54 4681 1 SM
54 4681 1 SM
PENDAHULUAN
Manajemen laba merupakan masalah
agensi yang sering terjadi di lingkungan
bisnis. Perilaku manajemen laba yang
dilakukan oleh manajemen berawal dari
konflik keagenan yaitu konflik kepentingan
antara pemilik sebagai principal dan
manajer
sebagai
agen.
Principal
berkepentingan memperoleh profitabilitas
yang selalu meningkat sehingga dapat
tercapai tingkat pengembalian saham yang
maksimal.
Agen
berkepentingan
memperoleh kompensasi kontrak yang
maksimal agar tercapai kemakmurannya.
Dengan demikian terdapat dua kepentingan
yang berbeda didalam perusahaan, dimana
masing-masing pihak berusaha untuk
mencapai atau mempertahankan tingkat
kemakmuran yang dikehendaki. Hal ini
akan mendorong agen untuk melakukan
manajemen laba.
Perilaku manajemen laba selalu
diasosiasikan dengan perilaku yang negatif
karena manajemen laba menyebabkan
tampilan
informasi
keuangan
tidak
terceminkan keadaan yang sebenarnya (I
Nyoman Wijaya Asmara Putra, 1985).
Menurut Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC) No.1, Informasi laba
merupakan
perhatian
utama
untuk
menaksir kinerja atau pertanggungjawaban
manajemen. Adanya kecenderungan lebih
memperhatikan laba ini disadari oleh
manajemen, khususnya manajer yang
kinerjanya diukur berdasarkan informasi
tersebut, sehingga mendorong timbulnya
perilaku menyimpang dan salah satu
bentuknya adalah earnings management
(Widyaningdyah, 2001).
Manajemen laba muncul karena
adanya agency conflicts, yang muncul
karena terjadinya pemisahan antara
kepemilikan
dengan
pengelolaan
perusahaan (Sudewi, 2004 dalam Palestin,
2008). Dengan pemisahan ini, pemilik
perusahaan memberikan kewenangan pada
pengelola
untuk
mengurus
jalannya
perusahaan seperti mengelola dana dan
mengambil keputusan perusahaan lainnya
atas nama pemilik.
Berdasarkan hal tersebut dapat
dirumuskan permasalahan pada penelitian
ini. (1) Apakah terdapat pengaruh
kepemilikan institusional, dewan komisaris,
presentasi saham publik, komite audit,
laverage
secara
simultan
terhadap
manajemen laba? (2) Apakah terdapat
pengaruh kepemilikan institusional, dewan
komisaris, presentasi saham publik, komite
audit, laverage secara parsial terhadap
manajemen laba? (3) Manakah diantara
kepemilikan institusional, dewan komisaris,
presentasi saham publik, komite audit,
laverage yang berpengaruh dominan
terhadap manajemen laba?
Berdasarkan uraian rumusan masalah
yang diambil, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut. (1) Untuk menguji
secara empiris pengaruh kepemilikan
institusional, dewan komisaris, presentasi
saham publik, komite audit, laverage secara
simultan terhadap manajemen laba. (2)
Untuk menguji secara empiris pengaruh
kepemilikan institusional, dewan komisaris,
presentasi saham publik, komite audit,
laverage
secara
parsial
terhadap
manajemen laba. (3) untuk mengetahui
diantara kepemilikan institusional, dewan
komisaris, presentasi saham publik, komite
audit, laverage yang berpengaruh dominan
terhadap Manajemen Laba.
Kepemilikan
institusional
adalah
persentase hak suara yang dimiliki institusi
(Beiner et al, 2003). Pihak institusional
H3:
METODE
Rancangan
penelitian
ini
menggunakan
penelitian
kuantitatif.
Variabel penelitian ini yaitu kepemilikan
institusional, dewan komisaris, presentasi
saham publik, komite audit, laverage
merupakan variabel bebas. Sedangkan,
variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
manajemen laba. Definisi operasional
masing-masing variabel dapat disajikan
pada Tabel 1.
Variabel
Manajemen Laba
Kepemilikan
Institusional
Dewan Komisaris
Persentase
Saham Publik
Komite Audit
Independen
Leverage
Pengukuran
DACt : (TACt / At-1 ) - NDAt
persentase jumlah saham yang dimiliki oleh institusi terhadap
seluruh modal saham perusahaan.
dewan komisaris independent / jumlah dewan komisaris
Besarnya presentase presentase saham yang ditawarkan
kepada masyarakat saat IPO.
Variabel dummy, bila perusahaan sampel memiliki komite audit
maka dinilai 1, dan jika sebaliknya maka dinilai 0.
total hutang/total aktiva
dengan
cara
mempelajari
atau
mengumpulkan catatan atau dokumen yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan uji asumsi klasik yang
terdiri dari: (1) uji normalitas, (2) uji
multikolinearitas, (3) uji heteroskedastisitas,
dan (4) uji autokorelasi. Model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
DA = 0 + 1KI + 2DK + 3PSP + 4KKA
+ 5Lev + e
Keterangan:
DA = discretionary accrual
0 = konstanta
= koefisien variabel
KI = Kepemilikan Institusional
DK = Dewan Komisaris
PSP = Presentase Saham Publik
KKA = Keberadaan Komite Audit
Lev = Leverage
e = error
N
162
162
162
162
162
162
Mean
72,38
0,34
24,90
0,59
0,75
0,35
Minimum
0,00
0,00
0,40
0,00
0,00
-0,26
Maksimum
98,48
1,00
49,95
1,00
12,26
3,28
Simpangan Baku
17,91
0,23
14,96
0,49
1,60
0,28
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Unstandardized Residual
153
0,0004957
0,12837206
0,109
0,067
-0,109
1,347
0,053
Model
1
(Constant)
Kepemilikan Institusional
Dewan Komisaris
Presentase Saham Publik
Komite Audit
Laverage
0,405
0,962
0,392
0,984
0,932
-1
-2
-3
-4
-2
2,468
1,040
2,550
1,055
1,073
R Square
0,280
0,078
Adjusted R
Square
0,047
Durbin Watson
1,351
(Constant)
Kepemilikan Institusional
Dewan Komisaris
Presentase Saham Publik
Komite Audit
Laverage
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
0,213
0,092
0,001
0,001
0,001
0,046
0,003
0,001
-0,043
0,021
-0,004
0,007
Standardized
Coefficients
Beta
0,188
0,002
0,294
-0,165
-0,051
Sig.
2,311
1,508
0,026
2,328
-2,031
-0,619
0,022
0,134
0,979
0,021
0,044
0,537
Model
Regression
Residual
Total
Sum of Squares
0,203
2,392
2,596
df
5
147
152
Mean Square
0,041
0,016
F
2,500
Sig.
0,033
Scott,
William
R.
1997.
Financial
Accounting Theory, 2nd Edition,
Canada Inc., Prentices Hall