Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KIMIA INDUSTRI

Disusun Oleh:
Shaleh Safria M.N. (130403093)
Arman Sitorus (130403094)
Tri Ardi Kurniawan (130403095)
Dwi Khairani (130403097)

PENDAHULU
AN

INDUSTRI AGROKIMIA
Pengertian Industri Agrokimia
Industri yang bergerak dibidang pertanian
seperti pupuk, pestisida.

Dalam melaksanakan tugas, berdasarkan


Peraturan Menteri Perindustrian, Direktorat
Jenderal Industri Agro dan Kimia
menyelanggarakan fungsi, yaitu:
1. Penyiapan perumusan kebijakan nasional di
bidang Industri Agro dan Kimia
2. Perumusan dan penetapan pedoman di bidang
Industri Agro dan Kimia
3.Standarisasi Industri Nasional
4.Pelaksanaan urusan pemerintahan tertentu di
bidang Industri Agro dan Kimia
5.Fasilitasi pengembangan Industri dan daerah
tertentu di bidang Industri Agro dan Kimia
6.Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kebijakan
dan pengembangan Industri
7.Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal

TEORI

1. PUPUK
Pupuk adalah material yang
ditambahkan pada media tanam
atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman
sehingga
mampu
berproduksi dengan baik.

2. PESTISIDA
Pembasmi hama atau pestisida adalah
bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme
pengganggu.
Nama ini berasal dari pest (hama) yang
diberi
akhiran cide (pembasmi)

Pestisida dapat berupa


Insektisida (serangga)
Fungisida (fungi/jamur)
Rodensida (hewan
pengerat/Rodentia)
Herbisida (gulma)
Akarisida (tungau)
Bakterisida (bakteri)
Larvasida (larva)

A. Proses Produksi
a. Unit Amonia
Pembuatan amonia melibatkan dua reaksi,
yaitu:
. pembentukan amonium karbamat melalui
reaksi
karbon dioksida
. pembentukan amonia di bawah tekanan

2 NH3 + CO2 NH4COONH2


Reaksi ini sangat eksotermik
Diikuti dengan dekomposisi amonium karbamat
yang bersifat endotermik
NH4COONH2 CO(NH2)2 + H2O
Kedua reaksi ini merupakan reaksi
kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan berlangsung sampai habis
pada
kondisi reaksi biasa, sedang reaksi dekomposisi
tidak sempurna.

b. Unit Urea
Amonia dan karbon dioksida yang
diperoleh dari unit amonia kemudian
diproses di unit urea. Amonia, karbon
dioksida, dan bahan daur ulang bertemu
dalam reactor penukar kalor pada tekana
14 MPa dan suhu 170 0C sampai 190 0C
sehingga membentuk karbamat.
Sebagian besar kalor reaksinya dibawa
keluar sebagai uap proses. Reaksi
dekomposisi karbamat berlangsung
lambat dan endotermik.

B. Quality Control
Pengujian laboratorium terhadap contoh uji
dilakukan
di masing- masing laboratorium yaitu untuk
kualitas
mutu produk pupuk urea dan amoniak di
laboratorium uji kualitas, pengujian kendali
mutu air
dan lingkungan di laboratorium air dan
lingkungan
serta pengujian bahan baku gas bumi di

C. Pengolahan Limbah Urea


Unit pengelolaan (treatment) di
pabrik urea
umumnya dikenal ada 2 jenis
metode
pengelolaan, yaitu :
1. in-plant treatment
2. end of pipe treatment

In-plant treatment adalah peralatan pengolah


limbah yang melekat di dalam proses produksi
dan digunakan untuk mengolah intermediate
waste agar dapat didaur ulang.
end of pipe treatment adalah peralatan pengolah
limbah yang berada di luar proses produksi dan
digunakan untuk mengolah limbah agar limbah
tersebut memenuhi persyaratan baku mutu jika
perlu dapat digunakan kembali atau
dimanfaatkan
untuk penggunaan lainnya.

PERMASALAHA
N DAN
BAHASAN

Kejadian keracunan tidak bisa di


tanggulangi lagi
sebab para petani sebagian besar
menggunakan
pestisida kimia yang sangat buruk bagi
kesehatan mereka lebih memilih
pestisida kimia
dari pada pestisida botani (buatan)
kejadian
keracunan pun sangat meningkat di
provinsi
tersebut

Usaha atau tindakan pencegahan yang perlu


dilakukan adalah:

Ketahui dan pahami dengan yakin tentang


kegunaan suatu pestisida.
Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai
dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas
penyuluh.
Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor
lainnya seperti jenis hama dan kadang-kadang
usia tanaman juga diperhatikan.
Gunakan tempat khusus untuk pelarutan
pestisida dan jangan sampai tercecer.
Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

KESIMPULAN
DAN
SARAN

Bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari


penggunaannya untuk mengendalikan hama dan
jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja
membawa dampak yang positif terhadap
peningkatan
produk pertanian, tapi juga membawa dampak
negatif terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pengarahan
dan penggunaan yang lebih tepat kepada para
penggunaan dalam hal pemberian dosis, waktu
aplikasi, cara kerja yang aman, akan mengurangi
ketidakefisienan penggunaan pestisida pada
lingkungan dan mengurangi sekecil mungkin
pencemaran yang terjadi.

Di masa yang akan datang diharapkan


penggunaan pestisida akan
berkurang dan lebih selektif dan
didukung oleh adanya penemuanpenemuan baru yang lebih efektif
dalam mengatasi gangguan dari
jasad pengganggu.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai