Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN ONLINE


CHICKHORSE.NET

Diajukan sebagai tugas mata kuliah


Topik-topik Lanjutan Sistem Informasi

Disusun oleh:
Dativa Dwirahendy
1401093886

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014

ABSTRAK
Internet telah menjadi salah satu media penjualan yang tidak hanya memudahkan
pembeli dalam mengakses produk dari mana saja dan kapan saja, tetapi juga
memudahkan penjual dalam melakukan promosi dan mengelola transaksi. Perusahaan
aksesoris Chickhorse yang masih memanfaatkan internet untuk media promosi saja
mengalami kesulitan dalam pengelolaan transaksi yang masih dilakukan secara
manual. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberikan solusi penjualan online
yang mempermudah proses transaksi antara pembeli dan perusahaan Chickhorse.
Metode penelitian yang digunakan meliputi wawancara, pengamatan dan studi pustaka
dengan mengumpulkan materi, data dan informasi dari buku, jurnal dan artikel yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas. Hasil dari penelitian ini berupa sistem
penjualan online yang mempermudah transaksi antara pembeli dan Chickhorse.
Simpulan dari penelitian ini adalah sistem penjualan online dapat mempermudah

penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi, serta mempermudah penjual dalam
mengelola pesanan, data produk dan laporan secara lebih efisien.
Kata kunci: sistem informasi, penjualan, online

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah membantu perusahaan maupun individu dalam
menjalankan bisnis. Teknologi informasi menjadikan kegiatan-kegiatan bisnis menjadi
lebih mudah dan efisien. Salah satu implementasinya adalah promosi dan penjualan
produk secara online melalui internet.
Internet telah menjadi salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam
penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Calon pembeli dapat melihat produk dan melakukan pemesanan dari mana saja, tanpa
perlu berkunjung ke toko atau tempat transaksi. Dengan begitu, calon pembeli dapat
menghemat waktunya.
Selain itu, pemilik usaha tidak perlu menerima pesanan melalui pesan singkat atau
email lalu mencatatnya secara manual. Pemilik usaha dimudahkan dalam pengelolaan
data pesanan dengan adanya database yang dapat diakses secara online.
Pada perusahaan Chickhorse yang merupakan perusahaan aksesoris wanita, belum
ada sistem penjualan secara online. Perusahaan Chickhorse hanya menampilkan
katalog produk di website-nya sebagai media promosi, yaitu chickhorse.net. Calon
pembeli melakukan pemesanan melalui pesan singkat atau email yang kemudian
diproses secara manual oleh karyawan perusahaan ini. Perusahaan Chickhorse
mengalami kesulitan dalam pengelolaan transaksi dalam jumlah banyak secara manual.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merancang sistem penjualan online di
mana pembeli dapat memesan produk secara online dan penjual dapat mengelola
pemesanan secara lebih efisien.

1.2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian dan perancangan sistem ini, yaitu terbatas pada:

Analisis masalah pada sistem berjalan meliputi analisis dokumen dan


prosedur penjualan
Perancangan sistem dan database terbatas pada:

Pembeli dapat memesan barang melalui website, menentukan metode


pembayaran, mengubah alamat dan nomor telepon, serta melakukan konfirmasi
pembayaran

Penjual dapat menambah, mengubah, menghapus produk pada database

Penjual dapat mengelola daftar pemesanan dan konfirmasi pembayaran.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan solusi penjualan online yang
mempermudah proses transaksi antara pembeli dan perusahaan Chickhorse, serta
mempermudah karyawan dalam melakukan pengelolaan dan pengecekan stok produk.

1.3.2

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah transaksi antara pembeli dan
perusahaan Chickhorse menjadi lebih mudah.

1.4 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:


1.

Wawancara,

Untuk mendapatkan informasi secara lengkap, penulis melakukan wawancara


mengenai kegiatan yang berhubungan dengan proses penjualan dengan beberapa
karyawan Chickhorse.
2.

Pengamatan

Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan


dengan topik. Hasil dari pengamatan tersebut dicatat untuk mengetahui kelemahan dari
proses yang sedang berjalan.
3.

Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan materi, data dan


informasi dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas.

Berikut adalah flowchart langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan makalah


ini.

Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Penelitian Studi Pustaka

Berikut adalah penjelasan dari flowchart metodologi penelitian di atas:

Penelitian Pendahuluan
Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian mengenai topik yang dibahas melalui
wawancara dan pengamatan.

Studi Pustaka

Mengumpulkan materi, data dan informasi dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas, serta teori-teori yang memperkuat pemahaman
terhadap permasalahan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, penulis menyimpulkan masalah


yang akan dianalisa dalam penulisan makalah ini.

