: Ilmu Saraf
: Tn. I
No. RM
Tanggal Presentasi :
: 19-74-29
Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Pasien datang dengan keluhan kedua tangan gemetar dan kontrol karena obat habis.
Kedua tangannya gemetar dan tidak berhenti saat beraktivitas. Bergetar tanpa sadar dan tidak
terkendali. Pasien menjadi lambat jika berjalan dan lebih sulit tidur saat malam hari. Hal ini sudah
dirasakan sejak 8 bln yang lalu. BAB dan BAK dalam keadaan normal.
Tujuan
Bahan bahasan
TinjauanPustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas
Diskusi
Pos
Data Pasien
Nama
: Tn. I
No. Registrasi :
Umur
: 65 Tahun
19-74-29
Alamat
: Megaluh Jombang
Terdaftar sejak :
Telp.
03 Februari 2015
Pasien datang ke polikilinik saraf RSUD Jombang dengan keluhan kedua tangan gemetar
dan kontrol karena obat habis. Pasien mengatakan kedua tangannya gemetar terus dan tidak
berhenti khususnya saat beraktivitas. pasien merasa bergetar tanpa sadar dan tidak
terkendali. Pasien juga menjadi lambat jika berjalan dan lebih sulit tidur saat malam hari.
Hal ini sudah dirasakan sejak 8 bln yang lalu. BAB dan BAK dalam batas normal.
2. Riwayat Penyakit Dahulu :
-
Riwayat hipertensi positif diketahui sejak tahun 2008 dan rutin berobat.
Riwayat DM negatif.
3. Riwayat Keluarga :
-
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign:
TD: 190 / 110 mmHg
T : 36,5 C
Kesadaran : Composmentis
RR : 24 x / menit
GCS : E4 - V5 - M6
Status Generalis :
Kepala
: Normocephali.
Mata
Telinga
Hidung
Thorax
Cor
Pulmo :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor / Sonor
Sonor / Sonor
Sonor / Sonor
Auskultasi : Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Vesikuler / Vesikuler, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing.
Abdomen : Flat, soefl, BU positif normal, meteorismus negatif, turgor kulit abdomen < 2 .
Hepar / Lien / Ginjal : Tidak teraba.
Extremitas
Status Neurologis :
A. Kesan Umum :
Kesadaran
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif : G C S : 4 5 6
Pembicaraan : Normal
Kepala
: Normal
Muka
: Normal
B. Pemeriksaan Khusus :
Rangsangan Selaput Otak
: Normal
Saraf Otak
Nervus I
: Tidak dilakukan
Nervus II
: Visus normal
Nervus V
: Normal
Nervus VII
: Normal
Nervus VIII
: Tidak dilakukan
Nervus IX, X
: Normal
Nervus XI
: Normal
Nervus XII
: Normal
C. Extremitas :
Superior
: Motorik
Inferior
D.
E.
F.
G.
Rigid positif
Reflex fisiologis normal, Reflex patologis negatif, Sensibilitas normal
: Motorik
5
Rigid negatif
Reflex fisiologis normal, Reflex patologis negatif, Sensibilitas normal
Badan
: Normal
Kolumna vertebralis
: Tidak dilakukan
Gerakan gerakan involunter : Tremor waktu istirahat (+)
Tremor waktu gerak (++)
Gait dan keseimbangan
: Tidak dilakukan
: 14.4
( 11.4 17.7 )
WBC
: 10.200
( 4.700 10.300 )
HCT
: 41.8
( 37 48 )
PLT
Daftar Pustaka
1. Lumbantobing SM. Neurologi klinik. Edisi 11. Jakarta: FKUI; 2008.h.87-96.
2. DeLong M, Juncos JL. Parkinsons disease and other movement disorder. In: Hauser S
et al. Harrison neurology in clinical medicine. 1st ed. USA: McGraw-Hill; 2006.p.295-308.
SUBYEKTIF :
Pasien datang ke polikilinik saraf RSUD Jombang dengan keluhan kedua tangan
gemetar dan kontrol karena obat habis. Pasien mengatakan kedua tangannya gemetar terus dan
tidak berhenti khususnya saat beraktivitas. pasien merasa bergetar tanpa sadar dan tidak
terkendali. Pasien juga menjadi lambat jika berjalan dan lebih sulit tidur saat malam hari. Hal
ini sudah dirasakan sejak 8 bln yang lalu. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat hipertensi positif diketahui sejak tahun 2008 dan rutin berobat. Riwayat DM
negatif serta tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.
OBYEKTIF
Pada pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan, keadaan umum cukup, tampak sakit
ringan, kesadaran composmentis, tekanan darah 190 / 110 mmHg, nadi 86 x / menit,
temperatur 36,5 0 C, pernafasan 24 x / menit. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Pada
pemeriksaan motorik extremitas superior didapatkan adanya rigid positif. Pada pasien juga
ditemukan adanya gerakan involunter berupa tremor waktu istirahat dan tremor waktu gerak,
dimana tremor pada waktu bergerak lebih terlihat daripada tremor pada waktu istirahat. Dari
pemeriksaan laboratorium didapatkan pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal.
ASSESSMENT
Parkinson adalah kerusakan otak dan saraf progresif yang mempengaruhi gerakan ( Motor
system ), terjadi karena hilangnya sel sel otak yang memproduksi dopamin. Penyakit
Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita hampir seimbang.
5 10 % orang yang menderita penyakit Parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40
tahun, tapi rata rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh
usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 %
pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun. Di Amerika Serikat, ada
sekitar 500.000 penderita Parkinson, dengan sekitar 50.000 ke 60.000 orang terdiagnosa baru
setiap tahun. Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk
Amerika. Kebanyakan penyakit parkinson merupakan kasus idiopatik, akan tetapi ada
beberapa faktor resiko yang telah diidentifikasikan, seperti berikut :
Usia : Meningkat pada usia lanjut dan jarang timbul pada usia dibawah 30 tahun.
Rasial : Orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika .
Genetik : Diduga ada peranan faktor genetik. Telah dibuktikan bahwa mutasi pada tiga
gen terpisah (alpha-Synuclein, Parkin,UCHL1 ) berhubungan dengan Parkinson
herediter. Kebanyakan kasus idiopatik Parkinson diperkirakan akibat faktor faktor
genetik dan lingkungan.
Lingkungan : Toksin (MPTP, CO, Mn, Mg, CS2, Metanol, Sianid), pengunaan herbisida
dan pestisida, serta infeksi. Banyak fakta yang menyatakan tentang keberadaan
Rigiditas : Pada seluruh fleksor dan ekstensor, dapat ditemukan cogwheel phenomenon.
Tremor : Resting tremor klasik; pill-rolling disertai fleksi jempol. Sering berkurang pada
pergerakan dan hilang pada waktu tidur.
Instabilitas postural : Badan membungkuk, cenderung jatuh kedepan pada saat berjalan.
Selain empat tanda kardinal yang disebutkan di atas, gejala non motorik juga bisa
ditemukan pada pasien dengan penyakit Parkinson seperti berikut nyeri, frekuensi miksi
meningkat , hipotensi ortostatik, disfungsi seksual, depresi, ansietas.
Penatalaksanaan untuk penyakit parkinson merangkumi farmokologik dan non
farmakologik. Penatalaksanaan farmokologik dibagi kepada beberapa bagian seperti berikut:
Bekerja pada sistem dopaminergik : L dopa, MAO dan COMT Inhibitor, Dopamin
agonis.
Rehabilitasi : Terapi fisik, Terapi okupasi, Terapi bicara, Psikoterapi, Alat bantu jalan.
Pada tahap akhir, penyakit Parkinson dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak dan
pneumoni. Tanpa perawatan, gangguan akan semakin progresif hingga terjadi total disabilitas,
sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan
kematian. Dengan perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan
pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol
sangat bervariasi.
Obat obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala gejala parkinson, sedangkan
perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka
penyakit ini akan menemani sepanjang hidup. Penyakit Parkinson sendiri tidak dianggap
sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan waktu. Rata rata harapan
hidup pada pasien Parkinson pada umumnya lebih rendah dibandingkan yang tidak menderita
penyakit Parkinson. Progresifitas gejala pada penyakit Parkinson dapat berlangsung 20 tahun
atau lebih. Namun demikian pada beberapa orang dapat lebih singkat. Tidak ada cara yang
tepat untuk memprediksikan lamanya penyakit ini pada masing-masing individu. Dengan
pengendalian yang tepat, kebanyakan pasien penyakit Parkinson dapat hidup produktif
beberapa tahun setelah diagnosis.
PLANNING
Diagnosis : CT Scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Terapi