Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN I

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA I


SINGLE PHASA UNCONTROLLED HALF-WAVE RECTIFIER
I. TUJUAN

Praktikan dapat memahami prinsip dasar penyearah tak terkontrol half-wave 1

phasa
Praktikan dapat menganalisa dan mengsimpulkan hasil praktikum

II. TEORI
Rangkaian penyearah setengah gelombang berfungsi untuk merubah
tegangan ac menjadi tegangan dc dengan nilai tegangan output yang tetap,
sedangkan prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Pada setengah periode positip yaitu dari 0 sampai dengan 180 derajat arah
arus menuju diode dalam keadaan forward bias (diode konduksi) sehingga

arus melewati diode menuju kebeban dari beban kearah nol transformator.
Pada setengah periode positip yaitu dari 180 sampai dengan 360 derajat arah
arus menuju diode dalam keadaan reverse bias (diode open) sehingga arus

dari beban menuju diode terbuka sehingga sinyal output nol.


Besarnya tegangan DC
V
Vo
Vo( DC ) Vmax(in )
Vo( DC ) max(in ) Volt
Volt
2

beban R
,
filter C
Vmax(in )
Vo
Volt
fRC

III. PERALATAN DAN KOMPONEN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Modul half-wave uncontrolled 1 phasa


1
Variac 1 phasa
1
Lampu pijar, Capasitor
1
Amperemeter DC
1
Avo Digital
2
Oscilloscope
1
Kabel penghubung
secukupnya

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

Beban R

Beban R filter C

V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Buat rangkaian seperti beban R, kemudian ukur tegangan input rms, arus input
rms, tegangan output dc, tegangan output rms, arus output rms, arus output dc
3. Amati bentuk tegangan input dan tegangan output dengan oscilloscop, gambar
pada kertas millimeter.
4. Lakukan langkah 1 hingga 3 dengan mengubah rangkaian seperti beban R filter
C.
VI. TABEL
a. Beban R
Vsvariac(V
)

Beban

Vs_rm
s (V)

Is_rm
s (A)

Vo_dc
(V)

Io_dc
(A)

Vo_rms
(V)

Io_rm
s (A)

Vo_dc_teori
(V)

220

LampuPija
r

35,99
36,99
40,98

0,39
0,4
0,44

16,19
16,64
18,44

0,24
0,25
0,28

25,45
26,15
28,98

0,39
0,4
0,44

16,2
16,65
18,45

Vs = 36 Volt

Vs = 37 Volt

Vs = 41 Volt

b. Beban R filter C
Vsvariac(V
)

Beban

Kapasito
r (F)

Vs_rm
s (V)

Is_rm
s (A)

Vo_dc
(V)

Io_d
c (A)

Vo_rms
(V)

Io_rm
s (A)

Vo_dc_teori
(V)

220

LampuPija
r

2200

35,98
36,99
40,98

6,19
6,4
7,12

47,17
48,27
53,48

1,72
1,81
2

47,44
48,55
53,79

6,19
6,4
7,12

47,33
48,76
54,42

Vs = 36 Volt

Vs = 37 Volt

Vs = 41 Volt

PERHITUNGAN :

Dengan beban R=60 ohm danVirms=36 volt

Vmax(in )

36 2

16, 20 volt

Vo(dc) teori

Vo(rms) teori 0,5.Vm 0,5.36 2


25, 45 volt
Po(dc) Vo(dc) .Io(dc)
16,19.0, 24
Po(a c)

3,88watt
Vo(rms) .Io(rms)
25, 45.0,39
9,92watt

Po(d c)
Po(a c)

3,88

40%
9,92

Vo(rms)
Vo(d c)

25, 45
1,57
16,19

RF FF2 1 1,57 2 1 1, 2
a
TUF

Vs(primer )
Vs(sekunder)

220
6,1
36

Po(dc)
Vs(rms). Is(rms).

3,88
0, 27
36.0,39
I
0, 78
CF s(peak )
2
Is(rms) 0,39

pf

Vo(rms)
Vs(rms)

25, 45
0, 7
36

26, 25
1,57
16, 64

Denganbeban R=60 ohm danVirms=37 volt

Vmax(in )

37 2

16, 65 volt

Vo(dc) teori

Vo(rms) teori 0,5.Vm 0,5.37 2


26,16 volt
Po(dc) Vo(dc) .Io(dc)
16, 64.0, 25
4,16watt
Po(a c) Vo(rms) .I o(rms)
26,15.0, 4
10, 46watt

FF

Po(d c)
Po(a c)

4,16

40%
10, 46

FF

Vo(rms)
Vo(d c)

RF FF2 1 1,57 2 1 1, 2
a
TUF

Vs(primer)
Vs(sekunder)

220
5, 9
37

Po(dc)
Vs(rms). Is(rms).

4,16
0, 28
37.0, 4
I
0,80
CF s(peak)
2
Is(rms)
0, 4

pf

Vo(rms)
Vs(rms)

26,15
0, 7
37

Denganbeban R=60 ohm danVirms=41 volt

Vo(dc) teori

Vmax(in )

18, 45 volt

41 2

Vo(rms) teori 0,5.Vm 0,5.41 2


28,99 volt
Po(dc) Vo(dc) .Io(dc)
18, 44.0, 28
Po(a c)

5,16watt
Vo(rms) .Io(rms)
28,98.0, 44
12, 75watt

Po(d c)
Po(a c)

5,16

40,5%
12, 75

Vmax(in)
36 2

fRC
50.60.2200
7, 71volt
V
Vmax(in ) o
2
36 2 3,85

Po(dc)

47, 06volt
Vo(dc) .Io(dc)

Po(a c)

47,17.1, 72
81,13watt
Vo(rms) .Io(rms)

47, 44.6,19
293, 65watt
P
81,13
o(d c)
27, 6%
Po(a c) 293, 65

Vo(rms)
Vo(d c)

28,98
1,51
18, 44

RF FF2 1 1,512 1 1,13


a
TUF

Vs(primer )
Vs(sekunder)

220
5,365
41

Po(dc)
Vs(rms). Is(rms).

5,16
0, 28
41.0, 44
I
0,89
CF s(peak )
2
Is(rms) 0, 44

pf

Vo(rms)
Vs(rms)

28,98
0, 7
41

Denganbeban R=60 ohm filter C 2200uF danVirms= 36 volt

Vo

Vo(dc) teori

FF

FF
a

Vo(rms)
Vo(d c)

Vs(primer )
Vs(sekunder)

47, 44
1
47,17

220
6,1
36

RF FF2 1 0
Po(dc)
TUF
Vs(rms). Is(rms).
81,13
0,35
36.6, 4
Is(peak ) 0, 78
CF

0,12
Is(rms)
6, 2

Vo(rms) 2
pf

R
Vs(rms) .Is(rms)

47, 442
60 0,16
36.6, 2

Denganbeban R=60 ohm filter C 2200uF danVirms= 37 volt


Vmax(in )
37 2

fRC
50.60.2200
7,92volt

Vo

Vo

Vo(dc) teori Vmax(in )

37 2 3,96
48, 40volt
Po(dc) Vo(dc) .Io(dc)
48, 27.1,81
87,36watt
Po(a c) Vo(rms) .Io(rms)
48,55.6, 4
310, 72watt

Po(d c)
Po(a c)

Vo(rms)
Vo(d c)

48,55
1
48, 27

RF FF2 1 0
V
220
a s( primer )
5,9
Vs(sekunder) 37
TUF

Po(dc)
Vs(rms). Is(rms).

87,36
0,36
37.6, 4
I
1,1
CF s(peak )
0,17
Is(rms) 6, 4

Vo(rms) 2
pf

48,552
60 0,16
37.6, 4

R
Vs(rms) .Is(rms)

87,36
28%
310, 72

Denganbeban R=60 ohm filter C 2200uF danVirms=41 volt

Vmax(in )
41 2

fRC
50.60.2200
8, 78volt

Vo

Vo

Vo(dc) teori Vmax(in )

41 2 4,39
53,59volt
Po(dc) Vo(dc) .Io(dc)
53, 48.2
106,96watt
Po(a c) Vo(rms) .Io(rms)
53, 79.7,12
382,98watt

FF

Po(d c)
Po(a c)

FF

Vo(rms)
Vo(d c)

53, 79
1
53, 48

RF FF2 1 0
V
220
a s(primer )
5,365
Vs(sekunder)
41
TUF

Po(dc)
Vs(rms). Is(rms).

106,96
0,36
40,98.7,12
Is(peak ) 0,97
CF

0,13
Is(rms) 7,12

Vo(rms) 2
pf

R
Vs(rms) .Is(rms)

53, 792
60 0,16
41.7,12

106,96
28%
382,98

VII. ANALISA
Dari hasil percobaan terdapat 2 rangkaian percobaan, menggunakan
beban R dan beban R dengan filter C. Pada tiap rangkaian ada 3 nilai Vi_rms yang
8

berbeda. Saat Vi_rms terendah beban R, di dapat tegangan Vo_dc 16,2 Volt,
semakin besar tegangan Vi_rms maka Vo_dc juga semakin besar. Jika kita
bandingkan dengan Vo_dc teori maka tidak ada selisih nilai, jadi percobaan ini
sesuai dengan yang kita inginkan karena sesuai teori. Jika kita perhatikan output
penyearah maka yang disearahkan hanya pada saat fase positif saja karena hanya
menggunakan 1 diode, sedangkan pada saat fase negative di ouput penyearah
dihilangkan menjadi nol karena gelombang tidak bias melewati diode reverse
sehingga bentuk gelombang fase negative hilang. Sehingga arus input dan output
sama dengan bentuk gelombang penyearah karena beban resistif jadi arus tidak
cacat/merubah fase. Sedangkan saat menggunakan filter C, tegangan Vo_dc lebih
besar dari beban R karena kita ketahui bahwa capasitor memiliki sifat menyimpan
muatan, sehingga ada saat charge capasitor dan recharge capasitor. Perhatikan arus
input dan outputnya, arusnya tidak sama dengan gelombang output penyearah. Hal
tersebut terjadi karena adanya capasitor sebagai filter. Dari 2 rangkaian tersebut
ripple factor pada filter C lebih kecil, perhatikan gelombang output penyearah.
Sehingga tegangan saat menggunakan filter C lebih besar Karena ripple factor
lebih kecil.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat kita simpulkan bahwa pada saat beban R
sesuai dengan yang kita inginkan Karena Vo_dc praktek sama dengan Vo_dc teori.
Pada saat Beban R filter perencanaan praktikum hampir sesuai dengan yang kita
inginkan karena Vo_dc praktek hampir sama nilainya dengan Vo_dc teori.
Perhatikan arus pada beban R sama dengan output penyearah, karena beban dan
Resistif. Sedangkan pada saat beban R dengan filter C arusnya tidak sama dengan
output gelombang penyearah, hal tersebut terjadi karena ada filter C yang
melakukan charge dan recharge.

Anda mungkin juga menyukai