Anda di halaman 1dari 57

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan


kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah aplikasi komputer yang berjudul
Media Pembelajaran Teks Negosiasi.
Tugas ini membahas tentang pembuatan
media pembelajaran pada materi Teks Negosiasi.
Tujuan pembuatan tugas ini yaitu untuk memenuhi
tugas aplikasi computer pada semester enam prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pembuat menyadari bahwa dalam pembuatan
tugas ini banyak melibatkan beberapa pihak. Untuk
itu pembuat mengucapkan terima kasih baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada semua
pihak yang membantu. Selain itu, ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada Bapak Eko Sugandi
selaku dosen mata kuliah aplikasi computer di
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya yang
member pengarahan dalam penyelesaian tugas ini.
Pembuat berharap semoga tugas ini dapat membantu
dosen dan mahasiswa dalam proses belajar
mengajar.
Surabaya, Juni 2015
TIM

DAFTAR ISI

A.
B.
C.
A.
B.
C.
D.
E.
A.
1.
2.
B.
1.
2.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
D.

Kata Pengantar................................................................i
Daftar isi.........................................................................2
BAB I
Latar Belakang..................................................................3
Tujuan...............................................................................4
Manfaat.............................................................................4
BAB II
Definisi Media..................................................................5
Karakteristik Media..........................................................7
Jenis-jenis Media............................................................12
Metodologi Media..........................................................17
Materi secara luas...........................................................19
BAB III
Analisis...........................................................................24
KI/KD........................................................................24-25
Materi Ajar.....................................................................27
Desain.............................................................................33
Flowchart........................................................................33
Storyboard......................................................................34
Metodologi Pengembangan Multimedia........................40
Pengonsepan...................................................................40
Desain.............................................................................41
Pengumpulan Materi......................................................41
Pembuatan......................................................................46
Pengujian........................................................................46
Pendistribusian...............................................................46
Tahap pengembangan....................................................47
Simpulan........................................................................54
Saran..............................................................................54
Daftar Pustaka................................................................55

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan atau dalam proses
belajar mengajar, pendidik terkadang membutuhkan
media untuk menyampaikan materinya selain media
buku. Media lain tersebut bisa berupa alat peraga
atau media yang memudahkan pendidik dalam
men ya mpaikan
materi
s eperti
menggunakan Microsoft powerpoint.
Microsoft
Powerpoint
akan
sangat
membantu pendidik dalam menyampaikan materi
jika powerpoint tersebut dibuat sebaik mungkin dan
dapat menarik perhatian siswa serta memudahkan
siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Sehingga pendidik perlu memahami cara membuat
powerpoint
dengan
baik
dan
bisa
m e m b u a t powerpoint semenarik mungkin.
Membuat powerpoint yang menarik adalah
dengan tidak hanya memperhatikan desain
powerpoint saja namun juga harus memperhatikan
perpaduan warna yang tepat, menggunakan huruf dan
warna huruf yang jelas, menggunakan ukuran huruf
yang tepat dan menggunakan icon yang tepat karena
jika warna template yang digunakan terlalu gelap dan
3

warna huruf juga gelap maka akan sulit dibaca atau


template yang digunakan terlalu banyak gambar juga
akan menyulitkan ketika dibaca selain itu ukuran
tulisan yang terlalu kecil juga akan sulit untuk dibaca.
Karena powerpoint memberikan manfaat
terhadap pendidikan maka powerpoint seharusnya
digunakan dengan baik dan penuh pertimbangan
dalam pembuatannya.
B. TUJUAN
Tujuan
penggunaan
media
dalam
pembelajaran
khususnya
dalam
proses
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah:
1. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi,
2. Memudahkan peserta didik dalam memahami materi,
3. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
4. Menarik perhatian peserta didik.
C. MANFAAT
1. Agar pembaca mengetahui media Micosoft powerpoint
dalam proses pembelajaran,
2. Agar pembaca mengetahui tahap-tahap pembuatan
media pembelajaran dengan menggunakan Microsoft
powerpoint,
3. Agar pembaca mengetahui kegunaan
powerpoint dalam proses pembelajaran.
4

Microsoft

BAB II
KAJIAN TEORI
A. DEFINISI MEDIA
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
jamak dari Medium yang secara harfiah berarti
Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media
berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan
pengetahuan dari Guru kepada peserta didik.
Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit
banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran
yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi
tentang media pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun
Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam
proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan,
National
Education
Associaton
(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat
5

keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan


bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu
guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat
bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke 20 usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya
alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau
media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media


adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.

