Anda di halaman 1dari 20

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN LABUAN


TAHAP V
LOKASI : KAB. BUTON UTARA
TAHUN ANGGARAN : 2014

METODE PELAKSANAAN
I. UMUM.
Manajemen Proyek dari kontraktor dipercayakan kepada tenaga-tenaga ahli pilihan
yang mempunyai pengalaman di bidang Pembangunan Dermaga dengan teknologi
tinggi, dan telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek sejenis dengan hasil
yang memuaskan. Tenaga ahli pada tim proyek ini dipilih berdasarkan kebutuhan
dan disesuaikan dengan tugas masing- masing, sehingga diharapkan dapat menjadi
tim yang handal dalam menyelesaikan proyek ini
A. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi dalam bill of quantities ,
mencakup antar jemput/mendatangkan : pekerja, pegawai, bahan-bahan bangunan,
peralatan dan keperluan keperluan insidental untuk melaksanakan seluruh
pekerjan, untuk pindah didalam lokasi proyek dan pemindahan/pembongkaran
seluruh instalasi pada saat berakhirnya pekerjaan, termasuk :
a.

Pengangkutan semua peralatan pembangunan ke lokasi proyek beserta

pemasangannya, dimana alat-alat tersebut akan dipergunakan.


b. Antar jemput : Staff, pegawai dan pekerja ke
proyek.
c.

Pembongkaran

dan

pemindahan

semua

instalasi

sementara,

peralatan

pembangunan, armada apung dan peralatan lainnya, sedemikian sehingga lokasi


proyek bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh Konsultan Pengawas.
d. Pemindahan dari lokasi proyek untuk staff, pegawai dan pekerjaan setelah
proyek selesai.

Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima surat pelulusan, memasukkan


rencana detail kepada Konsultan Pengawas mengenai prosedur mobilisasi. Hal ini
menjamin selesainya mobilisasi menurut pasal butir a) dan b) tersebut diatas dalam
waktu maksimum 20 (dua puluh) hari setelah Konsultan Pengawas memberikan nota
mulainya pekerjaan.
2. Pengaturan Dan Positioning
2.1 Patok Patok Pembantu Pengukuran
Dilakukan pemasangan

dan memelihara patok-patok pembantu pengukuran,

menentukan lokasi/koordinat dan memasang beacons dan buoys (pelampung) yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir pekerjaan akan dibersihkan
kembali.
2.2 Survey dan Pengukuran dan Pemasangan Tanda - Tanda
bertanggung jawab untuk seluruh pengukuran, survey dan pemasangan tanda
tanda yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan ini
mempekerjakan seorang akhli pengukuran yang nama dan kwalifikasinya diserah
kan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
mendapat

penunjukkan

secara

tertulis

dan

persetujuan.

lalu

akan

Konsultan Pengawas lokasi dan

elevasi titik kontrol tetap dan titik referensi berupa patok beton untuk keperluan
survey

dan pengukuran

pelaksanaan

pekerjaan.

untuk

tujuan

pengechekan

survey dan pengukuran/pemasangan tanda-tanda yang di berikan oleh Konsultan


Pengawas,

memberikan

bantuan

yang

diperlukan

Konsultan

Pengawas

Pengukur dengan pengalaman yang memadai diperbantukan kepada Konsultan


Pengawas, sebaiknya pengukur yang sama selama berlangsungnya pekerjaan
pembangunan. Sebelum meminta persetujuan untuk setiap macam pekerjaan, pihak
kami akan memberitahukan maksudnya kepada Konsultan Pengawas sekurangkurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, baik untuk memasang
tanda- tanda maupun menentukan elevasi pada setiap bagian dari pekerjaan, agar
dapat dilakukan persiapan-persiapan untuk pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas.
Untuk keperluan pengecheckan kembali kedalaman dasar laut dimana lokasi
dermaga direncanakan, wajib melakukan pengukuran ulang mengenai kedalaman
dasar laut sebelum melakukan posisioning koordinat tiang pancang dermaga. Hasil
pengukuran ulang tersebut segera disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan
segera diteruskan kepada Konsultan Perencana untuk diperiksa kembali apakah
posisi/lokasi

dermaga

sudah

memenuhi

syarat

kedalaman

atau

perlu

perubahan.
Segala sesuatu yang timbul akibat tidak dilaksanakannya ketetentuan tersebut

diatas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami dan Konsultan Pengawas. Pihak
kami menyediakan

peralatan survey, antara lain untuk pengukuran topografi (Theodolite T2 & T0,
Waterpass, bak, geodeticmeter dari pita dan rantai), pengukuran bathymetrik
(echo sounder, sextant, station pointer), yang dapat digunakan Konsultan
Pengawas setiap saat untuk checking pemasangan tanda-tanda, penentuan elevasi
dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Lalu memelihara alat-alat untuk survey ini secara baik sehingga selama
pelaksanaan pekerjaan dapat tetap digunakan secara baik. Patok-patok beton,
patok-patok kayu, bagan template, penampang kedalaman laut yang diminta
Konsultan Pengawas untuk pemeriksaan atau pengukuran bagian dari pekerjaan.
3. Direksi Keet
Bangunan sementara untuk Kantor Direksi (Direksi Keet) dibangun dengan luas
sesuai dengan yang

dalam

RAB.

Bangunan

tersebut

dilengkapi

dengan

penerangan, perlengkapan kamar mandi WC, meja kursi dan kelengkapan lainnya
yang layak dipakai sampai akhir pelaksanaan pekerjaan. memelihara Kantor Direksi
tersebut agar dapat dipakai untuk kerja sampai pelaksanaan proyek selesai.
Fasilitas pendukung yang bersifat sementara berupa :
Kantor lapangan kontraktor Barak pekerja Lahan untuk stok material Lahan untuk
parkir alat berat Workshop Sarana tempat tinggal staf di proyek Penyediaan listrik
di lapangan Penyediaan air di lapangan Sarana komunikasi Fasilitas pendukung
tersebut ditempatkan pada lokasi yang strategis, mudah dijangkau dari berbagi
akses masuk. Jumlah, lokasi dan ukuran dari bangunan sementara yang akan dibuat
disesuaikan dengan ijin dan aturan-aturan yang berlaku. Listrik di lapangan
disediakan dengan menggunakan Generator Set dengan jumlah daya sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Seluruh fasilitas pendukung tersebut akan selalu tersedia
selama waktu pelaksanaan proyek.
4. Gudang Bahan
Dengan melakukan pengaturan daerah operasi sendiri, antara
lain untuk:
penyimpanan bahan-bahan bangunan, peralatan konstruksi, peralatan pengadukan
beton, kantor-kantor sementara dan lain-lain. Selain itu Areal yang dipilih akan
di

ajukan

untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Untuk menjaga

kebersihan dan keteraturan daerah operasinya selama pelaksanaan pembangunan.

5. Pengamanan dan Keselamatan


5.1 Pagar Sementara Pengaman Proyek
Apabila

perlu

sementara
termasuk

dengan

ijin

Konsultan

Pengawas

dapat

membuat

pagar

dan memelihara pagar tersebut agar tetap dalam keadaan baik


pintupintunya,sepanjang

batas

yang

ditentukan

untuk

daerah

operasinya. Pagar sementara tersebut dibongkar pada akhir pembangunan.


5.2 Keamanan Proyek
Pihak
berkewajiban :

kami

a. Menjaga keamanan dan tata tertib di tempat


pekerjaan.
b. Mengambil tindakan yang perlu demi untuk kepentingan keselamatan
para pekerja.
c.

Mentaati

peraturan-peraturan

setempat

dan

mengusahakan

perijinan

penggunaan jalan, bangsal dan sebagainya.


d. Mentaati semua kewajiban yang dibebankan kepadanya berhubung dengan
peraturan-

peraturan

pelaksanaan

pula

peraturan

yang

diadakan

selama

penyelenggaraan.
5.3 Keselamatan Kerja
Pihak
berkewajiban :

kami

a. Menyediakan segala alat penolong untuk menghindari bahaya dan memberikan


pertolongan jika terjadi kecelakaan di tempat pekerjaan, biaya perawatan menjadi
tanggung jawab kami selaku Kontraktor.
b. Segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksimengenai terjadinya
kecelakaan dengan disertai keterangan seperluanya.
c. Menyediakan peralatan yang sesuai dengan peraturan kesehatan ditempat
pekerjaan.
d. Membuat pengaturan dengan rumah sakit terdekat dan dengan dokter setempat
sehingga bagi para pegawai/pekerjanya yang sakit atau mengalami kecelakaan
segera dapat menerima pengobatan yang baik,pada setiap saat baik siang maupun
malam.
e. Menyediakan air minum yang cukup dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi
para pekerja, yang semuanya menjadi beban kami selaku Kontraktor.

