Anda di halaman 1dari 40

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO

TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

MENGENAL SISTEM
PENGENDALI
KONTAKTOR

2009/2010

HAND BOOK

HAND BOOK

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 1 of 39

HAND BOOK

Disusun :
TOTOK NUR ALIF, S.Pd, ST NIP. 19720101 200312 1 011
Drs. SUGENG BUDI H
NIP. 19610628 199703 1 001

TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
PROFESIONAL DAN TERDEPAN

Page 2 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

SYSTEM CONTROL DASAR MENGGUNAKAN


KONTAKTOR
Pada

industri modern

saat ini control

atau

pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk


lancarnya proses produksi di suatu industri. Control
system ini paling utama yang diperlukan sehingga
membuat

kita

harus

faham

dan

lancar

dalam

merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang


umum

digunakan

pada

industri

saat

ini

masih

menggunakan rangkaian control yang berawal dari


rangkaian manual.
Adapun

jenis rangkaian control yang selalu

dirancang dalam rangkaian manual adalah selalu


menggunakan peralatan peralatan yang bersifat listrik .
Rangkaian control atau pengendali harus difahami mulai
dari jenis dan dasar komponen yang digunakan.
Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau
control system selalu menggunakan KONTAKTOR, TIMER,
OVERLOAD, MCB dan lain lain.
Komponen
rangkaian

paling

control

atau

utama

digunakan

pengendali

dalam

adalah

yang

dinamakan KONTAKTOR.

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 3 of 39

HAND BOOK

KONTAKTOR
1. Pengertian
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik,
yaitu :
Saklar yang system operasinya dengan
cara kerja sistem elektromagnetik dan
merupakan suatu alat yang aman untuk
penyambungan dan pemutusan secara
terus menerus / kontinyu .
2. Bagian bagian Kontaktor
Kontak Normal
Open ( NO )
ARUS
Kontak
Normal
Close
( NC )
Inti
Gerak

Inti
Tetap

Page 4 of 39

Belitan Magnit

Belitan Bantu
(Menghilangkan getaran
inti gerak )

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

3. Fungsi Kontaktor
Kontaktor digunakan untuk mengerjakan
atau mengoperasikan dengan seperangkat alat
control beban, seperti :
Penerangan
Pemanas
Pengontrolan Motor motor Listrik
Pengaman Motor motor Listrik
Pada pengaman motor motor listrik beban lebih
dilakukan secara terpisah.
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila
diberikan tegangan 85 % sampai 110 % dari
tegangan permukaannya.
Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor
akan bergetar atau bunyi.
Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas
dan terbakar.
Kontaktor mempunyai kontak kontak
UTAMA dan kontak kontak BANTU yang terdiri
dari :
NORMALLY OPEN ( NO )
NORMALLY CLOSE ( NC )

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 5 of 39

HAND BOOK

4. Simbol Bagian Kontaktor

A1
=

Koil elektromagnetik dengan A1 dan A2


sebagai penghantar keluaran dari koil
elektromagnetik.

Kontak pada kondisi NORMALLY OPEN


( NO ).

Kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE


( NC ).

Kontak ON DELAY pada kondisi NORMALLY


OPEN ( NO ).

Kontak OFF DELAY pada kondisi NORMALLY


CLOSE ( NC ).

A2

Page 6 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

5. Penandaan Nomor Kontak


Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor
menurut IEC adalah :

A1 , A2

= Hubungan kontak untuk


SUMBER TEGANGAN pada
kontaktor.

1,3,5

Hubungan kontak untuk SUPPLY


pada rangkaian utama.

2,4,6

Hubungan kontak untuk BEBAN


pada rangkaian utama.

13 & 14
23 & 24
33 & 34
63 & 64
73 & 74
83 & 84
93 & 94
11 & 12
21 & 22
31 & 32
61 & 62
71 & 72
81 & 82
91 & 92

Hubungan untuk kontak


kontak Bantu pada kondisi
NORMALLY OPEN ( NO )

Hubungan untuk kontak


kontak Bantu pada kondisi
NORMALLY CLOSE ( NC )

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 7 of 39

HAND BOOK

THERMAL OVER LOAD ( TOL )


1. Pengertian
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan
panas ( temperature ) yang ditimbulkan oleh arus
yang mengalir melalui elemen elemen pemanas
bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat
panas

yang

ditimbulkan,

bimetal

ini

akan

menggerakkan kontak kontak mekanis pemutus


rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam
merangkai rangkaian control dari suatu system
terutama berhubungan dengan motor motor
penggerak yang berfasa tunggal ( satu fasa )
ataupun berfasa tiga ( tiga fasa ). TOL ini sangat
penting sekali digunakan dalam pengamanan
dan perlindungan motor motor DC atau motor
motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.
Simbol Rangkaian :

Page 8 of 39

97

95

98

96

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, :


a) Reset Mekanik
Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan
kedudukan kontak pada posisi semula,
pengaturan batas arus trip bila terjadi
beban lebih.
b) Arus Setting ( batas arus )
Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau
batas arus pada pemanasnya atau arus
yang mengalir pada kontaktor.

