Asi Eksklusif Sap

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alif Ainul Y
Dea Septiyani
Edo Pranabuana KI
Mei Sarah
Rosi Mardiati
Siti Nurjanah
Defi Solifah
Tia Januarti

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan

: ASI Eksklusif

Hari/Tanggal

: Rabu, 05 November 2014

Waktu

: 45 menit

Tempat

: Desa Dawuhan

Sasaran

: Ibu yang mempunyai balita

Penyaji

I.

Latar Belakang
ASI mengandung

berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,

memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi
yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang
terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti
pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan
kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein
dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena
alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak
bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya
(Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara
bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri
maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan masyarakat,
terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI, manfaat ASI, prinsip
pemberian ASI, dan komposisi ASI. Adapun yang digunakan sebagai acuan dalam
memberikan penyuluhan adalah standart operasional prosedur (SOP) penyuluhan
kesehatan di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang, sehingga kami
susun satuan acara penyuluhan sebagai berikut.

II.

Tujuan Instruktusional Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang ASI


Eksklusif.
III. Tujuan Instruktusional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif sasaran diharapkan dapat :
1.Menyebutkan dengan benar pengertian ASI
2.Menyebutkan manfaat ASI
3.Menjelaskan tentang kapan memulai menyusui
4.Menjelaskan tentang komposisi ASI
IV.

Materi Penyuluhan
1.Pengertian ASI
2.Manfaat ASI
3.Prinsip Pemberian ASI
4.Komposisi ASI

V. Kegiatan Operasional
Tahapan

Waktu

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan

Media/alat

Pendahulua

5 menit

-Membuka

Audien
-Mendengar

Ceramah dan

-Memperkenalkan diri
-Menjelaskan

Tanya jawab

maksud

dan tujuan penyuluhan


-Menggali pengetahuan
ibu mengenai makanan
Penyajian

20

bergizi
-Menyajikan materi

menit

-Menjelaskan pengertian -Melihat

penampilan

ASI Eksklusif

bahan

-Menjelaskan tentang
manfaat ASI Eksklusif
-Menjelaskan
kapan
menyusui

tentang
memulai

-Mendengar

Ceramah dan

-Menjelaskan

tentang

komposisi
Tanya jawab 15

Eksslusif
-Memberi

dan kegiatan menit

kepada

lain

bertanya

ASI
kesempatan -Menanyakan

audien

yang

kurang

evauasi dimengerti

pada

dengan -Menjawab

menanyakan

Penutup

untuk kembali hal-hal

-Melakukan
audien

5 menit

Tanya jawab

kembali pertanyaan yng

isi/materi penyuluhan

disampaikan

- Menarik kesimpulan

oleh penyuluh
- Mendengar

Ceramah

- Salam penutup

VI.

Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII.

Media
1. Leaflet

VIII. Evaluasi
1.

Evaluasi Struktur
Komitmen terhadap kontrak
Waktu, tempat, dan peserta
Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
Ketersediaan fungsi, alat, bahan dan media promosi kesehatan sesuai dengan yang

dibutuhkan

2.

Evaluasi Proses

Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai


dengan tujuan yang telah ditetapkan

Pasien, keluarga dan masyarakat mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai

akhir kegiatan
Tidak terdapatnya distraksi yang menganggu proses penerimaan materi, pasien
dan keluarga dapat mengikuti dan mempertahankan materi.

3.

Evaluasi Hasil Akhir


Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
Mengetahui pengertian ASI
Mengetahui manfaat ASI
Mengetahui prinsip Pemberian ASI
Mengetahui Komposisi ASI

MATERI AIR SUSU IBU (ASI)


A.

PENGERTIAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan kehidupan. Dibuat oleh ibu khusus untuk bayi,

jadi ini adalah makanan yang sangat khusus. Tidak ada produk pabrik yang bisa
menyamainya. Tidaklah mungkin untuk menuliskan semua bahan yang terkandung di

dalam air susu ibu. Setiap kali diadakan riset terhadap cairan yang mengagumkan ini,
ditemukan bahan vial baru yang diperlikan oleh bayi untuk berkembang dan
bertumbuh (Moody, 2006)
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air
putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Hapsari, 2009)
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja, termasuk kolostrum tanpa tambahan
apapun sejak dari lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula,
dan madu untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan.(Saleha, 2009).
B.
1.

PEMBAGIAN ASI
Kolostrum
Kolostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru melahirkan

yakni dihasilkan dalam waktu 24 jam pertama setelah melahirkan. Cairan ini berwarna
kuning, atau jernih, merupakan bahan yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat
membersihkan alat pencernaan bayi dari zat-zat yang tidak berguna(Suherni, 2008).
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi
daripada ASI sebenarny, khususnya kandungan immunoglobulin A (IgA), yang
membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki
bayi. IgA ini juga membantu dalam mencegah bayi mengalami alergi makanan.
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara. Kolostrum mengandung jaringan debris dan material residual yang terdapat
dalam alveoli serta duktus dari kelenjar payudara sebelun dan setelah masa
peurperium.

Berikut ini adalah manfaat dari kolostrum bagi bayi:


1.

Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau

2.
3.

keempat.
Komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah.
Merupakan cairan dengan viskositas kental berwarna kekuning-kuningan,
lebih kuning dibandingkan dengan susu yang matur.

4.

Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari


usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi

5.

yang akan dating.


Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matur,
tetapi berlainan dengan ASI yang telah matur, pada kolostrum protein

6.

yang utama adalah globulin (gamma globulin)


Lebih banyak mengandung antibody dibandingkan dengan ASI yang
matur, sehingga dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6

7.

bulan.
Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan dengan ASI

8.

matur.
Mineral, terutama natrium, kalium, dan klorida lebih tinggi jika

9.

dibandingkan dengan susu matur.


Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58

kal/100 ml kolostrum.
10. Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan
ASI matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau
lebih rendah.
11. Bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan ASI matur tidak.
12. pH lebih alkalis dibandingkan dengan ASI matur.
13. Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin dibandingkan
dengan ASI matur.
14. Volume berkisar 150-300 ml/24 jam.
15. Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus bayi
menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak menambah kadar
antibody pada bayi.

2.

Air Susu Masa Peralihan


Ciri dari air susu pada masa peralihan adalah sebagai berikut:

1. Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur.
2. Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tapi ada pula
pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ke-3
sampai minggu ke-5.
3. Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin
tinggi.
4. Volumenya juga akan makin meningkat.

Tabel 2.1 Komposisi ASI menurut penyelidikan dari I.S. Kleiner dan J.M. Osten
Waktu

Protein

Karbohidra

Lemak

Hari ke-5
Hari ke-9
Minggu ke-

2,00
1,73
1,30

t
6,42
6,73
7,11

3,2
3,7
4,0

34
Kadar diatas dalam satuan gram/100 ml ASI.
3.

Air Susu Matur


Adapun ciri dari susu matur adalah sebagai berikut:
1. Merupakan ASI yang disekresikan pada hari ke-10 dan seterusnya,
komposisi relatif konstan (ada pula yang mengatakan bahwa komposisi ASI
relatif konstan baru dimulai pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5).
2. Pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi, ASI ini
merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi
sampai usia 6 bulan.
3. Merupakan suatu cairan

berwarna

putih

kekuning-kuningan

yang

diakibatkan warna dari garam kalsium caseinat, riboflavin, dan karoten yang
terdapat di dalamnya.
4. Tidak menggumpal jika dipanaskan.
5. Terdapat antimikrobial faktor, antara lain sebagai berikut:
a. Antibodi terhadap bakteri dan virus.
b. Sel (fagosit, granulosit, makrofag, dan limfosit tipe T).
c. Enzim (lizimin, laktoperoksidase, lipase, katalase, fosfatase, amilase,
d.
e.
f.
g.
h.

fosfodiesterase, dan alkalin fosfotase).


Protein (laktoferin, B12binding protein).
Resistance factor terhadap stafilokokus.
Komplemen.
Interferron producing cell.
Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya

faktor bifidus.
i. Hormon-hormon(Saleha, 2009).
C.

MANFAAT PEMBERIAN ASI

1. Bagi bayi:
Pemberian ASI membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.
Kolostrum, susu jolong atau susu pertama, mengandung antibodi yang kuat untuk

mencegah infeksi dan membuat bayi menjadi kuat. Penting sekali untuk segera
memberi minum ASI bayi dalam jam pertama sesudah lahir dan kemudian setidaknya
setiap dua atau tiga jam. ASI mengandung campuran yang tepat dan berbagai bahan
makanan yang baik untuk bayi. ASI mudah dicerna oleh bayi. ASI saja, tanpa mkanan
tambahan lain merupakan cara terbaik untuk memberi makan bayi dalam empat
sampai enam bulan pertama kehidupannya. Sesudah enam bulan, beberapa bahan
makanan yang baik lain harus ditambahkan kedalam menu bayi. Pemberian ASI pada
umumnya harus disarankan selama setidaknya satu tahun pertama kehidupan anak.
2. Bagi ibu:
Pemberian ASI membantu ibu memulihkan diri dari proses persalinannya.
Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan
cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang
dikeluarkannya oksitosin alami yang akan membantu kontraksi rahim). Wanita yang
menyusui bayinya akan lebih cepat pulih turun berat badannya dari berat badan yang
bertambah semasa kehamilan. Ibu yang menyusui, yang haidnya belum muncul
kembali akan kecil kemungkinannya untuk menjadi hamil (kadar prolaktin yang
tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi). Pemberian ASI adalah cara yang penting
bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi merasa
nyaman.
3. Bagi semua orang:
ASI selalu bersih dan bebas hama yang dapat mnyebabkan infeksi. Pemberian
ASI tidak menuntut prsiapan khusus. ASI selalu tersedia, dan gratis. Bila ibu memberi
ASI bayinya pada waktu diminta (on demand), tanpa memberikan makanan
tambahan, maka kecil kemungkinannya ia akan menjadi hamil dalam enam bulan
pertama sesudah melahirkan. Ibu menyusui yang siklus menstruasinya belum pulih
kembali, memperoleh perlindungan dari kemungkinan menjadi hamil.
Utami (2005) menyimpulkan bahwa pemberian ASI sangat bermanfaat untuk:
1.

ASI sebagai nutrisi.

2.

ASI sebagai bahan makanan yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.

3.

ASI meningkatkan kecerdasan.

4.

Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang (Suherni, 2008).

4. Bagi negara:
a. Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.

b. Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui.
c. Mengurangi polusi.
d. Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas(Saleha, 2009).

D.

KOMPOSISI ASI
Komposisi ASI tidak sama antara ASI yang pertama kali keluar, yang disebut