B. BAHAN
BEACH
Sedapat

BAHAN

mungkin

BANGUNAN

dipakai

LANDING

bahan-bahan

dalam

negeri

untuk

keperluan

konstruksi.Spesifikasi standar Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi atau diijinkan


oleh Konsultan Pengawas secara tertulis semua bahan-bahan atau barang barang
sesuai dengan terbitan terbaru dari J.I.S. yang dapat digunakan atau British
Standard (selanjutnya disebut B.S.) dan Normalisasi Indonesia (selanjutnya disebut
N.I.),atau Standard Industri Indonesia (SII). Bahan-bahan lain yang tidak sepenuhnya
disebut didalamnya dan untuk mana tidak ada dalam JIS, BS atau NI, disetujui
secara khusus oleh Konsultan Pengawas. Pemeriksaan dan pengujian Semua bahanbahan dan barang-barang/benda-benda yang disarankan oleh Pihak kami untuk
dipakai didalam pekerjaan proyek dapat/boleh diperiksa,diuji dan dianalisa sewaktuwaktu, jika dan bila diminta oleh Konsultan Pengawas. Jika Konsultan Pengawas
menganggap perlu, maka pihak kami dapat memberikan test sertifikat dari pabrik,
untuk menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan yang ditest dan contohcontoh dari bermacam-macam bahan yang sewaktu-waktu akan diminta atau
disyaratkan. Semua ongkos dari peninjauan dan ujian menjadi tanggungan kami
selaku kontraktor. Setiap test bahan atau pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
dengan disaksikan Konsultan Pengawas dan dilaksanakan sedemikian memenuhi
persyaratan yang diminta.Semua bahan-bahan
proyek/pekerjaan,

mendapat

yang

persetujuan

dipakai

dalam

Konsultan Pengawas sebelum

dipakai/dipasang, meskipun bahan bahan tersebut telah dinyatakan dapat diterima


pada waktu didatangkan di site. Setiap kerugian atau kerusakan yang disebabkan
oleh tidak

disetujuinya

bahanbahan

tersebut

oleh

Konsultanakan

kami

tanggung. Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan untuk menolak salah satu


atau semua bahan-bahan dan metoda pelaksanaan yang tidak sama kwalitasnya
dan sifatnya seperti contoh-contoh yang telah disetujui dan Kontraktor segera
memindahkan bahan-bahan atau membongkar pekerjaan
pekerjaan
yang
tanggungannya.

dimaksud

atas

1. Tiang Pancang
1.1.Tiang Pancang Pipa Baja
1.1.1. Kwalitas Tiang Pancang Pipa
Baja
Tiang pancang pipa baja yang akan dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini
adalah pipa baja

diameter

dan

ketebalan

sesuai

dengan

gambar

kerja,

Komposisi

kimia

dan

tersebut dibawah ini :

sifat-sifat mekanisnya sesuai dengan standar-standar

Komposisi kimia
C : 0,30 % max. ; Si = 0,35
max.
P : 0,04 % max. ; Mn = 0,30 1,00
S : 0,04
max.

Sifat-sifat mekanis
Kekuatan tarik : 40 kg/mm2 atau lebih Grade
X - 46
Yield point : 32 kg/mm2 atau
lebih
Perpanjangan : 15 % atau
lebih
Toleransi pada bentuk dan dimensi dari pipa baja
a. Dimensi luar Toleransi
Ujung-ujung pipa + 0,5
% Batang batang pipa +
1,0 % b. Diameter 509
mm
c. Tebal
terbatas

tidak

0,7
mm
d. Panjang pipa + tidak
terbatas
-0
e. Lenturan Maximum 0,1 % dari panjang
tiang
Toleransi tidak mulusnya sambungan sambungan
Dimensi luar Toleransi Kurang dari 700 mm Kurang dari 2 mm Lebih dari 700 mm
Kurang dari 3 mm Jika dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat mengirim
sample

sample

pipa

baja tersebut ke laboratorium yang diakui untuk analisa

mekanis dan kimiawi.


