Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat lunak, yang
bertujuan untuk merancang sistem informasi administrasi pendidikan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di Akademi Kebidanan (AKBID)
Salewangang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan dengan Mei 2015.
C. Rancangan Penelitian
Perancangan aplikasi ini menggunakan model pengembangan prototyping.
Dalam pembuatan poyek perangkat lunak adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar karena perencnaan perangkat
lunak ini fokus pada perencanaan dan pengendalian. Metode prototype
merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang memodelkan dari sistem
kerja suatu perangkat lunak melakukan koordinasi dan pertemuan-pertemuan yang
secara intensif dengan user guna menampung informs yang akan dijadikan dasar
dalam perancangan perangkat lunak. Prototype dari perangkat lunak yang
dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan
untuk memberikan masukan tentang sistem yang telah dirancang sehingga
perangkat lunak sistem yang dihasilkan nantinya dapat sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan user. Perubahan dan presentasi prototype ini dapat dilakukan

berkali-kali sampai akhirnya tercapai bentuk dari perangkat lunak yang akan
digunakan. Model pengembangan prototyping dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar. 3.1 Model Prototyping


Pendekatan Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan
kebutuhan, perancangan dan evaluasi prototype. Proses- proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan Kebutuhan, developer dan klien bertemu dan menentukan
tujuan umum dan deskripsi awal sistem serta kebutuhan yang diketahui.
Selain itu gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan pada
perancangan berikutnya harus jelas.
2. Perancangan, tahap ini dilakukan cepat (quick plan) dan racangan
mewakili keseluruhan aspek software yang telah diketahui. Rancangan
ini menjadi dasar pembuatan prototype.
3. Evaluasi prototype, yaitu klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan
digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga keseluruhan


kebutuhan dapat terpenuhi. Prototype- prototype untuk memberikan kepuasan
kepada klien/user yang akan menggunakan software ini. Langkah ini juga dapat
memberikan pemahaman developer terhadap klien yang lebih baik.
D. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara berturut-turut dengan tahapan, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan, pada tahap ini dilakukan
pengumpulan datayang terkait dengan sistem informasi adminsitrasi
pendidikan.
2. Melakukan perancangan cepat (quick plan), pada tahap ini dilakukan
perncangan, rancanga antar muka (interface), rancangan desain sistem,
database, rancangan use case diagram, flowchart, struktur program,DFD,
activity diagram dan sequence digram.
3. Implementasi, pada tahap ini dilakukan proses pembangunan sistem
berdasarkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan
kebutuhan sistem.
4. Pengujian, yaitu uji coba sistem dilakukan setelah proses instalasi
perangkat keras dan instalasi perangkat lunak. Uji coba sistem ini
bertujuan untuk memastikan bahwa elemen-elemen komponen dari sistem
telah berjalan dan berfungsi sesuai dengan yang di inginkan.
5. Dokumentasi, apabila keseluruhan yang dimulai penelitian sampai pada
pengujian sistem dan evaluasi sistem telah selesai sehingga tidak terjadi
lagi kesalahan. Maka pada tahap akhir melakukan dokumentasi dan
laporan hasil penelitian.
E. Prosedur Perancangan
1. Perancangan Sistem

Pembuatan sistem informasi administrasi pendidikan dibuat dengan


menggunakan PHP dan MySQL. Dengan menggunakan software tersebut
diharapkan dapan membantu dalam proses administrasi dan manajemen sistem
pendidikan, khususnya di Akbid Salewangang Maros.
a.

Database
Perancangan basis data (database) bertujuan agar data yang

berkaitan dengan proses pencarian dan pengaturan data dapat berjalan


dengan baik. Sehingga memudahkan user atau pengguna untuk mencari
maupun mengubah data didalamnya.
1) ERD (Entity Relationship Diagram)
Keseluruhan struktur data dari sistem informasi administrasi
pendidikan ini dapat diekspresikan dengan diagram relasi antar entitas
(Entity Relationship Diagram).Berikut gambar diagram ERD dapat dilihat
pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 ERD (Entity Relationship Diagram)


ERD

diatas

mendeskripsikan

bahwa

admin

melakukan

penginputan/penyimpanan data mata kuliah kemudian mahasiswa dapat


melakukan pengambilan/program mata kuliah tersebut. Terakhir yaitu
proses penilaian terhadap mata kuliah yang telah diprogramkan mahasiswa
bersangkutan diberikan penilaian oleh dosen.
2) Tabel
a) Tabel admin

