Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN
PEMENUHAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN :
KEBUTUHAN
: KELEBIHAN
CAIRAN
PADA
NY. S
KELEBIHAN
VOLUME
CAIRANVOLUME
PADA NY.
S DENGAN
CHRONIC
: CHRONIC
KIDNEY
DESEASE
DIRUANG
MELATI
I
KIDNEY
DESEASE
(CKD) (CKD)
DI RUANG
MELATI
I
RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DISUSUN OLEH :
PEBRI IRAWAN
NIM : P.09091
: Pebri Irawan
NIM
: P.09091
Program Studi
: DIII Keperawatan
: ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
GANGGUAN
CAIRAN
PEBRI IRAWAN
NIM. P.09091
HALAMAN PENGESAHAN
: Pebri Irawan
NIM
: P.09091
Program studi
: DIII Keperawatan
Judul
: ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN
PEMENUHAN
: ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
CAIRAN : : KELEBIHAN
KELEBIHANVOLUME
VOLUME
KEBUTUHAN CAIRAN
CAIRAN
NY.S DENGAN
DENGANCHRONIC
CHRONIC
KIDNEY
CAIRAN PADA NY.S
KIDNEY
DESEASE
RUANG
MELATI
I RSUDI Dr.RSUD
MOEWARDI
DESEASE DIDI
RUANG
MELATI
Dr.
SURAKARTA.
MOEWARDI SURAKARTA.
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di
: Surakarta
Hari/Tanggal
DEWAN PENGUJI
Penguji I : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns
NIK. 201187065
()
()
()
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK. 201084050
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN : KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
PADA NY.S DENGAN CHRONIC KIDNEY DESEASE (CKD) DI RUANG
MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat :
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang
telah memberi kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma
Husada Surakarta ini .
2. Erlina Widyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Progran Studi DIII
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIKes Kusuma Husada Surakarta serta selaku dosen pembimbing
sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat,
memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan
serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
3. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
4. Kedua orang tuaku, Badri dan Endang Purwaningsih yang selalu menjadi
inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
5. Kedua adikku, Azis Nugroho dan Fidya Tri Anisa yang selalu menjadi
inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
6. S. Ayu Hapsari, yang selalu memberikan semangat dan inspirasi untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ini.
7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
PEBRI IRAWAN
NIM. P.09091
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....
ii
HALAMAN PENGESAHAN...
iii
KATA PENGANTAR..
iv
DAFTAR ISI.
vi
DAFTAR LAMPIRAN.
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..
B. Tujuan Penulisan...
C. Manfaat Penulisan.
B. Pengkajian.
11
E. Implementasi ....
12
F. Evaluasi ....
15
22
3. Intervensi..............................................................................
23
4. Implementasi........................................................................
24
5. Evaluasi................................................................................
27
B. Simpulan............
30
C. Saran..
32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
2
ginjal
kronis
(CKD)
merupakan
masalah
kesehatan
hipokalemia,
hiperfosfstemia,
hipokalsemia,
dan
3
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus gangguan pemenuhan kebutuhan cairan pada Ny.S
dengan Cronic Kidney Desease (CKD) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.S dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan cairan.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.S dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny.S
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan.
4
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
pada pasien dengan Chronic Kidney Desease (CKD).
2. Bagi instansi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang
asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan pada pasien
dengan Chronic Kidney Desease (CKD) dapat digunakan acuan bagi
praktek mahasiswa keperawatan
3. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
praktek
pelayanan
keperawatan
khususnya
gangguan
pemenuhan
5
6
BAB II
LAPORAN KASUS
A.
Identitas Pasien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012 jam 08.00 WIB, pada
kasus ini dilakukan dengan metode autoanamnesa dan alloanamnesa,
pengamatan, observasi langsung, pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki,
menelaah catatan medis, dan catatan perawat. Pasien masuk pada tanggal 14
Maret 2012. Pengkajian tersebut didapat hasil identitas pasien, bahwa pasien
bernama Ny.S, umur 39 tahun, beragama Islam, alamat Batu 3/5 Karang
Tengah, Sragen, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, nomor
register 010xxxx, dirawat di ruang Melati I RSUD Dr. Moewardi Surakarta,
sudah 21 hari sejak dokter mendiagnosa bahwa Ny.S menderita penyakit
Chronic Kidney Desease (CKD. Yang bertanggung jawab kepada pasien
adalah Tn.H, umur 41 tahun, pendidikan SMP, pekerjaan buruh, hubungan
dengan pasien adalah seorang suami pasien.
B.