Menurut Schram: Media adalah teknologi


pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.

Menurut National Education Asociation


(NEA): Media adalah sarana komunikasi dalam
bentuk cetak maupun audio visual, termasuk
teknologi perangkat kerasnya.

Menurut Briggs: Media adalah alat untuk


memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
proses belajar.

Asociation of Education Comunication


Technology (AECT): Media adalah segala bentuk
dan saluran yang dipergunakan untuk proses
penyaluran pesan.

Menurut Gagne: Media adalah berbagai


jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.

Menurut Miarso: Media adalah segala


sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
B. KARAKTERISTIK MEDIA
Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne,
Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan
pengelompokan atau membuat taksonomi mengenai
media pembelajaran. Dari sekian pengelompokan
7

tersebut, secara garis besar media pembelajaran


dapat diklasifikasikan atas: media grafis, media
audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan
visual saja dan disertai rekaman audio), dan media
permainan-simulasi.

Arsyad

(2002)

mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi


empat kelompok berdasarkan teknologi, yaitu:
media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi
audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan
komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak
dan komputer. Masing-masing kelompok media
tersebut memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari
masing-masing kelompok media tersebut akan
dibahas dalam uraian selanjutnya.
1.

Media grafis.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok
ini merupakan penyampaian pesan lewat simbulsimbul visual dan melibatkan rangsangan indera
penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah:
8

bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan


waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam
bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia
berapa

saja,

murah

harganya

dan

mudah

mendapatkan serta menggunakannya, terkadang


memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram),
merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang
menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis
media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat
interpretatif.
1.

Media audio
Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini
adalah

berupa pesan

yang

disampaikan atau

dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal


dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan
indera pendengaran. Secara umum media audio
memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut:
mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
(mudah

dipindahkan

dan

jangkauannya

luas),

pesan/program dapat direkam dan diputar kembali


9

sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi


dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya,
dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat
komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk
pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi
atau program terikat dengan jadwal siaran (pada
jenis media radio).
1.

Media proyeksi diam.


Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam
penyajiannya. Ada

kalanya

media

ini

hanya

disajikan dengan penampilan visual saja, atau


disertai rekaman audio. Karakteristik umum media
ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke
seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada
dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah
(praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara
diam (pada media dengan penampilan visual saja),
terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan
gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis,
10

sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu,


sesuai untuk belajar secara berkelompok atau
individual, praktis

dipergunakan untuk semua

ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan


praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik
warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan
obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media
film), dan media film lebih realistik, dapat diulangulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
1.

Media permainan dan simulasi.


Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media
pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan
peran, atau permainan simulasi. Meskipun berbedabeda, semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu
istilah yaitu permainan (Sadiman, 1990). Ciri atau
karakteristik dari media ini adalah: melibatkan
pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran
pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol
adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat
memberikan umpan balik langsung, memungkinkan
penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam
situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes
11

karena

dapat

pembelajaran

dipakai

untuk

dengan

berbagai

mengubah

tujuan

alat

dan

persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan


kemampuan

komunikatif

pebelajar,

mampu

mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar


dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya
mudah dibuat serta diperbanyak.
C. JENIS-JENIS MEDIA
Dalam
perkembangannya,
media
pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,
media pengajaran dikelompokkan ke dalam empat
bagian, yaitu:
1.

Media Hasil Teknologi Cetak


Teknologi cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual statis terutama melalui
proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi
teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan
reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan
dasar pengembangan dan penggunaan materi dan
pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan
materi dalam bentuk salinan tercetak.
12

Teknologi cetak memiliki ciri-ciri


sebagai berikut :
Teks dibaca secara linear, sedangkan visual
dibaca berdasarkan ruang.
Baik teks maupun visual menampilkan
komunikasi satu arah.
Teks dan visual ditampilkan statis (diam).
Perkembangannya sangat tergantung kepada
prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
Teks berorientasi pada siswa.
Informasi dapat diatur kembali atau ditata
ulang oleh pemakai.
2.
Media Hasil Teknologi Audio-Visual.
Teknologi audio visual adalah cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Penyajian melalui audio-visual bercirikan
pemakaian perangkat keras selama proses belajar,
seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan
proyektor visual.
Berikut merupakan ciri-ciri dari teknologi audiovisual :
Biasanya bersifat linear.
Biasanya menyajikan visual yang dinamis.
Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh pembuatnya.

