Anda di halaman 1dari 15

Case Report Session

Jumat/ 15 Mei 2015

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK

Oleh

: Resti Fadya
P. 1589
Mia Puspita
P.1593
Cantika Dinia Zulda P. 1596

Pembimbing

: dr. Amel Yanis, Sp.KJ (K)

BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL RSJ HB SAANIN
PADANG
Tahun 2015

Laporan Kasus
1

Seorang pasien laki - laki berumur 33 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RSJ HB
Saanin Padang pada tanggal 29 April 2015 pukul 20.55 WIB dengan :
I.

II.

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ronaldi
Jenis kelamin
: Laki-laki
No. MR
: 00.56.58
Tanggal lahir / umur
: 2 Februari 1982 / 33 tahun 3 bulan 12 hari
Agama
: Islam
Suku
: Minang
Pendidikan terakhir
: SMA
Status Pernikahan
: cerai
Pekerjaan
: kuli bangunan
Alamat
: Jln. M. Yunus RT 4/ RW 5 n 128, Anduriang, Padang
RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:

Autoanamnesis pada tanggal 14 Mei 2015


Alloanamnesis dengan kakak kandung pasien (Ny.Y, 46 tahun, bekerja
sebagai ibu rumah tangga, pendidikan tamat SMA, tinggal serumah dengan
pasien, alamat Jln. M. Yunus RT 4/ RW 5 n 128, Anduriang, Padang, no. Hp
081270210427 ) pada tanggal 14 Mei 2015

A. Sebab Utama dirawat dan Keluhan Utama


Keluhan utama adalah pasien marah-marah dan merusak barang-barang di rumah.
Sebab utama pasien dirawat adalah pasien membahayakan orang lain karena
mengancam ingin membunuh ibunya.

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Semenjak tahun 2012 pasien memiliki masalah rumah tangga. Pasien menikah dengan
istrinya pada bulan Februari tahun 2011 yang berstatuskan janda dan telah mempunyai 2 anak
dengan suami sebelumnya. Pasien memiliki satu orang anak dengan istrinya. Beberapa bulan
setelah menikah istri pasien pulang ke kampung halamannya di Pesisir Sealatan untuk
mencari pekerjaan. Saat itu istri pasien sedang hamil. Sedangkan pasien tetap tinggal di
kampung dengan orang tuanya. Pasien bekerja sebagai kuli bangunan, namun sejak istrinya
pulang ke Pesisir Selatan, pasien tidak lagi menafkahi istri dan anaknya. Setelah satu tahun
2

tidak ada membiayai istri dan anaknya, istri pasien minta cerai. Saat bercerai dengan istri,
pasien telah memiliki satu orang anak dengan istrinya.
Setelah dua bulan bercerai dengan istrinya, pasien mulai menunjukkan emosi yang
labil. Awalnya pasien sering marah- marah di rumah tanpa sebab yang jelas, pasien juga
sering bicara sendiri, bicara yang tidak jelas, kadang tertawa sendiri. Pasien juga mengakungaku sebagai dajjal. Pasien kurang bisa mengurusi kebersihan diri. Pada bulan Desember
2012, pasien di antar keluarga ke RSJ HB Saanin dan dirawat selama satu bulan. Pasien
dipulangkan setelah satu bulan rawatan, dengan keadaan emosi mulai stabil, namun tetap
harus meminum obat dan kontrol rawat jalan. Dari tahun 2012 sampai 2014 keadaan pasien
stabil dan pasien sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Pada bulan Januari tahun 2014
pasien dirawat lagi di RSJ HB Saanin karena kambuh lagi. Pasien kembali bicara-bicara
sendiri, bicara ngawur dan mengaku sebagai dajjal. Pasien kambuh karena putus obat. Pasien
dirawat selama satu bulan dan kemudian dipulangkan lagi dengan keadaan yang stabil dan
tetap harus minum obat dan kontrol rawat jalan. Bulan Agustus tahun 2014 pasien kembali
dirawat di RSJ HB Saanin selama satu bulan. Pasien kambuh karena putus obat. Menurut
keluarga, pasien sering malas minum obat.
Pada tanggal 29 April 2014, pasien kembali diantar ke RSJ HB Saanin Padang. Ini
merupakan yang keempat kalinya pasien di rawat di RSJ HB Saanin, Gadut, padang. Pasien
diantar ke RSJ HB Saanin karena marah-marah dan mengamuk tanpa sebab yang jelas sejak
14 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengancam akan membunuh ibunya. Pasien
juga marah bila keinginannya tiak dipenuhi. Pasien merusak alat-alat rumah tangga, sering
bicara-bicara sendiri, dan tertawa sendiri. Selama 14 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
kurang tidur, suka berjalan-jalan, dan tidak bisa menjaga kebersihan diri. Pasien kadang
buang air kecil di sembarang tempat. Pasien juga menggertak tetangga dan mengaku-ngaku
sebagai dajjal. Pasien mengatakan ada yang membisikkan di telinganya kalau dia adalah
seorang dajjal. Selain itu, dia juga mengaku melihat nabi yang memakai baju putih. Menurt
keluarga pasien, pasien tidak mau lagi mengkonsumsi obat sejak 4 minggu sebelum masuk
rumah sakit. Keadaan ini membuat keluarga pasien membawa pasien ke RSJ HB Saanin.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Mulai sakit pada tahun 2012 dan dirawat di RSJ HB Saanin. Selama tahun 2014,
pasien dua kali masuk RSJ HB Saanin yaitu pada bulan Januari dan Agustus karena
putus obat. Dan pada tanggal 29 April 2015 pasien kembali dirawat untuk yang
keempat kalinya di RSJ HB Saanin.
2. Riwayat Gangguan Medis
3

