Seorang perempuan, 66 tahun, datang dengan nyeri ulu hati 1 hari SMRS
Oleh:
Intan Permatasari (04111401048)
Rahmatul Ikbal (04111001009)
Pembimbing:
dr. Djunaidi AR, SpPD
Oponen Wajib:
1. Chandra Hadi Pratama
2. Sarah Vera Nicha
3. Lina Damayanti
4. Noor Zaki Abdel Fatah
5. Dita Nelly Nevira
6. Arini Dwi Yulian
7. Hadi Nugraha Mustofa
8. Arzi Larga Gupta
9. Annisa Nanda Putri
10. Sintia Eka Aprillia
11. Ryan Aquario
12. Gieza Ferrani
13. Ayu Aliyah
14. Arief Aqsal Hadi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada ALLAH SWT, karena atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul Gastritis
NSAID + Hernia Nucleus Pulposus (HNP) + Hipertensi derajat II . Di kesempatan
ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Djunaidi AR, SpPD selaku pembimbing yang telah membantu penyelesaian
laporan kasus ini.
Penulisan juga mengucapan terima kasih kepada residen-residen, temanteman, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Demikianlah penulisan laporan ini, semoga bermanfaat, amin.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
Judul
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Univesitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang periode
BAB I
PENDAHULUAN
Gastritis NSAID adalah merupakan kelainan pada mukosa lambung
dengan karakteristik perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari
gastropati adalah efek dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta
beberapa faktor lain seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati
NSAID dapat memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti
dispepsia, ulkus, erosi, hingga perforasi. Dari anamnesis didapatkan pasien
mengalami BAB berwarna hitam. BAB yang berwarna hitam disebabkan karena
adanya darah yang telah teroksidasi dengan asam lambung, dan perdarahan
tersebut pastinya berasal dari saluran cerna bagian atas yaitu berasal dari
esophagus dan lambung. Penggunaan rheumacyl pada pasien ini ditujukan untuk
mengobati rasa tidak enak/pegal-pegal pada pasien, rasa tidak enak/pegal-pegal
ini sebenarnya adalahmanifestasi dari radang/ inflamasi yang akhirnya
menimbulkan reaksi nyeri pada tubuh.
Hipertensi stage 2 adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 160
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 100 mmHg. Peningkatan tekanan
darah ini berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dan dapat
menimbulkan tekanan komplikasi terhadap ginjal, jantung dan otak.
Ischialgia adalah suatu kondisi dimana saraf ischiadikus
yang
mempersyarafi daerah bokong sampai kaki terjepit, dalam kasus ini yang terjepit
adalah saraf ischiadikus sebelah kanan ataupun kiri.
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana bantalan
lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus)
mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya uraturat syaraf yang melalui tulang belakang. HNP terjadi pada seluruh ruas tulang
belakang mulai dari tulang leher sampai tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal,
atau sacrum). Syaraf terjepit lainnya disebabkan oleh keluarnya nucleus pulposus
dari discus melalui robekan annulus fibrosus keluar menekan medulla pinalis atau
mengarah ke dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa
nyeri yang hebat.
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 IDENTIFIKASI
Nama
: Ny. M
Jenis kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Status perkawinan
Agama
Redmec
MRS
:
:
:
:
:
:
:
:
Perempuan
66 tahun
PSI Lautan LR budiman No.1017,Mata Merah Palembang
Ibu rumah tangga
Menikah
Islam
0000879745
10 Maret 2015
hingga ke kaki
Riwayat sakit-sakit seluruh badan dan sendi (+) makan obat
:
:
:
:
:
:
:
:
:
IMT
Keadaan Spesifik
Kulit
Warna sawo matang, efloresensi (-), pigmentasi normal, ikterus (-), sianosis (-),
spider nevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (+), pertumbuhan rambut normal.
KGB
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba.
