Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia
Bioanorganik ini. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena
kita sebagai manusia mempunyai banyak keterbatasan. Melalui makalah ini, kami
menyampaikan tentang fluor dalam gigi.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan, untuk itu
kami ingin menyampaikan terima kasih. Dalam penulisan makalah ini, kami penulis
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.
Akhirnya, kami penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua agar kita semua dapat mengetahui tentang macam-macam titrasi redoks.

Bogor, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
1

1. Kata Pengantar

.. 1

2. Daftar Isi 2
3. BAB I

Latar belakang
4. BAB II

.. 3

Definisi Fluor . 5
Peranan Fluor dalam Gigi 5
Jenis Fluor Yang Ada Dalam Kehidupan .. 6
Efek Samping Jika Fluoride Berlebihan .. 6
Fluoresis 6
5. BAB III Pembahasan ... 7
6. BAB IV Penutupan
7. Daftar Pustaka

.. 19

. 20

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karies (gigi berlubang) adalah akibat yang paling sering muncul. Itu mengapa,
banyak anak balita yang menderita karies. Untuk mengatasinya, anak perlu
dibiasakan untuk membersihkan gigi setelah minum susu dan berkumur dengan
air putih setelah mengonsumsi permen sehingga tidak ada gula yang nempel pada
gigi. Selain gaya hidup, makanan juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Makanan yang sehat dan mencukupi kebutuhan gizi seseorang akan
berpengaruh baik terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan, tidak terkecuali
kesehatan gigi dan mulut. Ada beberapa nutrisi yang berhubungan dengan
kesehatan gigi yaitu: karbohidrat, kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
Fluor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi
dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama kali terbentuk
adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap berikutnya adalah
fluor akan menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal tersebut dan
membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap kerusakan. Paparan
fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus-menerus akan mencegah terjadinya
kerusakan atau karies gigi. Sumber utama dari fluor adalah air minum. Sementara
angka kecukupan yang dianjurkan dan aman adalah 1,5-4 mg/hari.
Karies (gigi berlubang) anak Indonesia, terutama anak balita, sungguh sangat
memprihatinkan. Hampir sembilan dari sepuluh anak menderita karies dengan
tujuh dari 20 gigi yang rusak. Banyak anak menderita kerusakan gigi yang parah
dan perlu ditanggulangi. Perawatan gigi rusak pada anak termasuk sulit,
memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pencegahan
terhadap karies jauh lebih baik daripada merawat kerusakan gigi.
Fluor dari abad lalu sampai sekarang diyakini dan digunakan secara luas untuk
pencegahan karies gigi, baik di negara maju maupun negara berkembang. Secara

sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangan
gigi, mulai awal kehamilan (prenatal) maupun setelah kelahiran (postnatal).
Senyawa fluorida telah lama digunakan dalam prevensi karies gigi. Dalam upaya
peningkatan kesehatan gigi, senyawa fluorida telah diaplikasikan secara ekstensif
serta telah diakui kemanjurannya. Penggunaan senyawa fluorida dapat dilakukan
secara sistemik atau dengan cara aplikasi topikal. Natrium monofluorofosfat
(MFP) merupakan salah satu dari senyawa fluorida yang secara luas digunakan di
kedokteran gigi disamping natrium fluorida (NaF). MFP akan terhidrolisis oleh
fosfatase menjadi ion monofluorofostat atau ion fluor. Monotluorofosfat di
dalam tubuh merupakan senyawa intermediate yang dihasilkan dalam proses
metabolism sel.
Fluor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan,
minuman, ikan, daging dan lain-lainnya. Hampir semua makanan mengundang
fluor, namun yang kadar fluor nya tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Fluor
Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.
Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang
tinggi di dalam tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di
semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk
bebas di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.
Fluor (F) merupakan salah satu unsur yang melimpah pada kerak bumi. Unsur ini
ditemukan dalam bentuk ion Fluoride (F). Fluor yang berikatan dengan kation
monovalen, misalnya NaF, AgF, dan KF bersifat mudah larut, sedangkan fluor
yang berikatan dengan kation divalen, misalnya CaF 2 dan PbF2,bersifat tidak larut
dalam air.

2.2 Peranan Fluor Dalam Gigi


Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih
kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam.
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat
memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel
menjadi fluor apatit. Reaksi kimia: Ca10(PO4)6.(OH)2 + F Ca10(PO4)6.(OHF)
menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat
menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penghentian lesi karies.
Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak memecah gula dan
karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang akan
merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

2.3 Jenis Flour yang Ada dalam Kehidupan


Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, topikal dan sistemik. Yaitu sebagai
berikut:
1. Topikal fluoride adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi,
misalnya pasta gigi dan obat kumur.
2. Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan
dan ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan
perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus
membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan
melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet tetes
atau tablet isap. Pemberian fluor sistemik adalah salah satu upaya
pencegahan cukup efektif dan efisien.
Namun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan
fluor, yang kemudian dibedakan menjadi metode perorangan dan kolektif. Contoh
penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air
kemasan) dan fluoridasi garam dapur. Sedangkan penggunaan perorangan yaitu
menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan berkumurkumur dengan larutan fluor.
2.4 Efek Samping Jika Fluoride Berlebihan
Fluoride juga sama seperti unsur-unsur lain yang sangat penting dalam kesehatan
misalnya garam, zat besi, vitamin A, dan mineral penting lainnya. Fluoride pun
dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride
tidak terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat
menyebabkan kerusakan gigi. Contohnya adalah fluorosis.
2.5 Fluorosis
Fluorosis adalah perubahan yang tampak pada gigi yang disebabkan oleh
konsumsi fluoride yang berlebihan pada awal masa anak-anak ketika gigi sedang
tumbuh. Pemakaian fluor perlu didukung oleh sikap perorangan yang positif
terhadap kesehatan gigi. Selain sikap yang positif, maka harus mempunyai pola
nutrisi dan kebiasaan hidup yang sehat sehingga kerusakan gigi dapat diatasi.
6

BAB III
PEMBAHASAN
Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang
menyebabkan terbentuknya karies. Gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin
merupakan lapisan bawah email, sehingga struktur email sangat menentukan terhadap
proses terjadinya karies. Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks
dengan gugus kristal penting yaitu hidroksi apatit, dengan rumus kimia Ca 10(PO4)6.
(OH)2. Permukaan email ini lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan
organik dengan air yang relatif lebih sedikit. Mineralisasi email tidak hanya melalui
pulpa dan dentin saja, tetapi ion-ion dari saliva secara tetap melalui penyerapan
mineral langsung ke permukaan gigi. Ion kimia penting yang diharapkan banyak
diikat oleh hidroksi apatit pada email gigi adalah ion fluor, dengan adanya
penambahan fluor, hidroksi apatit akan berubah menjadi fluoroapatit. Fluoroapatit ini
lebih tahan terhadap asam sehingga gigi akan lebih tahan terhadap proses
demineralisasi. Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan
mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang
paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu
banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan
warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat
tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi
pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air, termasuk
laut. Ada beberapa peran fluor dalam gigi, yaitu untuk pembentukan email gigi,
memperkuat struktur gigi hingga membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh
asam. Fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri di gigi membentuk asam.
Fluoride merupakan suatu bentuk ion dari fluorine. Fluoride sebenarnya terdapat di

dalam air dan beberapa makanan, termasuk teh. Fluor sebenarnya merupakan unsur
tambahan yang dibutuhkan untuk menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat. Pada tulang
dan gigi terdapat kristal apatit yang mengandung kalsium, fosfat, magnesium, dan
hidroksil. Ion hidroksil bermuatan negatif dan mudah larut. Misalnya, jika kita makan,
maka rongga mulut menjadi asam. Karena kadar keasaman mulut, email (merupakan
lapisan keras dan bersinar yang menjaga gigi) akan cepat larut.

Fluor tersedia melimpah di dalam kerak bumi. Melalui proses yang alami, karena
cuaca serta pencucianbatuan dasar atau lapisan tanah yang keras, (bedrock) yang
tinggi kandungan fluornya, fluor memasuki air tanah. Karena itu, air sumur bisa
merupakan sumber fluor yang cukup tinggi. Fluor penting untuk kesehatan gigi
terutama pada anak-anak, karena jumlah asupan (intake) yang tepat dapat mendukung
pembentukan enamel gigi yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat asam-asam
yang dihasilkan mulut. Fluor juga menghambat metabolisme pembentukan asam dari
bakteri penyebab gigi busuk (Streptococcus mutan). Fluor yang (tidak sengaja) masuk
dan terakumulasi dalam tubuh, bisa menyebabkan keracunan yang ditandai dengan
gejala pusing, mual, muntah, bahkan kejang-kejang.

Untuk penanganan awal, segera berikan susu pada anak karena kandungan susu
bisa menghambat dampak lebih jauh dari keracunan fluor. Gigi berlubang disebabkan
oleh plak, yang terjadi karena kotoran (sisa makanan) yang menempel pada gigi, dan
ditumbuhi kuman. Dalam beberapa menit, makanan yang tersisa di dalam mulut
membusuk. Dan kuman-kumanpun mulai menggerogoti email. Ketika email perlahan
runtuh, maka gigi pun menjadi berlubang. Kuman-kuman tersebut masuk lapisan
dentin, menjalar ke syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa sakit. Lama kelamaan gigi
menjadi mati dan busuk sehingga terjadi pembengkakan. Agar gigi menjadi kuat,
maka kristal apatit yang ujungnya mengandung hidroksil negatif harus ditambahkan
fluor sehingga menjadi kuat dan tidak larut. Akan tetapi fluor yang digunakan secara
berlebihan akan membahayakan sistem tubuh kita. Kebutuhan fluoride kita berada di

antara 0, 7 hingga 0, 9 ppm (part per milion). Kelebihan fluor (fluorosis) dapat
menyebabkan sel-sel gigi mati, sehingga gigi menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena
dalam kristal apatit, bukan hanya hidroksil yang tergantikan oleh fluor, namun jumlah
kalsium juga berkurang.

Fluor dapat berfungsi untuk membunuh bakteri, demikian pula yang akan terjadi
pada sel tubuh jika tertelan. Pemberian fluor dalam air minum atau istilahnya
fluoridasi, ternyata memberikan efek positif dalam pertumbuhan gigi pada anak-anak.
Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa fluoridasi
mengurangi resiko gigi busuk pada anak-anak sebesar 40-50 % pada gigi pertama atau
gigi susu, dan 50-65 % pada gigi permanen atau tetap. Gigi anak yang kelebihan fluor
umumnya akan timbul bercak putih dan coklat pada gigi. Fluor yang berlebihan dapat
membuat seseorang menderita keracunan, kerapuhan tulang (osteoporosis), kerusakan
hati dan ginjal. Fluor dapat diberikan kepada anak-anak oleh dokter gigi jika anak
memiliki riwayat kesehatan gigi karena tinggal di daerah yang airnya kurang
mengandung fluor. Fluor yang terkandung di dalam pasta gigi tidak terlalu bermasalah
karena hanya berfungsi untuk melapisi bagian luar gigi dan tidak banyak terserap
tubuh. Selama pasta gigi tidak ditelan, maka penggunaan fluoride tidak masalah. Oleh
karena itu sangat dianjurkan hendaklah memberikan anak-anak pasta gigi yang tidak
mengandung fluor, kecuali bagi anak-anak yang sudah bisa berkumur dengan baik.
Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akan mengakibatkan fluorosis,
fluorosis yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi yang sehat, tapi pucat
dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi
menjadi lunak dan rapuh. Gejala ini merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan
fluor pada masa kanak-kanak ketika masa pertumbuhan gigi sedang berlangsung.
Efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketika gigi sudah tumbuh
sepenuhnya. Karena itu jika orang dewasa tidak menunjukkan tanda-tanda fluorosis
gigi, bukan berarti bahwa ia mendapat asupan fluor dalam batas yang aman.