Tidak ada riwayat trauma capitis, malaria, thypus abdominalis dan penyakit lainnya
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat Adiktif lain
Pasien mulai mengkonsumsi alkohol sejak di SMA. Pasien mengkonsumsi alkohol
ketika ada acara-acara pesta. Selain itu, pasien juga merupakan seorang perokok dan
masih merokok sampai saat ini.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Masa prenatal dan perinatal
Pasien terlahir sebagai anak ke keenam dari tujuh bersaudara. Pasien memiliki
saudara kembar. Selama mengandung, ibu pasien tidak mempunyai penyakit fisik
yang serius dan tidak mengkonsumsi obat-obatan saat kehamilan dan nifas. Pasien
lahir cukup bulan dengan berat badan cukup, lahir spontan ditolong oleh dokter di
RSUP DR M Djamil Padang, langsung menangis, tidak ada penyulit selama proses
persalinan. Riwayat kejang dan biru tidak ada.
2. Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lainnya.
3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lainnya, memiliki banyak teman,
dan prestasi belajar rata-rata.
4. Masa kanak akhir dan remaja
Pasien tumbuh dan berkembang sehat seperti anak lainnya, memiliki banyak teman,
namun prestasi belajar pasien mengalami penurunan. Pasien seringkali tidak mau
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Akibatnya pasien pindah ke sekolah
swasta.
5. Masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
SD
: umur 7 tahun, di SD 15 Anduriang, tamat 6 tahun, prestasi rata-rata
SMP
: umur 13 tahun, di SMP 10 Padang, tamat 3 tahun, prestasi rata-rata
SMA
: umur 16 tahun, kelas 1 dan 2 di SMK N 8 Padang, kelas 3 di SMA
Kartika Padang, tamat 3 tahun, prestasi menurun.
b. Riwayat pekerjaan
Pasien seorang kuli bangunan, kadang bekerja kadang tidak. Hubungan dengan
teman di lingkungan tempat pasien bekerja cukup harmonis.
c. Riwayat perkawinan
Pasien menikah bulan Februari tahun 2011 dengan seorang janda yang memiliki 2
anak. Empat bulan pertama pernikahannya, hubungan pasien dengan istrinya
cukup harmonis. Namun, pada bulan keempat (sekitar bulan Juni), istri pasien
memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Pesisir Selatan untuk
mencari pekerjaan di sana. Istri pasien ingin membantu perekonomian keluarga
4