Kepala
normocephali, simetris, warna rambut hitam dan sudah terdapat uban, rambut
mudah rontok (-), deformitas (-).
Mata
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra
pucat (+), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke
segala arah baik, mata cekung (-).
Hidung
Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan
baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).
Telinga
MAE Lapang, Membran Timpani intak, pendengaran baik.
Mulut
Pembesaran tonsil (-), bibir pucat (+), gusi berdarah (-), lidah kering (-), tepi lidah
hiperemis (-), lidah tremor (-), atrofi papil(+), stomatitis(-), rhagaden(-), bau
pernapasan khas (-).
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-), JVP (5-2) cmH2O, hipertrofi
musculus sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-).
Dada
Bentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-).
Paru
Inspeksi
statis simetris kanan dan kiri, dinamis kanan dan kiri sama
Palpasi
: stem fremitus simetris kanan = kiri
Perkusi
: sonor (+) Normal
Auskultasi : vesikuler (+) normal, Rhonki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
Abdomen
Inspeksi :
Palpasi
: Lemas, nyeri tekan daerah epigastrium (+), hepar dan lien tidak.
teraba
Perkusi
: Tympani , shifting dullness (-), nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Genital
: Tidak diperiksa
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Ekstremitas bawah
Hemoglobin
Hasil
7,2 g/dl
Eritrosit
2,880.000
Hematokrit
21 vol%
Leukosit
10.900/mm3
Hitung jenis
0/2/15/58/16/9
Trombosit
290.000/ l
Kimia Klinik
No
Pemeriksaan
Hasil
BSS
171 mg/dl
Ureum
34 mg/dl
Kreatinin
0,84 mg/dl
SGOT
8 U/I
SGPT
8 U/I
Natrium
142 mmol/l
Kalsium
8,5 mg/dl
Kalium
3,7 mEq/l
Besi (Fe/iron)
18 umol/L
EKG
Kesan: Irama sinus, axsis normal HR 80x/m, gelombang P normal, QRS normal
gambaran EKG kesan normal
Ro/ Lumba Sakral
10
masuk rumah sakit. 1 minggu SMRS, os mengeluh nyeri ulu hati. Nyeri terasa
perih seperti ditusuk-tusuk. Nyeri hilang timbul dan berkurang jika os makan.
Demam (-), mual (+), muntah (-), sesak (-), nyeri dada (-). BAB dan BAK seperti
biasa. BAB hitam seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti air kopi
disangkal. Os makan obat maag keluhan berkurang.
Sejak 1 hari SMRS Os mengeluh nyeri ulu hatinya bertambah rasa seperti
ditusuk-tusuk, terus mennerus, tidak berkurang dengan makan obat maag. Mual
(+), muntah (-), sesak(-), nyeri dada (-). BAB dan BAK seperti biasa. BAB hitam
seperti aspal (-). BAK jernih. Muntah hitam seperti kopi disangkal (-). sakit
seluruh badan dan sendi bertambah berat. Os berobat ke IGD RSMH.
Sejak 1 tahun yang lalu Os mempunyai riwayat sakit-sakit seluruh badan
dan sendi (+), Os berobat ke puskesmas dan Os mendapatkan obat penghilang
nyeri , Os makan obat meloxicam 2x Sehari sejak 6 bulan SMRS rutin setiap hari,
Os mempunyai Riwayat hipertensi 1 tahun tidak control. Riwayat diabetes
disangkal (-), Riwayat penyakit jantung dan paru sebelumnya disangkal (-).
Dari pemeriksaan fisik, status genaralikus didapatkan tekanan darah 160/90
mmHg, nadi 96 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup, pernafasan 20 kali
per menit, cepat dan dalam, suhu 36,5o C dan IMT 23,24 (normal) Pada keadaan
spesifik, tampak konjungtiva palpebra, palmar dan plantar pucat. JVP dalam batas
normal, batas jantung dalam batas normal, terdapat suara nafas vesikular yang
normal dan rhonki tidak ada, edema anasarka dan shifting dullness (-).