1.1.2. Pengangkutan
pipa baja

dan

penyimpanan

Dalam pengangkutan tiang pipa baja diambil langkah-langkah yang tepat untuk
melindungi tiang pipa baja menjadi bengkok, cacat-cacat permanen.Pada waktu
pemuatan dan pembongkaran

pipa

baja,

semua

pipa

baja

diperlakukan

sedemikian sehingga tidak terjadi pelengkungan-pelengkungan yang besar. Pipa


baja tidak boleh ditumpuk lebih dari 3,5 m dan balok-balok penumpunya
ditempatkan diantara lapisan dengan jarak antara sebesar 4,0 m. Ukuran standar
balok, kayu penumpu adalah 10 x 10 cm2. Dimana ada kemungkinan profil baja
melendut, maka segera dilakukan penumpukan/pengaturan kembali.
.

1.1.3. Metode Pengelasan Tiang Pancang di


darat.
Sebelum penyambungan pipa tiang pancang dilakukan, tempat dudukan untuk
penyambungan dan area stok pile disiapkan terlebih dahulu. Semua pekerjaan
pengelasan ini akan dilaksanakan oleh tukang las yang berpengalaman dan punya
sertifikat.
Prosedur
pancang :

pengelasan

pipa

Pipa besi akan diletakkan pada dudukan roller dengan crane /


manual.
Ujung pipa digurinda, untuk menghilangkan kotoran, karat, gemuk atau
kotoran lainnya.
Pengisian las dari root, lapis kedua sampai ke empat menggunakan mesin las
Kapasitas280 A.
Prosedur pekerjaan
sampai selesai.

tersebut

diatas

terus-menerus

Tiang yang akan di sambung diberi tanda ukuran sebelum di


pancang.
1.1.4.
Laut.

Pengelasan

di

Yang dimaksud dengan pengelasan ini, adalah penyambungan tiang di laut. Dimana
pemancangan belum mencapai final set, sehingga perlu disambung dengan tiang
baru tegak vertical diatasnya.
Prosedur penyambungan pengelasan di
laut :
Batching ring akan di install dengan dasar ganjal plat strip besi yang dilas.
Ujung tiang pancang akan digurinda untuk menghilangkan kotoran,
karat, gemuk dan yang lainnya.
Pengisian las dari rot, lapis kedua sampai ke empat menggunakan mesin las
kapasitas 280 A.
Prosedur pekerjaan tersebut diatas terus-menerus sampai selesai.
1.1.5. Metoda Pengecekan hasil pengelasan :
Test pengelasan akan dilaksanakan dengan menggunakan test tanpa merusak
las sebagai berikut :
Setiap layer dari proses pengelasan secara fisual akan diperiksa dengan
teliti untuk

memastikan tidak ada retakan, keropos, karat.


Setiap layer akan digurinda untuk membersihkan karat dll.

