Anda di halaman 1dari 4

Manitol

Manitol adalah diuretik osmotic biasanya diguakan dalam pengobatan insufisiensi


ginjal oliguria akut, edema serebral akut, pengobatan glaucoma khususnya untuk
mengurangi tekananan intraokuler sebelum pembedahan optalmik 1.
Penggunaan manitol dalam dosis yang besar digunakan dalam penanganan serebral
edema, yang mana cara kerjanya mempengaruhi voleme extraseluler, osmolalitas
dan dan komposisi dapat menunjukkan beberapa korelasi insufisiensi renal akut,
kompensasi kardiak, dan komplikasi lainnya1.
Manitol di eksresikan dan tidak berubah diginjal dan ketika terjadi gangguan pada
fungsi ginjalm ini akan terakumulasi dan terjadi pergerakan

air ke

ruang

intravascular yang menyebabkan dehidrasi seluler .


Mekanisme kerja manitol
Manitol adalah larutan Hiperosmolar yang digunakan untuk terapi meningkatkan osmolalitas
serum 2. Dengan alasan fisiologis ini, Cara kerja Diuretic Osmotik (Manitol) ialah meningkatkan
Osmolalitas Plasma dan menarik cairan normal dari dalam sel otak yang osmolarnya rendah ke
intravaskuler yang olmolar tinggi, untuk menurunkan edema Otak.
Penelitian untuk mengetahui efek, mekanisme kerja dan efektifitas secara klinis manitol untuk
menurunkan TIK. Telah diketahui pemberian manitol banyak mekanisme aksi yang terjadi pada
sistem sirkulasi dan darah dalam mengatur hemostasis dan haemodinamik tubuh, sehingga
menjadi obat pilihan dalam menurunkan Peningkatan tekanan intra cranial. Berdasarkan
Farmakokinetik dan farmakodimik diketahui beberapa Mekanisme aksi dari kerja Manitol
sekarang ini adalah segagai Pemberian Manitol untuk menurunkan Tekanan Intra cranial masih
terus dipelajari dan merupakan objek berikut:
1.

Menurunkan Viskositas darah dengan mengurangi haematokrit, yang penting untuk


mengurangi tahanan pada pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darahj keotak,
yang diikuti dengan cepat vasokontriksi dari pembuluh darah arteriola dan menurunkan
volume darah otak. Efek ini terjadi dengan cepat (menit).

2.

Manitol tidak terbukti bekerja menurunkan kandungan air dalam jaringan otak yang
mengalami injuri, manitol menurunkan kandungan air pada bagian otak yang yang tidak
mengalami injuri, yang mana bisa memberikan ruangan lebih untuk bagian otak yang injuri
untuk pembengkakan (membesar).

3.

Cepatnya pemberian dengan Bolus intravena lebih efektif dari pada infuse lambat dalam
menurunkan Peningkatan Tekanan intra cranial.

4.

Terlalu sering pemberian manitol dosis tinggi bisa menimbulkan gagal ginjal. ini
dikarenakan efek osmolalitas yang segera merangsang aktivitas tubulus dalam mensekresi
urine dan dapat menurunkan sirkulasi ginjal.

5.

Pemberian Manitol bersama Lasik (Furosemid) mengalami efek yang sinergis dalam
menurunkan PTIK. Respon paling baik akan terjadi jika Manitol diberikan 15 menit sebelum
Lasik diberikan. Hal ini harus diikuti dengan perawatan managemen status volume cairan
dan elektrolit selama terapi Diuretik.

Dosis manitol yang dapat mengkoreksi peningkatan intrakreanial adalah 0,5-1 g/kgBB. 100 mL
larutan manitol 20% biasa digunakan pada pasien dewasa.
Citicoline
Citicoline (Cytidine diphospocholine, CDP-Choline) adalah mononukleotida yang terdiri dari
ribose, sitosin, pirofosfat, dan kolin. Pada komponen endogen

citicholine berperan dalam

sintesis struktur fosfolipid dan formasinya merupakan langkah untuk sintesis Phospatidilcholine.
citicholine juga merupkan sumber dari sintesis asetilkolin yang merupakan neurotransmitter
kunci dan merupakan anggota molekul yang memainkan peranan penting dalam metabolisme
nucleotide.
Citicholine akan terhidrolisis pada saluran pencernaan dan masuk ke sirkulasi dalam bentuk
cholin dan cytidine . Pada beberapa studi Choline berperan dalam sintesis acetilcoline pada
ortak, dan cytidines berperan dalam sintesis beberapa nuklaotida.

Citicoline memiliki beberapa mekanisme yang menguntungkan dalam fungsi neurologis, yan
mana citicholine berperan dalam peningkatan phospattidylcholine, memprekursor pembentukan
asetilkolin dan berperan dalam pembentukan neural membrane fosfolipid.

Kemampuan citicholine dalam menstimulasi sintesis fosfolipid otak pada manusia di dukung
oleh studi yang mana pengonsumsian citicholine 500mg/hari menunjukkan peningkatan
fosfodiester pada jaringan otak contohnya gliserofosfocholine dan glicerophospoethanolamine.
Keuntungan lain yang dapatkan dalam penggunaan citicholine pada pasien iskemia dengan
penurunan kadar asam lemak bebas pada sisi lesi adlah menginduksi reduksi iskemia dengan
meningkatkan asam lemak bebas, asam arakhidonat dan memperbaiki fungsi membrane, pada
keadaan iskemia norepinefrin yang dilepaskan kecil, dan dopamine mungkin meningkat, pada
beberapa hewan uji citicholinne meningkatkan survival time dengan meningkatkan dilatasi
pembuluh darah sehingga meningkatkan cerebral blood flow.
Citicholine memiliki efek neuroprotektif. Yang mana mempengaruhi cardiolipin pada membran
mitokondria yang mana citicholine berperan dalam pemeliharaan fungsi mitokondria, disamping
itu citicholine berperan dalam pemeliharaan spingomielin, yang berperan dalam transduksi
signal pada sel saraf. Pada studi yang melibatkan 272 pasien di Jeoang dengan diagnosis

infark serebral pemberian citicoline 1000mg/hari IV menunjukkan adanya peningkatan


kesadaran dan status neurologis pada stroke akut,

Daftar pustaka
1. Aronson, J.K et al. 2009. Meylers Side Effect of Cardiovascular Drugs.
Amsterdams;Elseviers
2. Ellen Barker. (2002). Neuroscience Nursing, a spectrum of care. Second Edition,
Mosby.

3. Quresy Irfan , Endres John R. Citicoline: A Novel Therapeutic Agent


withNeuroprotective, Neuromodulatory, and Neuroregenerative Properties. Natural
Medicine Journal 2(6), June 2010

Anda mungkin juga menyukai