karena pasien sudah jarang mendapat tawaran bekerja, sehingga tidak bisa
menafkahi dirinya dan anak-anaknya. Saat itu, istri pasien tengah mengandung
dua bulan. Selama istrinya di kampung, pasien tidak pernah mengirimi istrinya
uang untuk kebutuhan sehari-hari. Akhirnya pada bulan Juni 2012, istri pasien
meminta cerai.
d. Riwayat agama
Pasien beragama islam,pandai mengaji, namun jarang shalat.
e. Riwayat psikoseksual
Riwayat pelecehan seksual tidak ada
f. Aktivitas sosial
Sejak kecil pasien merupakan anak biasa-biasa saja, tidak terlalu pendiam dan
periang.
g. Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum dan hal-hal yang berhubungan dengan
hukum.
E. Riwayat Keluarga

kembaran pasien

pasien

Keterangan :
: Pria
: Wanita
: Pasien

F. Situasi Kehidpan Sekarang


Sebelum masuk rumah sakit, pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kedua kakak
perempuannya. Hubungan antara pasien dengan kedua orang tua dan kedua kakak
perempuan nya cukup harmonis. Pasien tinggal di rumah permanen, kendaraan
bermotor tidak ada, listrik ada, air PDAM. Penghasilan didapatkan dari pekerjaan nya
sebagai kuli bangunan dan dari ibunya sebagai pembantu rumah tangga, sedangkan
ayahnya tidak bekerja karena sudah tua. Penghasilan pasien lebih kurang Rp. 500.000
5

per bulan dan penghasilan ibu lebih kurang Rp. 500.000 per bulan. Penghasilan
pasien dan ibunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
G. Persepsi dan Harapan Keluarga
Keluarga pasien berharap dengan dirawatnya pasien, pasien dapat diawasi dengan
baik dan mengalaami perbaikan.
H. Persepsi dan Harapan Pasien
Pasien merasa sehat dan tidak ada gangguan jiwa
III.
Status Internus
Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: Compos mentis cooperatif
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: Teraba kuat, teratur, frekuensi 84x / menit
Nafas
: pernafasan teratur, frekuensi 20 x per menit, jenis pernafasan
Suhu
Tinggi Badan
Berat badan
Bentuk badan
Status gizi
Sistem Respiratorik
Sistem Kardiovaskular
Sistem Gastrointestinal
Kelainan khusus
IV.

abdominothorakal
: 36,5 0C
: 165 cm
: 55 kg
: Astenikus
: normal
: pernafasan teratur, jenis pernafasan abdominothorakal
: Bunyi jantung normal, nadi kuat angkat
: Hepar dan Lien tidak teraba, bising Usus (+) normal
: Tidak ditemukan kelainan khusus

STATUS NEUROLOGIKUS
GCS
: E4M6V5
Tanda rangsangan meningeal
: tidak ada
Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- tremor tangan
: tidak ada
- akatisia
: tidak ada
- bradikinesia
: tidak ada
- cara berjalan
: normogait
- keseimbangan
: baik
- rigiditas
: tidak ada
1.
2.
3.

4.

Motorik
-

Tonus
Kekuatan
Koordinasi

5.

Sensorik

6.

Refleks fisiologis
Refleks patologis

:
: Eutonus
: 555 555
555 555
: Baik
: sensasi halus (+) normal
sensasi kasar (+) normal
: (+/+) normal
: (-/-)
6

V.

STATUS MENTAL
Autoanamnesis
Pertanyaan
Assalamualaykum

Jawaban
bang, Waalaykum salam, iyo diak.

Interpretasi
Kesadaran baik

kami dokter muda mia,


resti, jo cantika.
Buliah kami batanyo-tanyo Buliah diak

Kooperatif

jo abang sabanta?
Namo abang sia?
Ronaldi diak
Perhatian ada
Jadi baa kok abang sampai Awak berang-berang jo amak Waham ada
dirawat di siko?

wak. Awak maancam

ka

mambunuah inyo.
Baa kok sampai maancam
ka

mambunuah

amak

abang ?

Keluarga wak ndak pacayo


awak Dajjal do diak. Nyo
suruah wak baliak ka Gaduik
liak. Tu berang wak nyo.

Sejak bilo abang bapikia


diri abang ko Dajjal ?

lai.
Alah ampek tahun ko lah
diak.

