Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDAI
Obesitas / kegemukan
Suatu keadaan terdapatnya penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan
yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan
OVERWEIGHT
Kelebihan berat badan dibandingkan
dengan BB ideal yang disebabkan oleh
penimbunan jaringan lemak atau massa
otot
Penyebab obesitas
Makan berlebihan
Kurangnya aktifitas fisik obesitas primer
Faktor genetik
Penyakit herediter familial
Penyakit sistemik tertentu
obesitas
sekunder
Primary
hyperinsulinism
Pseudohipoparatir
oidisme
Kelainan
hipotalamus
Penanda diagnostik
TSH , T4
Dexameth supp test
abnormal
Cortisol urine
Insulin , C-peptide
Hipokalsemia, hiperfosfatemia,
PTH
Tumor, infeksi, trauma
Sindrom Genetik
Prader Willi
Alstrom
Beckwith Wiedeman
Soto
Weaver
Turner
Cohen
Ruvalcaba
Borjeson Forsman
Lehmann
Familial Lipodistrofi
Penyebab obesitas
Faktor yang tidak dapat diubah:
Faktor genetik dengan gen penyebab
obesitas leptin, MC4R, MSH, sindrom ttt
mis. Prader Willi, Beckwith Wiedeman,
Laurence Moon Biedl, dll
Faktor yang dapat diubah:
Pola makan
Aktifitas fisik
Pola hidup santai / sedentary behavior
Faktor lingkungan
Terminologi
Lama
Terminologi
yang
direkomendasik
an
< P5
Underweight
Underweight
P5 84 Healthy weight
Healthy weight
P85 94
At risk of
Overweight
overweight
> P95
Overweight /
Obesitas
obesitas
Klasifikasi Obesitas
Obesitas
Primer
(eksogen)
Obesitas
Sekunder
(endogen/
glandular)
Keadaan kegemukan
pada seseorang yang
terjadi tanpa sebab
penyakit secara jelas,
tetapi semata-mata
disebabkan oleh
interaksi faktor
genetik dan
lingkungan
Bentuk obesitas yang
jelas kaitannya /
timbulnya bersamaan
sebagai bagian dari
penyakit hormonal
atau sindrom yang
Paling sering
pada anak
Lebih jarang
dan terjadi
hanya < 1%
obesitas anak
Patogenesis
Akumulasi lemak dalam tubuh merupakan
hasil suatu keseimbangan positif antara
sumber energi yang masuk dan energi
yang dikeluarkan.
Merupakan konsekuensi ambilan yang
berlebihan, pengurangan pengeluaran
atau keduanya
Patofisiologi
Obesitas dimulai dengan penimbunan lemak
dalam sel lemak hipertrofi sel lemak
(adiposit) merangsang pembentukan sel
lemak baru dari bakal sel lemak
(preadiposit) hiperplasi
Diferensiasi adiposit oleh adipose
differentiation related protein (ADRP) dan
perilipin
Regulasi negatif untuk membatasi
diferensiasi adiposit dan akumulasi lipid
oleh hasil fosforilasi faktor transkripsi
peroxisome-proliferation-activated-
Somatotrof
Laktotrof
Gonadotropi
n
Tiroid
Adrenal
Testis
Ovarium
Pankreas
Anamnesis
Saat mulainya timbul obesitas (prenatal,
early adiposity rebound, remaja)
Riwayat tumbuh kembang yang
mendukung obesitas endogen
Keluhan mengorok (snoring), tidur tidak
nyenyak (restless sleep), nyeri pinggul
Riwayat gaya hidup pola makan dan
aktifitas fisik
Riwayat keluarga dengan obesitas
Pemeriksaan Fisik
Bentuk tubuh
Apple shape body distribusi lemak >> di
dada dan pinggang
Pear shape body / gynecoid distribusi lemak
>> di pinggul dan paha
Wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu
rangkap
Leher relatif pendek
Dada membusung dengan payudara membesar
Perut buncit (pendulous abdomen)
Striae abdomen
Anak laki penis tenggelam (burried penis) dan
ginekomastia
Pubertas dini, genu valgum (tungkai bentuk X)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Radiologi
Ekokardiografi
Tes fungsi paru jika ada tanda kelainan
Pengukuran antropometri
Pengukuran lingkar perut / pinggang
Penaksiran lemak tubuh mengukur tebal
lipatan kulit
Tatalaksana
Tujuan:
Mengurangi IMT dan massa lemak
Menormalkan toleransi glukosa, konsentrasi
lemak plasma, fungsi ginjal, hepar dan TD
Mencegah / mengatasi komorbiditas akut dan
kronik
Prinsip tata laksana
mengurangi asupan energi dan me
keluaran energi dg menentukan target BB,
pengaturan diet, pe aktifitas fisik dan
modifikasi pola hidup
Keterangan
Anak dan keluarga diarahkan pada
pola makan yang sehat dan
kebiasaan aktifitas dasar yang sehat
perbaikan status IMT
Tahap 2
Target perilaku lebih sedikit dan
(structured
lebih banyak pada dukungan dan
weight
struktur yg diarahkan untuk
management)
mencapai target perilaku tsb
Tahap 3
Ditingkatkan intensitas perubahan
(comprehensive perilaku, frekuensi kunjungan dan
multidisciplinary spesialis yang terlibat untuk
intervention)
mengoptimalkan dukungan
Tahap 4 (tertiary Ditujukan pada remaja yang
care
mengalami obesitas berat
Diet
Tidak dianjurkan untuk anak < 2 thn
Dilakukan dengan:
Restriksi makanan misal soda, jus dan
kelebihan susu dari diet
Menghindari makanan dg kalori tinggi
seperti es krim, makanan gorengan,
chips,dll
Aktifitas fisik
Mengurangi aktifitas yang diam:
Menonton TV
direkomendasikan menonton hanya 1-2 jam
perhari
Meningkatkan kegiatan yang banyak gerak:
Jalan
Bersepeda
Olahraga diluar rumah
Berenang
Basket
Behavioural therapy
Self monitoring
Pendidikan nutrisi
Control stimulus
Kebiasaan makan
Aktifitas fisik
Perubahan sikap
Pencegahan
Memperbaiki pola makan agar sejak masa bayi
anak tidak dirangsang nutrien yang me kadar
insulin (insulinogenik) dan memudahkan terjadinya
resistensi insulin seperti gula sederhana dan
lemak bebas
me aktifitas fisik agar terjadi keseimbangan
insulin dengan counter regulatory hormon dan pe
oksidasi lemak yang ditimbun
Membuat produk makanan yang kurang efek
insulinogeniknya tetapi cukup mengandung kalori,
tidak tinggi lemak dan mempunyai rasa yang
disukai anak