2. Bagian bagian Thermal Over Load

Pendorong
kontak

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 9 of 39

HAND BOOK

3. Fungsi TOL
Dari

pemasangan

TOL

ini

berfungsi

untuk

mengamankan atau memberikan perlindungan


dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada
motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
1) Terlalu besar beban mekanik dari motor.
2) Arus start yang terlalu besar.
3) Motor berhenti secara mendadak.
4) Terjadinya hubung singkat / konsleting.
5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

4. Cara pasang
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan
dengan cara menghubungkan seri terminal
terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan
motor dengan kontak kontaktor di rangkaian
control.

TIME DELAY RELAY ( TIMER )


Pengertian
Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay
penunda waktu yang sering disebut juga dengan
timer.
Page 10 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

Adapun fungsi dari Time Delay Relay ini untuk


memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol dalam
waktu

tertentu

yang

bekerja

secara

otomatis,

misalnya untuk rangkaian control hubungan


secara otomatis, hubungan control secara berurutan
dan lain lain. Timer tunggal / berdiri sendiri dapat
disimbolkan sebagai berikut :

Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian


control ada juga berbeda pengunaan, sehingga ada
beberapa jenis Timer yang dapat dihubungkan
langsung dengan kontaktor yaitu :

1. ON DELAY
On

Delay

adalah

suatu

Timer

yang

dihubungkan secara langsung ke kontaktor ( jadi


satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika
kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja (
ON ).

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 11 of 39

HAND BOOK

Simbol Rangkaian :

OFF DELAY
Off

Delay

adalah

suatu

Timer

yang

dihubungkan secara langsung ke kontaktor ( jadi


satu dengan Kontaktor ) yang akan berfungsi jika
kontaktor bekerja ( ON ) dan Timer tidak bekerja (
OFF ).
Simbol Rangkaian :

Wujud Timer :

Page 12 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

PUSH BOTTOM ( TOMBOL TEKAN )


Pengertian
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang
sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan
mempunyai fungsi sama dengan saklar saklar
lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan
dalam penguncian.

1. Push Bottom Normally Open ( NO ) dengan


fungsi jika ditekan bekerja ( ON ), apabila
dilepas akan kembali semula ( OFF ).
Simbol Rangkaian :

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 13 of 39

HAND BOOK

2. Push Bottom Normally Close ( NC ) dengan


fungsi jika ditekan tidak bekerja ( OFF ), apabila
dilepas menjadi bekerja ( ON ).
Simbol Rangkaian :

3. Push Bottom mengunci, berfungsi jika ditekan


bekerja ( ON ) dan apabila dilepas tetap
bekerja ( ON ), tetapi jika ditekan untuk kedua
kalinya maka akan tidak bekerja ( OFF ).
Simbol Rangkaian :

Page 14 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)


Pengertian
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu
rangkaian control. Pada MCB memiliki fungsi sebagai
pengaman

beban/daya

lebih

dari

daya

yang

dipakainya, sehingga apabila daya yang digunakan


pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos )
maka akan terjadi trip (jawa
juga

berfungsi

njeglek)

sebagai

pada MCB. MCB

pengaman

kesalahan

rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit


(hubung singkat)(konsleting) maka MCB
menjadi

trip.

Hubungan

singkat

juga akan

tersebut

terjadi

apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung


langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan
juga

ground/pentanahan.

pendesainan

control

selalu

Dalam

melakukan

dibutuhkan

adanya

pengaman rangkaian control dengan menggunakan


MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang
digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat
menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam
suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu
system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis
1 fasa dan 1 buah MCB 3 fasa.