13

3.

Merupakan representasi fisik dari gagasan


real dan gagasan abstrak.
Dikembangkan menurut prinsip
behaviorisme dan kognitif.
Berorientasi kepada guru dengan tingkat
pelibatan interaktif murid yang rendah.
Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer.
Teknologi berbasis komputer merupakan
cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
mikroprosesor. Perbedaan antara media yang
dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan
dua
teknologi
lainnya
adalah
karena
informasi/materi disimpan dalam bentuk digital,
bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Berbagai
jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
pengajaran umumnya dikenal sebagai Computer
Assisted Instruction (pengajaran berbantuan
komputer). Aplikasi tersebut meliputi drills dan
practice (latihan untuk membantu siswa menguasai
materi yang telah dipelajari sebelumnya), tutorial
(penyajian materi pelajaran secara bertahap),
permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari).
Ciri-ciri teknologi berbasis komputer adalah sebagai
berikut :
Dapat digunakan secara acak dan secara
linear.
14

Dapat digunakan berdasarkan keinginan


siswa atau berdasarkan keinginan perancang
sebagaimana yang telah direncanakannya.
Batasan gagasan disajikan dalam gaya
abstrak dengan kata, simbol dan grafik.
Pembelajaran berorientasi siswa dan
melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.
4.
Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak
dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara
untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media
yang dikendalikan komputer. Media pembelajaran
yang akan dibuat dalam tulisan ini adalah media
pembelajaran berbasis komputer.
Ciri-ciri media hasil teknologi gabungan ini adalah
sebagai berikut :
Dapat digunakan secara acak dan secara
linear.
Dapat digunakan sesuai dengan keinginan
siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan
dan diinginkan oleh perancangnya.
Gagasan-gagasan sering disajikan secara
realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut
apa yang relevan dengan siswa dan dibawah
pengendalian siswa.

15

Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme


diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan
pelajaran.
Pembelajaran ditata dan terpusat pada
lingkungan kognitif, sehingga pengetahuan dikuasai
jika pelajaran itu digunakan.
Bahan-bahan plajaran melibatkan banyak
interaktivitas siswa.
Bahan-bahan memadukan kata dan visual
dari ebrbagai sumber.

Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi:


a.
Media dengan daya liput luas dan
serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan
ruang serta dapat menjangkaujumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama, seperti radio
dan televisi serta internet.
b.
Media dengan daya liput terbatas oleh
ruang dan tempat.
Media ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti
film sound slides film rangkai, yang harus
menggunakan empat tertutupdan gelap.
c.
Media untuk pembelajaran invidual.

16

Media ini penggunaannya hanya untuk


seorang diri, termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Dilihat dari bahan-bahannya, media terbagi sebagai
berikut :
a. Media Sederhana.
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan
harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan
penggunaannya tidak sulit.
b. Media Kompleks.
Media ini adalah media yang bahan dasarnya
kompleks sulit didapat serta mahal harganya, sulit
membuatnya, dan penggunaanya memerlukan
keterampilan yang memadai.
D. METODOLOGI MEDIA
Metode Pengembangan Multimedia
Banyak metodologi Pengembangan Perangkat
Lunak (Software Engineering), tetapi tidak pas
diterapkan pada pengembangan perangkat lunak
berbasis Multimedia. Setidaknya saya melihat ada
dua metodologi di luar metodologi PPL biasa yang
dapat digunakan untuk pengembangan PL berbasis
multimedia. Salah satunya adalah menurut Sutopo
(2003), yang berpendapat bahwa metodologi
Pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan,
yaitu concept, design, material collecting, assembly,
testing dan distribution seperti gambar di bawah ini:
17

1.Concept
Tahap concept (konsep) adalah tahap untuk
menentukan tujuan dan siapa pengguna program
(identifikasi audience). Selain itu menentukan
macam aplikasi (presentasi, interaktif, dll) dan
tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan, pembelajaran,
dll).
2. Design
Design (perancangan) adalah tahap membuat
spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya,
tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk
program.

18

3. Material Collecting
Material Collecting adalah tahap
dimana
pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan
dilakukan. Tahap ini dapat dikerjakan paralel dengan
tahap assembly. Pada beberap kasus, tahap Material
Collecting dan tahap Assembly akan dikerjakan
secara linear tidak paralel.
4. Assembly
Tahap assembly (pembuatan) adalah tahap dimana
semua objek atau bahan multimedia dibuat.
Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.

5. Testing
Dilakukan

setelah

selesai

tahap

pembuatan

(assembly) dengan menjalankan aplikasi/program


dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap
ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha
test) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau
lingkungan pembuatnya sendiri.
6. Distribution

19

Tahapan dimana aplikasi disimpan dalam suatu


media penyimpanan. Pada tahap ini jika media
penyimpanan

tidak

cukup

untuk

menampung

aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap


aplikasi tersebut.
E. MATERI SECARA LUAS

Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat
pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan
tujuan
yang
berbeda
dan
bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi
adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak
mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan
semua pihak yang berkepentingan dengan elemenelemen kerjasama dan kompetisi. Termasuk di
dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika
berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang
lain dengan tujuan tertentu. Contoh kasus mengenai
negosiasi, seperti Christoper Columbus meyakinka.
Ratu Elizhabet untuk membiayai ekspedisinya saat
Inggris dalam perang besar yang memakan banyak
biaya atau sengketa pulau Sipadan dan ligitan, pulau

20

yang berada di perbatasa Indonesia dengan Malaysia


antara Indonesia dengan Malaysia
Dalam advokasi terdapat dua bentuk, yaitu formal
dan
informal.
Bentuk
formalnya,negosiasi
sedangkan bentuk informalnya disebut lobi. Proses
lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat, serta dapat
dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu
panjang sedangkan negosiasi tidak, negosiasi terikat
oleh waktu dan tempat
Negosiasi dilakukan mulai dari rumah, sekolah,
kantor, dan semua aspek kehidupan kita. Oleh
karena itu penting bagi kita dalam rangka
mengembangkan dan mengelola diri (manajemen
diri), untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip
dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat
melakukan negosiasi serta membangun relasi yang
jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja.
Kita bernegosiasi dengan siapa saja, mulai dari isteri
atau suami, anak, orang tua, bos kita, teman dan
relasi bisnis. Dan kegiatan negosiasi kita lakukan
setiap saat setiap hari. Negosiasi dapat berupa apa
saja gaji kita, mobil dan rumah yang kita beli,
biaya servis mobil, biaya liburan keluarga, dan
sebagainya.
Negosiasi terjadi ketika kita melihat bahwa orang
lain memiliki atau menguasai sesuatu yang kita
inginkan. Tetapi sekedar menginginkan tidak cukup.
21

Kita harus melakukan negosiasi untuk mendapatkan


apa yang kita inginkan dari pihak lain yang
memilikinya dan yang juga mempunyai keinginan
atas sesuatu yang kita miliki. Sedangkan agar
negosiasi dapat terjadi dengan sukses, kita harus
juga bersiap untuk memberikan atau merelakan
sesuatu yang bernilai yang dapat kita tukar dengan
sesuatu yang kita inginkan tersebut.
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan
Phil
Baguley,
dijelaskan
tentang
definisi
NEGOSIASI yaitu suatu cara untuk menetapkan
keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh
dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana
tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang.
Sedangkan
negosiasi
memiliki
sejumlah
karakteristik utama, yaitu
1. senantiasa melibatkan orang baik sebagai
individual, perwakilan organisasi atau perusahaan,
sendiri atau dalam kelompok
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya
mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal
sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu
baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar
menukar (barter);
4.
hampir selalu berbentuk tatap-muka yang
menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun
ekspresi wajah;
22

5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa


depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita
inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan
yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun
kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat
untuk tidak sepakat.
Kemampuan-kemampuan dasar bernegosiasi
Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi
adalah filosofi yang menginformasikan bahwa
masing-masing pihak yang terlibat.Ini adalah
kesepakatan dasar kita bahwa "semua orang
menang", filsafat ini menjadi dasar setiap negosiasi. []
Kunci untuk mengembangkan filsafat supaya
"semua
orang
menang"
adalah
dengan
mempertimbangkan setiap aspek negosiasi dari
sudut pandang pada pihak lain dan pihak negosiator.
Keterampilan-keterampilan dasar negosiasi
Berikut ini, adalah keterampilan -keterampilan dasar
dalam bernegosiasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ketajaman pikiran / kelihaian


Sabar
Kemampuan beradaptasi
Daya tahan
Kemampuan bersosialisasi
Konsentrasi
Kemampuan berartikulasi
23

8.

Memiliki selera humor

BAB III
LANGKAH PEMBUATAN MEDIA
A. ANALISIS
1. Kompetensi Inti
K1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang
bahasa

dianutnyadengan
Indonesia

mematuhi
serta
24

norma-norma

mensyukuri

dan

mengapresiasi

keberadaan

bahasa

dan

sastra

Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.


K2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
menunjukkan sikap pro- aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan
sosial secara efektif dengan memiliki sikap positif
terhadap

bahasa

dan

sastra

Indonesia

serta

mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan


mengapresiasi sastra Indonesia.
K3:

Memahami

pengetahuan

faktual,

menerapkan,

menganalisis

konseptual,

prosedural

berdasarkan rasa ingin tahu tentang

bahasa dan

sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan


prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (ipteks).

25

K4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


konkret

dan

ranah

abstrak

untuk

mengembangkanilmu bahasa dan sastra Indonesia


secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah
sesuai kaidah keilmuan terkait.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator
KD: 3.2 Membandingkan teks negosiasi, baik
melalui lisan maupun tulisan.
Indikator:
3.2.1 Memahami langkah-langkah menganalisis teks
negosiasi
3.2.2 Membandingkan struktur isi dan bahasa teks
negosiasi dengan cermat.
KD: 4.2 Memproduksi teks negosiasi yang koheren
sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat
baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator:
4.2.1 Memahami langkah-langkah memproduksi teks
negosiasi
4.2.2 Memproduksi teks negosiasi yang modern.
3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning
(PBL): mengorientasi peserta didik pada masalah
mengorganisasikan
kegiatan
pembelajaran,
membimbing
penyelidikan
mandiri,
26

1)
2)
3)
4)

5)

mengembangkan dan menyajikan, analisis dan


evaluasi, peserta didik dapat:
Memahami struktur teks negosiasi
Memahami kaidah teks negosiasi
Menjelaskan makna kata, istilah, dan ungkapan
dalam teks negosiasi
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,
dan negosiasi.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk
bernegosiasi merundingkan masalah perburuhan,
perdagangan, dan kewirausahaan.

1. Materi Ajar
1) Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah proses tawar menawar dengan jalan
berunding untuk memberi atau menerima guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak
dengan pihak lainnya
2) Negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara
dua orang atau lebih yang memiliki masalah atau
pendapat yang kuat untuk mencari jalan tengah tanpa
ada satupun pihak yang dirugikan.
Langkah-langkah menganalisis teks negosiasi:
1)
Membaca atau mengamati teks secara
seksama.
27

2)
3)
4)

Memahami kaidah struktur dan isi teks.


Mengenali bahasa yang digunakan.
Menganalisis isi dan bahasa teks sesuai
struktur isi dan kaidah kebahasaan maupun EYD.
Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi:
Ciri kebahasaan teks negosiasi yaitu bahasa yang
santun dan persuasif. Bahasa persuasif yaitu bahasa
yang digunakan untuk membujuk.

Ciri teks negosiasi :


a. ada permasalahan yang akan diselesaikan
b. adanya minimal dua partisipan
c. ada bentuk interaksi langsung/ mediasi
d. dikomuikasikan dalam bahasa santun dan pragmatis

1)
a.
b.
c.
2)
a.
b.
3)

Kaidah teks negosiasi


Ditinjau dari aspek struktur isi teks negosiasi:
pembukaan
isi
penutup
Ditinjau dari aspek bahasa
Bahasa yang digunakan berupa dialog.
Pragmatis, efektif, komunikatif.
Ditinjau dari aspek bentuk merupakan teks dialog.
Struktur Teks Negosiasi:

28

Struktur Teks Negosisasi :


-Orientasi: salam pembuka dan menanyakan
kepentingan pembeli
-Permintaan : Permintaan pembeli kepada penjual
-Pemenuhan : Pemenuhan penjual terhadap
permintaan pembeli
-Penawaran : negosiasi antara penjal dan pembeli
-Persetujuan : Kesepakatan antara penjual dan
pembeli
-Pembelian
-Penutup

: transaksi antara penjual dan pembeli


: salam penutup

Langkah-langkah Menulis atau memproduksi


teks negosiasi :
a. Menentukan Topik
b. Menentukan Pokok-Pokok isi ( partisipan )
c. Menyusun kerangka karangan
29

d. Mengembangkan
Negosiasi

karangan

menjadi

teks

LATIHAN SOAL
Tugas kelompok
Analisislah struktur teks negosiasi di bawah ini:
Di Pasar Malioboro tersedia berbagai macam oleholeh khas Yogyakarta, Deni yang akan pulang dari
liburan, ingin membeli sebuah Baju batik untuk oleholeh pulang, Ia pun memasuki sebuah Toko Baju
yang cukup Ramai, saat memilih Baju, Ia pun melihat
Baju yang menarik perhatiannya.
Penjual : Mau cari Apa Mas?
Deni
: Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
Penjual : Kalau yang ini harganya 150.000
Deni : Wah ko' mahal sekali Mba?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga
limited edition
Deni : Iya memang benar bahannya bagus, tapi
apakah harganya tidak bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi 145.000 gimana?
Den
: Wah itu masih kemahalan Mba, kurangi
sedikit lagi Mba
Penjual : Ga bisa Mas ini saja sudah murah
Deni : Gimana kalau 140.000 Mba?
Penjual : Ga bisa Mas, itu sudah paling murah
Deni
: Ayolah Mba ini buat oleh-oleh saya di
rumah Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan,
mau beli apalagi?
30

1.
2.
3.
4.

Deni : Tidak ini saja, ini Uangnya.


Penjual : Ya, terimakasih
Deni : sama-sama
Tugas Individu
Apakah yang dimaksud dengan negosiasi ?
Sebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam
bernegosiasi !
Sebutkan tata cara melakukan negosiasi !
Buatlah Teks Negosiasi yang koheren sesuai
dengan struktur!
PEMBAHASAN
Kunci jawaban tugas kelompok
Prolog :
Di Pasar Malioboro tersedia berbagai macam oleholeh khas Yogyakarta, Deni yang akan pulang dari
liburan, ingin membeli sebuah Baju batik untuk oleholeh pulang, Ia pun memasuki sebuah Toko Baju
yang cukup Ramai, saat memilih Baju, Ia pun melihat
Baju yang menarik perhatiannya.
Orientasi
Penjual : Mau cari Apa Mas?
Deni : Hmm, Baju yang ini harganya berapa ya?
Penawaran
Penjual : Kalau yang ini harganya 150.000
Deni : Wah ko' mahal sekali Mba?
Penjual : Iya, soalnya bahannya bagus dan juga
limited edition.
31

Penawaran
Deni
: Iya memang benar bahannya bagus, tapi
apakah harganya tidak bisa kurang?
Penjual : Baiklah saya kurangi,jadi 145.000 gimana?
Deni
: Wah itu masih kemahalan Mba, kurangi
sedikit lagi Mba
Penjual : Ga bisa Mas ini saja sudah murah
Deni : Gimana kalau 140.000 Mba?
Penjual : Ga bisa Mas, itu sudah paling murah
Deni
: Ayolah Mbak ini buat oleh-oleh saya di
rumah.
Persetujuan
Penjual : Baiklah buat Mas saya bolehkan, mau beli
apalagi?
Pembelian
Deni : Tidak ini saja, ini Uangnya.
Penutup
Penjual : Ya, terimakasih
Deni : sama-sama
Kunci jawaban tugas individu
1.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi
sosial saat pihak pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan.
2.
Memahami
persoalan
yang
akan
dinegosiasikan, Memiliki informasi dan data tentang
persoalan yang akan dinegosiasikan sebagai bahan

32

argumentasi Mengungkapkan gagasan atau pendapat


dengan alasan yang rasional.
3.
Menyampaikan penjelasan dengan kalimat
yang menarik, efektif, dan santun -. Bersikap sabar
dan terbuka menerima pendapat orang lain -.
Berupaya meyakinkan mitra bicara tentang penting
dan bergunanya hal yang kita negosiasikan secara
santun -. Menghindari sikap menjatuhkan pendapat
orang lain -. Memiliki beberapa alternatif konsep lain
yang yang tak jauh beda bila konsep pertama tak bisa
diperjuangkan.

B. DESAIN
1. Flowchart

Cover
Teks

PROFI

K.INT
RP
P

MEN

K.DAS
AR

INDIKAT
OR
33

MATERI
KUNCI
JAWABAN

SOA

SIMPULA

2. Storyboard

34

INDIVID
U
KELOMP
OK
DAFTAR
PUSTAK
A

35

Duplikasi 1 kali

Duplikasi 1 kali

36

Duplikasi 2 kali

37

Duplikasi 1 kali

38

Duplikasi 1 kali

39

C.

METODOLOGI

PENGEMBANGAN

MULTIMEDIA
1. Pengonsepan

40

Tujuan

Membuat

media

pembelajaran
Penggunaan program : Microsoft powerpoint
Jenis Aplikasi

: Interaktif

Target

: Peserta didik SMA kelas X

semester 2

2. Design
Pada tahap ini menggunakan storyboard yang telah
dibuat
3. Pengumpulan materi
a. Background yang digunakan

41

42

43

Shape, Button yang digunakan

MULAI
44

Digunakan unuk masuk ke slide selanjutnya yang


berisi menu

PROFIL

R
P
P

Digunakan untuk masuk ke dalam profil

Digunakan Untuk masuk ke dalam menu RPP

MATERI

SIMPULAN

Digunakan untuk masuk ke dalam menu materi

45

SOAL

Digunakan untuk masuk ke slide berisi simpulan

Digunakan untuk masuk ke slide berisi latihan soal

Tombol Back digunakan untuk kembali ke slide yang


sebelumnya, sedangkan tombol next untuk ke slide
selanjutnya.

46

HOME
Tombol home digunakan untuk kembali ke menu
utama
Alat yang digunakan
1. Laptop
Spesifikasi :
a) Processor
: AMDA E2
b) RAM
: 2GB
c) Sytem type
: 64-bit Operating System
d) HDD
: 500 GB
2. Hardware
a) Keyboard
b) LCD monitor
3. Software
a) Microsoft word dan Microsoft power point
b) Adobe Photoshop
4. Pembuatan
a) Langkah-Langkah pembuatan Button
1) Pilih menu insert shape, pilih bentuk
Rounded Ractangle, kemudian edit text
ketik HOME kemudian beri warna di
shape fill, masukan gambar pilih menu
insert picture,
2) Susun hingga menjadi satu tombol navigasi

47

3) Pilih Objek yang akan di group, klik kanan


pilih group, maka jadilah seperti yang
dibawa ini.

HOME
5. Pengujian
Pengujian pada tahap ini adalah dengan
mencoba menjalankan aplikasi setelah selesai di
rancang kemudian dibuat dengan software yang
digunakan.
6. Pendistribusian
Aplikasi disimpan dalam CD

D. TAHAP PENGEMBANGAN

48

Menjadi

49

Menjadi

50

Menjadi

51

Menjadi

52

Menjadi

53

Menjadi

54

Menjadi

55

SIMPULAN
Microsoft Powerpoint dapat dijadikan media
pembelajaran menarik bila dapat dimanfaatkan
dengan baik. Ini merupakan dampak yang positif bagi
pendidikan karena dapat memberikan kemudahan
bagi pendidik dan peserta didik dalam menyampaikan
atau menerima materi.
SARAN
Pendidik

harus

selalu

mengetahui

perkembangan teknologi maupun perkembangan lain


yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran serta dapat menggunakan atau
mengoperasikan sebagai media pembelajaran yang
menarik bagi siswa.

56

Daftar Pustaka
http://nithaahomework.blogspot.com/search?
q=teks+negosiasi (di akses pada tanggal 21 Juni
2015, Pukul 21.05)
http://nithaahomework.blogspot.com/2014/12/te
ks-negosiasi.html (di akses pada tanggal 21 Juni
2015, Pukul 21.15)
http://www.slideshare.net/chusnawatinurul/teksnegosiasi-43734345?next_slideshow=1 (di akses
pada tanggal 21 Juni 2015, Pukul 21.30)
http://www.slideshare.net/mazidaturrrizqiyah/len
gkap-tentang-negosiasi (di akses pada tanggal 21
Juni 2015, Pukul 21.41)
http://www.slideshare.net/alfatfauzan/teksnegosiasi-kelompok-5 (di akses pada tanggal 21
Juni 2015, Pukul 22.00)

57

Anda mungkin juga menyukai