.000,-/m
Pajak Pembelian : 5 % x Harga Tanah
Pajak Notaris
: 1 % x Harga Tanah
Harga Tanah
= 9.500.000,-/m x 70202,87
m
= Rp 666.927.265.000
Pajak Pembelian = 5 % x Rp 666.927.265.000,= Rp 33,346,363,250,Pajak Notaris
= 1 % x Rp
= 1000/m x 70202,87 m
= Rp70,202,870,-
= Rp 119.000,- +
Prasarana
Lansekap
Luas Lansekap
: 21530 m
Biaya Lansekap /m
: Rp.45000/m
Biaya Lansekap = 21530 m x Rp 45000 m
= Rp 968,850,000
Desain Lansekap = 4,5 % x Biaya Lansekap
= 4,5 % x Rp 968,850,000
= Rp43,598,250
Total Biaya Lansekap
= Rp 968,850,000 +
Rp43,598,250
= Rp 1.012.448.250,
Perabot dan Interior
Total Biaya perabot dan desain interior
= luas
bangunan x fee desain/ m
= 86058,38 m x Rp
1000.000,-
= Rp 70.321.870,- + Rp706,942,900,900 + Rp
l3=534,348,000,000(1+
l3=534,348,000,000 x 1.12892
l3=603,236,144,160
Bunga
= 794.084.051.020,
b. BIAYA TIDAK LANGSUNG (KONSULTAN/ DESAIN ENGINEERING,
PERALATAN KONSTRUKSI,DLL MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)
(UPAH/BIAYA KERJA, PERALATAN,
Konsultan
Peralatan Konstruksi
Working Capital
Upah/ Biaya Kerja Kontraktor = 0.12 % x Rp 666.927.265.000
= Rp800,312,718,c. Biaya Cadangan = 5 % x total Biaya Proyek
=5%x
3. PEMBIAYAAN PROYEK
Biaya Konstruksi Tower = Luas Lantai Berulang x Rp 8.000.000,= 9000 m x Rp 8.000.000,= Rp 72.000.000.000,Biaya Podium
= Luas Lantai Podium x Rp.6.000.000
= 77.058 m x Rp.6.000.000
=Rp. 462.348.000.000,4. PENDAPATAN PROYEK
R = jumlah lantai x luas lantai berulang x (efisiensi lantai)2 x 12 (I tahun)
= 20 x 9000 m x 75% x 75% x 12
=1,215,000 r
5. BIAYA OPRASI DAN PEMELIHARAAN (PENGELUARAN)
a. Bunga kredit d = 8.25 %
i q
lq=534,348,000,000(1+ )
2
8.25
)
2
0.34368
603,236,144,160
603,236,144,160
3.16584
18
65,487,315,810.00933,513,119,120
= Rp 31,974,196,690,b. Depresiasi
= d x (biaya bangunan + biaya tidak langsung)
= 2% x Rp 1,010,921,328,000,= Rp 20,218,426,560,c. Biaya operasi & pemeliharaan
0 = 20% x 20 x 75% x 9000 m x 75% x 12 x r
0 = 24300 r
Jadi
= (bunga + depresiasi) + biaya operasi & pemeliharaan
= ( Rp 31,974,196,690,- + Rp 20,218,426,560,- ) + 24300 r
= Rp 52,192,623,250,- + 24300 r
d. Pajak
= 8.25 (1,215,000 r - (Rp 52,192,623,250,- + 24300 r))
= 4.125 ( 1.190.700 r - Rp 52,192,623,250,- )
= ( 595350 r Rp 26,096,311,625,-)
Jumlah pengeluaran
= ( Rp 52,192,623,250,- + 24300 r )
= ( 595350 r Rp 26,096,311,625,-)
= Rp 26,096,311,625,- + 619650 r
Pembayaran kembali pokok kredit
603,236,144,160
=
18
=Rp 33,513,119,120,Pendapatan = pengeluaran
Depresiasi + pendapatan proyek = jumlah pengeluaran + pembayaran
kembali pokok kredit
Rp 20,218,426,560,- + 1,215,000 r = Rp 26,096,311,625,- + 619650 r + Rp
33,513,119,120,1,215,000 r - 619650 r = Rp 26,096,311,625,- + Rp 33,513,119,120,- - Rp
20,218,426,560,595350 r = Rp 39,391,004,185,r = Rp 66,165 / m2 / bulan