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data admin yang terdiri


dari user name, password, pertanyaan dan jawaban. Dalam tabel ini,
yang menjadi primary key adalah id_admin. Adapun struktur tabelnya
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Tabel Data Admin
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

Id_admin

Varchar

10

Primary Key

username

Varchar

10

Varchar

10

password
Sumber: Penulis

b) Tabel Mahasiswa
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data mahasiswa yang
terdiri dari nim, nama_mahasiswa, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat,
kelas, prodi, semester, jenis kelamin, agama, telepon. Dalam tabel ini,

yang menjadi primary key adalah nim. Adapun struktur tabelnya dapat
dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Tabel Data Mahasiswa
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

nim

Varchar

10

Primary Key

nama_mahasiswa

Varchar

10

tempat_lahir

Varchar

10

tgl_lahir

Date

alamat

Text

20

kelas

Varchar

10

prodi

Varchar

20

semester

Int

jenis_kelamin

Enum (L,P)

agama

Varchar

10

telepon
Varchar
Sumber: hasil olah data, 2015

20

c) Tabel Mata Kuliah


Tabel ini digunakan untuk menyimpan data mata kuliah yang
terdiri dari id_makul, kode_makul, nama_makul, jenis_makul dan
kkm. Dalam tabel ini, yang menjadi primary key adalah id_makul.
Adapun struktur tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Tabel Data Mata Kuliah
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_makul

Int

10

Primary Key

kode_makul

Varchar

10

nama_makul

Varchar

20

jenis_makul

Char

10

kkm
Int
Sumber: Hasil olah data, 2015

30

d) Tabel Nilai
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data nilai yang terdiri
dari id_nilai, nim, id_makul, dan nilai. Dalam tabel ini, yang menjadi
primary key adalah id_nilai. Adapun struktur tabelnya dapat dilihat
pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Tabel Data Nilai
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_nilai

Int

10

Primary Key

nim

Varchar

10

id_makul

Int

10

Int

30

nilai
Sumber: Penulis

e) Tabel Dosen
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data admin yang terdiri
dari id_dosen, nama dosen, tempat_lahir, tgl_lahir, alamat, Negara,
hobi, handphone, jenis_kelamin, agama, dan telepon. Dalam tabel ini,
yang menjadi primary key adalah id_dosen. Adapun struktur tabelnya
dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Tabel Data Dosen
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_dosen

Varchar

10

Primary Key

nama_dosen

Varchar

10

tempat_lahir

Varchar

10

tgl_lahir

Date

alamat

Text

20

negara

Varchar

10

hobi

Varchar

20

handphone

Int

20

jenis_kelamin

Enum (L,P)

agama

Varchar

10

telepon
Varchar
Sumber: Hasil olah data, 2015

20

f) Tabel KRS
Tabel ini digunakan untuk pengisian data krs online oleh
mahasiswa
create_date,

yang

terdiri

dariid_krs,

created_date,

id_mahasiswa,

created_userid,

id_jadwal,

modified_date,

modified_userid,. Dalam tabel ini, yang menjadi primary key adalah


id_krs. Adapun struktur tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6
Tabel Data KRS
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_krs

Int

10

Primary Key

nim

Int

10

id_jadwal

Int

10

created_date

Datetime

created_userid

Int

modified_date
Datetime
modified_useri
int
d
Sumber: Hasil olah data, 2015

10

10

g) Tabel Kelas
Tabel ini digunakan untuk pengisian data pembagian kelas
terdiri dari id_kelas, nim, semester, nama_kelas, created_date. Dalam
tabel ini, yang menjadi primary key adalah id_admin. Adapun struktur
tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.7
Tabel Data Kelas
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_kelas

Int

10

nim

Int

10

semester

Int

10

nama_kelas

Varchar

10

created_date
Int
Sumber: Hasil olah data, 2015

Primary Key

10

h) Tabel Jadwal Kuliah


Tabel ini digunakan untuk data pembagian jadwal kuliah,
terdiri dari id_kelas, nim, semester, nama_kelas, created_date. Dalam
tabel ini, yang menjadi primary key adalah id_admin. Adapun struktur
tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.8
Tabel Data Jadwal Kuliah
Atribute