Emang apo yang tadanga

Halusinasi Akustik ada

Awak ancam se amak wak

Sajak

adoh

yang

mambisiak an ka talingo
awak.

dek abang ?

Nyo panggia-panggia wak


Dajjal diak. Acok tadanga
Selain mandanga suaro,

dek awak.
Adoh diak. Wak mancaliak Halusinasi Visual ada

adoh ndak abang pernah

bayangan putiah. Wak yakin

manampak banyangan -

bana tu nabi, nyo sadang

bayangan aneh ?

mancari-cari wak kini ma.

Bayangan

tu

sampai Lai ndak do diak.

mamegang abang ndak ??


Ndak diak
Mancium-cium bau adoh
ndak ?
Bang lai tau kini bang Rumah sakik gaduik diak

Orientasi

dima?

terganggu
7

tempat

tidak

Rumah sakik gaduik apo ??

Rumah sakik Saanin

Tahun bara kini bang?


Bulan apo kini?
Tanggal bara tu?

Tahun 2014
Orientasi waktu terganggu
Bulan Januari
Tanggal bara yoo, 21 kalau
ndak salah

Samo

sia

bang

kamari

waktu tu?

Samo amak wak, apak wak,

personal

tidak

situasi

tidak

terganggu

abang wak.

Bang lai tau sia presiden

Orientasi

Lai. Jokowi kalau ndak salah.

Orientasi

kini ?
terganggu
Sia wakilnyo ?
Yusuf Kalla ma
Menurut bang wajar ndak Ndak diak.
Discriminative
Wak ndak gilo doh, wak ndak
kalo bang dibaok kasiko?
terganggu
lo ado sakik doh. Urang tu

insight

ndak pacayo wak Dajjal do


diak.
Menurut bang, maancam ka Buliah-buliah se nyo. Wak Discriminative

judgment

mambunuah amak tu buliah Dajjal ma. Urang yang ndak terganggu


atau ndak?

pacayo samo wak, harus wak

agiah pelajaran.
Ado bang maraso curiga Ado, samo keluarga wak di Kecurigaan ada
samo urang-urang di sekitar rumah, jo tetangga wak gai.
bang?
Baa kok curiga bang ?

Urang-urang tu acok
mancaliak-caliak ka wak.
Beko nyo baok nyo wak ka

gaduik ko.
Ado bang maraso ndak suko Ndak. Wak
samo urang disekitar bang?

ndak

adoh Rasa permusuhan tidak ada

musuah do diak. Wak lai


elok-elok se samo tetangga

wak nyo
Suko bang main api?
Ndak.
Piromania tidak ada
Suko bang pai jalan-jalan Lai, main-main se nyo ka Vagabondage tidak ada
kalua rumah?
70 kurang 7 bara bang?
63 kurang 7 bara?

rumah sabalah.
62, eh 63
Konsentari kurang
Ndak tau wak doh, wak
-

Yo lah, makasi yo bang

memang susah matematik,


ndak suko wak doh
Yo diak.
8

Berdasarkan pemeriksaan tanggal 14 Mei 2015


I.

II.

Keadaan umum
Kesadaran/ sensorium
Sikap
Tingkah laku motorik
Ekspresi fasial
Verbalisasi dan cara berbicara
Kontak psikis
Perhatian
Inisiatif

: kompometis/ baik
: kooperatif
: aktif
: kaya
: dapat berbicara, lancar, jelas
: dapat dilakukan, cukup wajar, lama
: ada
: ada

Keadaan spesifik
A. Keadaan Alam Perasaan
1. Keadaan afektif
: luas
2. Hidup emosi
b. Stabilitas
: labil
c. Pengendalian
: terkendali
d. Echt-unecht
: echt
e. Einfuhlung
: adekuat
f. Dalam dangkal : dangkal
g. Skala differensiasi : sempit
h. Arus emosi
: cepat
B. Keadaan dan fungsi intelek
a. Daya ingat
b. Daya konsentrasi
c. Orientasi
Waktu
tempat
personal
situasi
d. Luas pengetahuan umum dan sekolah
e. Discriminative insight
f. Dugaan taraf intelegensia
g. Discriminative judgement
h. Kemunduran intelek

