Pengarus Asimetris Informasi
Pengarus Asimetris Informasi
NI KETUT MULIATI
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
NI KETUT MULIATI
NIM 0891662003
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
Lembar Pengesahan
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui,
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Ketua
Anggota:
1.
2.
3.
4.
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, karena
atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: Pengaruh
Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan pada Manajemen Laba di
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berbagai pihak telah berkontribusi besar dalam penyelesaian tesis ini
sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya, khususnya kepada bapak Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE.,
M.Si., sebagai Pembimbing I dan ibu Ni Made Dwi Ratnadi, SE., M.Si., Ak.,
sebagai Pembimbing II dan selaku pengelola Program Magister Akuntansi
Universitas Udayana yang dengan tulus dan penuh kesebaran membimbing,
memberi nasihat, dan semangat kepada penulis, baik selama mengikuti seluruh
rangkaian perkuliahan maupun dalam rangkaian penulisan proposal sampai
dengan tahap penyelesaian tesis. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan
terima kasih kepada bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Drs. I Ketut
Suwarta, M.Si., Ak., Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., sebagai tim
penguji yang telah berkenan memberi masukan yang sifatnya membangun guna
penyempurnaan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas
Udayana, Prof. Dr. Dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM) atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan proses pendidikan.
Terima kasih pula kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku
yang pastinya tidak disengaja dalam tesis ini. Semoga tesis ini
bermanfaat.
Denpasar, Desember 2010
Penulis
ABSTRAK
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN
PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ......................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................
iii
iv
ABSTRAK ........................................................................................................
vii
ABSTRACT......................................................................................................
viii
ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
xii
BAB
I
1.1
1.2
1.3
1.4
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................
Rumusan Masalah........................................................................
Tujuan Penelitian .........................................................................
Manfaat Penelitian .......................................................................
1
4
4
5
BAB II
2.1
2.2
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keagenan (agency theory) .................................................
Manajemen Laba..........................................................................
2.2.1 Pengertian Manajemen Laba...............................................
2.2.2 Faktor-Faktor Pendorong Manajemen Laba........................
2.2.3 Teknik Manajemen Laba.....................................................
2.2.4 Kondisi untuk Praktik Manajemen Laba.............................
2.2.5 Pola Manajemen Laba.........................................................
Tinjauan tentang asimetri informasi dan teori bid-ask spread.....
2.3.1 Asimetri Informasi..............................................................
2.3.2 Teori Bid-Ask Spread..........................................................
Ukuran Perusahaan.......................................................................
Penelitian Sebelumnya.................................................................
6
8
8
9
11
12
13
14
14
15
18
19
21
21
25
27
2.3
2.4
2.5
BAB III
3.1
3.2
3.3
10
BAB IV
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
30
30
30
31
31
31
34
34
35
35
35
BAB V
5.1
5.2
5.3
5.4
HASIL PENELITIAN
Penentuan Sampel........................................................................
Statistik Deskriptif .......................................................................
Hasil Pengujian Asumsi Klasik ...................................................
5.3.1 Uji Normalitas ....................................................................
5.3.2 Uji Multikolinearitas ..........................................................
5.3.3 Uji Autokorelasi .................................................................
5.3.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................................
Pengujian Hipotesis......................................................................
38
39
40
40
40
41
41
42
BAB VI
6.1
6.2
PEMBAHASAN
Pengaruh Asimetri Informasi pada Praktik Manajemen Laba.....
Pengaruh Ukuran Perusahaan pada Praktik Manajemen Laba ....
45
47
50
51
52
56
LAMPIRAN ......................................................................................................
57
11
DAFTAR TABEL
5.1
38
5.2
Statistik Deskriptif.................................................................................
39
5.3
42
12
DAFTAR GAMBAR
3.1
Rerangka Berpikir..................................................................................
23
3.2
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
57
Lampiran 2.
Data Penelitian...........................................................................
58
Lampiran 3.
60
Lampiran 4.
62
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laporan
keuangan
merupakan
sarana
pengkomunikasian
informasi
15
16
Para
peneliti
mempengaruhi
telah
manajemen
menemukan
laba.
bahwa
Teori
asimetri
keagenan
informasi
(Agency
dapat
Theory)
17
variabel kontrol didapatkan hasil bahwa variabel SIZE (ukuran perusahaan) tidak
mampu menjadi variabel kontrol karena R2 ukuran perusahaan lebih besar
daripada R2 asimetri informasi yaitu sebesar 0.183306 < 0.267580. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006).
