Anda di halaman 1dari 8

Syarat Pembuangan Kotoran Manusia (www.depkes.go.

id)
Jumlah Jamban dan Akses Masyarakat harus memiliki jumlah jamban yang cukup dan
jaraknya tidak jauh dari pemukiman mereka, supaya bisa diakses secara mudah dan cepat kapan
saja diperlukan, siang ataupun malam
Tolok ukur kunci :
1) Tiap jamban digunakan paling banyak 20 orang
2) Penggunaan jamban diatur perumah tangga dan/menurut pembedaan jenis kelamin
(misalnya jamban persekian KK atau jamban lakilaki dan jamban permpuan)
3) Jarak jamban tidak lebih dari 50 meter dari pemukiman (rumah atau barak di kamp
pengungsian). Atau bila dihitung dalam jam perjalanan ke jamban hanya memakan waktu tidak
lebih dari 1 menit saja dengan berjalan kaki.
4) Jamban umum tersedia di tempattempat seperti pasar, titiktitik pembagian sembako,
pusat pusat layanan kesehatan dsb.
5) Letak jamban dan penampung kotoran harus sekurangkurangnya berjarak 30 meter
dari sumber air bawah tanah. Dasar penampung kotoran sedikitnya 1,5 meter di atas air tanah.
Pembuangan limbah cair dari jamban tidak merembes ke sumber air mana pun, baik sumur
maupun mata air, suangai, dan sebagainya
6) 1 (satu) Latrin/jaga untuk 610 orang

Kebijakan dan Strategi (Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Perkukiman


Direktorat Jenderal Cipta Karya- Departemen pekerjaan Umum)

Kebijakan
Peningkatan Akses

Strategi
Indikasi Program
a. Peningkatan pelayanan dan 1.
Program
peningkatan
kualitas sistem Air Limbah
kapasitas pengolahan melalui
pembangunan IPAL paket
b. Pengembangan pelayanan 2.
Program
peningkatan
sistem Air Limbah terpusat di pelayanan Air Limbah melalui
perkotaan secara bertahap sistem terpusat (sewerage)di
berdasarkan
tanggap perkotaan
kebutuhan
(demand
responsive)
c. Meningkatkan cakupan 3.
Program
pembinaan
pelayanan air limbah yang peningkatan peran pemerintah
dikelola oleh BUMD dan Provinsi, Kota/Kab dalam
Dinas
pengembangan Prasarana dan
Sarana Air Limbah
d. Meningkatkan cakupan 4. Program pembangunan
pelayanan air limbah yang Prasarana dan Sarana Air
dikelola secara langsung oleh Limbah untuk masyarakat
masyarakat.
berpenghasilan rendah
e.
Meningkatkan
kinerja
BUMD dan penyelenggara 5.
Program
optimalisasi,
lainnya dalam pengelolaan air rehabilitasi dan ekstensifikasi
limbah
PS Air Limbah (IPAL dan
IPLT)
f. Prioritas pembangunan pada
masyarakat daerah miskin dan 6. Program pembinaan dan
rawan penyakit terkait air
peningkatan kinerja PS Air
Limbah
g.
Mendorong 7. Program pembinaan dan
kerjasama
antar peningkatan PS Air Limbah
kota/Kabupaten dalam upaya untuk daerah tertentu : daerah
melindungi badan air dari endemi,
daerah
bencana,
pencemaran
Air
Limbah daerah terpencil, pulau pulau
Permukiman
kecil dan kawasan perbatasan
8. Program pengembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi tepat guna

Pendanaan

a.

Mendorong

peningkatan 1.

Program

peningkatan

alternatif sumber pembiayaan


yang murah dan berkelanjutan.
b. Mendorong peningkatan
prioritas pendanaan pemerintah
daerah dalam pengembangan
sistem pengelolaan air limbah

pembiayaan pengelolaan Air


Limbah
2.
Program
peningkatan
Kerjasama Pemerintah dan
Swasta
(KPS)
dalam
penyelenggaraan
PS Air
Limbah
c. Meningkatkan pembiayaan 3. Program Replikasi Sanimas
melalui kemitraan pemerintah
dan swasta
d. Penyelenggaraan PS Air
Limbah berbasis masyarakat
(Community
Based
Development)
Peran Serta Masyarakat

Kelembagaan

a. Meningkatkan kesadaran 1. Program sosialisasi dan


masyarakat terhadap perlunya kampanye dalam pendidikan
PHBS
lingkungan dan kepedulian
lingkungan
b. Meningkatkan partisipasi 2. Program pembangunan PS
masyarakat
dalam Air
Limbah
berbasis
pembangunan dan pengelolaan masyarakat (Sanimas)
air limbah.
c. Meningkatkan peran serta
badan usaha swasta dan
koperasi dalam pembangunan
dan pengelolaan air limbah.
d.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk merubah
perilaku tidak membuang tinja
ditempat
terbuka
(open
defecation free)

a. Meningkatkan koordinasi - Program Bantuan Teknis


dan kerjasama antar kegiatan penyelengaraan kelembagaan

dan

antar

wilayah

dalam PS Air Limbah

pembangunan air limbah.


b.
Fasilitasi
peningkatan - Program Bantuan Teknis
manajemen pembangunan air pembentukan badan pengelola
limbah di daerah
Air Limbah
c.
Fasilitasi
peningkatan Program

peningkatan

pengelolaanair limbah melalui koordinasi dengan sektor lain


pelatihan

dan

pendidikan

SDM yang kompeten


-

Program

kemauan

peningkatan

politik

(Political

Will) dalam penanganan Air


Limbah
Program
pengawasan

peningkatan
kualitas

Air

Limbah Permukiman
Program
peningkatan
kapasitas

kelembagaan dan

SDM (sumber daya manusia)


Peraturan
undangan

dan

Perundang- a. Revisi peraturan perundang -

Program

pengembangan

undangan yang melakukan perangkat hukum antara lain :


pengaturan terhadap BUMD PP, Permen, Standar, Pedoman
yang

bergerak

dalam dan Manual (SPM) dalam

pembangunan

dan penyelenggaraan sistem Air

pengelolaan air limbah


Limbah Permukiman
b. Peningkatan forum nasional
- Program fasilitasi
pengelolaan air limbah dalam (Bantuan Teknis) penyusunan
mendorong

pelaksanaan Perda dalam penyelenggaraan

pengaturan yang lebih baik

sistem
Permukiman

c.

Meningkatkan

Air

Limbah

tersedianya

NSPM

pengembangan

dalam
sistem

pembuangan air limbah

STRATEGI PENDEKATAN PROGRAM


Pendekatan pembangunan prasarana dan sarana PLP berpihak pada masyarakat miskin (propoor)
Pengembangan pembangunan yang mengutamakan peningkatan kesehatan dan kehidupan
masyarakat, perlindungan sumber daya air dan lingkungan
Pembangunan dan pengelolaan yang bertumpu pada community based development dan peran
masyarakat sejak tahap perencanaan, pembangunan dan pengelolaan
Pengembangan pembangunan yang bersifat city-wide dan bertahap berdasarkan demand
responsive

Anda mungkin juga menyukai