Pembatasan Masalah

Dari masalah yang dirumuskan pada tahap sebelumnya, penulis memberikan batasan
materi-materi yang akan dianalisa.

Analisis Data

Pada tahap ini, penulis menganalisis data-data yang diterima dari hasil studi pustaka.

Kesimpulan dan Saran

Merumuskan kesimpulan dan saran yang diambil dari keseluruhan proses penelitian
yang telah dilakukan untuk menjawab topik permasalahan yang diangkat.

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1
Unified Modeling Language
Menurut Whitten dan Bentley (2007:371), Unified Modeling Language (UML)
merupakan suatu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan
dan menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak yang berkaitan dengan objek.
Masing-masing diagram UML menyajikan tim pengembang dengan perspektif yang
berbeda pada sistem informasi (Whitten dan Bentley, 2007:381).

2.1.1
Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal
dan pengguna, siapa yang akan menggunakan sistem dan bagaimana cara pengguna
berinteraksi dengan sistem (Whitten dan Bentley, 2007:246).
Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram
(Sumber: Whitten & Bentley, 2007)

Notasi-notasi yang digunakan di dalam use case diagram, yaitu:

1.

Aktor

Aktor adalah siapapun atau apapun di luar sistem yang melakukan interaksi dengan
sistem untuk bertukar informasi. Aktor terbagi menjadi 4 tipe yaitu:
1.
Primary Business Actor
Primary business actor merupakan aktor yang keuntungan utamanya diperoleh
secara langsung dari eksekusi use case yaitu dengan mendapatkan sesuatu yang
dengan nilai yang dapat diukur dan diamati.
1.
Primary System Actor
Primary system actor merupakan aktor yang berhadapan langsung dengan sistem
untuk memicu kejadian atau proses bisnis. Primary system
actor memfasilitasi primary business actor untuk mendapatkan keuntungannya.
1.
External Server Actor
External server actor merupakan aktor yang menerima permintaan dari use case.
1.
External Receiver Actor
External receiver actor merupakan aktor yang meski bukan primary actor, namun
menerima sesuatu yang bernilai dari use case.

2.
Use Case
Use case adalah urutan perilaku yang terkait, baik otomatis ataupun manual, yang
bertujuan untuk menyelesaikan sebuah tugas bisnis.

3.
Relasi
Relasi menggambarkan hubungan antara dua simbol dalam sebuahuse case
diagram. Ada beberapa macam relasi yang digunakan dalamuse case diagram,
yaitu:
1.
Associations
Associations menggambarkan interaksi antara use case dengan
aktor.Associations digambarkan dengan simbol garis dengan atau tanpa panah.
1.
Extends
Extends digunakan saat fungsi dari sebuah use case terdiri atas beberapa tahap.
Dengan extends, use case tersebut menghasilkan use case baru yang mewakili
fungsi tertentu. Use case hasil dari extends disebut extension use case.
1.
Uses atau Includes

Uses atau Includes digunakan ketika terdapat dua atau lebih use caseyang
melakukan langkah yang sama. Langkah yang sama tersebut digambarkan dalam
satu use case berbeda yang disebut abstract use case untuk mengurangi
redundansi.
1.
Depends On
Depends on digunakan ketika terdapat hubungan ketergantungan antara satu use
case dengan use case yang lain di mana suatu use casetidak dapat dilakukan
sebelum use case lain dilakukan.
1.
Inheritance
Inheritance digunakan ketika terdapat dua atau lebih aktor yang melakukan use
case yang sama. Untuk mengurangi redundansi komunikasi pada sistem, digunakan
aktor abstrak yang melakukanuse case yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut.

2.1.2
Use Case Narrative
Use case narrative adalah gambaran berupa teks mengenai suatu langkah yang
mendeskripsikan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem untuk
menyelesaikan pekerjaannya (Whitten dan Bentley, 2007:246).