Bila terjadi penyimpangan yang terdeteksi, perbaikan akan segera


dilaksanakan dengan
prosedur yang disetujui pihak Engineer.
Penetrasion test dapat digunakan bila disetujui Engineering dan uji coba dapat
dilaksanakan.
2.Pekerjaan Beton Bertulang K300
2.1.1. Metode Pelaksanaan Pengecoran Beton Pile Cap.
Setelah pekerjaan pemancangan selesai, timbunan tanah yang berada di lokasi
saluran digali. Dari hasil galian tersebut apabila tanahnya masih baik, maka tanah
tersebut dapat ditimbunkan mejadi tanah timbun, namun sebaliknya apabila tanah
hasil galian berupa tanah jelek ( tanah lumpur hitam ) hasil galiannya dibuang
ke tempat yang telah ditentukan. Penggalian ini sekaligus membentuk dinding /
tebing hasil galian dengan kemiringan sesuai rencana. Apabila penggalian telah
selesai, maka dilaksanakan pemotongan tiang pancang. Pada saat melakukan
pemotongan tiang pancang elevasinya pemotongannya diperhitungkan agar
nantinya masih mendapatkan stek besi atau strand dari tiang pancang yang masuk
kedalam Pile Cap, sehingga konstruksi tiang pancang dan pile cap dapat menyatu.
Setelah tiang pancang dipotong, maka pada bagian ujungnya dibobok /
dihancurkan hingga terlihat besi-besi/strand tiang pancang. Pembobokan
dilakukan hanya sampai batas elevasi rencana, dimana pada saat pengecoran pile
cap nantinya terdapat bagian tiang pancang yang masuk ke dalam Pile
Cap. Setelah pembobokan tiang pancang selesai maka dapat dilakukan pengecoran
kerja. Setelah lantai kerja cukup keras, dilakukan pemasangan besi tulangan
untuk Pile Cap. Pemasangan bekesting dilakukan apabila seluruh pembesian Pile
Cap pada satu segmen telah selesai. Pada saluran yang berada di tikungan,
pemasangan bekesting pile cap dibuat melengkung mengikuti lengkungan
tikungan tersebut. Lengkungan dibuat sehalus mungkin dan diusahakan tidak
patah-patah, karena hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan bagian
lining diatasnya. Apabila pemasangan bekesting telah selesai maka dilakukan
pengecoran pile cap. Untuk menjamin kepadatan hasil pengecoran, maka
adukan beton yang baru saja dituang kedalam bekesting digetarkan dengan
Vibrator. Perawatan beton dapat dilakukan dengan cara menyiram permukaan
beton dengan air atau menutupi permukaan beton dengan karung goni yang
dibasahi. Bekesting yang dipasang untuk pile cap tidak dapat dibongkar lagi
karena tertimbun oleh timbunan tanah pada dasar plat lantai beton dasar
saluran. Batang-batang besi untuk tulangan beton sesuai dengan persyaratan

JIS tersebut dibawah ini atau Standar Industri Indonesia (selanjutnya disebut SII)
dan NI - 2. Baja untuk tulangan diatas ganjel-ganjel atau

rak rak dan dibawah atap untuk melindungi terhadap hujan. Tulangan baja disimpan
terpisah- pisah menurut diameter dan panjangnya.
C. PEKERJAAN KONSTRUKSI BREASTING DOLPHIN
Spesifikasi standar
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi atau diijinkan oleh Konsultan Pengawas
secara tertulis semua bahan-bahan atau barang barang sesuai dengan terbitan
terbaru dari J.I.S. yang dapat digunakan atau British Standard (selanjutnya disebut
B.S.) dan Normalisasi Indonesia (selanjutnya disebut N.I.), atau Standard Industri
Indonesia (SII). Bahan-bahan lain yang tidak sepenuhnya disebut didalamnya dan
untuk mana tidak ada dalam JIS, BS atau NI, disetujui secara khusus oleh Konsultan
Pengawas.
Pemeriksaan dan pengujian
Semua bahan-bahan dan barang-barang/benda-benda yang disarankan oleh Pihak
kami untuk dipakai didalam pekerjaan proyek dapat/boleh diperiksa, diuji dan
dianalisa sewaktu-waktu, jika dan bila diminta oleh Konsultan Pengawas. Jika
Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka pihak

kami

test

dan mempersiapkan bahan-

sertifikat

dari

pabrik,

untuk

menyediakan

dapat

memberikan

bahan yang ditest dan contoh-contoh dari bermacam macam bahan yang
sewaktu-waktu akan diminta atau disyaratkan. Semua ongkos dari peninjauan dan
ujian menjadi tanggungan

kami selaku

kontraktor.

Setiap test bahan atau

pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dengan disaksikan Konsultan Pengawas


dan dilaksanakan sedemikian memenuhi
bahan-bahan

yang

dipakai

persyaratan

yang

diminta.

Semua

dalam proyek/pekerjaan, mendapat persetujuan

Konsultan Pengawas sebelum dipakai/dipasang, meskipun bahan bahan tersebut


telah dinyatakan dapat diterima pada waktu didatangkan di site. Setiap kerugian
atau kerusakan yang disebabkan oleh tidak disetujuinya bahan bahan tersebut oleh
Konsultanakan kami tanggung. Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan untuk
menolak salah satu atau semua bahan-bahan dan metoda pelaksanaan yang tidak
sama kwalitasnya dan sifatnya seperti contoh-contoh yang telah disetujui dan
Kontraktor segera memindahkan bahan-bahan atau membongkar pekerjaan
pekerjaan yang dimaksud atas tanggungannya.