Pengkajian
Hasil dari pengkajian tentang riwayat keperawatan, keluhan utama
yang dirasakan oleh pasien adalah kedua kakinya bengkak. Riwayat
penyakit sekarang pasien datang dengan keluhan sesak napas yang
dirasakan terus menerus dan tidak dipengaruhi oleh cuaca maupun debu.
Kemudian oleh keluarganya, pasien langsung dibawa ke RSUD dr.
7
kesehatan
lingkungan,
pasien
mengatakan
bahwa
8
mengatakan tidak nafsu makan, mual, makan hanya habis porsi sesuai diit
yang telah diberikan oleh rumah sakit yaitu diit ginjal rendah garam tinggi
protein tinggi karbohidrat (RGTPTK) dan minum habis 600 cc per hari,
berat badan 48 kg.
Pola eliminasi, sebelum sakit pasien mengatakan buang air kecil 6
kali per hari 600 cc berwarna kuning jernih, bau khas amoniak. Buang air
besar 1 kali per hari dengan konsistensi lembek warna kuning dan bau khas.
Sedangkan selama sakit pasien mengatakan buang air kecil per hari 500 cc
berwarna kuning jernih. Pasien mengatakan sudah 2 hari ini belum buang
air besar.
Hasil pengkajian input dan output selama 24 jam dilakukan pada hari
selasa tanggal 3 April 2012 didapatkan input berasal dari makan 250 cc,
minum 600 cc, infus 1000 cc, sehingga didapatkan hasil input
1850 cc.
Output berasal dari buang air besar (tidak buang air besar), buang air kecil
500 cc, insensible water loss 720 cc, dan didapatkan hasil output 995 cc,
maka didapatkan perhitungan balance cairan +855 cc.
Pengkajian pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
lemah, sianosis. Kesadaran composmentis dengan nilai glasglow coma scale
(GCS) 15, eye 4, verbal 5, motoric 6, tanda-tanda vital tekanan darah
180/100 mmHg, nadi 100 kali per menit, teratur dan kuat. Pernafasan 26
kali per menit, teratur dan nafas dangkal, suhu 36,5C. Bentuk kepala
mesochepal, kulit kepala tidak ada lesi, kebersihan cukup. Rambut
berombak, hitam, tidak ada ketombe, kebersihan rambut cukup. Pada
9
bunyi
10
palpasi hepar teraba, lien tidak teraba serta diperoleh distensi abdomen.
Pada pemeriksaan ekstremitas atas didapatkan sebelah kiri kekuatan otot
penuh, terpasang arteri vena shunt, sebelah kanan kekuatan otot penuh,
terpasang infuse D5% 16 tetes per menit, integritas kulit kurang baik,
capillary refill lebih dari 2 detik. Ekstremitas bawah didapatkan sebelah kiri
kekuatan otot penuh, sebelah kanan kekuatan otot penuh, kedua ekstremitas
bawah terdapat oedema, pitting oedema derajad 2, integritas kulit kurang
baik, capillary refill lebih dari 2 detik. Kulit tidak kemerahan, integritas
kulit kurang baik, gatal-gatal, mengkilat.
Pemeriksaan data penunjang foto rontgen thorax yang dilakukan
tanggal 14 Maret 2012 didapatkan hasil kardiomegali dan oedema pulmo
dan data laboraturium yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2012, yaitu
hemoglobin 7,2 g/dl; hematokrit 24%; leukosit 6,8x103/ul; trombosit
148x103/ul; eritrosit 2,50x106/ul; kreatinin 11,1 mg/dl; ureum 248 mg/dl,
natrium 132 mmol/l; kalium 3,9 mmol/l; klorida 101 mmol/l.
Selama diruang melati I pasien mendapatkan terapi injeksi
ceftriaxone 2 gram tiap 24 jam, injeksi furosemid 80mg/6jam, infus D5% 16
tetes per menit, terapi oksigen 2 liter per menit. Pasien mendapatkan obat
oral seperti klonidin 2x0,1mg, asam folat 3x1 tablet, vit. B plex 3x1 tablet,
dan paracetamol 3x1 tablet.
11
C.
intervensi keperawatan,
D.
Perencanaan
Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil tidak ada oedema
keseimbangan antara input dan output, hemoglobin dalam batas normal (1215,6 g/dl) hematokrit dalam batas normal (33-45%), kreatinin dalam batas
normal (0,6-1,1 mg/dl), ureum dalam batas normal (<50 mg/dl).
12
E.