Gambar 2.2 Contoh Use Case Narrative


(Sumber: Whitten & Bentley, 2007)

2.1.3
Activity Diagram
Activity diagram merupakan gambaran dari alur sebuah proses bisnis, langkah dalam
sebuah use case, dan logika dari sebuah objek (Whitten dan Bentley, 2007:390).
Notasi-notasi yang ada di dalamactivity diagram dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Notasi dalam Activity Diagram


Simbol
Initial state digunakan untuk
menandakan permulaan

Penjelasan

proses.
Action state digunakan untuk
menandakan suatu aktivitas.
Urutan dari action membentuk
keseluruhan aktivitas pada
diagram.
Control flow digunakan untuk
menggambarkan alur proses
dari sebuah aktivitas ke
aktivitas selanjutnya.
Decision menandakan kondisi
untuk memilih salah satu alur
aktivitas.Merge menandakan
penggabungan alur aktivitas
yang sebelumnya dipisahkan
oleh decision.
Fork menggambarkan dua
atau lebihaction state yang
berjalan bersamaan. Terdapat
satu panah yang masuk dan
dua atau lebih panah yang
keluar dari fork.
Join menggambarkan akhir
dari proses paralel. Terdapat
dua atau lebih panah yang
masuk dan satu panah yang
keluar dari join.
Final state menggambarkan
akhir dari proses.

2.1.4
Class Diagram
Class diagram menggambarkan kelas-kelas objek di dalam suatu sistem beserta
hubungan antar kelas-kelas objek tersebut (Whitten dan Bentley, 2007:382).
Jenis-jenis hubungan yang ada di dalam class diagram, yaitu:
1.
Asosiasi

Asosiasi memungkinkan suatu kelas untuk meng-gunakan atau


mengetahui attribute atau operation yang dimiliki oleh kelas lain. Asosiasi
digambarkan dengan garis tanpa tanda panah.
2.
Generalisasi dan Spesialisasi
Generalisasi dan spesialisasi merupakan hubungan di mana suatu kelas dapat lebih
general atau lebih spesifik dari kelas lainnya.
Kelassupertype berisi attribute dan behavior umum, sedangkan
kelassubtype berisi attribute dan behavior unik dari objek, namun
mewarisiattribute dan behavior dari kelas supertype.
3.
Agregasi
Agregasi merupakan hubungan dimana kelas yang lebih besar mengandung kelas lain
yang lebih kecil. Hubungan agregasi dilambangkan sebagai garis dengan simbol wajik
di ujungnya.
4.

Komposisi

Komposisi merupakan relasi yang lebih kuat dari asosiasi dan agregasi. Komposisi
dilambangkan dengan sebagai garis dengan simbol wajik berisi warna di ujungnya

Bagaimana atributtes dan methods pada suatu kelas diakses oleh kelas lain
didefinisikan dengan visibility (Whitten dan Bentley, 2007:650). Tiga
tingkatan visibility, yaitu:
1.
Public, dinotasikan dengan simbol +
Public attribute dapat diakses dan public method dapat dipanggil olehmethod di
kelas lain.
2.
Protected, dinotasikan dengan simbol #
Protected attribute dapat diakses dan protected method dapat dipanggil
oleh method di kelas yang attribute atau method-nya mendefinisikan atau
merupakan subclass dari kelas itu sendiri.
3.
Private, dinotasikan dengan simbol -
Private atrribute hanya dapat diakses dan private method hanya dapat dipanggil
oleh method dalam
kelas yang mendefinisikan.

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram


(Sumber: Whitten & Bentley, 2007)

2.2

Sistem Informasi

Sistem informasi adalah adalah suatu susunan orang, data, proses dan teknologi
informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
memberikan hasil berupa informasi yang dibutuhkan untuk menunjang sebuah
perusahaan (Whitten dan Bentley, 2007:6).

2.3

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang diuraikan suatu sistem menjadi
bagian-bagian komponen yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik bagianbagian tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuannya (Whitten dan
Bentley, 2007:160).

2.4

Integrasi Sistem

Integrasi sistem merupakan proses membangun suatu kesatuan sistem informasi dari
komponen-komponen perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan yang berbeda
(Whitten dan Bentley, 2007:26).

2.5
Database
Database merupakan sekumpulan data yang saling terhubung secara logis dan
deskripsi dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisasi (Connolly dan Begg, 2010:65).

2.6

Database Management System

Database Management System merupakan sistem perangkat lunak yang


memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat dan mengatur akses
ke database (Connolly dan Begg, 2010:66).

2.7

PIECES

PIECES merupakan kerangka yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada


sistem informasi yang sedang berjalan. PIECES terdiri atas kinerja (performance),
informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan layanan (service).

Performance

Kinerja diukur dari jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah
pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap
adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk
menghasilkan output.

Information

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas
informasi dan data yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi diukur dari kualitas
output, input dan data yang disimpan.

Economy

Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan nilai gunanya atau
diturunkan biaya penyelenggaraannya. Ekonomi diukur dari biaya yang dikeluarkan dan
keuntungan.

Control

Menilai apakah kontrol akan sistem sudah mencukupi, seperti kontrol akan redundansi
data, penanganan error dan pihak-pihak yang dapat mengakses data.

