S Fisika
S Fisika
ke
depan
(http://www.enchantedlearning.com/subjects/astronomy/sun/
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
CO2 yang dapat mengakibatkan kenaikan suhu permukaan bumi (efek rumah
kaca).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai prinsip kerja sel photovoltaic
tipe silikon kristal sebagai konventor cahaya matahari menjadi energi listrik.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimanakah prinsip kerja sel photovoltaic
sebagai konventor cahaya matahari menjadi energi listrik.
Gambar 1. Atom silikon yang mempunyai 14 elektron dengan empat elektron terluar (valensi)
(U.S. Departement of Energi, 2006 :1)
Beberapa sifat semikonduktor silikon dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
Besaran fisika
Satuan SI
Silikon (Si)
Nomor atom
Kg/mol
14
Berat jenis
Kg/m3
2,329.103
m2/s
3,5.10-3
*)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
m2/s
1,25.10-3
Akseptor pengedop
B, Al, Ga
Donor pengedop
P, As, Sb
Konsentrasi
pembawa
eV
m
-3
1,1
1,5.1016
m2V-1s-1
Mobilitas elektron
Mobilitas hole
0,135
-1 -1
mV s
-3
11
12
Wm-1K-1
0,048
1020-1021
30-140
300 K
13
-14 +138
-155 +8
+8 +6
Menurut Hamonangan (2005:1) ikatan inti atom yang stabil adalah jika
dikelilingi oleh delapan elektron. Oleh karena itu, empat buah elektron atom
kristal silikon tersebut membentuk ikatan kovalen dengan elektron atom
tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0K),
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan
listrik. Agar bahan semikonduktor dapat mengahantarkan listrik, maka diperlukan
*) Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
3
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dengan memberikan doping
pada bahan semikonduktor ini. Doping merupakan proses menambahkan ketidak
murnian ke dalam bahan semikonduktor. Berdasarkan ketidak murniannya
semikonduktor dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe-n dan tipe-p.
Semikonduktor tipe-n
Semikonduktor tipe-n akan terbentuk jika silikon diberi doping dari unsur
dengan inti atom yang memiliki 5 elektron valensi (pentavalen). Dengan doping,
silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki
kelebihan elektron. Semikonduktor dengan kelebihan elektron dinamakan
semikonduktor tipe-n yang siap melepaskan elektron (donor elektron).
Elektron bebas
Menurut Rio dan Iida (1999:29), elektron bebas ini dianggap berada pada
bagian terbawah dari jalur yang diperbolehkan. Perbedaan antara tingkat donor
dan jalur konduksi adalah sedemikian kecil sehingga elektron dapat dieksitasikan
pada temperatur kamar (kT = 0,025 eV).
Semikonduktor tipe-p
Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah unsur yang
memiliki 3 elektron valensi (trivalen). Oleh karena silikon memiliki 4 elektron,
*) Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
4
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
maka ada ikatan kovalen yang kosong (hole). Hole ini digambarkan sebagai
akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron
menyebabkan semikonduktor ini dinamakan tipe-p.
Hole
Menurut Rio dan Iida (1999:29), tingkat akseptor menerima elektron dari
jalur valensi untuk membentuk hole (pembawa muatan positif).
Pita konduksi (Ec)
Efisiensi (%)
24
18
13
*)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Sel Photovoltaic
Sel photovoltaic adalah sebuah semikonduktor dimana radiasi surya dari
pita gelombang tertentu langsung diubah menjadi listrik (Arismunandar, 1995
:178). Menurut Yuliarto (2007:3) kata photovoltaic berasal dari bahasa Yunani
photos yang berarti cahaya dan volta yang merupakan nama ahli fisika dari Italia
yang menemukan tegangan listrik. Sehingga secara bahasa photovoltaic dapat
diartikan sebagai cahaya dan energi listrik. Material yang paling banyak
digunakan pada sel photovoltaic adalah silikon kristal.