1. Tiang Pancang
1.1.Tiang Pancang Pipa Baja
1.1.6. Kwalitas Tiang Pancang Pipa Baja
Tiang pancang pipa baja yang akan dipakai untuk pelaksanaan dalam kontrak ini
adalah pipa baja diameter dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja,

Komposisi

kimia dan sifat-sifat mekanisnya sesuai dengan standar-standar tersebut dibawah


ini :
Komposisi kimia
C : 0,30 % max. ; Si = 0,35 max.
P : 0,04 % max. ; Mn = 0,30 - 1,00
S : 0,04 % max.
Sifat-sifat mekanis
Kekuatan tarik : 40 kg/mm2 atau lebih Grade X - 46
Yield point : 32 kg/mm2 atau lebih
Perpanjangan : 15 % atau lebih
Toleransi pada bentuk dan dimensi dari pipa baja
f. Dimensi luar Toleransi
Ujung-ujung pipa + 0,5
% Batang batang pipa +
1,0 % g. Diameter 509
mm
h. Tebal + tidak terbatas
- 0,7 mm
i. Panjang pipa + tidak terbatas
-0
j. Lenturan Maximum 0,1 % dari panjang tiang
Toleransi tidak mulusnya sambungan sambungan
Dimensi luar Toleransi
Kurang dari 700 mm Kurang dari 2 mm
Lebih dari 700 mm Kurang dari 3 mm
Jika dianggap perlu, Konsultan Pengawas dapat mengirim sample - sample pipa
baja tersebut ke laboratorium yang diakui untuk analisa mekanis dan kimiawi.

1.1.7. Pengangkutan
pipa baja

dan

penyimpanan

Dalam pengangkutan tiang pipa baja diambil langkah-langkah yang tepat untuk
melindungi tiang pipa baja menjadi bengkok, cacat-cacat permanen.Pada waktu
pemuatan dan pembong- karan pipa baja, semua pipa baja diperlakukan sedemikian
sehingga tidak terjadi pelengkunganpelengkungan yang besar. Pipa baja tidak boleh
ditumpuk lebih dari 3,5 m dan balok-balok penumpunya ditempatkan diantara
lapisan dengan jarak antara sebesar 4,0 m. Ukuran standar balok, kayu penumpu
adalah 10 x 10 cm2. Dimana ada kemungkinan profil baja melendut, maka segera
dilakukan penumpukan/pengaturan kembali.
.
1.1.8. Metode Pengelasan Tiang Pancang di
darat.
Sebelum penyambungan pipa tiang pancang dilakukan, tempat dudukan untuk
penyambungan dan area stok pile disiapkan terlebih dahulu. Semua pekerjaan
pengelasan ini akan dilaksanakan oleh tukang las yang berpengalaman dan punya
sertifikat.
Prosedur
pancang :

pengelasan

pipa

Pipa besi akan diletakkan pada dudukan roller dengan crane /


manual.
Ujung pipa digurinda, untuk menghilangkan kotoran, karat, gemuk atau
kotoran lainnya.
Pengisian las dari rot, lapis kedua sampai ke empat menggunakan mesin las
kapasitas 280 A.
Prosedur pekerjaan
sampai selesai.

tersebut

diatas

terus-menerus

Tiang yang akan di sambung diberi tanda ukuran sebelum di


pancang.
1.1.9.
Laut.

Pengelasan

di

Yang dimaksud dengan pengelasan ini, adalah penyambungan tiang di laut. Dimana
pemancangan belum mencapai final set, sehingga perlu disambung dengan tiang
baru tegak vertical diatasnya. Prosedur penyambungan pengelasan di laut :
Batching ring akan di install dengan dasar ganjal plat strip besi
yang dilas.
Ujung tiang pancang akan digurinda untuk menghilangkan kotoran,
karat, gemuk dan yang lainnya.

Pengisian las dari root, lapis kedua sampai keempat menggunakan mesin las
kapasitas 280 A.
Prosedur pekerjaan
sampai selesai.

tersebut

diatas

terus-menerus

1.1.10.Metoda
pengelasan :

Pengecekan

hasil

Test pengelasan akan dilaksanakan dengan menggunakan test tanpa merusak


las sebagai berikut :
Setiap layer dari proses pengelasan secara fisual akan diperiksa dengan
teliti untuk
memastikan tidak ada retakan, keropos,
karat.
Setiap layer akan digurinda untuk membersihkan
karat dll.
Bila terjadi penyimpangan yang terdeteksi, perbaikan akan segera
dilaksanakan dengan prosedur yang disetujui pihak Engineer.
Penetrasion test dapat digunakan bila disetujui Engineering dan uji coba dapat
dilaksanakan.