Implementasi
Tindakan keperawatan pada hari pertama yang dilakukan pada
tanggal 3 April 2012 jam 08.00 WIB yaitu mengkaji status cairan dengan
menimbang berat badan didapatkan respon pasien pada data subjektif pasien
mengatakan bersedia diukur berat badannya, data objektif berat badan 48
kg, kemudian menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan
cairan didapatkan respon pasien pada data subjektif pasien mengatakan
paham dan mau membatasi asupan cairan, data objektif pasien tampak
mengerti dibuktikan dengan menjelaskan kembali tentang materi yang
disampaikan perawat. Kemudian pada jam 08.30 WIB memberikan terapi
diuretik dengan respon pasien data subjektif pasien mengatakan bersedia di
injeksi, data objektif injeksi furosemide 40mg telah masuk melalui
13
intravena, pasien tidak alergi terhadap terapi yang diberikan. Pada jam 12.00
WIB mengukur tanda-tanda vital dengan respon pasien data subjektif pasien
mengatakan bersedia diperiksa, data objektif tekanan darah 180/100 mmHg,
nadi 100 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5C.
Kemudian pada jam 14.00 WIB mencatat penggunaan cairan terutama
pemasukan dan pengeluaran dengan respon pasien data subjektif pasien
mengatakan buang air kecilnya sedikit serta kedua kakinya bengkak, pitting
oedema derajad 2, data objektif didapatkan input berasal dari makan 250 cc,
minum 600 cc, infus 1000 cc, dan output berasal dari buang air besar (tidak
buang air besar), buang air kecil 500 cc, insensible water loss 720 cc, Input
1850 cc, output 995 cc, balance cairan +855 cc.
Tindakan keperawatan pada hari kedua yang dilakukan pada
tanggal 4 April 2012 jam 08.00 WIB yaitu mengkaji status cairan dengan
menimbang berat badan didapatkan respon pasien pada data subjektif pasien
mengatakan bersedia diukur berat badannya, data objektif berat badan 48
kg. Kemudian pada jam 08.30 WIB memberikan terapi diuretik dengan
respon pasien data subjektif pasien mengatakan bersedia di injeksi, data
objektif injeksi furosemide 40mg telah masuk melalui intravena, pasien
tidak alergi terhadap terapi yang diberikan. Pada jam 12.00 WIB mengukur
tanda-tanda vital dengan respon pasien data subjektif pasien mengatakan
bersedia diperiksa, data objektif tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100
kali per menit, pernafasan 18 kali per menit, suhu 36,5C. Kemudian pada
jam 14.00 WIB mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan dan
14
15
F.
Evaluasi
Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis kemudian
dilakukan evaluasi pada hari Selasa tanggal 3 April 2012 jam 14.00 WIB,
dengan metode SOAP yaitu pasien mengatakan kedua kakinya bengkak
ditandai dengan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100 kali per menit,
pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5C, berat badan 48 kg, kedua kaki
tampak bengkak, pitting oedema derajad 2, input berasal dari makan 250 cc,
minum 600 cc, infus 1000 cc, dan output berasal dari buang air besar (tidak
buang air besar), buang air kecil 500 cc, insensible water loss 720 cc, Input
1850 cc, output 995 cc, balance cairan +855 cc. Hal ini menyatakan
masalah keperawatan belum teratasi, maka intervensi dilanjutkan yaitu kaji
status cairan dengan menimbang berat badan, kaji/catat penggunaan cairan
terutama pemasukan dan pengeluaran, lanjutkan pemberian terapi diuretik
(furosemide 40mg).
Evaluasi pada hari kedua, Rabu tanggal 4 April 2012 jam 14.00
WIB yaitu pasien mengatakan pasien mengatakan kedua kakinya masih
bengkak ditandai dengan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100 kali per
menit, pernafasan 18 kali per menit, suhu 36,5C, berat badan 48 kg, kedua
kaki tampak bengkak, pitting oedema derajad 2, input cairan melalui makan
300 cc, minum 500 cc, infus 1000 cc, output melalui buang air besar 100
cc, buang air kecil 450 cc, insensible water loss 720 cc, Input 1800 cc,
output 1270 cc, balance cairan +530 cc. Hal ini menyatakan pada hari
kedua masalah keperawatan belum teratasi, maka intervensi tetap
16
17
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan : kelebihan volume cairan pada Ny.S
dengan Chronic Kidney Desease (CKD) di ruang Melati I RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan
homeostatis
tubuh
dalam
mempertahankan
keseimbangan,
termasuk
keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang
membantu pengaturan produksi eritrosit, tekanan darah, serta metabolisme
kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan
ekskresi dan pelarut. Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan
elektrolit sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal (Mari B,
2009).