Fluorosis telah tersebar (secara endemik) di 25 negara, dengan per kiraan


penduduk yang terkena sebanyak 10 juta. Tercatat bahwa fluorosis banyak dijumpai di
India, Mexico, dan Cina (terutama bagian tengah dan barat). Pada tahun 1993,
diketahui bahwa 1 5 dari 32 negara bagian India diidentifikasi mengalami fluorosis
endemik. Bahkan, dari data statistik tahun 2002, lebih dari 6 juta penduduknya
menderita fluorosis dengan tingkatan serius, 62 juta orang lainnya ber peluang terkena
fluorosis. Fluorosis tidak dapat diobati, namun pengaruh buruknya dapat ditekan
kalau penyakitnya dapat didiagnosa lebih awal. Kelebihan fluor juga dapat
menggantikan hidroksit dalam tulang, yang menyebabkan. kondisi kronis yang
disebut skeletal fluorosis (fluorosis tulang). Penderita fluorosis jenis ini, mengalami
rasa sakit yang hebat pada tulang sendi, tulang belakang dan pinggul, peningkatan
kepadatan tulang, klasifikasi ikatan sendi tulang, dan kelumpuhan.

Fluorosis dapat menyerang segala usia. Fluorosis juga dapat menyebabkan


anemia hebat, gigi bercak-bercak, gagal ginjal, dan kematian prematur.

A. Perhatikan batas aman.


Karena air merupakan sumber utama asupan fluor, termasuk air minum yang
dikonsumsi sehari-hari, kita perlu mengetahui berapa kandungan fluor dalam air
minum yang aman untuk dikonsumsi agar terhindar dari efek buruknya.

Menurut pedoman WHO yang dikeluarkan tahun 1984, untuk wilayah yang
beriklim hangat konsentrasi fluor optimal dalam air minum sebaiknya masih
dibawah 1 mg/liter atau 1 ppm (parts per million). Sementara di wilayah yang
iklimnya lebih dingin, konsentrasinya 1,2 ppm. Mengapa perbedaan iklim
mempengaruhi jumlah fluor yang sebaiknya dikonsumsi? Karena dalam cuaca
panas, tubuh kita mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga perlu minum air
lebih banyak, karena itu konsentrasi fluor dalam air minum yang dikonsumsi
seharusnya ditentukan lebih rendah.

10

Berdasarkan pedoman WHO juga diketahui bahwa batas atas kandungan


fluor dalam air minum yang diperbolehkan adalah 1 ,5 ppm, namun nilai ini tidak
bersifat universal. Di India, yang banyak dijumpai kasus fluorosis, pada tahun
1998 telah menetapkan batas atas yang diperbolehkan hanya 1 ppm.

B. Kapan suplemen diperlukan.


Menjaga asupan fluor dalam batas aman sangatlah penting. Konsumsi air
yang terFluoridasi merupakan solusi terbaik bagi anak-anak untuk mencegah
kerusakan gigi yang parah sekaligus penyerapan fluor berlebihan. Batasan
optimum fluorida untuk air minum adalah 0,7 - 1 ,2 ppm, sehingga apabila air
minum lokal sudah difluoridasi, maka tidak diperlukan lagi tambahan asupan
fluorida selain pasta gigi.

Suplemen fluorida dibutuhkan dalam kondisi tertentu, terutama bagi mereka


yang mendapatkan air minum dengan kandungan fluor yang rendah. Dilaporkan
bahwa kebutuhan suplemen fluor dipengaruhi oleh usia dan kandungan fluor dalam
sumber air lokal. Apabila kandungan fluor pada sumber air lokal kurang dari 0,3
ppm, maka suplemen fluor yang dibutuhkan oleh anak-anak usia 6 bulan - 3 tahun
adalah 0,25 mg/hari, anak usia 3-6 tahun sebanyak 0,5 mg/hari, dan anak usia 6-16
tahun sebanyak 1 mg/hari. Kebutuhan suplemen fluor menjadi lebih rendah apabila
kandungan fluor dalam sumber air lokal lebih tinggi, misalnya 0,3 - 0,6 ppm, maka
anak usia 6 bulan - 3 tahun tidak memerlukan suplemen fluor, sedangkan untuk
anak usia 3 6 tahun, kebutuhannya menjadi berkurang separuhnya yaitu 0,25 mg/
hari dan 0,5 mg/hari untuk anak usia 6 - 16 tahun. Namun jika kandungan fluor
lebih besar dari 0,6 ppm, maka untuk semua usia tersebut sudah tidak diperlukan
lagi suplemen fluor.
C. Awas keracunan.
Keracunan fluor dapat dicegah atau diminimalisasi dengan sumber air
alternatif, mengurangi kelebihan fluor dalam air minum, dan dengan memperbaiki
status gizi mereka yang berisiko. Dalam pedoman WHO tahun 1984, disebutkan
11

