ANALISA SITUASIONAL
Analisa situasional fungsi manajemen merupakan hasil pengkajian yang telah dilakukan
oleh mahasiswa profesi ners Fakultas Keperawatan USU untuk mencapai kompetensi praktek
manajemen keperawatan. Analisa situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di ruangan
Rindu A5 yaitu keadaan ruangan, lingkungan dan para staf yang melaksanakan pekerjaan di
ruangan Rindu A5. Hal ini untuk memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam
manajemen afar dapat diintervensi untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.
1. Gambaran RSUP Haji Adam Malik Medan
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan Rumah sakit umum tipe
A yang melayani seluruh lapisan masyarakat. Adapun visi, misi, motto dan falsafah dari rumah
sakit ini adalah:
a. Visi RSUP Haji Adam Malik Medan
Menjadi unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan
wilayah Sumatera Bagian Utara dan Tengah pada tahun 2015 yang bertumpu pada
kemandirian.
b. Misi RSUP Haji Adam Malik Medan
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat
2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan yang bermutu untuk menghasilkan SDM yang
profesional di bidang kesehatan
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan.
4. Menyelenggarakan pelayanan yang menunjang kesehatan yang berkualitas dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan
c. Falsafah RSUP Haji Adam Malik Medan
Memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat sevara professional,
efisien, dan efektif sesuai standar pelayanan yang bermutu.
d. Motto RSUP Haji Adam Malik Medan
Mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan PATEN:
P: Pelayanan cepat
A: Akurat
T: Terjangkau
E: Efisien
Tim Manajemen Fakultas Keperawatan USU
N: Nyaman
f. Tata Tertib Keluarga Pasien dan Pengunjung RSUP H. Adam Malik Medan
Dalam rangka peningkatan pelayanan keperawatan kesehatan dan menjaga kebersihan,
keamanan serta ketertiban RSUP H. Adam Malik Medan maka dengan ini diberitahukan
kepada keluarga pasien dan pengunjung agar memperhatikan dan mentaati ketentuanketentuan sebagai berikut:
Jam besuk siang : pukul 12.00-14.00 WIB dan jam besuk sore pukul 17.00-20.00 WIB
Penunggu pasien tidak dibenarkan lebih dari 2 orang dan mendapat badge penunggu
untuk 1 orang serta dikembalikan pada saat pasien pulang
Tidak dibenarkan membawa perlengkapan tidur seperti bantal, kasur, tikar, dan
perlengkapan memasak
Tidak dibenarkan mencuci dan menjemur pakaian di lingkungan RSUP H.Adam Malik
Mohon seluruh keluarga pasien wajib menjaga kebersihan dan kerapian ruangan.
Barang-barang pasien pasien, keluarga pasien dan pengunjung RSUP H. Adam Malik
agar dijaga masing-masing dan apabila ada yang hilang tidak menjadi tanggung jawab
RSUP H. Adam Malik
Pasien yang di Rawat di Ruang Infeksi / Ruang Rawat Flu Burung RSUP H. Adam
Malik bersedia di pindahkan ke Ruang lain apabila terjadi wabah endemik Flu Burung.
Hak Pasien
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan fisik
dan materi
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
Menjalankan badah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya
Mengajukan usul, saran, perbaikan, atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
Menggugat dan / atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Pasien
Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita
kepada dokter yang merawat
Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit atau dokter
mata, dan kulit). Ruangan RA5 tidak memiliki visi, misi, moto dan falsafah ruangan.
Tetapi mengacu pada visi, misi, moto, dan falsafah RSUP Haji Adam Malik yang
dijadikan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan.
C. Material
a. Keadaan ruangan RA5
Dari hasil observasi, ruangan RA5 terletak di lantai 3 gedung instalasi rawat inap
terpadu A. Ruangan RA5 terdiri dari nurse station dan 19 ruangan yang terdiri dari 12
kamar rawat inap (dikelompokkan atas beberapa kelas yaitu kelas I, kelas II, dan
kelas III), ruang diagnostic, ruang obat, ruang perawat, ruang PPDS/co. ass, ruang
mahasiswa dan dapur. Ruangan RA5 sudah memiliki tempat pembuangan sampah
terpisah untuk sampah infeksius berwarna kuning, untuk sampah non-infeksius
berwarna hitam, untuk sampah setelah kemoterapi berwarna ungu dan terdapat
derigen untuk tempat sampah benda tajam. Dari hasil observasi selama 3 hari masih
ada sampah yang terbuang tidak sesuai dengan tempatnya
b. Jenis dan Kegiatan Pelayanan
a) Sasaran pelayanan kesehatan di RA5 adalah pasien-pasien dengan kasus penyakit
THT, Mata, Gigi dan Mulut, Kulit dan Kelamin. Namun terdapat juga pasienpasien dengan diagnosa penyakit dalam, neurologi, paru dan pasien yang akan
melakukan kemoterapi. Hal ini terjadi apabila ada permintaan dari ruangan lain
untuk menyediakan bed kepada pasien jika ruangan rawat inap bersangkutan
penuh.
b) Dokter melakukan visit setiap hari, lamanya visite tergantung kebutuhan pasien,
visite dimulai dari pukul 08.00-13.00 WIB. Kemudian diberlakukan dokter
sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
c. Kelengkapan logistik di RA5 adalah sebagai berikut:
a) Alat kesehatan (lampiran 1)
b) Pengadaan barang habis pakai di RA5 dijatah dari rumah sakit oleh instalasi
Rindu A sendiri, pemberian barang habis pakai tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan ruangan.
c) Untuk obat pasien askes, jamkesmas dan bpjs, obat diresepkan setiap hari dan
obat juga dioperkan setiap ganti shift. Untuk pasien umum, daftar obat yang
diresepkan oleh dokter diberikan kepada keluarga dan keluarga yang membeli
obat di apotek dan disimpan sendiri oleh keluarga pasien.
d) Berdasarkan data inventaris ruangan RA5 didapati bahwa secara umum
perlengkapan alat kesehatan di ruangan RA5 masih belum memenuhi kebutuhan,
Tim Manajemen Fakultas Keperawatan USU
masih ada peraatan yang rusak dan belum diperbaiki atau diganti. Kemudian
pengadaan alat tenun di Rruangan RA5 juga belum sesuai dengan kebutuhan
ruangan.
e) Dari data yang kami peroleh jumlah sarung bantal yang tersedia adalah 90 buah,
sedangkan rata-rata pasien yang telah didata selama 3 hari ini adalah sekitar 40
orang, laken dewasa yang tersedia 72 buah, laken anak tidak tersedia, selimut
lurik 20 buah dan selimut tebal hanya 5 buah. Dari data ini dapat diartikan bahwa
ketersediaan alat tenun belum memenuhi kebutuhan pasien, sehingga pada saat
observasi ada pasien yang tidak menggunakan bantal, sarung bantal dan selimut.
Dari data yang diperoleh, bantal yang tersedia berjumlah 19 buah.
f) Dari hasil observasi yang dilakukan bahwa setiap pasien menggunakan gelang
tangan yang berguna sebagai tanda pengenal identitas pasien.
g) Berdasarkan observasi yang dilakukan perawatan luka dan penggantian perban
dilakukan di ruangan diagnostic dengan tujuan untuk menghindari resiko infeksi
nosocomial.
h) Lemari pasien sesuai dengan jumlah pasien yang ada.
i) Tidak ada tirai yang terpasang di ruangan inap baik kelas I, kelas II dan kelas III.
Sementara setiap ruangan terdapat lebih dari 1 orang pasien.
j) Jumlah meja makan pasien tidak sesuai dengan jumlah pasien yang ada. Dari data
yang diperoleh meja makan yang tersedia 19 buah.
k) Dari observasi yang dilakukan ketersediaan gayung dan ember sudah mencukupi
ruangan pasien dimana ada 1 gayung dan 1 ember di setiap ruangan.
l) Berdasarkan hasil observasi bahwa tidak semua kamar rawat inap RA 5 yang
memiliki urinal dan pispot. Dalam keadaan tersebut beberapa keluarga pasien
membeli sendiri pispot dan urinal untuk dipakai sendiri oleh pasien.
m) Di depan setiap kamar pasien telah disediakan handraf untuk mencuci tangan dan
sudah lengkap poster petunjuk cara mencuci tangan yang benar.
D. Money
Ruang Rindu A5 memiliki sistem budget yang diatur langsung oleh direktorat
RSUP H Adam Malik baik untuk pelayanan maupun untuk pendanaan kesehatan bagi
petugas kesehatan. Ruangan akan mengusulkan kepada Instalasi Rindu A segala
kebutuhan ruangan dalam setahun. Apabila ada kebutuhan mendesak diluar perencanaan
anggaran maka akan langsung diusulkan kepada Instalasi. Sistem pemberian gaji diatur
langsung sesuai dengan golongan oleh bagian keuangan dan gaji disalurkan langsung ke
Tim Manajemen Fakultas Keperawatan USU
perorangan melalui rekening Bank. Setiap pegawai di ruangan mendapat tunjangan yang
diatur melalui masa kerja dan golongan. Tunjangan makan juga disesuaikan dengan
golongan pegawai. Perawat juga mendapat insentif dari jasa pelayanan yang dibagikan
sekali dalam setahun dan setiap perawat mendapat jumlah bagian yang sama.
Sumber pembayaran pasien di Ruang RA5 dibagi menjadi dua bagian yaitu umum
dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). BPJS di RA5 terdiri dari BPJS Murni,
Mandiri, dan Askes. BPJS Mandiri dibagi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 iuran
tersebut dibayarkan setiap bulan ke Bank yang sudah ditentukan. Apabila pasien ingin ke
kamar yang lebih tinggi dibanding yang ditentukan jaminannya maka pasien harus
membayar biaya tambahan yang ditentukan oleh bagian keuangan rumah sakit. Seluruh
pembayaran pasien dibayarkan langsung ke kasir RSUP H Adam Malik. Ruangan hanya
mengentry seluruh tindakan pelayanan yang diterima oleh pasien. Pembayaran tidak
berurusan ke ruangan namun langsung dibayarkan ke kasir rumah sakit.
Apabila ada perawat yang kemalangan atau mengadakan suatu acara maka
perawat akan mengumpulkan dana secara kolektif yang ditentukan sesuai kesepakatan
bersama. Perawat yang cuti melahirkan akan dikenakan biaya potongan jasa medis
sebesar 30% namun sedang dilakukan pengusulan pemotongan menjadi 50%.
2.2 Pengorganisasian
A. Man
Jumlah staf yang bertugas diruangan RA5 adalah 18 orang yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan, 2 orang Katim, 15 orang perawat pelaksana dan 2 orang TU. Ada
2 orang perawat yang sedang melanjutkan jenjang pendidikan S1 keperawatan tetapi
tetap menjalankan dinas seperti biasa yang disesuaikan dengan jadwal kuliah. Adapun
jumlah pegawai beserta struktur organisasi diruangan RA5 adalah sebagai berikut:
Bagan
Struktur
Organisasi
Ruangan
RA5
Kepala Ruangan
Serly Br. Gurusinga, S.Kep, Ners
Ketua Tim I
Tata Usaha
Ketua Tim II
Asiah, Amk
7
Anggota Tim I
Rosmaida, Amk
Masreni, Amk
Risma, S.Kep, Ns
Rosparida, Amk
Linda Wati
EkaSusanti, Amk
Netty, Amk
Anggota Tim II :
-
B. Metode
1. Struktur organisasi di Ruang RA5 RSUP Haji Adam Malik Medan
Ruangan RA5 dipimpin oleh seorang kepala ruangan, 2 orang ketua tim, 2 orang tata
usaha dan 13 orang perawat pelaksana. Adapun struktur organisasi ruangan RA5 dapat
dilihat diatas.
2. Metode Penugasan
Metode penugasan yang digunakan diruangan RA5 adalah metode tim karena semua
pekerjaan dilakukan secara bersama (berkelompok) dan sesuai dengan spesialisasi
penyakitnya, namun metode tim yang digunakan bukanlah metode tim murni. Hal ini
terjadi karena kurangnya tenaga perawat maka masing-masing perawat memiliki
kesadaran untuk saling membantu. Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh
Ketua tim dan sekaligus bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim.
Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan metode tim belum terlaksana sepenuhnya sebab
masih banyak perawat yang melakukan tugas nonkeperawatan, misalnya mengambil obat
ke depo farmasi, pendokumentasian resep, memasukkan data pasien ke komputer dan
mengurus surat kematian. Selain pegawai terdapat mahasiswa yang praktik di RA5,
Mahasiswa praktik tersebut diberi tanggung jawab terhadap suatu ruangan. Mereka
melakukan
tugas
yang
diperlukan
pasien
di
ruangan
tersebut,
seperti
Uraian tugas:
1) Bersama anggota tim mengadakan serah terima tugas dengan tim petugas ganti
untuk mengawasi: kondisi klien/keluarga, logistik keperawatan, administrasi
2)
3)
4)
5)
dokter.
6) Membantu pelaksanaan rujukan
7) Melakukan orientasi terhadap klien/keluarga yang baru mengenai tata tertib
ruangan rumah sakit dan perawat yang bertugas.
8) Menyiapkan orientasi untuk pulang dan memberi penyuluhan kesehatan.
9) Memelihara kebersihan ruang rawat dengan: mengatur tugas cleaning service,
mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada
semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan.
10) Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik.
11) Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan
dan tenaga keperawatan.
12) Menulis laporan tim mengenai klien/keluarga dan lingkungannya.
c) Perawat Pelaksana
Uraian Tugas :
1) Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar.
2) Mengadakan serah terima dengan anggota tim/group lain mengenai :
Kondisi klien/anggota keluarga
Logistik keperawatan
Administrasi rekam medik
Pelayanan pemeriksaan penunjang
Kolaborasi program pengobatan
3) Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh tim sebelumnya
4) Merundingkan pembagian tugas dan timnya
5) Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visit dokter
6) Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program pengobatan
dokter.
7) Membantu pelaksanaan rujukan
8) Melaksanakan orientasi kepada klien/keluarga yang baru mengenai tata tertib
ruangan rumah sakit dan perawat yang bertugas
9) Menyiapkan klien/keluarga pulang dan memberikan penyuluhan kesehatan
10
10) Memelihara kebersihan ruang rawat dengan mengatur tugas cleaning service,
tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua
petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan.
11) Memabantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan.
12) Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan
serta tenaga keperawatan.
13) Menulis laporan tim mengenai konsisi klien/keluarga, dan lingkungannnya
14) Memberikan penyuluhan kesehatan pada klien/keluarga
15) Menjelaskan tata tertib rumah sakit, hak dan kewajiban klien/keluarga.
C. Material
Permintaan logistik dilakukan oleh ketua tim I dan ketua tim II, cara
pengamprahan yaitu:
instalasi Rindu A di ACC ke direksi bagian perlengkapan. Beberapa alat yang belum ada
ataupun tersedia dalam jumlah sedikit dijadikan sebagai permintaan tambahan barang
pada tahun berikutnya kepada pihak rumah sakit. Prosedur administrasi cukup panjang
dan rumit dalam hal penyediaan kebutuhan logistik ruangan.
2.3 Ketenagaan
A. Man
1) Tenaga Perawat di Ruangan RA5 RSUP Haji Adam Malik Medan
Jumlah staf yang bertugas diruangan RA5 adalah 18 orang yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan, 2 orang Katim, 15 orang perawat pelaksana dan 2 orang TU.
Ada 2 orang perawat yang sedang melanjutkan jenjang pendidikan S1 keperawatan
tetapi tetap menjalankan dinas seperti biasa yang disesuaikan dengan jadwal kuliah.
2) Penghitungan Jumlah Tenaga Perawat
Penghitungan jumlah tenaga perawat berdasarkan rumus Douglas
Tingkat Ketergatungan Pasien
Minimal Care
Partial Care
Total Care
TOTAL
Pagi
Sore
Malam
0,17 x 18 = 3,06
0,14 x 18 = 2,52
0,10 x 18 = 1,8
0,27 x 17 = 4,59
0,15 x 17 = 2,55
0,07 x 17 = 1,19
0,36 x 4 = 1,44
0,30 x 4 = 1,2
0,20 x 4 = 0,8
9,09
6,27
3,79
(9)
(7)
(4)
Tabel 1. Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
: 9 Perawat
Sore
: 7 Perawat
Malam : 4 Perawat
11
20 perawat
Faktor libur dan cuti = 25% x 20 = 5 orang perawat
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan ketergantungan pasien adalah:
P + S + M + L + 1 Karu = 20 + 5 + 1 = 26 perawat
12
No
Kategori
a
b
1
Askep Minimal
2
Askep Sedang
3
Askep agak berat
4
Askep Maksimal
Jumlah
Rata-rata jumlah
pasien/hari
C
18
11
6
4
39
Jumlah jam
perawatan/hari
d
2
3,08
4,15
6,16
Total
perawatan/hari
cxd
36
33,88
24,9
24,64
119,42
13
B. Material
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa serah terima peralatan atau
operan alat dilakukan oleh perawat pada setiap pergantian shift. Kelengkapan alat diperiksa
berdasarkan jumlah alat yang semestinya. Peralatan hilang wajib diganti oleh pihak yang
menghilangkan alat tersebut.
2.4 Pengarahan
A. Man
1) Kepemimpinan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan peda tanggal 10 13 Maret 2014
terhadap 14 orang perawat di ruangan RA 5 tentang gaya kepemimpinan kepala ruangan,
didapatkan hasil analisis kuesioner bahwa kepala ruangan menggunakan gaya
kepemimpinan otokratik yaitu sebanyak 46%. Hal ini ditunjukkan dari jawaban perawat
yang mengacu pada gaya kepemimpinan otokratik yaitu berupa penjelasan tugas dari
pemimpin, penetapan komando oleh pemimpin, pemimpin memberikan instruksi kepada
bawahan, hadiah dan hukuman sebagai kontrol.
Kemudian berdasarkan hasil analisis kuesioner tentang kepuasan kerja perawat di
ruangan RA 5 didapatkan bahwa mayoritas perawat merasa puas bekerja di ruangan RA 5
dengan presentase 71 %.
2) Pelatihan Tenaga Perawat
Kepala ruangan tidak memiliki kriteria khusus dalam memilih perawat pelaksana
yang dapat mengikuti pelatihan, akan tetapi kepala ruangan menentukan perawat
pelaksana yang dapat mengikuti pelatihan berdasarkan jadwal kerja yang sesuai sehingga
diharapkan seluruh perawat pelaksana memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan.
B. Metode
1) Manajemen Konflik di Ruangan
Konflik yang umum terjadi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota
organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber
daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja. Masalah yang sering timbul adalah
masalah personal keterbatasan sumber daya, pola interaksi dengan pihak lain. Biasanya
14
karu dalam meneyelesaikan konflik dengan bermusyawarah namun jika tidak dapat
diselesaikan lagi akan dilapor ke instalasi.
2) Standar Asuhan Keperawatan
Berdasarkan
hasil
pengkajian,
RA5
memiliki
SAK
(Standar
Asuhan
15
16
17