Chronic Kidney Desease (CKD) atau penyakit ginjal tahap akhir
(ESRD/PGTA) adalah penyimpangan progresif, fungsi ginjal yang tidak
dapat pulih dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
metabolik
dan
cairan
serta
elektrolit
mengalami
kegagalan
yang
17
18
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan secara komprehensif pada Ny.S dengan
Chronic Kidney Desease (CKD) pada tanggal 3 April 2012 dengan metode
autoanamnesa dan alloanamnesa.
Data yang diperoleh penulis pada pengkajian riwayat keperawatan,
keluhan utama yang dirasakan pasien adalah kedua kakinya bengkak.
Bengkak pada kedua kaki pasien disebabkan akibat kegagagalan ginjal
untuk mengekskresikan cairan sehingga cairan tetap menumpuk di semua
rongga yang ada di tubuh manusia. Riwayat penyakit sekarang, pasien
datang dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan terus menerus.
Penumpukan cairan pada rongga paru yang mengakibatkan sesak nafas
akibat ekspansi paru tidak maksimal, penumpukan cairan pada jaringan
palpebra akan mengakibatkan palpebra oedema, penumpukan cairan pada
rongga abdomen (peritoneum) maka akan memunculkan manifestasi klinis
abdomen terlihat cembung, asites serta palpasi abdomen diperoleh distensi
abdomen. Cairan memiliki gaya gravitasi sehingga organ tubuh bagian
bawah menampung cairan lebih banyak. (Corwin, 2005)
19
20
Pernafasan 26 kali per menit, teratur dan nafas dangkal, suhu 36,5C. Pada
pasien Chronic Kidney Desease (CKD) selalu mengalami tekanan darah
tinggi disebabkan oleh kelebihan cairan (hipervolemia) dan peningkatan
produksi suatu zat yaitu renin (fungsi renin adalah mengatur tekanan
darah), renin akan memacu produksi angiotensin kemudian aldosteron
(hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal) sehingga pada akhirnya terjadi
peningkatan tekanan darah (Mari B, 2009).
Pengkajian input dan output pada hari selasa tanggal 3 April 2012
didapatkan input berasal dari makan 250 cc, minum 600 cc, infus 1000 cc,
dan output berasal dari buang air besar (tidak buang air besar), buang air
kecil 500 cc, insensible water loss 720 cc, Input 1850 cc, output 995 cc,
balance cairan +855 cc. Didapatkan balance cairan diatas batas normal,
sedangkan rentang normal balance cairan adalah +/-100, pasien tersebut
mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan cairan : kelebihan volume
cairan (Andry, 2008).
Pemeriksaan data penunjang foto rontgen thorax yang dilakukan
tanggal 14 Maret 2012 didapatkan hasil kardiomegali dan oedema pulmo
dan data laboratorium yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2012, yaitu
hemoglobin 7,2 g/dl (menurun); hematokrit 24% (menurun); kreatinin 11,1
mg/dl (meningkat); ureum 248 mg/dl (meningkat). Hemoglobin dan
hematokrit meningkat disebabkan oleh kegagalan ginjal untuk melakukan
fungsinya, salah satu fungsi ginjal adalah terutama menghasilkan
eritropoetin sedangkan fungsi eritropoetin adalah penghasil eritrosit. Hal
21
22
23
3. Intervensi
Intervensi yang akan dilakukan oleh penulis disesuaikan dengan
kebutuhan dan respon pasien, sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan
dengan spesifik (jelas), measurable (dapat diukur), acceptance, rasional dan
timing. Pembahasan dari intervensi yang meliputi tujuan, kriteria hasil yaitu
pada diagnosa gangguan pemenuhan kebutuhan cairan : kelebihan volume
cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme pengaturan mempunyai
tujuan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan cairan : kelebihan
volume cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil tidak ada oedema
keseimbangan antara input dan output, hemoglobin dalam batas normal (1215,6 g/dl) hematokrit dalam batas normal (33-45%), kreatinin dalam batas
normal (0,6-1,1 mg/dl), ureum dalam batas normal (<50 mg/dl). Intervensi
yang dibuat sesuai dengan teori pada buku Rencana Asuhan Keperawatan
yang dikarang oleh Doengoes mengacu pada gangguan kebutuhan cairan
khususnya kelebihan volume cairan adalah kaji status cairan dengan
menimbang berat badan, kaji/catat penggunaan cairan terutama pemasukan
dan pengeluaran, jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan
cairan, dan kolaborasi dengan dokter pemberian terapi diuretik. Sedangkan
intervensi yang dibuat sesuai kasus yang mengacu pada kebutuhan dasar
pasien adalah kaji status cairan dengan menimbang berat badan, kaji/catat
penggunaan cairan terutama pemasukan dan pengeluaran, jelaskan pada
pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan, kolaborasi dengan dokter
24
kebutuhan
dalam
4. Implementasi
Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah
disusun sebelumnya. Tindakan keperawatan tersebut adalah mengkaji
status cairan dengan menimbang berat badan, untuk mengetahui
25
cairan terutama
untuk
kompartemen
intertisial,
kemudian
didistribusikan
kesemua
26
27
5. Evaluasi
Tindakan keperawatan yang dilakukan selama tiga hari sudah
dilakukan
secara
komprehensif
dengan
acuan
Rencana
Asuhan
28
bengkak ditandai dengan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100 kali per
menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5C, berat badan 48 kg,
kedua kaki tampak bengkak, pitting oedema derajad 2, input berasal dari
makan 250 cc, minum 600 cc, infus 1000 cc, dan output berasal dari
buang air besar (tidak buang air besar), buang air kecil 500 cc, insensible
water loss 720 cc, Input 1850 cc, output 995 cc, balance cairan +855 cc.
