Anda di halaman 1dari 7

1.

Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)


Dengan
pendapat
wajar
tanpa
pengecualian,
auditor
menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam
semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia.
Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi :
a. Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas terdapat dalam laporan
keuangan.
b. Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat
dipenuhi oleh auditor.
c. Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah
melaksanakan
perikatan
sedemikian
rupa
sehingga
memungkinkan untuk melaksanakan tiga standar pekerjaan
lapangan.
d. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
e. Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk
menambah paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam
laporan audit.

Contoh Laporan
pengecualian:

Auditor

dengan

pendapat

wajar

tanpa

Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan Rekan


Akuntan Publik Terdaftar
Gedung Luxe
Jalan Jendral Kamio
Jakarta
Laporan Auditor Independen
Kepada
Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar
Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A
dan 200B, dan laporan rugi laba, perhitungan laba ditahan, dan laporan
arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung
jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
tersebut berdasarkan auditing kami.

Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang


ditetapkan
oleh
Ikatan
Akuntan
Indonesia.
Standar
tersebut
mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan auditing
agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu auditing meliputi
auditing, atas dasar pengujian, bahan bukti yang mendukung jumlahjumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing juga meliputi
penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
penting yang di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami
memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. Roda Lingkar per 31 Desember 200A dan 200B, dan hasil
usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Andri lrawan
Akuntan Register Negara No.D-1236
5 Maret 2000
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas
(Unqualified Opinion with Explanatory Language).
Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf
penjelas (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit,
meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian
atas laporan keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah
paragraf pendapat.
Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu
paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit baku
adalah:
a. Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima
umum.
b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.
c. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
d. Penekanan atas suatu hal
e. Laporan audit yang melibatkan auditor lain.

Contoh Laporan
Auditor dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan karena mengacu
pada auditor lain:
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

[pihak yang dituju auditor]


kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT.X dan anak perusahaannya
tgl 31 desember 200y dan 200x serta laporan rugi/laba, laporan laba yang
ditahan dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
managemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak
mengaudit PT. ABC, suatu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh
PT X yang laporan keuangannya menyajikan total aktiva sebesar
Rp......dan Rp..... berturut-turut pada tanggal 31 desember 200y dan
200x dan total pendapatan sebesar Rp..... dan Rp...... untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut telah
diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami dan
pendapat kami sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk
perusahaan PT ABC, semata-mata hanya berdasar atas laporan auditor
independen tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang telah
ditetapkan ikatan akuntan indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu audit pemeriksaaan bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang buat oleh managemen perusahaan serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor
independen yang lain diatas, laporan keuangan konsolidasi yang kami
sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material,
posisi keuangan perusahaan PT.X tanggal 31 desember 200y dan 200x,
hasil usaha, laba yang ditahan, serta arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

[Tanda tangan ,nama,nomor register negara auditor]


[Tanggal]
3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Pendapat
wajar
dengan
pengecualian
diberikan
apabila auditee menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam
semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam
keadaan :

a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya


pembatasan terhadap lingkup audit.
b. Auditor
yakin
bahwa
laporan
keuangan
berisi
penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di
Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan
untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
Contoh Laporan
Auditor dengan pendapat wajar dengan
pengecualian:
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Nomor : .../LAP-GA/VIII/11
Kepada Yth:
Direksi PT. .....
Kami telah mengaudit neraca PT.... tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
kami.
Kecuali seperti yang kami uraikan pada paragraf berikut ini, kami
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut
Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporn keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Kami tidak melaksanakan konfirmasi hutang piutang dan stock opname


persediaan.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian seperti yang
kami sebutkan pada paragraf diatas, laporan keuangan yang kami sebut
diatas menyajikan secara wajar, dan semua hal yang material, posisi
keuangan PT.... tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, hasil usaha, serta
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Rekan
[Tanda Tangan]
Drs......CPA, MM
Izin Akuntan Publik No. ...
10 Agustus 2011
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan
keuangan auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Contoh Laporan Auditor dengan pendapatan tidak wajar:
Laporan Auditor Independen
No. : L.09 3263 10/II.01.002
Pemegang Saham, Dewan Komisari dan Direksi.
PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
Kami telah mengaudit neraca PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.
(Perseroan) tanggal 31 Desember 2009, serta laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
institutAkuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan,


Perusahaan mencantumkan akun mesin dan ekuipmen pada nilai
yangditetapkan oleh manajemen, dan menghitung penyusutannya
berdasarkan nilai tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan penyajian aktiva tetap pada kos atau nilai
revaluasi berdasarkan peraturan perundang-undangan, dikurangi dengan
penyusutan akumulasian yang dihitung berdasarkan nilai tersebut.
Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia seperti yang diuraikan di atas, pada tanggal 31 Desember 2009,
saldo sediaan lebih tinggi sebesar Rp 8.145.461.741 dengan
diperhitungkannya biaya penyusutan ke dalam biaya overhead pabrik
dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya; dan aktiva tetap dikurangi
penyusutan akumulasiannya disajikan lebih tinggi Rp 4.177.448.874
dibandingkan jika disajikan atas dasar kosnya.
Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalam
paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak
menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, posisi keuangan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk
tanggal 31 Desember 2009, atau hasil usaha, atau arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut.
[Tanda tangan ,nama,nomor register negara auditor]
[Tanggal]
5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak
melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan
auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini
juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam
hubungannya dengan klien.

Contoh Laporan Auditor dengan pendapat tidak memberikan


pendapat:
Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No 100
Pondok Cina Depok

Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. GUNADARMA tanggal 31


Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan
tidak melakukan penghitungan fisik persediaan dalam tahun 2001 yang
dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp. 850.000.000 pada
tanggal 31 Desember 2001. Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung
harga perolehan aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember
2001 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan. Catatan perusahaan
tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain
terhadap persediaan dan aktiva tetap.
Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik persediaan
dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami
atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan dan harga
perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk
memungkinkan kami menyatakan pendapat, dan kami tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan.
Kantor akuntan
(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369
Tanggal, 13 Maret 2002

Anda mungkin juga menyukai