Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA


TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING

Jenjang Strata I

Oleh:
NASRULLAH
G1A010016

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

1.

JUDUL PENELITIAN
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung berbasis web

dengan menggunkan metode forward chaining.


2.

BIDANG ILMU
Bidang ilmu yang penulis akan teliti adalah bidang ilmu pertanian yang

mengacu kepada ilmu dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung berbasis
web.
3.

LATAR BELAKANG
Kurangnya pengetahuan petani dalam menangani penyakit pada tanaman

jagung mengakibatkan menurunkan produktifitas hasil panen jagung serta


menyebabkan kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu pendiagnosaan
terhadap penyakit pada tanaman jagung memang harus dilakukan secepat dan
seakurat mungkin sebelum semuanya terlambat. Dalam hal ini peran seorang
pakar sangat diandalkan untuk mendiagnosa dan menentukan jenis penyakit serta
memberikan contoh cara penanggulangan guna mendapatkan solusi terbaik.
Seiring dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, mucul suatu alat yang dapat
membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien,
yaitu komputer. Pada awal diciptakan, komputer hanya berfungsi sebagai alat
hitung. Namun seiring dengan perkembangan jaman, fungsi komputer semakin
mendominasi kehidupan manusia. Komputer tidak lagi berfungsi hanya sebagai
alat hitung, akan tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala
sesuatu yang dikerjakan oleh manusia.
Artificial intelegece (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian
dari ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Expert system atau sistem pakar
merupakan salah satu cabang AI yang membuat penggunaan secara luas
knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar.
Sistem pakar ditujukan sebagai sarana untuk membantu memecahkan masalah di
bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti bisnis, kedokteran, ilmu pengetahuan,
teknik, pertanian dan sebagainya.

Pada saat ini proses diagnosis penyakit tanaman jagung masih dilakukan
secara manual dengan cara pakar melihat langsung kebun jagung yang terserang
penyakit lalu melihat gejala yang tampak pada jagung dan mendiagnosis penyakit
yang sedang menyerang tanaman jagung tesebut. Hal ini dirasa kurang tepat
karena petani harus melaporkan kepada pakar atau kantor dinas setempat. Dan
untuk mendatangi kebun petani, pakar memerlukan waktu dan mungkin saja
keadaan tanaman jagung yang terserang penyakit tersebut bisa bertambah parah.
Gambaran di atas menjadi suatu pertimbangan bagi penulis untuk membuat
judul SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA
TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah
yang dialami para petani jagung terhadap penyakit yang menyerang tanaman
jagung mereka.
4.

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan,

diantaranya :
1.

Merancang dan membuat suatu aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa


penyakit tanaman jagung dengan menggunakan metode forward chaining
dengan berbasis web berdasarkan gejala-gejala yang muncul serta mampu
memberikan solusi

terbaik dalam semua permasalahan pada tanaman

jagung.
2.

Membuat aplikasi sistem pakar yang

user friendly sehingga dapat

digunakan sebagai alat dalam melakukan pembelajaran atau sosialisasi


penyakit pada tanaman jagung pada para petani.
5.

BATASAN MASALAH
Melihat luasnya permasalahan dalam perancangan sistem ini, maka untuk

menghindari perluasan permasalahan yang ada maka permasalahan hanya dibatasi


pada :
1. Menggunakan teknik inferensi runtut maju (forward chaining)

2. Membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit tanaman


jagung yang kontennya mencakup simulasi gejala tanaman yang terserang
hama penyakit, jenis penyakit, keterangan penyakit, solusi terbaik yang
harus dicapai.
3. Web server yang digunakan Xampp 1.7.4 yaitu tool yang menyediakan
perangkat lunak ke dalam satu paket (web server Apache 2.2.14,
PhpMyAdmin 3.2.4 dan MySQL 5.1.41 )

6.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang dan

membangun Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung


Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining yang memiliki
fungsi utama sebagai berikut :
1. Membangun sebuah perangkat lunak sistem pakar untuk mendignosa
penyakit tanaman jagung dengan akurasi identifikasi yang sangat baik.
2. Memberikan kemudahan informasi kepada para petani untuk mengetahui
penyakit tanaman jagung berdasarkan gejala-gejala yang timbul beserta
pengendaliannya yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi resiko
pada tanaman jagung.

7.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil perancangan dan pembuatan sistem

ini, antara lain :


1. Mengenalkan sistem pakar, memberikan pemahaman dan kesadaran kepada
masyarakat tentang pentingnya pengetahuan tentang penyakit tanaman
jagung, sehingga kita dapat melakukan pencegahan secara lebih dini.
2. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini adalah untuk memberikan
informasi yang lebih kepada para pengguna atau user mengenai penyakit
tanaman jagung yang meliputi informasi gejala-gejalanya, menganalisis, dan
pencegahan.

3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuhan bagi para peneliti
berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.

8.

METODE PENELITIAN
8.1 Metode Pengembangan Sistem
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Studi Literatur
Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber atau bukubuku referensi yang berkaitan dengan sistem pakar
2. Pengumpulan Data
Tahapan ini dilakukan dengan penelitian lapangan dan wawancara pada
pihak-pihak yang berkompeten yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam pengerjaan penelitian.
3. Analisis Data
Tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem dan menjadi dasar untuk
perancangan sistem, seperti pengolahan data spesifikasi penyakit
belimbing manis.
4. Perancangan Perangkat Lunak
Tahapan ini dilakukan dengan membuat gambaran sistem baik berupa
diagram alir (flowchart), masukan, keluaran, DFD (Data Flow Diagram),
antar muka(interface), dan struktur data.
5. Implementasi Aplikasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan penerapan rancangan/coding
sistem yang dibuat ke dalam suatu program, serta membuat laporan dan
dokumentasi program itu.
6. Pengujian Aplikasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap perangkat
lunak yang telah dibuat untuk mengetahui kesalahan dan memperbaiki
kesalahan yang ada.

7. Dokumentasi dan Penulisan Laporan


Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal hingga
akhir pengujian sistem, dan menulis laporan.

9.

TINJAUAN PUSTAKA
9.1 Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert System) mulai dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960-an oleh Artificial Intellegence Corporation. Sistem pakar yang
muncul pertama kali adalah GeneralPurpose Problem Solve (GPS) yang
merupakan sebuah Predecessor untuk menyusun langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan menggunakan domain masalah yang
kompleks.
Secara umum, sistem pakar (Expert System) adalah sistem basis
komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktifitas
pemecahan masalah. Beberapa aktifitas pemecahan masalah yang dimaksud
antara lain: pembuatan keputusan (decision making), panduan pengetahuan
(Knowledge fusing), pembuatan disain (forecasting) pengaturan (regulating),
pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing),
penjelasan (explaning), pemberian nasihat(advising) dan pelatihan (tutoring).
(Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasi), hal:109,
2003)
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu
kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia disalah satu bidang.
Sistem pakar mencoba mencari solusi yang tepat sebagaimana yang dilakukan
oleh seorang pakar. Selain itu, sistem pakar juga dapat memberikan
penjelasan tentang langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran
atau kesimpulan yang ditentukannya. Sistem pakar disusun oleh tiga modul
utama yaitu:

1. Modul Akuisisi Pengetahuan.

Pada saat sistem berada pada modul ini, sistem menerima pengetahuan
dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk mengembangkan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer.

Peran knowledge engineer adalah sebagai

penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.


2. Modul Konsultasi
Pada saat sistem berada pada posisi ini, sistem memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan user. Pada modul ini, user berinteraksi
dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh sistem.
3. Modul Penjelasan
Model ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagian
dari keputusan dapat diperoleh). Secara umum ada beberapa kategori dan
area permasalahan sistem pakar, yaitu:
a.

Interprestasi, membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan


data mentah

b.

Prediksi, memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari


situasi-situasi tertentu

c.

Diagnosis, menentukan mulfungsi dalam situasi kompleks yang


didasarkan pada gejala-gejala yang teramati

d.

Desain, menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem


yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi
kendala-kendala tertentu

e.

Perencanaan, merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat


mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu

f.

Debugging dan Repair, menentukan dan menginterprestasikan


cara-cara untuk menentukan malfungsi

Instruksi,

g.

mendeteksi

dan

mengoreksi

defisiensi

dalam

pemahaman domain subjek


Pengendalian, mengatur tingkah laku suatu inviroment yang

h.

kompleks
Selection, mengidentifikasikan pilihan terbaik dari sekumpulan

i.

kemungkinan
Simulation, pemodelan interaksi antara komponen-komponen

j.

sistem
Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi

k.

yang diharapkan.
9.1.1

Konsep Dasar Sistem Pakar


Pengetahuan

dari

suatu

sistem

pakar

mungkin

dapat

direpresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling


umum untuk merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe
aturan (rule) If...Then (Jika...Maka). walaupun cara diatas sangat
sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam membangun sistem pakar
dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk aturan diatas.
Konsep dasar suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur yakni:
a. Keahlian
Keahlian merupakan suatu penguasaan dibidang tertentu yang
didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
b. Ahli
Seorang ahli adalah seorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru sekitar topik permasalahan (domain),
menyusun kembali pengetahuan, memecahkan aturan-aturan jika
diperlukan dan menentukan relevan setidaknya keahlian mereka.
c. Pengalihan Keahlian
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian
diahlikan lagi seorang lain yang bukan ahli (tujuan utama sistem pakar).

Proses ini membutuhkan Ativitas, yakni tambahan pengetahuan yang


merupakan fakta dan prosedur (ke komputer), inferensi pengetahuan
dan pengalihan pengetahuan kepengguna
d. Inferensi
Mekanisme inferensi merupakan perangkat lunak yang

melakukan

penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk


menghasilkan kesimpulan atau hasil akhir.
e. Aturan-aturan

merupakan

informasi

tentang

cara

bagaimana

memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui


f. Kemampuan menjelaskan kemampuan komputer untuk memberikan
penjelasan kepada pengguna tentang suatu informasi tertentu dari
pengguna dan dasar yang dapat digunakan oleh komputer untuk dapat
menyimpulkan suatu kondisi. (Arhami, 2005)
9.1.2

Ciri-Ciri Sistem Pakar


Sistem

pakar

merupakan

program-program

praktis

yang

menggunakan strategi heuristic yang dikembangkan oleh manusia untuk


menyelesaikan

permasalahan-permasalahan

yang

spesifik

(khusus).

Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan pencarian masalah


secara selektif, yang memandu proses pencarian yang dilakukan
disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
Disebabkan oleh keheuristikkannya dan sifatnya yang berdasarkan
pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat:
a.

Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan


langkah-langkah

antara

maupun

dalam

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan tentang proses penyelesaian


b.

Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus


suatu kemampuan dari basis pengetahuannya

c.

Heuristik dalam menggunakan pengetahuan untuk mendapatkan


penyelesaiannya

d.

Dapat digunakan dalam berbagai komputer, karena kemampuan


untuk beradaptasi

9.1.3

Karakteristik Sistem Pakar


Ada beberapa sistem pakar yang membedakan sistem pakar dengan

yang lainnya. Karakteristik yang menjadi pedoman utama dalam


pengembangan sistem pakar, karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Terbatasnya pada domain keahlian tertentu
b. Memiliki kemampuan memberikan penalaran untuk data yang tidak
pasti
c. Berdasarkan pada kaidah/rule
d. Dirancang agar dapat dikembangkan
e. Keluarannya bersifat anjuran
f. Memiliki informasi yang handal
g. Dapat digunakan berbagai jenis komputer

9.1.4

Keuntungan Sistem Pakar


Beberapa keuntungan sistem pakar adalah sebagai berikut:

a. Memungkinkan orang awam dapat mengerjakan pekerjaan para ahli


b. Dapat melakukan proses secara berulang secara otomatis
c. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama
keahlian langka)
d. Meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan efisiensi
e. Menghemat waktu kerja
f. Menyederhanakan pekerjaan
g. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidak pastian
10

h. Keluaran bersifat anjuran


i. Media pelengkap dalam pelatihan
j. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan

9.1.5

Kelemahan sistem pakar


Disamping memiliki keuntungan sistem pakar juga memiliki

beberapa kelemahan, diantaranya:


a. Biaya yang diperlukan sangat mahal
b. Sulit dikembangkan
c. Sistem pakar tidak sepenuhnya benar
(Kusumadewi, 2003)

9.1.6

Komponen Sistem Pakar


Sistem pakar disusun oleh bagian utama, yaitu lingkungan

pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultan


(consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar
digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam lingkungan
sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan untuk pengguna
yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponenkomponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.1 berikut ini:

11

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pakar


(Arhami, 2005)

10. Model Pengembangan Waterfall


Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software
yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. (Pressman, 2002)
Model sekuensial waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1.
Rekayasa dan permodelan sistem. Karena sistem merupakan
bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan
membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa
subset dari kebutuhan software tersebut. Pandangan sistem ini penting
ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti
software, manusia, dan database. Rekayasa dan analisis system menyangkut
pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis

12

serta
2.

disain

tingkat

puncak.

Rekayasa

informasi

mancakup

juga

pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
Analisis kebutuhan software. Proses pengumpulan kebutuhan
diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami
sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi,
tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik
untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan

3.

pelanggan.
Desain. Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah
yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, yaitu
struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke
dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain

4.

didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.


Pengkodean. Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin
yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap,

5.

pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.


Pengujian. Sekali program dibuat, pengujian program dimulai.
Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa
semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu
mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang

6.

sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.


Pemeliharaan. Software akan mengalami perubahan setelah
disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah
software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahankesalahan

ditentukan,

karena

software

harus

disesuaikan

untuk

mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya


(contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat
peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan
software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak
membuat yang baru lagi.

13

11. Unified Modelling Language


Jika kita akan membangun sebuah rumah dengan bantuan seorang arsitek
misalnya, kita akan mendapatkan rancangan rumah. Rumah tersebut terlebih
dirancang dalam bentuk sebuah blue print yang akan membantu kontraktor dalam
membangun rumah tersebut. Cara yang sama juga dilakukan oleh para
pengembang sistem informasi/perangkat lunak. Untuk memperoleh spesifikasi
perangkat lunak yang (diharapkan) sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user,
para pengembang melakukan pemodelan-pemodelan secara visual. Langkah ini
sering dinamakan pemodelan visual. (Nugroho, 2005)
Pemodelan visual adalah proses penggembangan informasi-informasi secara
grafis dengan notasi-notasi baku yang telah disepakati sebelumnya. Notasi- notasi
baku sangat penting demi suatu alasan: komunikasi. Dengan notasi-notasi
pemodelan yang bersifat baku, komunikasi yang baik akan terjalin dengan mudah
antar anggota tim pengembang sistem.
UML (UnifiedModellingLanguage) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi

standar

dalam

industri

untuk

visualisasi,

merancang

dan

mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Setiap sistem yang kompleks


seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa
mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut menyediakan
9 jenis diagram.
Berikut 9 jenis diagram dalam UML antara lain: Use Case Diagram, Class
Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Diagram, Collaboration
Diagram, Component Diagram dan Development Diagram.
12. Basis Data
Basis Data merupakan file yang berisikan tabel-tabel yang saling berinteraksi
sehingga dapat diproses dan digunakan dengan cepat dan mudah. Tabel
merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan
berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam dua bagian,
bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian mendatar atau baris
disebut dengan record. Berkas basis data dibuktikan dengan adanya media

14

peyimpanan fisik dengan adanya media penyimpanan fisik berupa magnetic-tipe,


piringan (disket, CD).
Adapun Basis Data yang digunakan yaitu MySql. MySQL (My Structure
Query Language) adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data
SQL (Database Manajement System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS,
seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS
yang multithread, multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General
Public Licence (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software yang
dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki
oleh penulisanya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan swedia, yaitu MySQL AB. Kedua orang Swedia dan satu orang
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larson, dan
Michael Monty Widenius. (Anhar, 2010)
Beberapa kelebihan MySQL antara lain (Anhar, 2010) :
a. MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai system operasi.
b. Bersifat open source
c. Bersifat multiuser yaitu dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah.
d. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL).
Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e. Dari segi keamanan data My SQL memiliki beberapa lapisan security, seperti
level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang
mendetail serta password yang terenkripsi.

15

13. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


Jadwal dan waktu pelaksanaan penilitian adalah sebagai berikut:
Bulan
No

Kegiatan

Studi Kepustakaan

Penerimaan Proposal Skripsi

Pengumpulan dan Analisis Data

Pembuatan Sistem/Program

Pengujian Sistem/Program

Penyelesaian Laporan Akhir

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

2014

2014

2014

2014

2014

2014

16

14. DAFTAR PUSTAKA


Handayani, L., Sutikno, T., Sistem Pakar Berbasis Web Dengan Shell e2glite
untuk diagnosis penyakit hati. Jurnal Telkomnika, Vol 2 No 1, PP 6370 April 2004.
Turban E., Aronson J.E., Liang T.P,Decision Support Systems And
Intelegent System (Sistem pendukung keputusan dan sistem cerdas),
Edisi 7, Jilid 2, Cv Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
Pedoman Deteksi Serangan OPT (Penyakit Tanaman Padi), Dirjent
Tanaman Pangan , Direktorat perlindungan tanaman pangan, Jakarta,
2007.

17

Anda mungkin juga menyukai