Hal ini menyatakan masalah keperawatan belum teratasi karena didapatkan
data subjektif dan objektif
29
30
siapkan pasien untuk hemodialisa yang telah dijadwalkan secara rutin oleh
rumah sakit.
B. Simpulan
Simpulan yang didapatkan pada asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan cairan : kelebihan volume cairan pada Ny.S dengan Chronic
Kidney Disease (CKD) sebagai berikut :
1. Pengkajian didapatkan hasil kedua kakinya bengkak, pasien tampak
gelisah, nafas dangkal, palpebra tampak oedema, tekanan darah 180/100
mmHg, nadi 100 kali per menit, pernafasan 26 kali per menit, Suhu
36,5C, hemoglobin (7,2g/dl), hematokrit (24%), Pola nutrisi dan
metabolisme, selama sakit pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual,
makan hanya habis porsi sesuai diit yang telah diberikan oleh rumah
sakit yaitu diit ginjal rendah garam tinggi protein tinggi karbohidrat
(RGTPTK) dan minum habis 600 cc per hari. Pola eliminasi, selama
sakit pasien mengatakan buang air kecil per hari 500 cc berwarna kuning
jernih. Pasien mengatakan sudah 2 hari ini belum buang air besar. balance
cairan +855cc.
2. Perumusan masalah yang didapatkan adalah sebagai berikut data subjektif
pasien mengatakan kedua kakinya bengkak sedangkan data objektif
ditandai dengan pasien tampak gelisah, nafas dangkal, palpebra tampak
oedema, pitting oedema derajad 2,tekanan darah 180/100 mmHg, nadi 100
kali per menit, pernafasan 26 kali per menit, Suhu 36,5C, hemoglobin
31
setelah dilakukan
32
C. Saran
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Chronic Kidney Disease (CKD), penulis akan memberikan usulan dan
masukan yang positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :
33
DAFTAR PUSTAKA
Alam Syamsyi dan Iwan Hadibroto, (2007), Gagal Ginjal Vitaheart, Penerbit
Gramedia Pusataka Utama, Jakarta, Hal 22.
Bapadeto Mari, (2009), Klien Gangguan Ginjal, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, Hal 124.
Hartono Andry, (2008), Rawat Ginjal, Cegah Cuci Darah, Penerbit Kanisius,
Yogjakarta, Hal 34.
Hoan Tjay Tan dan Kirana Rahardja, (2007), Obat-Obat Penting, Penerbit Elex
Media Kompetindo, Jakarta, Hal 519.
ISO, (2010), ISO Informasi Spesialis Obat Indonesia, Penerbit Ikatan Apoteker
Indonesia, Jakarta.
Kornia Arihadi Tuti, (2003), Menu Sehat Untuk Kesehatan Ginjal, Penerbit
Gramedia, Jakarta.
L Kee Joyce dan Evely R Haves, (2002), Faramakologi, Penerjemah dr. Peter
Anugrah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Hal 478.
M Wilkinson Judith, (2007), Buku Saku Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC, Penerjemah Widyawati, S.Kp, M.Kes, Syahirul
Alimi, S.Kp, Elsi Dwihapsari, S.Kp, dan Intan sari nurjanah S.Kp,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Rubenstein David, David Wajne dan John Bradly, (2005), Kedokteran Klinis,
Edisi Enam, Penerjemah Penerbit Erlangga, Penerbit Erlangga, Jakarta,
Hal 229.
Sunita, (2004), Penuntun Diet Edisi Baru, Penerbit Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta.