Anda di halaman 1dari 3

HIV AIDS tanpa Komplikasi

Apa saja tanda tanda infeksi virus HIV?


1. Pada infeksi HIV akut, 3-6 minggu biasa nya menimbulkan gejala seperti
demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, diare,
atau batuk
2. Setelah infeksi akut, dimulailah infeksi HIV asimptomatik
3. Seiring memburuknya kekebalan tubuh, odha mulai menampakkan gejalagejala seperti berat badan menurun, demam lama, rasa lemah, pembesaran
kelenjar getah bening, diare, tuberkulosis, infeksi jamur, herpes, dll.
Apa saja tes laboratorium untuk menegakkan diagnosis HIV?
1. Sebelum melakukan pemeriksaan, suspek penderita perlu menjalani VCT.
Voluntary Counseling Test (VCT), Proses konseling pra testing.
2. Tes Saring: mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV. Di Indonesia biasa nya
menggunakan metode ELISA. Tetapi apabila dilakukan pada window period
atau masa jendela, maka ELISA akan memberikan hasil negatif
3. Tes Konfirmasi : mendeteksi keberadaan virus HIV, yang paling sering dipakai
saat ini adalah Western Blot.
Bagaimana yang disebut komplikasi dalam HIV?
Berbagai infeksi dan kanker yang menyertai infeksi HIV/AIDS, seperti jamur,
tuberkulosis, hepatitis, toksoplasme, sarkoma kaposi, limfoma, kanker serviks.
Bagaimana prinsip penanganan pada pasien HIV?
Terapi Anti Retro Viral (ARV).
Obat ini direkomendasikan pada pasien dengan kriteria diagnosis AIDS,
atau menunjukkan gejala sangat berat, tanpa melihat jumlah limfosit CD4+
Obat ini juga direkomendasikan pada pasien dengan limfosit CD4+ kurang
dari 200 sel/mm3
Pasien asimptomatik dengan limfosit CD4+ 200-350 sel/mm3 dapat
ditawarkan untuk memulai terapi
Pasien asimptomatik dengan limfosit CD4+ >350 sel/mm3 dan viral load
lebih dari 100.000 kopi/ml terapi ARV dapat dimulai, namun dapat juga
ditunda
Bagaimana pemberian OAT (Obat Anti Tuberkulosis) pada pasien HIV dengan terapi
ARV?
TB paru, CD4 < 50 sel/mm3, atau tb ekstra pulmoner : Mulai terapi OAT.
Segera mulai terapi ARV jika toleransi OAT telah tercapai
TB paru, CD4 50-200 sel/mm3 atau limfosit total <1200 sel/mm3 : Mulai terapi
OAT, Terapi ARV dimulai setelah 2 bulan
TB paru, CD4 > 200 sel/mm3 atau limfosit total > 1200 sel/mm3 : Mulai terapi
OAT, monitor hitung CD4. Mulai ARV setelah OAT selesai.
Apa upaya pencegahan dan penanggulangan yang perlu dilakukan?
1. pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda
2. program penyuluhan sebaya (peer group)
3. program kerjasama media cetak dan elektronik
4. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika

5.
6.
7.
8.

Program pendidikan agama


Program layanan pengobatan infeksi menular seksual
Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan obat ARV
Integrasi program pencegahan dgn pengobatan, perawatan, dan dukungan
untuk odha
9. Dukungan untuk anak jalanan dan dukungan untuk odha
10. Program pengadaan tempat untuk tes HIV dan konseling
Kapan pasien HIV disebut AIDS?
Diagnosis AIDS ditegakkan apabila terdapat infeksi opotunistik atau limfosit
CD4+ kurang dari 200 sel/mm3.

Anda mungkin juga menyukai