Anda di halaman 1dari 19

Indry purnamasari

Perbandingan antara efek terapi


tunggal phenytoin, carbamazepine
dan asam valpoat pada kejang tonik
klonik umum dan parsial pada anak

Abstrak
Permasalahan epilepsi tidak hanya ada
pada penyakit itu sendiri tetapi juga pada
penanganan
dan
regimen
obatnya.
Pemilihan obat sangat penting untuk efek
pengobatan yang optimal dan mencegah
efek samping terapi jangka panjang .
Untuk perbedaan pengukuran terhadap
efek monoterapi fenitoin, karbamazepin,
dan asam palvoat pada kejang tonik
klonik umum dan parsial pada anak

Kami menggunakan studi kohort pada


anak usia 1 bulan 18 tahun yang
didiagnosis kejang tonik klonik umum dan
parsial yang diterapi dengan fenitoin,
karbamazepin, atau asam valproat secara
rutin lebih dari 2 tahun di RS Sardjito dari
Januari 2000 sampai Mei 2007.
Jumlah sampel 41 orang
Hasil utama waktu remisi 12 bulan
Hasil sekunder withdrawal dari terapi,
waktu remisi, efek samping, dan tingkaat
penyembuhan.

Asam
valproat
meningkatkan
kemungkinan
remisi
12
bulan
dibandingkan
dengan
fenitoin
sedangkan karbamazepine tidak.
Hasil analisis menunjukan asam
valproat
lebih
baik
dari
pada
karbamazepine dan fenitoin. Tidak
ada
perbedaan
yang
signifikan
diantara terapi tersebut. Efek samping
asam valproat lebih rendah.

Epilepsi adalah satu dari kelainan neurologi


tersering pada anak. Prevalensinya adalah
3,89 4,28 per 1000 anak usia7 18 tahun
Tedapat banyak etiologi kejang, tapi hanya
25% diantaranya yang dapat diidentifikasi.
Faktor genetik merupakan 40% penyebab
kejang pada anak
Kejang dapat berdampak pada perkembangan
anak, baik itu gangguan kognitif atau sikap
dan dapat meningkatkan resiko kematian.
Umumnya
kejang
berhenti,
tapi
pada
beberapa orang kelainan dapat berlanjut dan
mungkin
mempengaruhi
kehidupan
dewasanya.

Fenitoin, karbamazepin, dan asam


palvoat merupakan obat lini pertama
anti kejang yang umum dipakai
didunia untuk kejang tonik klonik
umum dan parsial.

Metode
Penelitian yang digunakan yaitu kohort
histerical, hasil utamanya waktu remisi 12
bulan dari kejang
Sampelnya anak usia 1 bulan 18 tahun yang
didiagnosis kejang tonik klonik umum dan
parsial
(berdasarkan
tanda
klinis
dan
pemeriksaan EEG) yang diterapi dengan
fenitoin karbamazepin atau asam valproat
secara rutin lebih dari 2 tahun di Rs Sarjito dari
Januari 2000 mei 2007.
Waktu remisi 12 bulan adalah waktu yang
diperlukan untuk mencapai 12 bulan bebas
kejang sejak terapi pertama sampai 36 bulan.

Inklusi :
anak dengan kejang tonik klonik umum atau
parsial termaksud kejang umum sekunder yang
secara rutin mengunjungi dokter saraf anak.
Usia antara 1 bulan 18 tahun
Pasien yang diterapi fenitoin, karbamazepin
atau asam valproat selama 2 tahun atau lebih
Ekslusi :
Kejang non konvulsif, anak dengan kelainan
neurologi berat (serebral palsy, mikrosefal, dan
hidrosefalus) tumor otak, sindrom epilepsi
berat (sindrom west, sindrom lenox gestaut,
sindrom launda klefner)

Kami membagi terapi dalam 3 kelompok,


kelompok
fenitoin,
kelompok
karbamazepin
dan
kelompok
asam
valproat. Kami melakukan follow up
sekitar 3 tahun, 80% pasien terapi
dengan
fenitoin,
67%
dengan
karbamazepin, dan 78% dengan asam
valproat, yang mencapai remisi 12 bulan.
Kami memilih sampel yang tertinggi pada
3 kelompok terapi, ukuran sampel
penelitian ini 41 pasien pada masingmasing kelompok

Hasil
Berdasarkan 399 Rekam Medis dari
Januari 2000 Mei 2005, 273 Rekam
Medis didiagnosis kejang tonik klonik
umum dan parsial, 175 data yang lengkap
telah dicocokan dengan kriteria inklusi ,
dan 21 orang tidak termaksud.
154 Rekam Medis yang termaksud dalam
penelitian ini, 65 kelompok fenitoin, 47
kelompok karbamazepin, 42 kelompok
asam valproat.

Tabel 1
Karakteristik dapat dilihat di tabel

Tabel 2
Terlihat hasil yang sama pada
kelompok grup waktu remisi 12 bulan
jika dibandingkan satu per satu
terdapat perbedaan yang signifikan
antara karbamazepin dan asam
valproat.
69,5 pasien dengan waktu remisi 12
bulan yang telah di follow up dalam
36
bulan
ternyata
tidak
ada
perbedaan antar kelompok

Pigure 2
Analisis
survailans
menunjukan
perbedaan yang signifikan antara
fenitoin dan asam valproat (Pv
0,007), karbamazepin (Pv 0,042),
tidak ditemukan perbedaan yang
signifikan
antara
fenitoin
dan
karbamazepin (Pv 0,808)

Tabel 3
Waktu remisi 12 bulan setelah di
follow up selama 36 bulan tidak ada
perbedaan yang signifikan

Tabel 4
Efek samping dari pasien terlihat
pada bercak kemerahan pada kulit,
efek samping dari fenitoin sebesar
3%, karbamazepin 4% dan asam
valproat 0%

Tabel 5
Pada asam valproat faktor remisi 12
bulan lebih besar dari karbamazepin.

DISKUSI
Penelitian De Siva et all dan Verity et all, 2 dari
beberapa
penelitian
pada
anak
mengatakan
kemanjuran obat-obatan dari antiepilepsi, mereka
menemukan fenitoin, karbamazepin, asam valproat
memiliki keanjuran yang serupa dan sama baiknya
untuk mengontrol kejang.
Penelitian kami menemukan hasil yang berbeda
dimana asam valproat lebih baik dari fenitoin dan
karbamazepin. Karena asam valproat memiliki efek
samping lebih sedikit dari pada fenitoin dan
karbamazepin.
Kami menyimpulkan pasien yang secara rutin
melakukan cek up ke klinik saraf anak memiliki hasil
yang lebih baik, kriteria untuk mendiagnosis dilihat
berdasarkan gejala klinis dan hasil EEG

KESIMPULAN
Asam valproat meningkatkan waktu
remisi
12
bulan
dibandingkan
karbamazepin atau fenition sebagai
terapi tunggal pada kejang tonik
klonik umum dan parsial pada anak
tanpa meningkatkan efek samping.
Efek terapi karbamazepin tidak
berbeda signifikan dari fenitoin.

Anda mungkin juga menyukai