Anda di halaman 1dari 10

Karbon

Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom
6 pada tabel periodik. Karbon merupakan unsur non-logam, bervalensi 4, dan
memiliki beberapa alotrop, termasuk grafit dan intan.
Karbon terdapat di dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia
organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk
membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur
lain, membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui.
Senyawa Karbon merupakan bagian dari senyawa organik yang komponen
terbesar penyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik antara lain
seperti, C; H; O; N; S; P. Contoh : Gula Tebu, Protein, Glukose.
Pada contoh tersebut Penyusun utama senyawa adalah atom C (Karbon).
Kekhasan atom C (keistimewaan atom C) :
1.

Berdasar Elektron Valensinya, atom C dapat mengikat 4 atom atau


gugus lain yang sejenis atau berbeda-jenis secara kovalen (mengikat
dengan 4 garis ikatan kovalen).
2.
Antara atom C dapat saling berikatan membentuk rantai C dengan
Ikatan tunggal maupun ikatan rangkap (rangkap 2 atau 3).
3.
Pada rantai C ada yang terbuka atau tertutup serta cabang.
4.
Pada rantai C dikenal adanya : Atom C primer, Atom C sekunder, Atom
C tersier dan Atom

Menurut gugus fungsinya senyawa karbon dikategorikan atas:


a. Alkohol
b. Eter
c. Aldehida
d. Keton
e. Asam Karboksilat
f. Ester
Gugus fungsi atau disebut juga gugus fungsional hidrokarbon merupakan
atom atau gugus atom yang terikat pada suatu senyawa karbon yang
menentukan kereaktifan dari senyawa karbon tersebut. Dengan kata lain,
gugus fungsi merupakan bagian reaktif dari senyawa karbon yang
menentukan sifat fisik dan sifat kimia suatu senyawa karbon.
Senyawa carbon sangat mudah diidentifikasikan dialam yaitu dengan cara
pembakaran jika warna yg dibentuk suatu pembakar zat berwarna hitam
maka zat tersebut pasti mengandung unsur karbon , contoh kayu yg dibakar
menghasilkan arang brwarna hitam berarti mengandung karbon , asap
kenalpot dll

Kekhasan Atom Karbon


Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik
terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom
karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.
1. Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon
didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk
mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan
cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat
membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.
2. Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, dapat diketahui bahwa atom karbon
terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom,
sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen
yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen rangkap.
1. Berdasarkan jenis ikatan
a) Ikatan jenuh (ikatan tunggal)
Ikatan jenuh terjadi bila masing-masing atom karbon menyumbangkan
sebuah elektron, sehingga tersedia sepasang elektron milik bersama.
Contoh :

b) Ikatan tidak jenuh (ikatan rangkap)


Pada ikatan tidak jenuh, dua buah atom karbon masing-masing
menyumbangkan lebih dari satu elektron, sehingga elektron milik bersama
lebih dari satu pasang.

Ikatan rangkap dua

Contoh:

Ikatan rangkap tiga

Contoh:

2. Berdasarkan bentuk rantai


a) Rantai karbon alifatik
Rantai karbon alifatik yaitu rantai karbon terbuka yang bisa lurus dan bisa
juga bercabang.

b) Rantai karbon siklik


Rantai karbon siklik yaitu rantai karbon tertutup. Rantai karbon siklik
dibedakan atas karbosiklik dan heterosiklik.

karbosiklik adalah senyawa karbosiklik yang rantai lingkarnya hanya


terdiri dari atom C saja.
heterosiklik adalah senyawa karbosiklik yang di dalam rantai
lingkarnya terdapat atom lain selain atom C.

3. Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon


Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat
membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik
ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula
membentuk rantai lingkar (siklik).
CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
Ikatan kovalen rangkap 2

kovalen rangkap 3
(siklik)

CH2 = CH CH2 CH3


Ikatan kovalen tunggal
Ikatan

Ikatan Kovalen rantai lingkar

4. Atom Karbon memiliki perbedaan kedudukan dalam suatu rantai


karbon
Atom C primer
: atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang
lain
Atom C sekunder
: atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang
lain
Atom C tersier
: atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang
lain
Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang
lain

Identifikasi unsur C dan H pad Hidrokarbon


Untuk mengenali adanya karbon dalam senyawa karbon organik dapat
dilakukan dengan cara membakar sampel senyawa karbon tersebut. Apabila
menghasilkan zat berwarna hitam berarti mengandung senyawa unsur
karbon. Unsur karbon dan hidrogen yang terdapat dalam senyawa karbon
organik dapat juga ditunjukkan dengan uji pembakaran. Pembakaran suatu
senyawa karbon organik akan menghasilkan gas CO2 dan H2O, seperti yang
ditunjukan dalam persamaan reaksi berikut: CmHn(s) + (m+n/4)O2(g) --->
mCO2(g) + (n/2)H2O(g)
Adanya CO2 dapat ditunjukan dengan mengalirkannya ke dalam larutan

Ca(OH)2 atau biasa disebut air kapur. Apabila air kapur menjadi keruh,
berarti terdapat gas CO2 karena pembakaran akan mengubah C menjadi
CO2 dan CO2 bereaksi dengan air kapur menurut reaksi:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ---> CaCO3(s) + H2O(l)
Selain itu, pembakaran akan mengubah H menjadi H2O. Adanya uap air
ditunjukan dengan terbentuknya titik-titik air (embun) pada pipa atau
dinding tabung reaksi. Keberadaaan oksigen biasanya diketahui dari selisih
massa zat yang dibakar dengan jumlah massa karbon, hidrogen, dan unsur
lainnya.

cara mengidentifikasi karbon dan hidrogen dalam suatu senyawa


karbon? Sobat Materi Kimia SMA dapat melakukan percobaan sederhana
dengan bahan lilin (senyawa hidrokarbon , C20H42) dan air kapur (larutan
Ca(OH) 2). Lilin direaksikan dengan oksigen dari udara (dibakar), hasil
pembakaran lilin dilewatkan ke dalam air kapur. Skema percobaannya
adalah sebagai berikut.

Ketika lilin terbakar terjadi reaksi antara lilin dan oksigen dari udara. Jika
pembakarannya sempurna, terjadi reaksi:
2C20H42(s) + 61O2(g) 40CO2(g) + 42H 2O(g)
Gas CO2 dan uap air hasil pembakaran akan mengalir melalui saluran
menuju larutan Ca(OH) 2. Pada saat menuju larutan Ca(OH) 2, terjadi
pendinginan oleh udara sehingga uap air hasil reaksi akan mencair. Hal ini
dibuktikan dengan adanya tetesan-tetesan air yang menempel pada
saluran. Oleh karena titik embun gas CO 2 sangat rendah maka akan tetap
sebagai gas dan bereaksi dengan larutan Ca(OH) 2. Bukti adanya
CO2 ditunjukkan oleh larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan putih
dari CaCO3. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + Ca(OH) 2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)

IDENTIFIKASI UNSUR C, H, DAN O DALAM SENYAWA KARBON


Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang
mengandung atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti
oksida karbon, karbonat, dan sianida. Senyawa karbon yang paling

sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon
(C) dan hidrogen (H). Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan
hidrogen terdapat unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor.
Keberadaan unsur karbon, hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon
dapat diidentifikasi dengan percobaan sederhana, misalnya dengan
pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C 11H22O11).
Adanya unsur karbon dan hidrogen pada sukrosa dapat ditunjukkan melalui
reaksi pembakaran.

Apabila senyawa sukrosa (gula pasir) dibakar atau dioksidasi sempurna maka
karbon akan berubah menjadi gas CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi
H2O, melalui reaksi :
C11H22O11 (s) + 32O2 (g) ------------------> 21CO2 (g) + 22H2O (g)
Adanya H2O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding
pipa penghubung. Selain itu, keberadaan air tersebut dapat diuji dengan
menambahkan CuSO4 anhidrat. Berubahnya serbuk putih CuSO4 anhidrat
menjadi berwarna biru menunjukkan adanya H2O.
CuSO4 (s) + 5H2O (l) -------------------> CuSO4.5H2O (s)
Adanya gas CO2 dapat ditunjukkan dengan timbulnya kekeruhan apabila gas
CO2 tersebut dialirkan pada larutan kalsium hidroksida Ca(OH)2 atau air
kapur, membentuk endapan CaCO3, menurut persamaan reaksi berikut.
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) -------------------> CaCO3 (s) + H2O (l)
Keterbatasan oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran yang
tidak sempurna, sehinggadigunakan oksidator untuk menyebabkan

terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran gula


pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula pasir yang
akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi
2C11H22O11 (s)
+ 2Cu2O (s)

+ 4CuO

(s)

+ 51O2 (g) ------------> 42CO2 (g)

+ 44H2O

(g)

Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat


berwarna merah yaitu Cu2O.

Anda mungkin juga menyukai