A. PENGERTIAN
Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang
disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis,
demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan
seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan
(metastasis). Keluhan dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan
seperti mual dan muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air
besar hitam. Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab
yang mendasarinya.
B. ANFIS
Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga
kanan. Hati normal kenyal dengan permukaannya yang licin (Chandrasoma,
2006).
Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dengan berat 1000-1500
gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi
menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen
medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis (Noer, 2002).
Setiap lobus dibagi menjadi lobuli. Setiap lobulus merupakan badan
heksagonal yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus
mengelilingi vena sentralis. Diantara lempengan terdapat kapiler yang disebut
sinusoid yang dibatasi sel kupffer. Sel kupffer berfungsi sebagai pertahanan
hati (Price, 2006).
Sistem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan saluran kecil
dilapisi oleh mikrovili kompleks di sekililing sel hati. Kanalikulus biliaris
membentuk duktus biliaris intralobular, yang mengalirkan empedu ke duktus
biliaris di dalam traktus porta (Chandrasoma, 2006)
Fungsi dasar hati dibagi menjadi :
Fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah. Ada dua macam
aliran darah pada hati, yaitu darah portal dari usus dan darah arterial, yang
keduanya akan bertemu dalam sinusoid. Darah yang masuk sinusoid akan
difilter oleh sel Kupffer.
Fungsi metabolik. Hati memegang peran penting pada metabolisme
karbohidrat, protein, lemak, vitamin (Guyton, 2003).
Fungsi ekskretorik. Banyak bahan diekskresi hati di dalam empedu, seperti
bilirubin, kolesterol, asam empedu, dan lain-lain.
Fungsi sintesis. Hati merupakan sumber albumin plasma; banyak globulin
plasma, dan banyak protein yang berperan dalam hemostasis (Chandrasoma,
2006).
C. ETIOLOGI
Penyebab yang sering ditemukan:
Alkoholisme
Hepatitis A
Hepatitis B
Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
Leukemia
Neuroblastoma
Karsinoma hepatoseluler
Intoleransi fruktosa bawaan
Penyakit penimbunan glikogen
Tumor metastatic
Sirosis bilier primer
Sarkoidosis
Sindroma hemolitik-uremik.
D. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus
hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta
menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima
Istirahat
Diet
Medikamentosa
Obat pertama
Obat alternative
2. Terapi komplikasi
Ruptur : pembedahan
Kista terinfeksi : pasang drainase
3. Pembedahan
Pembedahan
Operasi pintas porto-cava
Aspirasi cairan (bila kista besar)
Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
Transplantasi hati
I. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian Keperawatan
Identitas Klien
Aktivitas/ Istirahat:
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak banyak
aktivitas karena nyeri di perutnya.
Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, takikardi, perubahan
tekanan darah
Integritas Ego
Stress, ansietas
Eliminasi
Perubahan pola berkemih sulit BAB, BAK sedikit.
Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penambahan berat badan,
haus, penggunaan diuretik.
Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri pada perut kanan atas (sedang / berat)
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
Keamanan
Kulit kering, gatal.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d proses penyakit, imflamasi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada perut kanan atas
dan punggung.
3. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan masukan oral, mual, status puasa/aspirasi nasogestrik
4. Defisit volume cairan b/d intake yang tidak adekuat, mual, status
puasa/aspirasi nasogestrik.
5. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada pada
perut atas dan punggung, terapi tirah baring.
6. Kurang pengetahuan pasien terhadap penyakitnya b/d status pendidikan.
7. Gangguan peran diri b/d Penyakit jangka panjang, ketergantungan pada
orang lain.
Rencana Asuhan Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut b/d proses penyakit, imflamasi Setelah dilakukan perawatan .. x