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan kadar Hb (Hb 4,5 g/dL),
penurunan kadar RBC (RBC 1,94 106/mm3), penurunan kadar hematocrit (14%),
penurunan kadar besi (Fe 18 g/L), peningkatan kadar LDH (598 U/L),
peningkatan kadar Asam Urat (5.70 mg/dL).
2.6 Daftar Masalah
Gastritis NSAID
Ischalgia et causa HNP lumba sacral
Hipertensi Stage II uncontrolled
2.7 Diagnosa Sementara
Gastritis NSAID + Ischalgia et causa HNP lumba sacral + Hipertensi stage II
+ Anemia Hipokrom Mikrositer
11
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
BAB III
ANALISIS KASUS
Gastropati NSAID
Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik
perdarahan subepitelial dan erosi. Salah satu penyebab dari gastropati adalah efek
dari NSAID (Non steroidal anti inflammatory drugs) serta beberapa faktor lain
seperti alkohol, stres, ataupun faktor kimiawi. Gastropati NSAID dapat
memberikan keluhan dan gambaran klinis yang bervariasi seperti dispepsia, ulkus,
erosi, hingga perforasi.Dari anamnesis didapatkan pasien mengalami BAB
berwarna hitam. BAB yang berwarna hitam disebabkan karena adanya darah yang
telah teroksidasi dengan asamlambung, dan perdarahan tersebut pastinya berasal
dari saluran cerna bagian atas yaitu berasal dari esophagus dan lambung.
Penggunaan rheumacyl pada pasien ini ditujukan untuk mengobati rasa
tidakenak/pegal-pegal pada pasien, rasa tidak enak/pegal-pegal ini sebenarnya
adalah manifestasi dari radang/ inflamasi yang akhirnya menimbulkan reaksi nyeri
pada tubuh.Pilihan terapi inflamasi sebenarnya ada 2 yaitu Obat anti inflamasi
dibagi jadi dua golongan steroid dan nonstreoid.
12
13
14
herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior.
Setelah terjadi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami
lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.
KLASIFIKASI
Hernia Lumbosacralis Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya
oleh kejadian luka posisi fleksi, tapi perbandingan yang sesungguhnya pada
pasien non trauma adalah kejadian yang berulang. Bersin, gerakan tiba-tiba, biasa
dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya/jumbainya
dan melemahkan anulus posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus
menonjol keluar sampai anulus dan melintang sebagai potongan bebas pada
canalis vertebralis. Lebih sering, fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai
pada celah anulus, biasanya pada satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah),
dimana mereka mengenai menimpa sebuah serabut atau beberapa serabut syaraf.
MANIFESTASI KLINIS
Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR).
Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi,
miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi
permanen.
Nyeri
bertambah
dengan
batuk,
bersin,
mengangkat
benda
berat,
15
Kebiasaan penderita perlu diamati, bila duduk maka lebih nyaman duduk
pada sisi yang sehat.
DIAGNOSIS BANDING
2. Arthiritis
Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan
spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran
manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk
punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama lima menit sampai tiga
puluh menit setelah merokok atau minum kopi. Hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa
penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan
hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. Menurut
The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII)
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok
normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2.
ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti.
Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi
ini disebabkan berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder
disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti kerusakan ginjal,
gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Adapun
penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna adalah hipertensi
yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan
16
keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor
genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat
dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi.
KLASIFIKASI
Tekanan darah diklasifikasikan berdasarkan pada pengukuran rata-rata dua
kali atau lebih pengukuran pada dua kali atau lebih kunjungan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W.S,Bambang S,Idrus A, Marcellus S.K, Siti S. Gastropati OAINS: Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jilid III ; Jakarta, 2009 ;
2. Snell, Richard S. 2002. Neuroanatomi Klinik. Jakarta : EGC
17
18