dengan kolostrum dengan ASI mature yaitu yang dikeluarkan setelah minggu
pertama. Karena pada kolostrum lebih banyak mengandung protein, imunoglobulin,
mineral, dan vitamin A, tetapi sedikit mengandung lemak hidrat arang. Menurut
Ojofeitimi 1982, bayi yang mendapatkan kolostrum segera setelah lahir terdapat
sejumlah bakteri yang secara bermakna jauh lebih rendah pada tinjanya. Hal ini
terutama karena fungsi SigA yang predominan pada kolostrum, di mana kolostrum
tersebut seolah-olah merupakan lapisan cat yang melindungi permukaan mukosa usus
dari invasi mikroorganisme patogen dan protein asing.
Di samping itu juga ada zat-zat anti lain, sel-sel darah putih, enzim-enzim, dan
hormon-hormon yang hampir semuanya berkonsentrasi tinggi pada kolostrum
(Goldman, 1982; Glass, 1983; Janson, 1985; Lawrence, 1980; Moran, 1983). Oleh
karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi, jangan sampai dibuang akibat dari
kurang mengertinya ibu-ibu terhadap kegunaan kolostrum tersebut(FKUI, 2003).
1. Protein
Dibandingkan dengan komposisi protein susu mamalia lain, potein ASI paling
rendah, berkisar 1,3 g/ml pada bulan pertama dengan rata-rata 1,15 g/100ml dihitung
berdasarkan total nitrogen x 6,25. ASI mengandung whey protein dan casein. Casein
adalah protein yang sukar dicerna dan whey protein adalah protein yang membantu
menyebabkan isi pencernaan bayi menjadi lebih lembut atau mudah dicerna oleh usus
bayi. Rasio whey-casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan bayi dengan
pembentukan hasil akhir pencenaan bayi yang lebih lembut dan mengurangi waktu
pengosongan gaster bayi. Rasio casein:whey pad ASI adalah 60:40, sedangkan pada
susu sapi dan susu formula adalah 20:80 dan 18:82. Di sini, tampak bahwa casein dala
ASI hanya separuh dari susu sapi. Meskipun kedua susu tersebut sama-sama
mengandung whey protein yang baik untuk pencernaan, namun whey ASI terdiri dari
alpha-lactalbumin yang membantu sintesa laktosa, sedangkan pada susu sapi terdiri

dari beta-lactoglobulin. Di samping alpha-lactalbumin, ASI juga mengandung 4


unsur penting lainnya, yaitu serum albumin, laktoferin, immunoglobulin, dan lisozim.
2. Lemak
Lemak ASI terdiri dari trigliserid (98-99%) yang dengan enzim lipase akan
terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya terdapat pada
sistem pencernaan bayi, tapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena
sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan
asam lemak esensial, docosahexaenoic acid (DHA) dan arachnoic acid (AA) yang
berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak trimester I kehamilan sampai 1 tahun
usia anak. Yamg merupakan asam lemak esensial sebernarnya adalah kelompok
Omega-3 yang dapat diubah menjadi DHA dan Omega-6 yang dapat diubah menjadi
AA. Kelebihan ASI dapat terjadi karena ASI selain mengandung n-3 dan n-6, juga
mengadung DHA dan AA. Konsentrasi lemak meningkat dari 2.0 g/100ml pada
kolostrum menjadi sekitar 4-4.5 g/100 ml pada 14 hari setelah persalinan. Kadar
lemak juga bervariasi pada saat baru menyusui (fore milk) menjadi 2-3 kali lebih
tinggi pada akhir menyusui (hind milk). Dibandingkan dengan lemak yang bervariasi
konsentrasinya, asam lemak lebih stabil. Dalam ASI, asam lemak terdiri dari 42%
asam lemak jenuh dan 57% asam lemak tak jenih, termasuk DHA dan AA yang sangat
dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi dan anak kecil.
3. Vitamin
a)

Vitamin yang larut dalam lemak


Vitamin A adalah salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya
dalam kolostrum dan menurun pada ASI biasa. ASI adalah sumber vitamin A
yng baik dengan konsentrasi sekitar 200 IU/dl. Vitamin yang larut dalam
lemak lainnya adalah vitamin D, E, dan K. Konsentrasi vitamin D dan K
sedikit dalam ASI. Untuk negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari,
vitamin D tidak jadi masalah. Vitamin K akan terbentuk oleh bakteri di dalam
usus bayi beberapa waktu kemudian.

b)

Vitamin yang larut dalam air


Vitamin C, asam nicotinic, B12, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6
(pirodoksin) sangat dipengaruhi oleh makanan ibu, namun untuk ibu dengan
status gizi normal, tidak perlu diberi suplemen.

4. Zat besi
Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0.5-1.0 mg/liter), namun bayi
yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi
dan zat besi dari ASI diserap dengan baik (>70%) dibandingkan dengan
penyerapan 30% dari susu sapi dan 10% dari susu formula.
Tabel 2.2

Perbandingan komposisi gizi dalam kolostrum, ASI, dan susu sapi.


(Sumber: Program Manajemen Laktasi-Perinasia, 2006)

Zat

gizi

per 100 ml

Satua

Kolostru

ASI

Susu

(>30

Sapi
65
3.3
0.8

Energi
Protein
Casein
Alpha-

Kkal
Gr
Mg
Mg

58
2.3
0.5
140

hari)
70
1.1
0.4
187

lactalbumin
Laktoferin
Secretory

Mg
Mg

330
364

167
162

IgA
Lemak
Laktosa
Kalsium
Vitaman A

G
G
Mg
Mg

2.9
5.3
28
151

2.9
5.3
28
151

3.8
4.7
120
40

retinol
5. Zat anti infeksi
ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit,
seperti penyakit saluran pernapasan atas, diare, dan penyakit saluran
pencernaan. ASI sering disebut juga darah putih yang mengandung enzim,
immunoglobulin, dan lekosit. Lekosit terdiri atas fagosit 90% dan limfosit
10%, yang meskipun sedikit tetap dapat memberikan efek protektif yang
signifikan terhadap bayi. Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan
oleh sel plasma sebagai respon terhadap adanya imunogen atau antigen (zat
yang menstimulasi tubuh untuk memproduksi antibodi). Ada 5 macam
Immunoglobulin: IgA, IgM, IgE, IgD, dan IgG. Dari kelimanya, secretory IgA
(sIgA) disekresi oleh makrofag (disintesa dan disimpan dala payudara), yang

berperan dalam fungsi antibodi ASI melalui alur limfosit (lymphocyte


pathway). Antibodi IgA yang terbentuk dalam payudara ibu (melalui ASI)
setelah ibu terekspos terhadap antigen di saluran pencernaan dan saluran
pernapasan disebut BALT (bronchus associated immunocompetent lymphoid
tissue) dan GALT (gut associated immunocompetent limphoid tissue). Bayi
baru lahir mempunyai cadangan IgA sedikit dan karena itulah ia sangat
memerlukan tambahan protein sIgA dalam ASI terhadap penyakit infeksi.
6. Laktoferin
Laktoferin banyak dalam ASI (1-6 mg/ml), tapi tidak terdapat dalam
susu sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari
pencernaan sehingga menyebabkan terhindarnya suplai zat besi yang
dibutuhkan organisme patogenik, seperti Eschericia Coli (E. Coli) dan
Candida Albikans. Oleh karena itu, pemberian suplemen zat besi kepada bayi
menyusui harus lebih dipertimbangkan.
7. Faktor bifidus
Faktor bifidus dalam ASI meningkatkan pertumbuhan bakteri baik
dalam usus bayi (Lactobacillus Bifidus) yang melawan pertumbuhan bakteri
patogen (seperti Shigela, Salmonela, dan E. Coli), yang ditandai dengan Ph
rendah (5-6), bersifat asam, dari tinja bayi.
8. Lisozim
Lisozim

termasuk

whey

protein

yang

bersifat

bakterisiodal,

antiinflamasi, dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi


daripada susu sapi. Lisozim dapat melawan serangan E. Coli dan Salmonela,
serta lebih unik dibandingkan dengan antibodi lain karena jika yang lain
menurun maka kadar lisozim akan meningkat di ASI setelah bayi berumur di
atas 6 bulan, saat bayi sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI. Oleh
karena itu, kemungkinan terkena infeksi semakin tinggi.
9. Taurin
Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak
terdapat dalam susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan

penting dalam maturasi otak bayi. Karena itu, susu formula bayi kebanyakan
berusaha menambah taurin di dalam formulanya(Sulistyawati, 2009)

Anda mungkin juga menyukai