Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kasus

Seorang perempuan, 66 tahun, datang dengan nyeri ulu hati 1 hari SMRS

Oleh:
Intan Permatasari (04111401048)
Rahmatul Ikbal (04111001009)
Pembimbing:
dr. Djunaidi AR, SpPD
Oponen Wajib:
1. Chandra Hadi Pratama
2. Sarah Vera Nicha
3. Lina Damayanti
4. Noor Zaki Abdel Fatah
5. Dita Nelly Nevira
6. Arini Dwi Yulian
7. Hadi Nugraha Mustofa
8. Arzi Larga Gupta
9. Annisa Nanda Putri
10. Sintia Eka Aprillia
11. Ryan Aquario
12. Gieza Ferrani
13. Ayu Aliyah
14. Arief Aqsal Hadi

15. Preetibah Ratenavalu


16. Khusnul Dwinita
17. Jovita Kosasih
18. Essa Aprilia
19. Wenny Oktalisa
20. Fitri Heriyati Pratiwi
21. Muhammad Agung Wijaksana
22. Suci Fahlevi Masri
23. Inne Fia Mariety
24. Kadek Martha S
25. Annisa Rahmayuni
26. Pratiwi Raisa Windiani
27. Ganda Putra Anggrahi Taufik
28. Fatimah Shellya

29. Robiokta Alfi Mona


30. Riandri Lingga Gunawan
31. Aldika Alviani
32. Prass Ekasetia Poetra
33. Intan Permata Sari
34. Rahmatul Ikbal

DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Gastritis
NSAID + Hernia Nucleus Pulposus (HNP) + Hipertensi derajat II . Di kesempatan
ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Djunaidi AR, SpPD selaku pembimbing yang telah membantu penyelesaian
laporan kasus ini.
Penulisan juga mengucapan terima kasih kepada residen-residen, temanteman, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Demikianlah penulisan laporan ini, semoga bermanfaat, amin.

Palembang, 26 Maret 2015

Penulis

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus
Judul

Seorang perempuan, 66 tahun, datang dengan nyeri ulu hati 1


hari SMRS
Oleh:
Intan Permatasari (04111401048)
Rahmatul Ikbal (04111001009)

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Univesitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode

Maret-11 Mei 2015

Palembang, 26 Maret 2015

dr. Djunaidi AR, SpPD

BAB I
PENDAHULUAN
Gastritis NSAID adalah merupakan kelainan pada mukosa lambung
dengan karakteristik perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari
gastropati adalah efek dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta
beberapa faktor lain seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati
NSAID dapat memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti
dispepsia, ulkus, erosi, hingga perforasi. Dari anamnesis didapatkan pasien
mengalami BAB berwarna hitam. BAB yang berwarna hitam disebabkan karena
adanya darah yang telah teroksidasi dengan asam lambung, dan perdarahan
tersebut pastinya berasal dari saluran cerna bagian atas yaitu berasal dari
esophagus dan lambung. Penggunaan rheumacyl pada pasien ini ditujukan untuk
mengobati rasa tidak enak/pegal-pegal pada pasien, rasa tidak enak/pegal-pegal
ini sebenarnya adalahmanifestasi dari radang/ inflamasi yang akhirnya
menimbulkan reaksi nyeri pada tubuh.
Hipertensi stage 2 adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 160
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 100 mmHg. Peningkatan tekanan
darah ini berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dan dapat
menimbulkan tekanan komplikasi terhadap ginjal, jantung dan otak.
Ischialgia adalah suatu kondisi dimana saraf ischiadikus

yang

mempersyarafi daerah bokong sampai kaki terjepit, dalam kasus ini yang terjepit
adalah saraf ischiadikus sebelah kanan ataupun kiri.
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana bantalan
lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus)
mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya uraturat syaraf yang melalui tulang belakang. HNP terjadi pada seluruh ruas tulang
belakang mulai dari tulang leher sampai tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal,
atau sacrum). Syaraf terjepit lainnya disebabkan oleh keluarnya nucleus pulposus
dari discus melalui robekan annulus fibrosus keluar menekan medulla pinalis atau
mengarah ke dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa
nyeri yang hebat.
BAB II
LAPORAN KASUS