bahwa ada hubungan antara diet kalsium dengan ketersediaan fluor dalam tubuh,
yaitu diet kalsium yang rendah akan meningkatkan penyimpanan fluor dalam
tubuh. Sedangkan asupan kalsium yang cukup sangat berhubungan dengan
pengurangan risiko fluorosis gigi.

Selain kalsium, konsumsi vitamin C yang cukup juga dapat mengurangi


risiko tersebut. Secara umum, sumber fluor dapat berasal dari air kran, makanan
yang dimasak dengan air kran atau air yang diberi fluor, pasta gigi, pop soda,
formula bayi, dan pencuci mulut. Fluoride terdapat dalam air permukaan maupun
air tanah, namun konsentrasi fluor pada air permukaan biasanya lebih rendah yaitu
0,01 - 0,3 ppm. Dalam air tanah, konsentrasi fluor alami tergantung pada
karakteristik geologi,kimia dan fisik dari akuifer, porositas ,dan keasaman dari
tanah dan bebatuan, suhu, kegiatan unsur kimia lain, dan kedalaman sumur.
Sehingga, konsentrasi fluor dalam sumur sangat bervariasi, berkisar antara 1 ppm
hingga 35 ppm. Di India bahkan mencapai 38,5 ppm. Karena itu setiap sumur perlu
diuji kandungan fluornya.

Fluorosis tidak hanya disebabkan oleh konsumsi air minum yang


mengandung fluorida cukup tinggi, namun juga karena menghirup udara
mengandung fluorida yang dilepaskan dari pembakaran batu bara ataupun proses
produksi pupuk fosfat. Tanda-tanda awal yang perlu kita waspadai sebelum terjadi
gejala flourosis yang lebih berat, antara lain sakit yang sporadis, kaku tulang sendi,
sakit kepala, sakit perut, dan lemah otot.

Tahap selanjutnya yang dapat muncul adalah osteosklerosis (pengerasan dan


pengapuran tulang) hingga pada akhimya sampai pada rusaknya tulang belakang
(punggung), tulang sendi utama, otot-otot, dan sistem syaraf. Sementara itu
fluorosis adalah perubahan yang tampak pada gigi akibat konsumsi fluor yang
berlebihan pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh.
Dampak fluorosis ini bisa ringan dan bisa pula fatal, di antaranya:
12

1. Timbul bercak putih dan cokelat di gigi


Kasus ini banyak ditemukan di Indonesia. Walau berdampak ringan dan tidak
menimbulkan rasa nyeri pada gigi, namun bisa mengurangi penampilan akibat
gigi yang tidak sedap dipandang mata. Untuk mengatasinya, dokter akan
melapisi gigi yang rusak dengan zat khusus, hingga gigi menjadi bagus kembali.
Namun bila dibiarkan, akan berdampak lebih buruk. Gigi bisa berlubang yang
akhirnya hancur atau tanggal. Jika muncul gejala seperti itu, orang tua harus
segera memeriksakan gigi anaknya ke dokter. Soalnya, awam tak bisa
membedakan kerusakan gigi yang diakibatkan kelebihan fluor atau sebab
lainnya.
2. Kerusakan hati
Gejala-gejala penyakit/kerusakan hati akibat fluorosis biasanya sama dengan
gejala penyakit lever yang disebabkan faktor lain. Walau kasus fluorosis yang
menyebabkan penyakit lever ini belum ditemukan, orang tua harus tetap
memantau pemakaian pasta gigi pada anak.
3. Kerusakan ginjal
Hingga saat ini kasus semacam ini amat jarang ditemukan. Namun kelebihan
fluor juga bias mengakibatkan kerusakan ginjal yang bila tidak segera ditangani
akan mengarah pada gagal ginjal.
4. Kerapuhan tulang (osteoporosis)
Tidak hanya gigi yang dibuat rapuh/rusak, tapi juga seluruh tulang akan
terancam rapuh. Akibat lebih lanjut, tumbuh-kembang si kecil jadi terhambat
sementara pengobatannya pun amat sulit.
5. Kerangka tulang tidak beraturan, dan arthritis (asam urat).
Para ilmuwan epa Washington mengumumkan bahwa meningkatnya jumlah
orang yang memiliki gejala carpal-tunnel dan sakit asam urat diakibatkan oleh
proses fluoridasi dalam air minum. Dan di india tengah, pencemaran fluoride
pada air akibat sebuah penggalian yang tidak melalui pengujian, menyebabkan
penderitaan asam urat yang serius pada jutaan orang yang merupakan bencana
nasional. (manchester guardian 9 Juli 1998).
13

Pelayanan kesehatan masyarakat AS telah menyatakan bahwa fluoride


membuat tulang lebih rapuh. Penggunaan fluoride selama masa kehamilan hingga
setahun meningkatkan 1% ketidakmampuan belajar pada anak-anak. (penelitian
Universitas Florida Selatan)
1. Tidak berfungsinya thyroid. Diidentifikasi sebagai hypothyroidism.
2. Kerusakan pada sistem berpikir.
3. Kebutaan (penelitian moolenburgh mengenai air yang ditambah 1ppm
fluoride)
4. Penyakit alzheimer-jurnal wall street 28 okt 92 tentang penelitian varnier
ja., tikus percobaan yang mengkonsumsi fluoride dengan dosis tinggi
berkembang dengan tahap yang tidak beraturan memiliki karakteristik
hewan yang telah pikun. Pengujian otak tikus-tikus pasca percobaan
mengungkap adanya substansi sel otak yang hilang dalam struktur.
5. Kemandulan. Ilmuwan administrasi makanan dan obat (fda) melaporkan
korelasi yang erat antara menurunnya tingkat kesuburan perempuan
kelompok usia 10-49 dengan meningkatnya penggunaan fluoride.
6. Kerusakan otak. Fluoride menurunkan kapasitas kecerdasan manusia,
terutama anak-anak. Tingkat kecerdasan anak-anak yang menggunakan
fluoride secara signifikan lebih rendah dari anak-anak yang tidak diberikan
fluoride. (li, x.s., zhi, j.l., gao, r. O., efek pemberian fluoride terhadap
tingkat kecerdasan anak-anak, fluoride; 28:182-189, 1995). Percobaan dr.
Phyllis Mullinex terhadap tikus menunjukkan efek keracunan syaraf yang
bervariasi pada setiap tahap kedewasaan, baik hewan dewasa, hewan anakanak, atau melalui placenta ketika bayi masih di dalam perut. Sampel yang
mendapatkan fluoride sebelum lahir akan terlahir sebagai anak hiperaktif
dan akan tetap seperti itu sepanjang hidupnya. Mereka yang diberi fluoride
ketika berusia muda menunjukkan aktivitas yang depresif. Tahun 1998
Guan et Al, memberi dosis yang sama dengan yang digunakkan Mullenix
dan menemukan pada percobaannya bahwa beberapa zat kimia kunci
14

dalam otak, zat yang membentuk selaput sel otak, pada tikus yang diberi
fluoride tidak terlihat/ kosong.
7. Keretakkan pada tulang pinggul. Air minum yang mengandung fluoride
akan menyebabkan keretakkan tulang pinggul 2 kali lipat (200%!!!) Dari
jumlah keretakkan tulang alami, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Bahkan tingkat yang sangat kecil dari fluoride sejumlah 0.1 ppm pun tetap
saja menunjukkan kenaikan angka statistik keretakkan tulang pinggul yang
signifikan (bordeaux penelitian jama 1994).
8. Flouride memiliki pengaruh negatif pada sistem syaraf dan sistem
kekebalan tubuh, dan pada anak-anak dapat mengarah pada kelelahan
kronis, IQ yg rendah, tidak mampu belajar, kelesuan dan depresi (situs
bruha.com/fluoride/). Dr. Phyllis Mullenix dari institut penelitian forsyth
Universitas Harvard (institute penelitian gigi) menerbitkan sebuah
penelitian yang menunjukkan bahwa fluoride lebih efektif dari pada timah
dalam menurunkan tingkat IQ pada anak-anak.
9. Penelitian kanker oleh program toxicology nasional melaporkan sampel
yang diberi fluoride memiliki tumor thyroid, tumor rongga mulut, dan
tumor hati yang sebenarnya jarang terjadi.
10. Penelitian baru2 ini di jurnal penelitian otak mendapati 1 ppm fluoride
dalam air akan meningkatkan kandungan alumunium dalam otak tikus
percobaan dan memproduksi sejenis zat yg merusak otak (amyloid
deposits) berhubungan dengan penyakit alzheimers dan jenis2 lain dari
kegilaan.
11. Penelitian selanjutnya terhadap binatang percobaan mendapati fluoride
dapat menghambat kelenjar pineal yg memproduksi melatonin, hormon yg
membantu mengatur berbagai perubahan pada masa pubertas. Dala3m
penelitian ini, hewan yg diberi fluoride berkurang tingkat metabolisme
melatoninnya dlm air seni mereka, dan lebih awal mengalami perubahan2
masa pubertas.

15

12. Tumor tulang ditemukan pada hewan percobaan sebagai reaksi langsung
pemberian fluoride. (program nasional pemerintah federal as-bagian
depkes dan pelayanan masyarakat th 1990).

Fluorosis tidak hanya disebabkan kelebihan flour tetapi juga oleh karena
dental bleaching. Dental bleaching bukan hal yang baru menilik sejarahnya, dental
bleaching ini ternyata sudah dilakukan sejak tahun 1898, menurut Haywood. Tapi
baru sedikit sekali dokter gigi yang melakukannya. Bahan yang pertama kali
dilaporkan sebagai bleaching agent adalah asam oksalat, yang dijelaskan oleh
Chappel tahun 1877. Dengan serangkaian percobaan, dokter gigi menemukan agen
yang lebih efektif, di mana Harlan melaporkan penggunaan hidrogen peroksida
pada tahun 1884. Baru pada sekitar tahun 1990an, dental bleaching dengan cepat
meraih popularitas, di mana home bleaching pertama kali diperkenalkan.

Prosedur bleaching menggunakan bahan kimia, yang paling sering digunakan


adalah peroksida. Proses ini melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi, di mana
peroksida bertindak sebagai agen pengoksidasi. Karbamid peroksida tersedia dalam
berbagai konsentrasi, mulai dari 3% hingga 15%. Dari hasil banyak penelitian
diketahui bahwa konsentrasi yang paling aman sekaligus efektif adalah karbamid
peroksida 10%.

Karbamid peroksida akan terurai menjadi hidrogen peroksida dan urea.


Hidrogen peroksida yang akan menghasilkan radikal bebas, yang akan bereaksi
dengan molekul organik dalam email gigi. Dengan adanya reaksi ini, molekul
organik yang berukuran besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi molekul
16

berukuran lebih kecil dan lebih sedikit pigmen. Molekul kecil ini lebih sedikit
merefleksikan cahaya. Hasil akhirnya gigi tampak lebih putih. Yang perlu
diperhatikan adalah, bilableaching dilakukan secara berlebihan maka akan
mencapai titik saturasi. Bila titik ini terlampaui, maka yang terjadi bukannya gigi
bertambah putih tapi emailnya malah akan rusak.

Efek samping yang paling sering terjadi setelah perawatan bleaching adalah
sensitivitas gigi dan iritasi pada jaringan lunak seperti gusi. Hidrogen peroksida
dapat berpentrasi ke ruang pulpa melalui email dan dentin, dan menyebabkan rasa
ngilu. Oleh karena itu dianjurkan untuk dilakukan aplikasi fluor paska
perawatanbleaching untuk mengurangi rasa ngilu. Overexposure terhadap fluor di
masa kanak-kanak saat masa pembentukan email dapat menyebabkan terjadinya
gangguan mineralisasi gigi, sehingga terlihat bercak-becak putih pada permukaan
gigi. Keadaan ini disebut dental fluorosis. Pada keadaan fluorosis berat, email
hampir seluruhnya rusak sehingga menyisakan lapisan dentin yang lebih opaque.

Banyaknya produk bleaching yang mengklaim dapat membuat gigi putih


cemerlang terkadang membutakan masyarakat. Prosedur pemutihan gigi ini
seharusnya tidak dilakukan secara sembarangan, dan sebaiknya di bawah supervisi
dokter gigi. Supaya tidak dengan mudah termakan iklan, setiap konsumen yang
ingin menjalani prosedur bleaching sebaiknya mengetahui apa dan bagaimana
mekanismenya. Dengan demikian efek samping dan konsekuensi yang mungkin
akan dihadapi sudah dipahami terlebih dulu.
Efek

biologis

Fluoride

(dlm

buku Flouride

the Aging

Factor-Dr.John

Yiamouyiannis) :
1. Gigi Fluorosis (keropos) merupakan tanda pertama kontaminasi fluoride.
2. Kerusakan gigi (pada stadium lanjut-gigi bergaris-garis gelap terlihat
seperti lubang) dan gigi tanggal.
3. Penelitian di Cina, pemberian fluoride dg dosis rendah pun telah
menyebabkan berkurangnya kecerdasan pada anak-anak.
17

4. Penuaan Dini.
5. Aborsi Spontan.
6. Tulang yang rapuh.
7. Kanker
Fluoride bersifat Carcinogenic (penyebab KANKER): Departemen
Kesehatan New Jersey mengkonfirmasi bahwa terjadi peningkatan 6.9%
kasus tulang melengkung akibat kanker tulang pada anak muda dalam
komunitas yg menggunakan fluoride, dan peningkatan 5% dalam semua
jenis kanker dalam komunitas yg menggunakan Fluoride. Dean Burk,
Kepala Bagian Kimia Institut Kanker Nasional mengakui dalam dengar
pendapat dengan kongres, bahwa sedikitnya 40.000 kematian karena kanker
di tahun 1981 berkaitan dengan fluoride! burk menyatakan bahwa fluoride
lebih menyebabkan kanker dan merupakan penyebab tercepat dari pada zat
kimia lainnya.

18

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari makalah tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a. Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.
Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium
yang tinggi di dalam tulang.
b. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air
termasuk laut.
c. Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam,topikal dan sistemik.
d. Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akan mengakibatkan fluorosis
e. Fluorosis yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi yang sehat,
tapi pucat dan buram.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah selanjutnya diharapkan referensi yang digunakan
bisa lebih lengkap lagi terutama mengenai fluor sehingga kesempurnaan makalah
dan informasi yang diperoleh bisa lebih baik lagi.

19

DAFTAR PUSTAKA

aris personal weblog. fluor & kesehatan gigi. retrieved at september 29, 2008.
available
at http://goldenpen007x.blogdrive.com/archive/147.html.
solusi sehat. tablet "fluor" mencegah karies gigi. . retrieved at september 29, 2008.
Available
athttp://www.solusisehat.net/berita.php?id=399 .
medicastore. penyakit mulut dan gigi. . retrieved at september 29, 2008. available at
http://medicastore.com/med/detail_pyk.php?
idktg=6&iddtl=140&uid=2007123122021066.249.73.5
nirmala. fluor baik atau buruk bagi kesehatan?. . retrieved at september 29, 2008.
available
athttp://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?
x=mother+and+baby&y=cyberwoman%7c0%7c0%7c8%7c545.
klik dokter. a-z bleaching. retrieved at september 29, 2008. available
at http://www.klikdokter.com/article/detail/72.

20

Anda mungkin juga menyukai