Berdasarkan saran dari Rahmawati, dkk. (2006) yaitu dengan menjadikan variabel
kontrol ukuran peruasahaan sebagai variabel independen. Penelitian tersebut
menjadi motivasi bagi penulis untuk melakukan penelitian yang terkait dengan
asimetri informasi, ukuran perusahaan dan manajemen laba.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1)
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh asimetri informasi
pada praktik manajemen laba.
2) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan
pada praktik manajemen laba.
18
1.4
Manfaat Penelitian
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
dua atau lebih orang (pihak), dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak
yang lain disebut principal. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas
decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal
memberikan suatu amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang dan tanggungjawab
agent maupun principal diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama.
Scott (2000) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai banyak kontrak,
misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan para manajernya dan kontrak
pinjaman antara perusahaan dengan krediturnya. Dimana antara agent dan
principal ingin memaksimumkan utility masing-masing dengan informasi yang
dimiliki. Tetapi di satu sisi, agent memiliki informasi yang lebih banyak (full
information) dibanding dengan principal di sisi lain, sehingga menimbulkan
adanya asimetry information. Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer
dapat memicu untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan
kepentingan untuk memaksimumkan utilitasnya. Sedangkan bagi pemilik modal
dalam hal ini investor, akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang
dilakukan oleh manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada.
20
21
2.2
Manajemen Laba
melihatnya
sebagai
perilaku
oportunistik
manajer
untuk
nilai pasar
22
memiliki pilihan untuk metode akuntansi, seperti metode penyusutan dan metode
biaya. Kedua, tujuan manajemen laba untuk menyesatkan stakeholders mengenai
kinerja ekonomi perusahaan. Hal ini muncul ketika manajemen memiliki akses
terhadap informasi yang tidak dapat diakses oleh pihak luar.
Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan
eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba
merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan
keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat
mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil
rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Naim, 2000).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen laba
adalah intervensi manajemn terhadap laporan keuangan, yang berupa pilihan yang
dilakukan oleh manajemen terhadap kebijakan-kebijakan akuntansi, yang
diperkenankan dalam proses pelaporan keuangan eksternal untuk mencapai
tujuan/maksud tertentu, sehinggga dapat mengurangi kredibilitas laporan
keuangan.
2.2.2 Faktor-faktor pendorong manajemen laba
Positive accounting theory terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi
terjadinya manajemen laba (Watt dan Zimmerman, 1986), yaitu:
1) Bonus Plan Hypothesis
Manajemen akan memilih metoda akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya
yaitu bonus yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar
23
(2000:
302)
mengemukakan
beberapa
motivasi
terjadinya
manajemen laba :
1) Bonus Purposes
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak
secara
oportunistic
untuk
melakukan
manajemen
laba
dengan
24
25
rekayasa
perioda
biaya
atau
pendapatan
antara
lain:
pada
perioda
akuntansi
berikutnya,
mempercepat/menunda
26
(1998)
menunjukkan
bukti
hubungan
antara
27
3) Income Maximization
Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization
bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang
lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran
perjanjian hutang.
4) Income Smoothing
Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga
dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya
investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
2.3
28
1) Adverse selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau
lebih yang melangsungkan/akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau
transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse
selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak
dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan
suatu perusahaan daripada para investor luar.
2) Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau
lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau
transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam
penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak.
Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan
pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.
2.3.2. Teori bid-ask spread
Penelitian Eisenhardt (1989) dalam Mardiyah (2001) menyatakan bahwa
teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu:
1) Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self-interest).
2) Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa datang
(bounded-rationality).
3) Manusia selalu menghindari risiko (risk averse).
Masalah keagenan dihadapi pula oleh partisipan pasar modal. Salah satu
partisipan pasar modal adalah dealer atau market makers. Ketidakpastian yang
29
30
31
spread pasar untuk suatu saham merupakan perbedaan harga bid tertinggi dan ask
terendah diantara beberapa dealer yang sama-sama melakukan transaksi untuk
saham tersebut. Berdasarkan perbedaan tersebut, maka spread pasar dapat lebih
kecil dibandingkan dengan spread dealer.
2.4.
Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan
yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak
lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Bagi investor, kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow
dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak
terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian
perlindungan terhadap masyarakat secara umum.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: log total aktiva (Marihot
dan Doddy, 2007), log total penjualan (Nuryaman, 2008), kapitalisasi pasar
(Halim, dkk. 2005). Machfoedz (1994) dalam Mardiyah (2001) menejelaskan
bahwa pada dasarnya ukuran perusahan hanya terbagi dalam 3 katagori yaitu
perusahaan besar (large firms), perusahaan sedang (medium firms), perusahaan
kecil (small firms). Penentuan ukuran perusahaan ini adalah bedasarkan kepada
total aktiva perusahaan.
32
2.5.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian serupa telah dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006): Variabel
yang diteliti yaitu: asimetri informasi sebagai variabel independen dan manajemen
laba sebagai variabel dependen, sedangkan variabel kontrol dalam penelitian ini
yaitu: varian, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan rata-rata
kapitalisasi pasar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana.
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel independen asimetri
informasi berpengaruh secara positif signifikan dan mampu menjelaskan variabel
dependen manajemen laba. Rahmawati, dkk. (2006) menemukan juga bahwa
berdasarkan hasil regresi antara variabel dependen manajemen laba dengan
masing-masing variabel kontrol didapatkan hasil bahwa variabel ukuran
perusahaan tidak mampu menjadi variabel kontrol karena R2 ukuran perusahaan
lebih besar daripada R2 asimetri informasi yaitu sebesar 0.183306 < 0.267580.
Halim, dkk. (2005) menemukan bahwa perusahaan manufaktur yang
termasuk Indeks LQ-45 terlihat melakukan tindakan manajemen laba. Asimetri
informasi, kinerja masa kini dan masa depan, faktor leverage, ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan pada manajemen laba.
Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen
laba. Richardson (1998) meneliti hubungan asimetri informasi dan manajemen
laba pada semua perusahaan yang terdaftar di NYSE periode akhir Juni selama
1988-1992. Hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang sistimatis antara
asimetri informasi dan tingkat manajemen laba. Fleksibilitas manajemen untuk
memanajemeni laba dapat dikurangi dengan menyediakan informasi yang lebih
33
34
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1
Kerangka Berpikir
Teori keagenan (agency theory) mengimplikasikan adanya asimetri informasi
antara manajer sebagai agen dan pemilik (pemegang saham) sebagai prinsipal.
Pada
satu
sisi,
pemilik
menginginkan
manajer
bekerja
keras
untuk
oportunistik
dari
agent,
yaitu
perilaku
manajemen
untuk
35
36
dorongan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba (salah satu bentuk
manajemen laba) dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena memiliki biaya
politik lebih besar. Marrakchi (2001) dalam Nuryaman (2008) di Amerika Serikat
dengan menggunakan data sampel perusahaan industri tahun 1996 menemukan
bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba.
Veronica dan Siddharta (2005) dalam Nuryaman (2008) meneliti di BEJ (BEI)
pada periode pengamatan 1995-1996 dan 1999-2002, menemukan ukuran
perusahaan berhubungan negatif signifikan dengan manajemen laba. Berdasarkan
uraian tersebut, maka dapat digambarkan rerangka berpikir pada Gambar 3.1. Atas
dasar studi teoritis (teori utama) mengenai teori keagenan dan beberapa studi
empiris sebelumnya, maka dapat dirumuskan dua hipotesis dalam penelitian ini.
Hipotesis penelitian akan diuji dengan teknik analisis statistik inferensial untuk
memperoleh hasil pengujian dan kemudian harus disimpulkan berdasarkan teori
utama dan teori pendukung (studi empiris sebelumnya).
37
Studi Teoritis:
Teori Keagenan
Studi-studi Empiris:
H1 :
H2 :
Uji Statistik
Hasil Pengujian
Simpulan
38
3.2
Konsep Penelitian
Teori keagenan (agency theory) memiliki asumsi bahwa masing-masing
pihak
principal
mengadakan
kontrak
untuk
memaksimumkan
39
Asimetri Informasi
A
Manajemen Laba
Ukuran Perusahaan
40
3.3
Hipotesis Penelitian
Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen
manajemen
laba.
Teori
keagenan
(Agency
Theory)
41
yang lebih
kompleks
42
43
BAB IV
METODA PENELITIAN
4.1.