2.1 IDENTIFIKASI
Nama

: Ny. M

Jenis kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Status perkawinan
Agama
Redmec
MRS

:
:
:
:
:
:
:
:

Perempuan
66 tahun
PSI Lautan LR budiman No.1017,Mata Merah Palembang
Ibu rumah tangga
Menikah
Islam
0000879745
10 Maret 2015

2.2 ANAMNESIS ( 11 Maret 2015)


Keluhan Utama:
Nyeri ulu hati bartambah berat sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan:
Sakit-sakit seluruh badan dan sendi
Riwayat Perjalanan Penyakit:
1 minggu SMRS, os mengeluh nyeri ulu hati. Nyeri terasa perih seperti
ditusuk-tusuk. Nyeri hilang timbul dan berkurang jika os makan. Demam (-), mual
(+), muntah (-), sesak (-), nyeri dada(-). BAB dan BAK seperti biasa. BAB hitam
seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti air kopi disangkal. Os makan
obat maag keluhan berkurang.
Sejak 1 hari SMRS Os mengeluh nyeri ulu hatinya bertambah rasa
seperti ditusuk-tusuk, terus mennerus, tidak berkurang dengan makan obat maag.
Mual (+), muntah (-), sesak(-), nyeri dada (-). BAB dan BAK seperti biasa. BAB
hitam seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti kopi disangkal (-).sakit
seluruh badan dan sendi bertambah berat. Os berobat ke IGD RSMH.
Riwayat Penyakit Dahulu
-

Sejak 1 tahun yang lalu Os mempunyai riwayat sakit-sakit seluruh


badan dan sendi (+) dan merasakan nyeri yang menjalar dari pinggang

hingga ke kaki
Riwayat sakit-sakit seluruh badan dan sendi (+) makan obat

meloxicam sejak 6 bulan SMRS rutin setiap hari


Riwayat hipertensi 1 tahun tidak control teratur
Riwayat Terjatuh terduduk disangkal
Riwayat Mengangkat barang berat disangkal
Riwayat diabetes disangkal

Riwayat penyakit jantung dan paru sebelumnya disangkal.


Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
OS berkerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Suami sudah meninggal, sekarang pasien
tinggal bersama anak nya yang berpenghasilan <Rp. 2.000.000,00. Kesan : status
sosial ekonomi menengah ke bawah.

2.3 PEMERIKSAAN FISIK (11 Maret 2015)


Keadaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
Dehidrasi
Tekanan Darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Berat Badan
Tinggi Badan

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tampak Sakit sedang


compos mentis
Tidak ada
160/90 mmHg
96 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup
20 kali per menit, cepat dan dalam
36,6o C
53 kg
151cm

IMT

: 53/(1,51)2 = 23,24 (normal)

Keadaan Spesifik
Kulit
Warna sawo matang, efloresensi (-), pigmentasi normal, ikterus (-), sianosis (-),
spider nevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (+), pertumbuhan rambut normal.
KGB
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba.
Kepala
normocephali, simetris, warna rambut hitam dan sudah terdapat uban, rambut
mudah rontok (-), deformitas (-).

Mata
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra
pucat (+), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke
segala arah baik, mata cekung (-).
Hidung
Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan
baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).
Telinga
MAE Lapang, Membran Timpani intak, pendengaran baik.
Mulut
Pembesaran tonsil (-), bibir pucat (+), gusi berdarah (-), lidah kering (-), tepi lidah
hiperemis (-), lidah tremor (-), atrofi papil(+), stomatitis(-), rhagaden(-), bau
pernapasan khas (-).
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-), JVP (5-2) cmH2O, hipertrofi
musculus sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-).
Dada
Bentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-).
Paru
Inspeksi

statis simetris kanan dan kiri, dinamis kanan dan kiri sama

Palpasi
: stem fremitus simetris kanan = kiri
Perkusi
: sonor (+) Normal
Auskultasi : vesikuler (+) normal, Rhonki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