2.Pekerjaan Beton Bertulang K300


2.1.2. Metode Pelaksanaan Pengecoran Beton
Pile Cap.
Setelah pekerjaan pemancangan selesai, timbunan tanah yang berada di lokasi
saluran digali. Dari hasil galian tersebut apabila tanahnya masih baik, maka tanah
tersebut dapat ditimbunkan mejadi tanah timbun, namun sebaliknya apabila tanah
hasil galian berupa tanah jelek ( tanah lumpur hitam ) hasil galiannya dibuang
ke tempat yang telah ditentukan. Penggalian ini sekaligus membentuk dinding /
tebing hasil galian dengan kemiringan sesuai rencana. Apabila penggalian telah
selesai, maka dilaksanakan pemotongan tiang pancang. Pada saat melakukan
pemotongan

tiang

pancang

elevasinya

pemotongannya

diperhitungkan

agar

nantinya masih mendapatkan stek besi atau strand dari tiang pancang yang masuk
kedalam Pile Cap, sehingga konstruksi tiang pancang dan pile cap dapat menyatu.
Setelah tiang pancang dipotong, maka pada bagian ujungnya dibobok / dihancurkan
hingga terlihat besi-besi/strand tiang pancang. Pembobokan dilakukan hanya
sampai batas elevasi rencana, dimana pada saat pengecoran pile cap
terdapat

bagian

tiang

pancang

yang

masuk

ke

dalam

Pile

nantinya

Cap.

Setelah

pembobokan tiang pancang selesai maka dapat dilakukan pengecoran kerja.


Setelah lantai kerja cukup keras, dilakukan pemasangan besi tulangan

untuk

Pile Cap. Pemasangan bekesting dilakukan apabila seluruh pembesian Pemilik


Proyek dpat mempercayakan pelaksanaan pekerjaan ini. Pile Cap pada satu segmen
telah selesai. Pada saluran yang berada di tikungan, pemasangan bekesting pile cap

dibuat melengkung mengikuti lengkungan tikungan tersebut. Lengkungan dibuat


sehalus

mungkin

berpengaruh

dan

terhadap

pemasangan bekesting

diusahakan
hasil

tidak

pekerjaan

patah-patah,
bagian

karena

lining

hal

diatasnya.

ini

akan

Apabila

telah selesai maka dilakukan pengecoran pile cap. Untuk menjamin kepadatan
hasil pengecoran, maka adukan beton yang baru saja dituang kedalam bekesting
digetarkan dengan Vibrator. Perawatan beton dapat dilakukan dengan cara
menyiram permukaan beton dengan air atau menutupi permukaan beton dengan
karung goni yang dibasahi. Bekesting yang dipasang untuk pile cap tidak dapat
dibongkar lagi karena tertimbun oleh timbunan tanah pada dasar plat lantai beton
dasar

saluran.

Batang-batang

besi

untuk

tulangan

beton

sesuai

dengan

persyaratan JIS tersebut dibawah ini atau Standar Industri Indonesia (selanjutnya
disebut SII) dan NI - 2. Baja untuk tulangan diatas ganjel-ganjel atau rak rak dan
dibawah atap untuk melindungi

terhadap

hujan.

Tulangan

baja

disimpan

terpisah-pisah menurut diameter dan panjangnya. Demikian uraian secara garis


besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan metoda
pekerjaan

Pembangunan

Dermaga

Landing

Ship

konstruksi

CT-I

tentang

Beserta Fasilitas

Penunjangnya. Hal-hal lain yang lebih rinci akan kami uraikan lebih lanjut pada
pelaksanaan pekerjaan dengan gambar kerja dan lai-lain yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan yang ada. Kami berharap uraian ringkas ini dapat memberi
gambaran yang jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan proyek nanti , sehingga

Kendari, 16 April 2014


PT.DHARMA UTAMA
Pusat Baubau

FAILU
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai