Karbon
Karbon
Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom
6 pada tabel periodik. Karbon merupakan unsur non-logam, bervalensi 4, dan
memiliki beberapa alotrop, termasuk grafit dan intan.
Karbon terdapat di dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia
organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk
membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur
lain, membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui.
Senyawa Karbon merupakan bagian dari senyawa organik yang komponen
terbesar penyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik antara lain
seperti, C; H; O; N; S; P. Contoh : Gula Tebu, Protein, Glukose.
Pada contoh tersebut Penyusun utama senyawa adalah atom C (Karbon).
Kekhasan atom C (keistimewaan atom C) :
1.
Contoh:
Contoh:
kovalen rangkap 3
(siklik)
Ca(OH)2 atau biasa disebut air kapur. Apabila air kapur menjadi keruh,
berarti terdapat gas CO2 karena pembakaran akan mengubah C menjadi
CO2 dan CO2 bereaksi dengan air kapur menurut reaksi:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ---> CaCO3(s) + H2O(l)
Selain itu, pembakaran akan mengubah H menjadi H2O. Adanya uap air
ditunjukan dengan terbentuknya titik-titik air (embun) pada pipa atau
dinding tabung reaksi. Keberadaaan oksigen biasanya diketahui dari selisih
massa zat yang dibakar dengan jumlah massa karbon, hidrogen, dan unsur
lainnya.
Ketika lilin terbakar terjadi reaksi antara lilin dan oksigen dari udara. Jika
pembakarannya sempurna, terjadi reaksi:
2C20H42(s) + 61O2(g) 40CO2(g) + 42H 2O(g)
Gas CO2 dan uap air hasil pembakaran akan mengalir melalui saluran
menuju larutan Ca(OH) 2. Pada saat menuju larutan Ca(OH) 2, terjadi
pendinginan oleh udara sehingga uap air hasil reaksi akan mencair. Hal ini
dibuktikan dengan adanya tetesan-tetesan air yang menempel pada
saluran. Oleh karena titik embun gas CO 2 sangat rendah maka akan tetap
sebagai gas dan bereaksi dengan larutan Ca(OH) 2. Bukti adanya
CO2 ditunjukkan oleh larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan putih
dari CaCO3. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + Ca(OH) 2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)
sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon
(C) dan hidrogen (H). Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan
hidrogen terdapat unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor.
Keberadaan unsur karbon, hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon
dapat diidentifikasi dengan percobaan sederhana, misalnya dengan
pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C 11H22O11).
Adanya unsur karbon dan hidrogen pada sukrosa dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran.
Apabila senyawa sukrosa (gula pasir) dibakar atau dioksidasi sempurna maka
karbon akan berubah menjadi gas CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi
H2O, melalui reaksi :
C11H22O11 (s) + 32O2 (g) ------------------> 21CO2 (g) + 22H2O (g)
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Selain itu, keberadaan air tersebut dapat diuji dengan
menambahkan CuSO4 anhidrat. Berubahnya serbuk putih CuSO4 anhidrat
menjadi berwarna biru menunjukkan adanya H2O.
CuSO4 (s) + 5H2O (l) -------------------> CuSO4.5H2O (s)
Adanya gas CO2 dapat ditunjukkan dengan timbulnya kekeruhan apabila gas
CO2 tersebut dialirkan pada larutan kalsium hidroksida Ca(OH)2 atau air
kapur, membentuk endapan CaCO3, menurut persamaan reaksi berikut.
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) -------------------> CaCO3 (s) + H2O (l)
Keterbatasan oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran yang
tidak sempurna, sehinggadigunakan oksidator untuk menyebabkan
+ 4CuO
(s)
+ 44H2O
(g)