Rancangan Penelitian
Dimensi waktu penelitian ini melibatkan banyak waktu tertentu (time
perbankan pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2008. Perioda pengamatan
dalam penelitian ini adalah selama delapan tahun, yakni dari tahun 2001 sampai
dengan tahun 2008. Pemilihan tahun 2001 karena diperkirakan pada tahun
tersebut sudah tidak ada dampak dari krisis moneter perbankan yang terjadi pada
tahun 1998.
44
4.3.
asimetri informasi dan ukuran perusahaan pada manajemen laba pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2001 sampai tahun 2008.
4.4.
di Indonesia pada tahun 2001 sampai tahun 2008. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan metoda purposive sampling, dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Data laporan keuangan (kecuali laporan perubahan modal) perusahaan
tersedia berturut-turut untuk tahun pelaporan dari 1996 sampai dengan 2008.
Laporan keuangan harus tersedia berturut-turut adalah untuk menghitung
manajemen laba.
2) Perusahaan sampel tersebut mempublikasikan laporan keuangan auditan
dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
3) Data harga saham tersedia selama perioda estimasi dan pengamatan.
4.5.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari asimetri informasi, ukuran
45
i,t
i,t
i,t
i,t
= + PRICE
0
i,t
+ VAR
2
i,t
+ TRANS
3
i,t
+ DEPTH
4
i,t
ADJSPREAD .....................................................................................................(2)
i,t
Keterangan :
0
Ask
= konstanta
= harga ask (tawar) tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
Bid
= harga bid (minta) terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
i,t
i,t
VAR
i,t
yang tersedia pada ask ditambah jumlah yang tersedia pada saat bid
dibagi dua) selama setiap hari t
ADJSPREAD = residual error yang digunakan sebagai ukuran SPREAD yang
i,t
46
Model dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan modelmodel lainnya sejalan dengan hasil penelitian Dechow et al. (1995). Langkahlangkah dalam menghitung discretionary accruals adalah sebagai berikut:
TAi.t = Ni.t CFOi.t................................................................................................(3)
Nilai total accruals (TAi.t) diestimasi dengan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
TAi.t/Ai.t-1 = 1(1/Ai.t-1) + 2((Revt/Ai.t-1) (Rect/Ai.t-1)) + 3(PPEt/Ai.t-1)+e.(4)
Dengan menggunakan koefisien regresi pada rumus (4) nilai non discretionary
accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus:
NDAi.t = 1(1/Ai.t-1) + 2((Revt/Ai.t-1) (Rect/Ai.t-1)) + 3(PPEt/Ai.t-1)...........(5)
Selanjutnya discretionary accruals (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
DAi.t = (TAi.t/Ai.t-1) NDAi.t..................................................................................(6)
Keterangan:
DAi.t
NDAi.t
TAi.t
Ni.t
CFOi.t
Ai.t-1
Revt
PPEt
Rect
47
4.6.
Prosedur Penelitian
48
Keterangan:
DA
ADJSPREAD
TA
e
= Konstanta
= Discretionary accruals
= Asimetri informasi
= Ukuran perusahaan
= Error
49
2) Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini diperlukan untuk menguji model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadinya korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadinya multikolonearitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas adalah
dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance diatas 0.10,
maka tidak terdapat gejala multikolinearitas dan begitu pula sebaliknya.
3) Uji autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota-anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (terjadi pada data
time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (pada data cross sectional).
Asumsi ini mengandung makna bahwa nilai faktor gangguan yang berurutan tidak
tergantung secara temporer, artinya gangguan yang terjadi pada satu titik
pengamatan tidak berhubungan dengan faktor-faktor gangguan lainnya. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (non-autokorelasi).
Salah satu pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan uji DurbinWatson, apabila Du < Dhit < (4 Du) maka tidak terjadi autokorelasi.
4) Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas. Uji
50
51
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1.
Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI antara tahun 2001 hingga tahun 2008. Perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI perioda 2001-2008 dengan menggunakan tahun dasar 2001
berjumlah 23 perusahaan. Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan
perioda tahun 1996-2008 sebanyak 9 perusahaan. Sebanyak 7 perusahaan yang
tidak memiliki daftar harga saham lengkap, sehingga hanya 7 perusahaan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini dengan 56 pengamatan. Tabel 5.1
merupakan tabel hasil pengambilan sampel berdasarkan metoda purposive
sampling. Daftar perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dapat disajikan
pada Lampiran 1.
Tabel 5.1
Pengambilan Sampel Penelitian
Kriteria Pengambilan Sampel:
Jumlah
23
(9)
(7)
56
52
5.2.
Statistik Deskriptif
Tabel 5.2 menunjukkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi
N
56
56
56
Minimum
-0,50
-6,14
26,85
Maksimum
0,41
15,82
32,94
53
5.3.
Pengujian
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan tingkat signifikansi 0,281. Angka ini lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal (Lampiran 3).
5.3.2. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini diperlukan untuk menguji model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadinya korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadinya
multikolonearitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
multikolinearitas adalah dengan melihat VIF bila nilai VIF kurang dari 10 dan
nilai tolerance diatas 0.10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas dan begitu
54
55
variabel dalam persamaan regresi diatas 0,05, hal ini berarti data bebas dari
heteroskedastisitas (Lampiran 3).
5.4.
Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian terhadap normalitas data di depan telah dijelaskan bahwa
untuk mengatasi distribusi variabel residual yang tidak normal (total aktiva) maka
dilakukan transformasi terhadap data ke dalam bentuk logaritma natural (ln)
(Ghozali, 2005), sehingga setelah mengalami perubahan tersebut maka model
penelitian berubah menjadi:
DACC = + ADJSPREAD + LnTAi + e..................................................(8)
1
i
2
Perhitungan manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan data lima
tahun sebelum perioda penelitian, sehingga data yang diperlukan untuk
menghitung manajemen laba yaitu dari tahun 1996. Penggunaan data lima tahun
sebelum perioda penelitian karena dapat menghasilkan perhitungan manajemen
laba yang lebih baik. Hasil pengujian hipotesis pertama dan kedua dapat dilihat
pada Tabel 5.3 di bawah ini:
Tabel 5.3
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel
Koefisien Regresi
Konstanta
0,320
ADJSPREAD
0,013
LnTA
-0,010
Adjusted R2 = 0,262
Sumber: Lampiran 4
Std. Error
0,123
0,004
0,004
t-hitung
2,597
3,259
-2,662
Signifikansi
0,012
0,002
0,010
56
manajemen laba sebesar 26,2 persen, sedangkan sisanya sebesar 73,8 persen
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Berdasarkan
hasil analisis di atas didapat model persamaan regresi:
DA = 0,320 + 0,013 ADJSPREAD - 0,010 LnTA
Koefisien asimetri informasi (ADJSPREAD) sebesar 0,013 berarti bahwa
apabila manajemen laba naik dengan anggapan bahwa variabel yang lain konstan,
57
maka asimetri informasi akan naik 0,013. Sedangkan koefisien regresi ukuran
perusahaan tetap sebesar -0,010 berarti bahwa apabila manajemen laba naik
dengan anggapan bahwa variabel yang lainnya tetap, maka ukuran perusahaan
akan turun 0,010.
58
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1.
berpengaruh positif pada praktik manajemen laba dengan nilai thitung sebesar 3,259
dengan tingkat signifikansi 0,002. Hasil pengujian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006), Halim, dkk. (2005) dan Richardson
(1998) yang menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh pada praktik
manajemen laba.
Rahmawati, dkk. (2006) menguji pengaruh asimetri informasi pada praktik
manajemen laba. Rahmawati, dkk. (2006) menggunakan 120 observasi dengan
lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2000-2004 dan dilakukan di perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Asimetri informasi diukur
dengan menggunakan relative bid-ask spread dan manajemen laba diukur dengan
menggunakan Modified Jones Model. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
regresi sederhana. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa variabel
independen asimetri informasi berpengaruh secara positif signifikan dan mampu
menjelaskan variabel dependen manajemen laba.
Halim, dkk. (2005) menguji pengaruh asimetri informasi pada manajemen
laba. Halim, dkk. (2005) menggunakan 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Jakarta dan termasuk Indeks LQ-45 tahun 2001 berturut-turut
selama 2 periode (periode Februari 2001 dan Agustus 2001) dan tahun 2002
59
60
berpengaruh negatif pada praktik manajemen laba. Hal ini karena ukuran
perusahaan memiliki thitung sebesar -2,662 dengan tingkat signifikansi 0,010. Hasil
pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Moses (1997),
Marrakchi (2001), Veronica dan Siddharta (2005), Halim, dkk. (2005) dan
Rahmawati, dkk. (2006). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh pada praktik manajemen laba. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Marihot dan Doddy (2007), Jin dan
Machfoeds (1998), Salno dan Baridwan (2000), Jatiningrum (2000), serta Nasser
dan Herlina (2003, yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
pada praktik manajemen laba.
Marrakchi (2001) di Amerika Serikat dengan menggunakan data sampel
perusahaan industri tahun 1996 menemukan bahwa ukuran perusahaan memiliki
hubungan negatif dengan manajemen laba. Perusahaan yang lebih besar kurang
memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaanperusahaan kecil, karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang
saham dan pihak luar. Veronica dan Siddharta (2005) meneliti di BEJ (BEI) pada
61
62
yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih
besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor.
Hasil pengujian dalam penelitian ini mendukung pandangan yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif dengan
manajemen laba, karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan
untuk melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil dan
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar
(Marrakchi, 2001).
63
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1.
Simpulan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, hipotesis,
dan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Asimetri informasi berpengaruh positif pada praktik manajemen laba. Hasil
pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk.
(2006), Halim, dkk. (2005) dan Richardson (1998) yang menunjukkan bahwa
asimetri informasi berpengaruh pada praktik manajemen laba. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi asimetri informasi semakin tinggi
peluang yang dimiliki manajer untuk melakukan praktik manajemen laba.
Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.
2) Ukuran perusahaan terbukti berpengaruh negatif pada praktik manajemen
laba. Terdapat dua pandangan tentang bentuk hubungan ukuran perusahaan
pada praktik manajemen laba yaitu pandangan pertama yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan positif dengan praktik
manajemen laba seperti yang dilakukan oleh Halim, dkk. (2005) dan Moses
(1997). Pandangan kedua yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba seperti yang dilakukan
oleh Marrakchi (2001) serta Veronica dan Siddharta (2005). Jadi, hasil
pengujian dalam penelitian ini mendukung pandangan yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif dengan manajemen
64
laba, karena perusahaan yang lebih besar kurang memiliki dorongan untuk
melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil dan
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar.
7.2.
selanjutnya yaitu:
1) Dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan perbankan sebagai
sampel sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada jenis
perusahaan lain seperti manufaktur, transportasi atau telekomunikasi.
2) Penelitian ini hanya menguji pengaruh asimetri informasi dan ukuran
perusahaan pada praktik manajemen laba karena peneliti ingin menguji
kembali hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, dkk. (2006) bahwa
ukuran
perusahaan
tidak
mampu
menjadi
variabel
kontrol
tetapi
65
DAFTAR PUSTAKA
66
Komalasari, Puput Putri dan Zaki Baridwan. 2001. Asimetri dan Cost of Equity
Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (1):64-81.
Mardiyah, Aida Ainul. 2002. Pengaruh Asimetri Informasi dan Disclosure
Terhadap Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 5 (2): 229225.
________. 2001. Pengaruh Asimetri Informasi dan Disclosure Terhadap Cost of
Capital. Simposium Nasional Akuntansi V (2): 787-819.
Marrakchi S.,Chtourou. Corporate Governance and Earning Management . 2001.
http://paper.ssrn.com.
Moses, Douglas O, 1997, Income Smooting and Incentives: Empirical Using
Accounting Changes, The Accounting Review, Vol.LXII,No.2, April,pp.
259-377).
67
68
Watts, R.L and Zimmerman, J.L.1986. Positive Accounting Theory. New York:
Pratice Hall.
Wild, J.J, K.R. Subramanyam, and R.F Halsey. 2003. Financial Statement
Analysis. Eight Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Xiong. Y. 2006. Earings Management and its Measurement: A Theoritical
Perspective. Journal of American Academy of Business:214-219.
69
: Ni Ketut Muliati
NIM
: 0891662003
Status
: Kawin
Alamat
Telp
: 081337121313
: ketutmuli@yahoo.com
B. Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
70
Lampiran 1
Tabel 1 Daftar Perusahaan Sampel
NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
Lampiran 2
Data Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Kode Perusahaan
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
PNBN
BBNI
BNGA
BNII
BNLI
NISP
INPC
Tahun
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
DA
ADJSPREAD
TA (Rp)
-0,101020706
-5,56726 23589175000000
0,008824379
4,50818 120053150000000
-0,50304748
2,47571 22982322000000
-0,132257291
13,62261 30754397000000
-0,436432153
7,13151 13001599679781
-0,158706873
7,16494
7137365533193
-0,377245349
-6,00129
719622493940
-0,03065285
2,39007 15940612000000
0,035234901
3,64801 125623157000000
0,090872814
8,8107 22837562000000
0,018511072
-6,17395 36342939000000
0,406947001
15,61585 28027532000000
0,01419548
8,63182 10811350396000
-0,381321477
-6,31956
528859713101
0,049850476
-0,04292 18856978000000
0,026894778
4,44772 131623157000000
0,014603999
-1,62849 23749329000000
-0,048181253
-3,33877 34728751000000
0,060826375
8,53528 29034831000000
0,030911279
-0,6157 15434574284000
-0,159435485
-1,63141
457106693757
0,047846215
-4,71255 23937439000000
0,050266359
2,07076 136486870000000
0,138114102
-3,33216 30798312000000
0,173404201
-4,86346 36077143000000
0,005363554
-0,23704 31756642000000
0,017361196
-0,029 17877066000000
-0,396559648
-2,67964
8841642321935
-0,047633412
-2,23339 36919444000000
0,014040812
0,96287 147812206000000
-0,004569725
-3,57533 41579861000000
-0,023154199
-3,477 49026180000000
0,13177641
-1,87386 34782459000000
-0,021248869
-3,30236 20041565000000
0,057307211
-6,15037 10849427614537
71
72
PNBN
2006
36
BBNI
2006
37
BNGA
2006
38
BNII
2006
39
BNLI
2006
40
NISP
2006
41
2006
42
INPC
PNBN
2007
43
BBNI
2007
44
BNGA
2007
45
BNII
2007
46
BNLI
2007
47
NISP
2007
48
2007
49
INPC
PNBN
2008
50
BBNI
2008
51
BNGA
2008
52
BNII
2008
53
BNLI
2008
54
NISP
2008
55
2008
56
INPC
Sumber: data diolah, 2010
0,093767303
-0,041923443
-0,01226294
0,018250588
-0,025615671
0,021056795
0,00488441
0,057864322
-0,061549084
0,016585938
0,083262945
0,013204349
0,053487244
0,020805147
0,030358339
0,05723669
0,074708904
0,020930908
-0,087482746
-0,151124976
0,008933209
-0,43531
2,22855
0,7961
-3,77303
-0,35864
-2,42992
-6,22528
0,70429
1,19222
-0,58801
-3,75441
-2,84911
-3,30548
-1,98223
-0,88983
1,89477
10,63927
-2,14983
-4,33519
-4,39578
-2,21369
40514476500000
169415573000000
46544346000000
53102230000000
37841524000000
24205990000000
11046115933070
53470645000000
183341611000000
54885576000000
55148453000000
39298423000000
28969069000000
11282575735688
64391915000000
201741069000000
103197574000000
56855129000000
54059522000000
34245838000000
12845448797066
Lampiran 3
Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters a,b
Unstandardiz
ed Residual
56
,0000000
,13300184
,132
,132
-,127
,990
,281
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Pengujian Multikolinearitas
a
Coefficients
Model
1
(Constant)
ADJSPREAD
LN_TA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,320
,123
,013
,004
-,010
,004
Standardized
Coefficients
Beta
,384
-,313
t
2,597
3,259
-2,662
Sig.
,012
,002
,010
a. Dependent Variable: DA
Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
,537 a
R Square
,288
Adjusted
R Square
,262
73
Std. Error of
the Estimate
,13108
DurbinWatson
1,964
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,968
,968
1,033
1,033
74
Pengujian Heteroskedastisitas
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
,010
,526
,536
df
2
53
55
Mean Square
,005
,010
F
,510
Sig.
,604a
t
1,870
-,207
-1,009
Sig.
,067
,837
,317
Model
1
(Constant)
ADJSPREAD
LN_TA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,175
,094
-,001
,003
-,003
,003
Standardized
Coefficients
Beta
-,029
-,140
75
Lampiran 4
Hasil Pengujian Hipotesis
Model Summaryb
Model
1
R
,537 a
R Square
,288
Adjusted
R Square
,262
Std. Error of
the Estimate
,13108
DurbinWatson
1,964
a
Coefficients
Model
1
(Constant)
ADJSPREAD
LN_TA
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,320
,123
,013
,004
-,010
,004
a. Dependent Variable: DA
Standardized
Coefficients
Beta
,384
-,313
t
2,597
3,259
-2,662
Sig.
,012
,002
,010