Sel photovoltaic bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap
energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan
yang berlawanan. Menurut Mintorogo (2000:129) efek photovoltaic pertama kali
diidentifikasi oleh fisikawan Perancis Alexandre Edmond Becquerel pada tahun
1839. Ia mengamati berkas sinar matahari yang jatuh pada larutan elektro kimia,
sehingga muatan elektron pada larutan meningkat. Baru pada awal abad 20, Albert
Einstein menamakan peristiwa listrik alami ini dengan sebutan Photoelectric
Effect, yang kemudian menjadi pengertian dasar dari efek photovoltaic. Efek
photoelectric didapat dari pengamatan Einstein pada lempeng logam yang
melepaskan partikel berenergi (elektron) ketika terkena sinar matahari (foton).
Pada tahun 1883 divais sel photovoltaic pertama kali berhasil dibuat oleh
Charles Fritts dengan menggunakan bahan semikonduktor Selenium yang dilapisi
dengan lapisan emas yang sangat tipis sehingga terbentuk rangkaian seperti
hubungan semikonduktor tipe p dan tipe n. Pada saat itu efisiensi yang didapat
baru sekitar 1 persen. Pada perkembangan berikutnya seorang peneliti bernama
Russel Ohl dikenal sebagai orang pertama yang membuat paten tentang divais sel
photovoltaic modern (Yuliarto, 2007 :2).
Menurut Yuliarto (2007:1) tipe silikon kristal merupakan jenis divais sel
photovoltaic yang memiliki efisiensi tinggi. Efisiensi sel photovoltaic komersial
berkisar antara 10 sampai 17 persen dan berukuran sekitar 10 sampai 15 cm2
dengan ketebalan sekitar 0,3 mm.
*)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Keterangan :
a.
Cover glass
b.
yang
berfungsi
untuk
mengurangi
dioksida
(SnO2)
yang
tipis
yang
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Contact grid
d.
N-type Si
e.
P-type Si
f.
Back contact
menghubungkan
antara
material
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Gambar 9. Efek medan listrik dalam sel photovoltaic (Anderson, 2007 :3)
.................. (1)
..... (2)
dengan h adalah konstanta Plancks (6,62 x 10 -34 J.s) dan c adalah kecepatan
cahaya dalam vakum (3 x 108 m/s). Foton dengan celah pita energi (bandgap
energy) tertentu dapat membebaskan elektron dalam material semikonduktor sel
photovoltaic dari ikatan atomnya untuk menghasilkan arus listrik. Bandgap
energy merupakan jumlah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari
ikatan kovalen untuk menghasilkan arus listrik. Untuk membebaskan elektron,
energi foton harus minimal sama besar dengan bandgap energy.
Menurut Beiser (1990:381) celah energi (energy gap) dari silikon adalah
1,1 eV. Menurut Rio dan Iida (1999 :52) celah energi dirumuskan :
Eg = 2kT (ln N C N V - ln ni)
atau Eg = Ec-Ev
........................ (3)
........................ (4)
Keterangan
Eg : celeh energi (energy gap) (Joule)
k : konstanta Boltzman (1,38 . 10-23 Joule/K)
*)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
10
Ketika sinar matahari yang disebut dengan foton (minimal memiliki energi~
1,1 eV) terserap ke dalam sel photovoltaic, maka foton akan membebaskan
pembawa minoritas dalam daerah tipe-p (berupa elektron) yang dipaksa melintasi
sambungan oleh medan listrik statik. Medan listrik statik tersebut menyebabkan
elektron-elektron mengalir ke contact grid dan sebaliknya hole akan mengalir ke
back contact. Aliran elektron inilah yang menyebabkan terciptanya arus listrik
(arus drift). Jika antara contact grid dan back contact dihubungkan dengan lampu
bohlam, maka elektron secara otomatis akan mengalir dari contact grid ke bohlam
sehingga bohlam menyala dan pada akhirnya elektron akan kembali ke dalam sel
melalui back contact. Dengan demikian terjadi konversi secara langsung radiasi
matahari yang masuk menjadi energi listrik.
iR
id
................. (5)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
11
dengan, id = i0 [e(eV/kT) 1]
................. (6)
eV/kT
................. (7)
sehingga, iR = is - i0 [e(
) 1]
Nilai tegangan V dapat diperoleh dengan mengatur arus beban iR menjadi nol :
0 = is - i0 [e(eV/kT) 1]
.. (8)
e(eV/kT) = (is/i0) + 1
.. (9)
................. (10)
................. (12)
Keterangan :
is : arus sumber (Ampere)
i0 : arus balik jenuh (Ampere)
iR : arus beban (Ampere)
T: temperatur dalam Kelvin (K)
e : muatan satu elektron (1,6 . 10-19 C)
k : konstanta Boltzman (1,38 . 10-23 Joule/K)
V : tegangan yang dihasilkan oleh sel photovoltaic (Volt)
I : arus yang dihasilkan oleh sel photovoltaic(Ampere)
R : intensitas cahaya matahari yang mengenai se photovoltaic (Watt/m2)
A : luas sel photovoltaic (m2)
: sudut datang cahaya matahari dihitung dari garis normal pada sel
: efisiensi sel photovoltaic
Gambar 13. Aplikasi sel photovoltaic pada atap rumah (Anderson, 2007:1)
*)
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
12
Penutup
Sel photovoltaic merupakan teknologi alternatif yang dapat dikembangkan
untuk mengatasi masalah krisis energi. Alat ini mampu mengkonversi cahaya
matahari menjadi energi listrik. Sel photovoltaic bekerja dengan memanfaatkan
teori cahaya sebagai partikel yang disebut dengan foton. Ketika foton terserap
oleh sel photovoltaic, maka elektron-elektron di dalam semikonduktor akan
terbebas dari keterikatannya dengan atom. Elektron mengalir ke contact grid dan
sebaliknya hole akan mengalir ke back contact. Aliran elektron inilah yang
menyebabkan terciptanya arus listrik. Bahan dan cara kerja yang aman terhadap
lingkungan menjadikan sel photovoltaic sebagai salah satu teknologi pembangkit
energi listrik yang ramah lingkungan dan efisien bagi penyediaan energi alternatif
masyarakat di masa depan.
Daftar Pustaka
Aditya, Oka. 2006. Konsep Photovoltaic. Yogyakarta : UGM.
Anderson.
2007.Solar
Power
Home.
www.solar-power-solar
home.com/images/solar4.gif. Diakses pada tanggal 19 Juli 2007.
Arismunandar, Wiranto. 1995. Teknologi Rekayasa Surya. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Beiser, Arthur. 1990. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
Hamonangan, Aswan. 2005.Semikonduktor. www.elektroniclab.com/index.php.
Diakses pada tanggal 2 Agustus 2007.
Mart, T. 2007. Solar Array and Power Tracker. www.speedace.info/solar/pv
cell.html. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2007.
Mintorogo, Danny S. 2000. Strategi Aplikasi Sel photovoltaic (Photovoltaic
Cells)
Pada
Perumahan
Dan
Bangunan
komersial.
http://puslit.petra.ac.id/journal/architecture/. Diakses pada tanggal 18 Juli
2007.
Rio, Reka.S., dan Masomari Iida. 1999. Fisika dan Teknologi Semikonduktor.
Jakarta : Pradnya Paramita.
U.S. Departement of Energi. 2006. Photovoltaic. www1.eere.energy.gov/solar/bos.html.
Diakses pada tanggal 23 Juli 2007.
*) Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
13
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
Yuliarto, Brian. 2007. Energi Surya: Alternatif Sumber Energi Masa Depan di
Indonesia . http://www.indeni.org/content/blogcategory. Diakses pada
tanggal 18 Juli 2007.
_____. 2002. Solar Basics. www.girasolar.com.tr. Diakses pada tanggal 19 Juli
2007.
_____. 2007. Sel photovoltaic. http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_surya#Teori.
Diakses pada tanggal 8 Agustus 2007.
_____.
*)
2007.
The
Death
Of
The
Sun.
http://www.enchantedlearning.com/subjects/astronomy/sun/sundeath.shtml.
Diakses pada tanggal 18 September 2007.
Disampaikan dalam seminar mata kuliah seminar fisika program studi pendidikan fisika pada tanggal 3 Oktober
2007
**) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI dengan NIM 06043134040
14