:
:
:
:

Abdomen
Inspeksi :

Datar, venektasi (-), spider naevi (-)

Palpasi

ictus cordis tidak terlihat


ictus cordis tidak teraba
Batas atas ICS II, kiri LMC sinistra, Kanan LSD
HR 98x/m , bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

: Lemas, nyeri tekan daerah epigastrium (+), hepar dan lien tidak.
teraba

Perkusi
: Tympani , shifting dullness (-), nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genital

: Tidak diperiksa

Ekstremitas
Ekstremitas atas

: Edema (-), telapak tangan pucat (+), kuku sianosis (-).

Ekstremitas bawah

: Telapak kaki pucat(+), edema pretibial(-), nyeri


sendi(+)

2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tanggal 11 Maret 2015
Darah Rutin
No Pemeriksaan
1

Hemoglobin

Hasil
7,2 g/dl

Eritrosit

2,880.000

Hematokrit

21 vol%

Leukosit

10.900/mm3

Hitung jenis

0/2/15/58/16/9

Trombosit

290.000/ l

Tabel 1. Pemeriksaan Darah Rutin

Kimia Klinik
No

Pemeriksaan

Hasil

BSS

171 mg/dl

Ureum

34 mg/dl

Kreatinin

0,84 mg/dl

SGOT

8 U/I

SGPT

8 U/I

Natrium

142 mmol/l

Kalsium

8,5 mg/dl

Kalium

3,7 mEq/l

Besi (Fe/iron)

18 umol/L

Tabel 2. Pemeriksaan Kimia Klinik

EKG

Kesan: Irama sinus, axsis normal HR 80x/m, gelombang P normal, QRS normal
gambaran EKG kesan normal
Ro/ Lumba Sakral

Kesan : Paralumbal muscular spasme, spondyloarthrosis lumbalis, susp. HNP L5S1


2.5 Resume
Seorang wanita berinisial Ny. M berumur 66 tahun MRS tanggal 10 Maret
2015 dengan keluhan utama Nyeri ulu hati bartambah berat sejak 1 hari sebelum

10

masuk rumah sakit. 1 minggu SMRS, os mengeluh nyeri ulu hati. Nyeri terasa
perih seperti ditusuk-tusuk. Nyeri hilang timbul dan berkurang jika os makan.
Demam (-), mual (+), muntah (-), sesak (-), nyeri dada (-). BAB dan BAK seperti
biasa. BAB hitam seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti air kopi
disangkal. Os makan obat maag keluhan berkurang.
Sejak 1 hari SMRS Os mengeluh nyeri ulu hatinya bertambah rasa seperti
ditusuk-tusuk, terus mennerus, tidak berkurang dengan makan obat maag. Mual
(+), muntah (-), sesak(-), nyeri dada (-). BAB dan BAK seperti biasa. BAB hitam
seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti kopi disangkal (-). sakit
seluruh badan dan sendi bertambah berat. Os berobat ke IGD RSMH.
Sejak 1 tahun yang lalu Os mempunyai riwayat sakit-sakit seluruh badan
dan sendi (+), Os berobat ke puskesmas dan Os mendapatkan obat penghilang
nyeri , Os makan obat meloxicam 2x Sehari sejak 6 bulan SMRS rutin setiap hari,
Os mempunyai Riwayat hipertensi 1 tahun tidak control. Riwayat diabetes
disangkal (-), Riwayat penyakit jantung dan paru sebelumnya disangkal (-).
Dari pemeriksaan fisik, status genaralikus didapatkan tekanan darah 160/90
mmHg, nadi 96 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup, pernafasan 20 kali
per menit, cepat dan dalam, suhu 36,5o C dan IMT 23,24 (normal) Pada keadaan
spesifik, tampak konjungtiva palpebra, palmar dan plantar pucat. JVP dalam batas
normal, batas jantung dalam batas normal, terdapat suara nafas vesikular yang
normal dan rhonki tidak ada, edema anasarka dan shifting dullness (-).
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan kadar Hb (Hb 4,5 g/dL),
penurunan kadar RBC (RBC 1,94 106/mm3), penurunan kadar hematocrit (14%),
penurunan kadar besi (Fe 18 g/L), peningkatan kadar LDH (598 U/L),
peningkatan kadar Asam Urat (5.70 mg/dL).
2.6 Daftar Masalah
Gastritis NSAID
Ischalgia et causa HNP lumba sacral
Hipertensi Stage II uncontrolled
2.7 Diagnosa Sementara
Gastritis NSAID + Ischalgia et causa HNP lumba sacral + Hipertensi stage II
+ Anemia Hipokrom Mikrositer