Tipe Data

Panjang

Keterangan

id_jadwal

Int

10

Primary Key

id_makul

Int

10

id_kelas

Int

10

semester

Varchar

10

hari

Char

10

jam_mulai

Char

10

jam_selesai

Char

10

id_dosen

Int

10

ruang

Int

created_date
Int
Sumber: Hasil olah data, 2015

10

b. Flowchart Sistem
Flowchart merupakan suatu teknik untuk menyusun rencana
program yang telah diperkenalkan dan telah dipergunakan oleh kalangan
programmer komputer sebelum algoritma menjadi populer, yaitu

Flowcharting. Flowchart adalah untaian symbol gambar (chart) yang


menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data (Suarga M. 2006:6)
Adapun Flowchart pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.3
berikut:
Gambar 3.3 Flowchart

c. Data
Flow
Data
diagram

yang

Diagram (DFD)
Flow Diagram (DFD) adalah suatu
menggunkan

notasi-notasi

untuk

menggambarkan arus dari data sistem, yang

penggunaannya

sangat

membantu

memahami
secara logika

untuk

sistem
,

terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan


dan menjelaskan proses kerja suatu sistem.
1) DFD Sistem Informasi Adminsitrasi Pendidikan

Awal dari tahapan ini dengan melakukan pembentukan diagram


konteks. Adapun diagram konteks dari sistem informasi adminsitrasi
pendidikan ini dapat dilihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Diagram Konteks


Diagram konteks tersebut mendeskripsikan bahwa ada empat
pelaku yang ada dalam sistem ini yaitu, administrator, ketua jurusan,
mahasiswa dan dosen. Administrator menjadi pihak yang akan
mengelola sistem informasi administrasi pendidikan ini, disamping
dibantu oleh ketua jurusan. Sementara dosen dapat melihat jadwal kuliah

dan kalender akademik sedangkan mahasiswa dapat melihat nilai, jadwal


kuliah, KRS dan kalender akademik
2) DFD Level 1
Pemebntukan DFD Level 1 atau level 0. Pembentukan DFD
Level 0 memberikan gambaran mengenai proses-proses yang akan
dilakukan dengan entitas eksternal yang ada. DFD Level 1 pada sistem
ini dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5 DFD Level 1


Proses utama hamper menyerupai pada diagram konteks, dimana
entitas administrator melakukan penginputan data. Data tersebut diolah
sehingga menghasilkan output berupa data nilai mahasiswa. Sedangkan
entitas

user/mahasiswa,

dosen,

dan

ketua

jurusan

melakukan

penginputan data dan permintaan output seperti nilai, jadwal kuliah dan
kalender akademik dengan format tertentu sebagai autentification dalam
setiap permintaan output. Kemudian sistem melakukan pencocokan data

yang diminta setelah itu sistem akan mengeirimkan informasi yang


diminta dalam bentuk output/display.
3) DFD Level 1 Proses 1
Pembentukan DFD Level 1 proses 1. Data Flow Diagram ini
mencakup manajemen dosen. DFD Level 1 proses 1 pada sistem ini
dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut.

Gambar 3.6
DFD Level 1 proses 1 (Manajemen Dosen)
4) DFD Level 1 Proses 2
Pembentukan DFD Level 1 proses 2. Data Flow Diagram ini
mencakup manajemen mahasiswa. DFD Level 1 proses 2 pada sistem ini
dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut.

Gambar 3.7
DFD Level 1 proses 2 (Manajemen Mahasiswa)
5) DFD Level 1 Proses 3
Pembentukan DFD Level 1 proses 3. Data Flow Diagram ini
mencakup manajemen mata kuliah. DFD Level 1 proses 3 pada sistem
ini dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut.

Gambar 3.8

DFD Level 1 proses 3 (Manajemen Mata Kuliah)


6) DFD Level 1 Proses 4
Pembentukan DFD Level 1 proses 4. Data Flow Diagram ini
mencakup manajemen jadwal mata kuliah. DFD Level 1 proses 4 pada
sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut.

Gambar 3.9
DFD Level 1 proses 4 (Manajemen Jadwal Mata Kuliah)
7) DFD Level 1 Proses 5
Pembentukan DFD Level 1 proses 5. Data Flow Diagram ini
mencakup manajemen nilai. DFD Level 1 proses 5 pada sistem ini dapat
dilihat pada gambar 3.10 berikut.

Gambar 3.10
DFD Level 1 proses 5 (Manajemen Nilai)
2. Perancangan Antarmuka (Interface)
Antarmuka (interface) pengguna atau lebih dikenal sebagai user
interface adalah bagian penghubung antara aplikasi sistem dengan pengguna
(user). Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga memudahkan dalam prose
implementasi sistem.

a) Rancangan halaman utama aplikasi

Gambar 3.11
Output Halaman Utama
Rancangan tampilan output umum terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu :
1. Header : Judul Web Site.
2. Menu Navigasi Atas Umum :
a.

