Jenjang Strata I
Oleh:
NASRULLAH
G1A010016
1.
JUDUL PENELITIAN
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung berbasis web
BIDANG ILMU
Bidang ilmu yang penulis akan teliti adalah bidang ilmu pertanian yang
mengacu kepada ilmu dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung berbasis
web.
3.
LATAR BELAKANG
Kurangnya pengetahuan petani dalam menangani penyakit pada tanaman
Pada saat ini proses diagnosis penyakit tanaman jagung masih dilakukan
secara manual dengan cara pakar melihat langsung kebun jagung yang terserang
penyakit lalu melihat gejala yang tampak pada jagung dan mendiagnosis penyakit
yang sedang menyerang tanaman jagung tesebut. Hal ini dirasa kurang tepat
karena petani harus melaporkan kepada pakar atau kantor dinas setempat. Dan
untuk mendatangi kebun petani, pakar memerlukan waktu dan mungkin saja
keadaan tanaman jagung yang terserang penyakit tersebut bisa bertambah parah.
Gambaran di atas menjadi suatu pertimbangan bagi penulis untuk membuat
judul SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA
TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah
yang dialami para petani jagung terhadap penyakit yang menyerang tanaman
jagung mereka.
4.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan,
diantaranya :
1.
jagung.
2.
BATASAN MASALAH
Melihat luasnya permasalahan dalam perancangan sistem ini, maka untuk
6.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang dan
7.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil perancangan dan pembuatan sistem
3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuhan bagi para peneliti
berikutnya yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.
8.
METODE PENELITIAN
8.1 Metode Pengembangan Sistem
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Studi Literatur
Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber atau bukubuku referensi yang berkaitan dengan sistem pakar
2. Pengumpulan Data
Tahapan ini dilakukan dengan penelitian lapangan dan wawancara pada
pihak-pihak yang berkompeten yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam pengerjaan penelitian.
3. Analisis Data
Tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem dan menjadi dasar untuk
perancangan sistem, seperti pengolahan data spesifikasi penyakit
belimbing manis.
4. Perancangan Perangkat Lunak
Tahapan ini dilakukan dengan membuat gambaran sistem baik berupa
diagram alir (flowchart), masukan, keluaran, DFD (Data Flow Diagram),
antar muka(interface), dan struktur data.
5. Implementasi Aplikasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan penerapan rancangan/coding
sistem yang dibuat ke dalam suatu program, serta membuat laporan dan
dokumentasi program itu.
6. Pengujian Aplikasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap perangkat
lunak yang telah dibuat untuk mengetahui kesalahan dan memperbaiki
kesalahan yang ada.
9.
TINJAUAN PUSTAKA
9.1 Sistem Pakar
Sistem pakar (Expert System) mulai dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960-an oleh Artificial Intellegence Corporation. Sistem pakar yang
muncul pertama kali adalah GeneralPurpose Problem Solve (GPS) yang
merupakan sebuah Predecessor untuk menyusun langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan menggunakan domain masalah yang
kompleks.
Secara umum, sistem pakar (Expert System) adalah sistem basis
komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh
para ahli. Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktifitas
pemecahan masalah. Beberapa aktifitas pemecahan masalah yang dimaksud
antara lain: pembuatan keputusan (decision making), panduan pengetahuan
(Knowledge fusing), pembuatan disain (forecasting) pengaturan (regulating),
pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing),
penjelasan (explaning), pemberian nasihat(advising) dan pelatihan (tutoring).
(Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasi), hal:109,
2003)
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu
kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia disalah satu bidang.
Sistem pakar mencoba mencari solusi yang tepat sebagaimana yang dilakukan
oleh seorang pakar. Selain itu, sistem pakar juga dapat memberikan
penjelasan tentang langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran
atau kesimpulan yang ditentukannya. Sistem pakar disusun oleh tiga modul
utama yaitu:
Pada saat sistem berada pada modul ini, sistem menerima pengetahuan
dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk mengembangkan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer.
b.
c.
d.
e.
f.
Instruksi,
g.
mendeteksi
dan
mengoreksi
defisiensi
dalam
h.
kompleks
Selection, mengidentifikasikan pilihan terbaik dari sekumpulan
i.
kemungkinan
Simulation, pemodelan interaksi antara komponen-komponen
j.
sistem
Monitoring, membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi
k.
yang diharapkan.
9.1.1
dari
suatu
sistem
pakar
mungkin
dapat
melakukan
merupakan
informasi
tentang
cara
bagaimana
pakar
merupakan
program-program
praktis
yang
permasalahan-permasalahan
yang
spesifik
(khusus).
antara
maupun
dalam
menjawab
pertanyaan-
c.
d.
9.1.3
9.1.4
9.1.5
9.1.6
11
12
serta
2.
disain
tingkat
puncak.
Rekayasa
informasi
mancakup
juga
pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
Analisis kebutuhan software. Proses pengumpulan kebutuhan
diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami
sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi,
tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik
untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan
3.
pelanggan.
Desain. Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah
yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, yaitu
struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke
dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain
4.
5.
6.
ditentukan,
karena
software
harus
disesuaikan
untuk
13
standar
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
14
15
Kegiatan
Studi Kepustakaan
Pembuatan Sistem/Program
Pengujian Sistem/Program
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
2014
2014
2014
2014
2014
2014
16
17