11

2.8 Diagnosa Banding


Ulkus peptikum + Ischalgia et causa osteoarthritis + Anemia Defisiensi
Fe
2.9 Penatalaksanaan
Non Farmakologis :
Istirahat
Diet NB 1900 KLL
Edukasi
Fisioterapi (senin,Rabu,Kamis)
Farmakologis :
IVFD RL gtt x/m. Mikro.
Inj. Omeprazole 1x20 gr iv
Sukrafat syr 4x2 c
Amlodipin 1x10g
Cardesarta 1x8g
Paracetamol 650g
Transfusi PRC 450 cc
2.10 Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
BAB III
ANALISIS KASUS

Gastropati NSAID
Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik
perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah efek
dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta beberapa faktor lain
seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati NSAID dapat
memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti dispepsia, ulkus,
erosi, hingga perforasi.Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami BAB
berwarna hitam. BAB yang berwarna hitam disebabkan karena adanya darah yang
telah teroksidasi dengan asamlambung, dan perdarahan tersebut pastinya berasal
dari saluran cerna bagian atas yaitu berasal dari esophagus dan lambung.
Penggunaan rheumacyl pada pasien ini ditujukan untuk mengobati rasa
tidakenak/pegal-pegal pada pasien, rasa tidak enak/pegal-pegal ini sebenarnya
adalah manifestasi dari radang/ inflamasi yang akhirnya menimbulkan reaksi nyeri
pada tubuh.Pilihan terapi inflamasi sebenarnya ada 2 yaitu Obat anti inflamasi
dibagi jadi dua golongan steroid dan nonstreoid.

Faktor Resiko untuk mendapatkan efek samping OAINS

12

Terbukti sebagai faktor resiko


Usia lanjut > 60 tahun
Riwayat pernah menderita tukak
Digunakan bersma-sama dengan steroid
Dosis tinggi atau menggunakan 2 jenis OAINS
Menderita Penyakit sistemik yang berat
Mungkin sebagai faktor resiko
Bersama-sama dengan infeksi Helicobacter pylori
Merokok
Meminum alcohol
Patogenesis Gastropati OAINS pada pasien ini :
OAINS menghambat siklooksigenase (COX) menghambat pembentukan
prostaglandin dan prostasiklin terjadi perubahan kualitatif mukosa lambung
mempermudah terjadinya degradasi mukosa oleh pepsin mengubah
permeabilitas sawar epitel Difusi balik HCl Kerusakan jaringan
(Pemb.darah) Histamin dikeluarkan Merangsang sekresi HCl + pepsin
Permeabilitas thd protein Mukosa edema sejumlah > protein plasma hilang
Mukosa rusak / erosimukosa Hemorragic interstisial dari perdarahan
Melena.

Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau potrusi Diskus Intervertebralis
(PDI) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus
intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada
diskus vebrata yang diakibatakan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang
menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf, terutama
banyak terjadi di daerah lumbal dan servikal sehingga menimbulkan adanya
gangguan neurologi (nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan
degeneratif pada proses penuaan.
ETIOLOGI
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya HNP adalah sebagai
berikut :
1. Riwayat trauma
2. Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat beban berat, duduk,

13

mengemudi dalam waktu lama.