Depan
Profil
Visi dan Misi
Peta Kampus
Fasilitas Kampus
b. Download
Download Jadwal Mata Kuliah
Download Area
c. Beasiswa
d. Menu Navigasi Kiri : Login, Halaman Depan.
e. Navigasi Kanan : Polling
Footer : Keterangan web dan informasi pembuatnya.

b) Rancangan halaman mahasiswa


Rancangan halaman mahasiswa adalah tampilan yang dapat
dilihat oleh pengguna yang telah login sebagai mahasiswa.

Gambar 3.12
Rancangan Halaman Mahasiswa

3) Rancangan halaman Dosen


adalah tampilan yang dapat dilihat oleh pengguna yang telah
login sebagai dosen.

Gambar 3.13
Rancangan Halaman Dosen

3. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Black Box.
Karena dalam pengujian menggunakan metode Black Box dapat diketahui
apakah perangkat lunak yang dirancang dapat berfungsi dengan benar dan
telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dengan metode black box
adalah pebgujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur
logika intern perangkat lunak.
Pengujian dengan metode black box merupakan metode perancangan
data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji
dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak kemudian keluaran dari

perangkat diverifikasi apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian


black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan
demikian hasil yang didapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya
menggunakan persyaratan fungsional untuk semua program.
Sistem pengujian black box pada dasarnya bukan alternative dari
teknik white box. Akan tetapi, pengujian black box merupakan pendekatan
komplementer yang memungkinkan dapat mendeskripsikan kelas kesalahan
dari metode pengujian white box. Pengujian black box pada dasarnya berusaha
menemukan kesalahan-kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database
d. Kesalahan kinerja
e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
F. Alat dan Bahan
Perancangan sistem informasi pada dasarnya membutuhkan alat dan bahan
berupa Personal Computer (PC) dan peripheral pendukung lainnya yang terdiri
dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang
digunakan dengan spsesifikasi sebagai berikut:
1. Processor Intel Core i3 Inside
Computer
(PC)
2.Personal
RAM DDR3
2 GB
3. Harddisk 500 GB SATA
4. VGA Intel HD Graphics
5. LCD 14
6. Keyboard
7. Telkomsel Flash Modem

1. Sistem Operasi Windows 7


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ultimate 32-bit
CSS dan CMS
PHP MyAdmin dan MySQL
XAMPP
Adobe Dreamweaver
Notepad C++
Mozilla Firefox
Adobe Photoshop

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi pustaka merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengkajian
terhadap sumber-sumber referensi untuk memperoleh landasan teori,
konseptual dan praktis tentang permasalahan dalam penelitian. Studi pustaka
dapat diperoleh dari buku-buku referensi, materi kuliah, artikel cetak maupun
online serta literature-literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah
yang sedang diteliti.
Nataniel Dengen dan Dyna Marisa menjelaskan bahwa Studi
Kepustakaan (Library Research) merupakan penelitian yang dilaksanakan
berdasarkan data yang diperoleh dari teori-teori yang bisa didapat dari bukubuku penunjang yang berhubungan dengan topik yang diambil sebagai bahan
pembanding atau dasar pembahasan lanjut, serta untuk memperoleh landasanlandasan teori dari sistem yang akan dikembangkan.
2. Studi Lapangan.
Penerapan studi lapangan dalam penelitian ini dilakukan melalu
pengumpulan data yang berkaitan dengan pemrograman sistem informasi,
khususnya bahasa pemrograman PHP. karena, sistem informasi ini

menggunakan bahasa PHP dalam membangun aplikasinya. Setelah


mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilanjutkan
dengan mencari software-software yang cocok dan relevan untuk membangun
sistem informasi ini.
Kegiatan ini merupakan tahapan untuk menggali data-data yang
dibutuhkan sehubungan dengan sistem informasi yang akan dibangun. Datadata tersebut meliputi informasi tentang sistem informasi administrasi
pendidikan. Adapun deskripsi dari studi lapangan ini, yaitu melakukan
observasi. Observai/pengamatan terhadap proses penyajian informasi tentang
sistem

informasi

administrasi

pendidikan

sehingga

mengefektifkan pengoperasian dari sistem tersebut.

nantinya

dapat

Anda mungkin juga menyukai