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 15 of 39

HAND BOOK

Simbol MCB

Page 16 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

SUSUNAN SERTA PROSEDUR


MOTOR STARTING PROTECTION
1. MENURUT ATURAN MERLIN GERIN ( MG )
Multi G or
Compact Type MA

Short circuit protection


and disconection
Motor control
system

Contactor

Thermal Relay

Ovel load
protection

To Motor
2. MENURUT STANDART AMERIKA ( NEC )

A
B
C
D

A=

Pengaman hantaran cabang

B=

Pemutus edaran cabang

C=

Pengaman Motor

D=

Pengendali Motor

E=

Perlengkapan pembumian

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 17 of 39

HAND BOOK

DASAR DASAR UTAMA RANGKAIAN


KONTROL DENGAN KONTAKTOR

Dalam rangkaian control selalu ditemui system


system yang hampir sama satu dengan yang lainnya,
sehingga memudahkan dalam merangkainya. Hal ini
dapat disimpulkan system pengaturan yang selalu
dipakai mempunyai system yang sama.
System pengaturan atau pengendali paling dasar
dan utama dalam system control yang menggunakan
kontaktor, yaitu :
A. SISTEM OPERASI TERBUKA.
B. SISTEM OPERASI TERTUTUP.
C. SISTEM PENGATURAN SELF MAINTENANCED
( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).
D. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT
OPERASI.
E. SISTEM PENGATURAN INTERLOCKING
( SALING MENGUNCI ).
F. SISTEM PENGATURAN SECARA BERURUTAN.

Page 18 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

1. SISTEM OPERASI TERBUKA.


System operasi terbuka yaitu rangkaian yang
operasinya dengan menggunakan kontak Normally
Open ( NO )
fuse
S0

S1

K1

K1

K1

L1

Diskripsi Kerja :
Ketika S1 di tekan ( ON ) maka kontaktor K1 akan
bekerja ( ON ), sehingga kontak NO pada K1 akan
menutup dan mengunci sehingga beban L1 akan
ON. Jika S0 ditekan maka kontaktor K1 akan OFF dan
lampu L1 menjadi OFF .
http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 19 of 39

HAND BOOK

2. SISTEM OPERASI TERTUTUP.


System operasi tertutup yaitu rangkaian yang
operasinya dengan menggunakan kontak Normally
Close ( NC )

fuse
S0

S1

K1

K1

K1

L1

Diskripsi Kerja :
Ketika S1 di tekan (ON) maka kontaktor K1 akan
bekerja (ON), sehingga kontak NC pada K1 akan
menutup dan mengunci sehingga beban L1 akan
OFF. Jika S0 ditekan maka kontaktor K1 akan OFF dan
lampu L1 menjadi ON .
Page 20 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

3. SISTEM PENGATURAN SELF MAINTENANCED


( PENGATURAN DIRI SENDIRI ).
Pada system pengaturan diri sendiri atau self
maintenaced ini terdiri dari :

A. Rangkaian kontak terus menerus dengan


polaritas ON
POLARITAS ON
Adalah : bila saklar S0 dan S1 ditekan secara
bersama sama, kontaktor K1 dan beban L
akan bekerja atau ON.
Fuse

S0
S1

K1

K1

K1

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 21 of 39

HAND BOOK

B. Rangkaian kontak terus menerus dengan


polaritas ON
POLARITAS OFF
Adalah : bila saklar S0 dan S1 ditekan secara
bersama sama, kontaktor K1 dan beban L
tidak akan bekerja atau OFF.
Fuse

S0
K1
K1

S1

K1

Page 22 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT


OPERASI.
Pada system pengaturan dari beberapa tempat
operasi ini terdiri dari :

A. OR ON control
Adalah : Beberapa saklar S1 ( saklar ON )
dipasang secara parallel, sehingga jika salah
satu dari S1 ditekan dari tempat berbeda,
maka kontaktor dan beban L akan bekerja
atau ON.
Fuse

S0
K1
S1

S2

K1

K1

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 23 of 39

HAND BOOK

B. OR OFF control
Adalah : Beberapa saklar S0 ( saklar OFF )
dipasang secara seri, sehingga jika salah satu
dari S0 ditekan dari tempat berbeda , maka
kontaktor K1 dan beban L tidak bekerja atau
OFF.
Fuse

S0
K1
S0

K1

S1

K1

Page 24 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

C. AND ON control
Adalah : Beberapa saklar S1 ( saklar ON )
dipasang secara seri, sehingga jika S1 ditekan
bersama

sama

dari beberapa tempat

berbeda , maka kontaktor dan beban L akan


bekerja atau ON.
Fuse

S0
K1
S1

K1

S2

K1

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 25 of 39

HAND BOOK

D. AND OFF control


Adalah : Beberapa saklar S0 ( saklar OFF )
dipasang secara parallel, sehingga jika S0
ditekan bersama

sama dari beberapa

tempat berbeda , maka kontaktor K1 dan


beban L tidak bekerja atau OFF.
Fuse

K1
S0

S0

S0

K1

S1

K1

Page 26 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

5. SISTEM PENGATURAN INTERLOCKING


( SALING MENGUNCI ).
System ini dikatakan saling mengunci / interlock
yaitu

karena

adanya

kontaktor

saling

bertolak

belakang ( mengunci ) antara dua atau lebih


dengan salah satunya. Sehingga apabila salah satu
kontaktor ( K1 ) bekerja (ON ) maka kontaktor lainnya
( K2 ) tidak dapat dioperasikan ( OFF ), begitu
sebaliknya.
Fuse

S0

K1

K1 S2

S1

K2
K1

K2

K2

K1
K2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

L1

L2

Page 27 of 39

HAND BOOK

6. SISTEM PENGATURAN SECARA BERURUTAN.


System

pengaturan

secara

berurutan

yaitu

adanya saling keterkaitan antara kontaktor, dimana


kerja dari kontaktor berikutnya ( K2 ) dipengaruhi dari
kontaktor sebelumnya ( K1 ). Dengan demikian
apabila salah satu dari kontaktor ( K1 ) bekerja ( ON )
sehingga

kontaktor

berikutnya

K2

dapat

dioperasikan ( ON ) .
Fuse

S0

K1

K1 S2

S1

K2

K2

K1

K1

Page 28 of 39

K2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

L1

L2

HAND BOOK

RANGKAIAN KONTROL PADA MOTOR


AC 3 FASA
1. RANGKAIAN KONTROL MOTOR DIRECT ON LINE
DOL
fuse

95

OL
96
53

S0

K1

97

OL
54

98

13

S1

K1
14

A1

K1

A2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 29 of 39

HAND BOOK

RANGKAIAN UTAMA
L1 L2 L3

K1M

Page 30 of 39

97

95

98

96

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

2. RANGKAIAN KONTROL MOTOR


PUTAR KIRI - PUTAR KANAN

95
96

21
S0
22

13

13
K1

S1
14

13

13
K2

S2
14

14

21

14

21

K2

K1
22

22

A1

A1
K2

K1
A2

A2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 31 of 39

HAND BOOK

RANGKAIAN UTAMA
L1 L2 L3

F1

F2

F3

K1
K1M
K2

Page 32 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HAND BOOK

3. RANGKAIAN
KONTROL
MOTOR
PENGASUTAN STAR DELTA / .

DENGAN

F0

95

96

21

22

13

14
13

44

K1M

K4M

14

K2T

14

31

21

21

K4M

32

A1

43

K3M

K3M

22

A1
K2T

K1M
A2

13

22

A1

K3M
A2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

K4M
A2

Page 33 of 39

HAND BOOK

RANGKAIAN UTAMA
L1 L2 L3 380 Volt

F1

HC1

F2

F3

HC3

M
3~

Page 34 of 39

http://www.totoktpfl.wordpress.com

HC4

HAND BOOK

4. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 PHASA 380 V


STAR DELTA / OTOMATIS.

23

K1

23

K3
24

24

K4

23
24

S0

13

S1

53

K1

K1

K2T
54

14

K2T
7
A1

K1

K2T
A2

A1

K3
8

A1

K4
A2

A2

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 35 of 39

HAND BOOK

RANGKAIAN
UTAMA
L1 L2 L3
F1

K1

Page 36 of 39

F2

F3

K3

http://www.totoktpfl.wordpress.com

K4

HAND BOOK

5. RANGKAIAN KONTROL MOTOR DUA KECEPATAN


PUTAR KIRI PUTAR KANAN
Fuse
95

OL
96

S0
31
K4M

33

33

K1M
32

33

K2M
34

K3M
34

33

31

K6M
34

K1M
34

32

31

31

K6M

K2M
32

32

31

41

K3M

K6M
32

S11

32

S13

41

41
K1M

42

K5M
42

S12

K2M

31

S14
33

41

K4M
42

K3M
34

42
33

53

K5M

K5M
34

54
53
K4M
54

K1

K2

K3

K4

http://www.totoktpfl.wordpress.com

K5

K6

Page 37 of 39

HAND BOOK

RANGKAIAN UTAMA
L1 L2 L3

K1M

Page 38 of 39

K2M

K4M

K3M

http://www.totoktpfl.wordpress.com

K6M

HAND BOOK

DAFTAR PUSTAKA
1. ELECTRICAL ENGINEERS REFERENCE BOOK
2. ELECTRICAL ENGINEERING HAND BOOK SIEMENS
3. INDUSTRIAL ROBOTIC
4. NATIONAL ELECTRICAL CODE
5. MANUAL OPERATION OMRON

http://www.totoktpfl.wordpress.com

Page 39 of 39

Anda mungkin juga menyukai