3. Sering membungkuk.
4. Posisi tubuh saat berjalan.
5. Proses degeneratif (usia 30-50 tahun).
6. Struktur tulang belakang.
7. Kelemahan otot-otot perut, tulang belakang.
EPIDEMIOLOGI
HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 S1 kemudian pada C5-C6 dan
paling jarang terjadi pada daerah torakal, sangat jarang terjadi pada anak-anak dan
remaja tapi kejadiannya meningkat dengan umur setelah 20 tahun. Dengan
insidens Hernia lumbosakral lebih dari 90% sedangkan hernia servikalis sekitar 510%.
PATOFISIOLOGI
Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan
degeneratif yang terjadi pada proses penuaan. Kehilangan protein polisakarida
dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan
pecahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus.
Setelah trauma (jatuh, kecelakaan, dan stress minor berulang seperti mengangkat)
kartilago dapat cedera.
Pada kebanyakan pasien, gejala trauma segera bersifat khas dan singkat, dan
gejala ini disebabkan oleh cedera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa
bulan maupun tahun. Kemudian pada degenerasi pada diskus, kapsulnya
mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan
nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat
muncul dari kolumna spinal.
Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus pulposus
menekan pada radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis berada dalam
bungkusan dura. Hal ini terjadi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana
tempat herniasinya ditengah-tengah tidak ada radiks yang terkena. Lagipula pada
tingkat L2 dan terus kebawah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi, maka

14

herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.
Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami
lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.
KLASIFIKASI
Hernia Lumbosacralis Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya
oleh kejadian luka posisi fleksi, tapi perbandingan yang sesungguhnya pada
pasien non trauma adalah kejadian yang berulang. Bersin, gerakan tiba-tiba, biasa
dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya/jumbainya
dan melemahkan anulus posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus
menonjol keluar sampai anulus dan melintang sebagai potongan bebas pada
canalis vertebralis. Lebih sering, fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai
pada celah anulus, biasanya pada satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah),
dimana mereka mengenai menimpa sebuah serabut atau beberapa serabut syaraf.

MANIFESTASI KLINIS

Ischialgia. Nyeri bersifat tajam, seperti terbakar, dan berdenyut sampai ke


bawah lutut.

Ischialgia merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan nervus


ischiadicus sampai ke tungkai.

Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.

Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR).

Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,
miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi
permanen.

Nyeri

bertambah

dengan

batuk,

bersin,

mengangkat

benda

berat,

membungkuk akibat bertambahnya tekanan intratekal.

15

Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk
pada sisi yang sehat.

DIAGNOSIS BANDING

Tumor tulang spinalis yang berproses cepat, cairan serebrospinalis yang


berprotein tinggi. Hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan myelografi.

2. Arthiritis

3. Anomali colum spinal.

Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan
spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran
manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk
punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama lima menit sampai tiga
puluh menit setelah merokok atau minum kopi. Hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa
penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan
hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. Menurut
The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII)
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok
normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2.
ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti.
Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi
ini disebabkan berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder
disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti kerusakan ginjal,
gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Adapun
penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna adalah hipertensi
yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan

16

keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor
genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat
dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi.
KLASIFIKASI
Tekanan darah diklasifikasikan berdasarkan pada pengukuran rata-rata dua
kali atau lebih pengukuran pada dua kali atau lebih kunjungan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W.S,Bambang S,Idrus A, Marcellus S.K, Siti S. Gastropati OAINS: Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jilid III ; Jakarta, 2009 ;
2. Snell, Richard S. 2002. Neuroanatomi Klinik. Jakarta : EGC

3. Price S. A, Wilson L. M, 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC
4. Freedman, Kevin B. 2006. Herniated Nucleus Pulposus (Slipped Disk).
VeriMed Healthcare Network.
URL :http://healthguide.howstuffworks.com/herniated-nucleus-pulposusslipped-disk-dictionary.htm

17

5. Nucleus Pulposus. Wikipedia, free encyclopedia. URL :


http://en.wikipedia.org/wiki/Nucleus_pulposus

18

Anda mungkin juga menyukai