Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PENYANGGA PERNAFASAN

Sistem pernafasan
Sistem pernapasan melibatkan perubahan ventilasi pulmonar untuk mengeluarkan
CO2 dan untuk membatasi jumlah asam karbonat yang terbentuk. Pengaturan
respiratorik memerlukan waktu satu sampai tiga menit untuk mulai bekerja dan
fungsinya setelah penyangga asam basa ,pernafasan sistem pengaturan asam basa
kedua
Karbon dioksida secara terus menerus ditambahkan kedalam darah vena akibat
metabolisme sel dan transpor ke paru-paru. Saat CO2 terurai dalam paru maka
akan terbentuk asam karbonat yang kemudian akan terurai membentuk ion
hidrogen dan ion bikarbonat
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3Karbon dioksida dikeluarkan dari pada paru-paru sehingga reaksi bergerak kekiri
dan plasma menjadi tidak terlalu asam.
Dalam keadaan normal produksi karbon dioksida diimbangi dengan
pengeluarannya seperti fungsi sistem pernapasan dalam pengaturan asam basa
Jika aktivitas metabolik meningkat karena olah raga, akan terjadi peningkatan
tekanan parsial karbon dioksida arteri ( pCO2 ), peningkatan kadar asam karbonat
plasma dan penurunan pH plasma ( asidosis ). Pernafasan disesuaikan untuk
mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida.
o CO2 berlebihan dalam darah berdifusi kedalam sistem saraf pusat untuk
mencapai kemoreseptor sentral. Disistem saraf pusat CO2 membetuk asam
karbonat yang terurai menjadi ion hidrogen. Ion hidrogen ini merangsang
kemoreseptor
o Ion hidrogen menstimulasi kemoreseptor sentral mengakibatkan peningkatan
frekuensi pernafasan dan kedalaman ventilasi. Peningkatan frekuensi
perngeluaran CO2 respiratorik mengurangi asam karbonat dan peningkatan pH
o Sebaliknya jika pH plasma meningkat ( alkalosis ), frekuensi respiratorik
berkurang untuk mengurangi pengeluaran CO2. Kadar CO2 yang sedikit dalam
plasma menyebabakan reaksi diatas bergerak kekanan dan penurunan Ph.
Sistem pernapasan
Melalui sistem pernafasan ini, CO
2
darah dapat dikeluarkan. Seperti telah dibahas terdahulu, perubahan kadar CO
2
akan mempengaruhi kadar H
2
CO
3
, yang pada akhirnya
akan mempengaruhi perubahan
nilai pH. Pada keadaan
asidosis metabolik misalnya, akan terjadi hiperventilasi pam

yang mengakibatkan pengeluaran CO


2
, sehingga nilai pH
yang rendah dapat diperbaikil
1-6
Ginjal
Di ginjal dapat terjadi sekresi dan reabsorbsi ion HCO
3
.
Kalau kita kembali ke persamaan Henderson, jelas kerja ginjal
ini akan berperan besar dalam penentuan nilai pH. Artinya,
ginjal berperan untuk mempertahankan keseimbangan komponen metabolik, yaitu ion HCO
3
, agar proses metabolisme
dapat berjalan dengan baik
MEKANISME KONTROL OLEH GINJAL
Pengaturan ginjal
Pengaturan ini berlangsung melalui ekresi urin asam basa. Ginjal mengatur pH
darah mengeluarkan lebih banyak ion hidrogen dan mereabsorpsi lebih banyak ion
bikarbonat saat plasma darah lebih asam dan dengan mengeluarka sedit ion
hidrogen dan mereabsorpi sdikit ion bikarbonat saat plasma darah lebih basa.
Fungsi ginjal berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari untuk
mengatasi perubahan pH dan bekerja melalui mekanisme:
Sekresi tubular ion hidrogen
o CO2 dalam cairan intersisial berdifusi kadalam sel epitel dan berikatan dengan
air untuk membentuk asam karbonat yang berionisasi menjadi ion hidrogen dan
ion karbonat
o Ion hidrogen ditranspor secara aktif keluar sel menuju lumen tubulus dan
dikeluarkan dari tubuh dalam urin
Reabsorpsi dan ekskresi bikarbonat
o Untuk setiap ion hidrogen yang disekresi dari sel epitel kedalam lumen
tubulus,satu ion natrium secara aktif ditranspor ke dalam sel epitel dari lumen
tubulus untuk mempertahankan keseimbangan elektrokima. Ion natrium dan ion
bikarbonat ditranspor secara bersamaan dari sel epitel menuju cairan intersisial
dan masuk kedalam darah.
o Dalam kondisi fisiologis normal,laju sekresi ion hidrogen sama dengan laju
filtrasi glomerular terhadap bikarbonat. Ginjal mereabsopsi semua bikarbonat
yang terfiltrasi
o Jika pH plasma basa akan menurunkan sekresi ion hidrogen oleh sel tubular
sehingga yang diekskresi dalam urin juga sedikit. Bikarbonat yang terfiltrasi tidak
akan terabsopsi sepenuhnya dan yang diekskresi dalam urin semakin banyak.

Sistem penyangga memungkinkan ion hidrogen diekskresi dalam urin


o Pasangan penyangga fosfat
Penyangga fosfat terkonsentrasi dalam cairan tubular karena tidak terabsorpsi.
Penyangga fosfat berfungsi untuk mengeluarkan ion hidrogen dari cairan tubuler
dan membawanya kedalam urine
Mekanisme ini memungkinkan pengeluaran sejumlah besar ion hidrogen yang
disekresi tanpa melalui asidifikas urine yang dapat merusak traktus urinarius
o Pasangan penyangga amonia dan amonium
Sel-sel tubuler mensintesis amonia ( NH3 ) dari asam glutamat. Amonia
berdifusi kedalam lumen tubulus dan bereaksi dengan ion hidrogen untuk
membentuk ion amonium ( NH4-). Ion amonuim diekskresi kedalam urine
bersama dengan klorida
Selain itu ion amonium mengganti ion natrium atau beberapa ion dasar lainnya
unuk membentuk garam amonium dan melepas ion natrium untuk berdifusi balik
kedalam sel tubulus dan berikatan dengan bikarbonat. Pembentukan ion amonium
menyebabakan terjadinya penambahan lebih banyak ion bikarbonat ke dalam
darah dan peningkatan pH darah.

Anda mungkin juga menyukai