Efficiency

Menilai apakah sistem menghabiskan terlalu banyak waktu, material dan input. Berikut
adalah indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak
efisien:

a.

Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya

manusia, mesin, atau komputer.


b.

Data diinput atau disalin secara berlebihan

c.

Data diproses secara berlebihan.

d.

Informasi dihasilkan secara berlebihan.

e.

Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

f.

Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu

Service

Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu


sistem bisa dikatakan buruk:
a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
d. Sistem tidak mudah dipelajari.
e. Sistem tidak mudah digunakan.
f. Sistem tidak fleksibel

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1
3.1.1

Analisis Sistem Berjalan


Analisis Dokumen

Pada sistem yang sedang berjalan, dokumen yang mengalir dari satu proses ke proses
lainnya pada sistem penjualan adalah sebagai berikut:
1. Purchase Order (PO) Supplier.
PO Suplier merupakan surat permintaan persediaan barang yang dikirim oleh
perusahaan pada pihak suplier. Surat ini berisi daftar barang yang dibutuhkan, jumlah,
harga dan tanggal pembayaran.

2. Purchase Order Pembeli.


Merupakan surat yang dibuat perusahaan yang berisi data barang yang akan dibeli,
jumlah, harga, tanggal pengiriman, dan total pembayaran

3.

Invoice

Invoice yang diberikan pada pembeli berisi data barang yang dibeli, jumlah, harga, dan
total pembayaran.

4. Surat Jalan
Surat jalan merupakan dokumentasi yang dikeluarkan oleh bagian gudang setelah
barang keluar dari gudang dan dikirim pada pembeli. Surat ini berisi data mengenai
barang yang keluar, jumlah, alamat dan nomor telepon pembeli, serta tanggal keluar.

5. Laporan penjualan.
Laporan ini berisi barang yang telah dijual oleh perusahaan, jumlah, pemasukan
keuangan perusahaan. Laporan ini dicetak sesuai periode harian dan bulanan.

3.1.2

Analisis Prosedur Berjalan

Prosedur penjualan yang berjalan di Chickhorse adalah sebagai berikut:


1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Pembeli melakukan pemesanan dengan mengirimkan nama, alamat,


nomor telepon, produk yang dipesan melalui pesan singkat atau email.
Bagian marketing membuat PO dan mengirimkan total harga beserta
nomor rekening pada pembeli. Pembeli melakukan pembayaran.
Bagian marketing memberikan PO pada bagian gudang. Bagian
gudang memberikan barang pada bagian marketing. Kemudian, bagian
marketing membuat surat jalan dan meneruskan PO ke bagian accounting.
Bagian accounting membuat invoice sesuai PO yang diterima dan surat
jalan diberikan ke bagian ekspedisi.
Ekspedisi mengirimkan barang kepada pembeli berdasarkan surat
jalan.
Bagian accounting akan membuat laporan berdasarkan penjualan yang
telah dilakukan.
Bagian gudang mencetak laporan stok barang berdasarkan arsip stok
barang. Laporan diberikan pada direktur.

3.1.2.1 Flowmap Sistem Berjalan

3.1.2.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan

3.1.2.3 Data Flow Diagram Sistem Berjalan


DFD Level 1 sistem informasi yang berjalan adalah sebagai beriktu:

3.1.2.4 Analisis Masalah Dengan PIECES


Analisis kelemahan prosedur penjualan yang sedang berjalan di chickhorse.net
dilakukan dengan metode PIECES, yaitu:

Performance

Parameter

Hasil Analisis

Throughput

Karyawan tidak bisa melakukan banyak


transaksi melalui pesan singkat/email
secara bersamaan, sehingga jumlah
transaksi yang dapat dilakukan terbatas.

Proses transaksi dan pembuatan laporan


penjualan secara manual membutuhkan
waktu lama.

Response
Time

Information

Parameter

Hasil Analisis

Output

Informasi yang diproses secara manual


menghasilkan output yang tidak akurat,
contohnya penghitungan total harga.

Input

Karyawan mengalami kesulitan dan


kemungkinan terjadi kesalahan dalam
pencatatan data pemesan dan detail produk
yang dipesan secara manual.

Data
Tersimpan

Data pembeli tidak terorganisasi dengan baik,


sehingga memungkinkan kesalahan, seperti
alamat pengiriman barang yang tertukar
dengan pembeli lain karena kesalahan
pencatatan.

Economy
Parameter

Hasil Analisis

Biaya

Dibutuhkan biaya tambahan untuk pencatatan


data dan pemrosesan transaksi manual, seperti
alat tulis, pulsa dan biaya lainnya yang muncul
jika terjadi kesalahan penghitungan harga atau
kesalahan lainnya.

Control
Parameter

Hasil Analisis

Hak Akses

Tidak ada pengamanan terhadap data, sehingga


beresiko untuk disalahgunakan oleh pihak lain,
hilang atau rusak.

Efficiency

Banyak waktu terbuang untuk melakukan proses transaksi satu persatu, dari membalas
pesan singkat atau email satu persatu, mengecek ketersediaan produk secara manual
dan mencatat stok, data serta laporan secara manual.

Service

Dalam transaksi, pembeli perlu menunggu lama balasan dari karyawan jika karyawan
sedang melayani banyak pembeli atau saat karyawan perlu mengecek ketersediaan
barang dahulu secara manual.

3.1.2.5 Usulan Pemecahan Masalah

Pembuatan sistem informasi penjualan

Pembuatan database untuk penyimpanan data pembeli dan data

produk
Pembuatan sistem informasi berbasis client server, sehingga
meminimalkan keluputan dari pihak karyawan

3.2 Perancangan Sistem


3.2.1
Use Case Diagram
Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem Pembelian Online

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Penjualan Online

3.2.2

Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Mendaftar Menjadi Member

Gambar 3.4 Activity Diagram Melakukan Login

Gambar 3.5 Activity Diagram Mengakses Halaman Produk

Gambar 3.6 Activity Diagram Memesan Produk

Gambar 3.7 Activity Diagram Memeriksa Pesanan

Gambar 3.8 Activity Diagram Melakukan Submit Pesanan

Gambar 3.9 Activity Diagram Melakukan Konfirmasi Pembayaran

Gambar 3.10 Activity Diagram Mengelola Konfirmasi Pembayaran Oleh Admin

Gambar 3.11 Activity Diagram Mengelola Daftar Pesanan Oleh Admin

Gambar 3.12 Activity Diagram Mengelola Data Produk Oleh Admin

3.2.3

3.3

Class Diagram

Perancangan Database

Tabel: admin
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

admin_id

int(10)

id dari setiap record

admin_name

varchar(50)

nama dari setiap record

admin_password

varchar(50)

password admin

Tabel: member
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

member_id

int(10)

id dari setiap record

member_email

varchar(320)

email member

member_password

varchar(50)

password member

member_name

varchar(100)

nama member

member_address

varchar(250)

alamat member

member_phoneno

int(13)

no telepon member

Tabel: produk
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

produk_id

int(10)

id dari setiap record

produk_name

varchar(90)

nama dari setiap record

produk_kategori

varchar(90)

kategori produk

produk_harga

float(12,2)

harga satuan produk

produk_warna

varchar(50)

warna produk

produk_ukuran

varchar(10)

ukuran produk

produk_jumlah

int(100)

kuantiti produk tersedia

Tabel: pemesanan
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

pesanan_id

int(10)

id dari setiap record

member_id

varchar(50)

id member

produk_id

int(10)

id produk

jumlah

int(12)

jumlah produk

total

float(12,2)

total harga

tanggal_pemesanan

date

tanggal pemesanan

Tabel: pembayaran
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

pembayaran_id

int(10)

id dari setiap record

pesanan_id

varchar(50)

id pesanan

member_id

int(10)

id member

metode_bayar

varchar(50)

metode pembayaran

Tabel: pembayaran
Nama Field

Tipe Data

Keterangan

pembayaran_id

int(10)

id dari setiap record

pesanan_id

varchar(50)

id pesanan

no_rek

int(20)

nomor rekening member

nama_rek

varchar(80)

nama rekening member

total_bayar

float(12,2)

total pembayaran

BAB 4
PENUTUP

4.1

Simpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Sistem penjualan online dapat mempermudah penjual dan pembeli


dalam melakukan transaksi.
Mempermudah karyawan chickhorse.net dalam mengelola pesanan.
Mempermudah karyawan dalam melakukan pengecekan stok dan
pembuatan laporan.

4.2

Saran

Saran yang dapat dipertimbangkan untuk membuat penulisan dan perancangan sistem
penjualan online ini menjadi lebih baik lagi ke depannya adalah mengembangkan
sistem dan database menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Connolly, T. & Begg, C. (2010). Database Systems: A Practical Approach to
Design, Implementation and Management. (Edisi Kelima). Massachusetts:
Addison-Wesley.

Whitten, J. & Bentley, L. (2007). Systems Analysis and Design Methods. New York:
McGraw-Hill.

www.cs.toronto.edu/~sme/CSC340F/readings/PIECES.html

Anda mungkin juga menyukai