: terganggu
: kurang
: terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
: tidak terganggu
: sulit dinilai
: terganggu
: sulit dinilai
: terganggu
: tidak ada

C. Kelainan sensasi dan persepsi


a. Ilusi
: tidak ada
b. Halusinasi
- Akustik
- Visual
- Olfaktorik
- Taktil

: ada, mendengar suara bisikan bisikan yang


memanggil dia sebagai dajjal
: ada, bayangan putih yang dianggap sebagai nabi
: tidak ada
: tidak ada

D. Keadaan proses berpikir


9

1. Kecepatan proses berpikir


a. Mutu proses berpikir:
b. Jelas dan tajam
c. Sirkumtansial
d. Inkoheren
e. Terhalang
f. Terhambat
g. Meloncat-loncat (flight of ideas)
h. Verbigerasi
i. Persevarative
2. Isi pikiran
a. Pola sentral dalam pikirannya
b. Fobia
c. Obsesi
d. Delusi
e. Kecurigaan
f. Konfabulasi
g. Rasa permusuhan/ dendam
h. Perasaan inferior
i. Banyak/ sedikit
j. Perasaan berdosa
k. Hipokondria
l. Lain-lain

E. Kelainan dorongan instinktual dan perbuatan


1. Abulia
2. Stupor
3. Raptus
4.

: cepat
: kurang jelas dan kurang tajam
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: waham kebesaran
: ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: banyak
: tidak ada
: tidak ada
:-

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Kegaduhan

umum

: ada sejak 14 hari sebelum


masuk rumah sakit dan telah
berkurang
5. Deviasi seksual
6. Ekhopraksia
7. Vagabondage
8. Piromani
9. Mannerisme
10. Lain-lain
F. Anxietas yang terlihat secara overt
G. Hubungan dengan realitas
VI.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb
: 10,5 gr/dl
10

sejak

dirawat di rumah sakit


: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
:: tidak ada
: terganggu dalam hal pikiran

minggu

Leukosit
Trombosit
VII.

: 10.500/mm3
: 253.000/mm3

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Telah diperiksa Tn.R, umur 33 tahun, agama islam, suku Minangkabau dan sudah

menikah. Berobat untuk keempat kalinya ke IGD RSJ HB Saanin Padang dengan keluhan utama
marah marah dan mengamuk terhadap keluarga tanpa sebab yang jelas sejak 14 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien merusak alat-alat rumah tangga, sering bicara-bicara sendiri, dan
tertawa sendiri. Selama 14 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien kurang tidur, suka berjalanjalan, dan tidak bisa menjaga kebersihan diri. Pasien kadang buang air kecil di sembarang tempat.
Pasien juga menggertak tetangga dan mengaku-ngaku sebagai dajjal. Pasien mengatakan ada yang
membisikkan di telinganya kalau dia adalah seorang dajjal. Selain itu, dia juga mengaku melihat
nabi yang memakai baju putih. Keadaan ini membuat keluarga pasien membawa pasien ke RSJ
HB Saanin.
Perubahan kondisi kejiwaan pasien sudah terjadi sejak tahun 2012. Hingga saat ini, sudah
terhitung empat kali pasien dirawat di RSJ HB Saanin Padang dan gejala yang muncul semakin
berat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada pasien tidak ditemukan adanya riwayat kelainan medis.
Dari pemeriksaan status mental, didapatkan seorang laki-laki, tampak sesuai usia,
perawakan ideal, berusia 33 tahun, berpenampilan kurang rapi. Selama wawancara pasien dapat
duduk dengan tenang dan bersikap kooperatif. Ditemukan mood hipertim dengan afek manik,
serasi, dan proses pikir koheren, disertai dengan halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Pada
pemeriksaan status neurologis tidak ditemukan adanya kelainan.

VIII. FORMULASI DIAGNOSIS


Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada pasien ini
ditemukan adanya perubahan pola pikiran dan perasaan yang secara klinis bermakna dan
hendaya (disability) dalam fungsi sosial, dengan demikian berdasarkan PPGDJ III dapat
disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami
trauma kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat membuktikan disfungsi otak
sebelum menunjukkan gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik dapat
disingkirkan (F00-09).

11

Pasien mempunyai riwayat mengkonsumsi alkohl sejak SMA dan itu hanya dilakukan
jika pasien menghadiri pesta atau berkumpul dengan temannya. Pasien juga merupakan
seorang perokok dan mash merokok sampai saat ini. Pada pasien tidak ditemukan riwayat
pemakaian NAPZA.Berdasaarkan keterangan di atas, diagnosis gangguan mental dan
perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan (F10-F19).
Pada pasien ditemukan waham kebesaran yang menonjol dan terdapat afek yang
hipertim sehingga berdasarkan PPGDJ III dapat disimpulkan pada aksis I dengan working
diagnosis Skizoafektif tipe Manik (F 25.0).
Pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
sehingga untuk aksis II pasien tidak didiagnosa. Pada pasien ini juga tidak ditemukan suatu
kondisi medis umum yang cukup bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak
didiagnosa.
Pada pasien ditemukan adanya masalah keluarga yaitu bercerai dengan istrinya pada
tahun 2012 sehingga aksis IV pada pasien ini dapat ditegakkan yaitu masalah perceraian
dengan istri.
Pada aksis V, pasien tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain sewajarnya dan
sudah tidak dapat melakukan hubungan sosial, bekerja dan mengisi waktu luang sehingga
berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of Functional Scale) saat ini pasien berada
pada nilai 40-31 yaitu beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

IX. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I

: F.25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik

Aksis II

: tidak ada diagnosa

Aksis III

: tidak ada diagnosa

Aksis IV

: masalah perceraian dengan istri

Aksis V

: GAF 40-31

Differensial Diagnosis: F20.0 Skizofrenia Paranoid


12

X. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik : paman dan saudara kembar pasien juga menderita gangguan jiwa
(genetik).
B. Psikologis :
Mood hipertim
Waham kebesaran
Halusinasi auditorik, visual
Discriminative insight dan judgment terganggu
Tidur terganggu
C. Lingkungan dan psikososial :
Masalah perceraian dengan istri

XI. PROGNOSIS

Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam
: dubia ad bonam

XII. RENCANA PENATALAKSANAAN


A. Farmakoterapi :
CPZ 1X1 @100 mg
Lithium Carbonate 1x1 @ 200 mg
B. Psikoterapi :
1.

Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberi empati kepada pasien. Mengidentifikasi faktor pencetus dan

membantu mengoreksinya serta memecahkan masalah dengan terarah.


Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampuan yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala dan

2.

segera mendapat pertolongan.


Kepada keluarga : Psikoedukasi mengenai
13

Penyakit yang diderita pasien


Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien
Terapi dan kepatuhan minum obat sangat penting bagi pasien

XIII. ANALISIS KASUS


Diagnosis pada pasien ini ditegakkan dari anamnesis (wawancara psikiatri) dan
pemeriksaan fisik termasuk status neurologikus dan status psikiatri. Keluhan utama pasien
adalah pasien marah-marah sambil merusak barang-barang di rumah.
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan dari pemeriksaan fisik umum dan
status neurologikus. Pada pasien ditemukan adanya mood hipertim, afek terbatas, proses pikir
cepat, inkoheren dan flight of ideas tidak ada, isi pikir terdapat waham kebesaran, terdapat
halusinasi akustik dan visual, discriminative insight dan judgment terganggu. Sehingga
berdasarkan PPGDJ III dapat disimpulkan pada pasien ini dengan diagnosis kerja
Skizoafektif tipe Manik
Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam. Dukungan dari keluarga sangat diperlukan
untuk pasien. Pasien juga harus mengkonsumsi obat rutin untuk mengontrol penyakitnya.
Pada pasien ini diberikan antipsikosis yaitu risperidon dan Chlorpromazine serta
antimania yaitu Lithium Carbonat.

DAFTAR PUSTAKA

14

Departemen Kesehatan RI. 1995. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III. Cetakan pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
Maslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ III.
Jakarta: Nuh Jaya.
Maslim, Rusdi. 2004. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga.
Jakarta: Nuh Jaya.
Pranatha, Yudha dan Mia Irawadi. 2004. Ikhtisar dan Kesimpulan Pemeriksaan Psikiatrik.
Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

15

Anda mungkin juga menyukai