Anda di halaman 1dari 8

(b) Pengereman Plugging

Pengereman ini dilakukan dengan cara merubah urutan fasa


sumber motor (membalikkan arah putaran motor), dengan demikian
motor akan mendapat kopel lawan dan segera berhenti. Tindakan
pengereman hanya dilakukan sesaat saja. Arus motor yang besar
akibat pengereman dapat diatasi dengan memberikan tahanan
depan.

3.9 ELECTRIC BRAKING OF


INDUCTION MOTORS

Kontaktor K1 untuk mengoperasikan motor, K2


untuk pengereman (merubah urutan fasa) dan
K3 adalah kontaktor bantu untuk mengatur
pengoperasian K1 dan K2.Tahanan depan R
berfungsi sebagai pembatas arus motor saat
pengereman. Apabila ON ditekan, maka K1 akan
mengalir arus dan motor akan beroperasi. Bila
OFF ditekan, maka K1 akan melepas dan K2
mendapat arus dan motor akan segera berhenti
karena mendapat torsi lawan. OFF ditekan hanya
sesaat atau sampai motor benarbenar berhenti.
3.9 ELECTRIC BRAKING OF
INDUCTION MOTORS

Pada saat motor berputar pada kecepatan


nominal, jika salah satu dari arus jangkar atau
arus medan dibalik arahnya maka akan
timbul torsi baru yang berlawanan arah
dengan torsi mula mula.
Dalam kasus keseimbangan motor induksi
polyphase, pengereman dipengaruhi dengan
hanya membalik urutan fase pasokan pada
R
A
motor, misalnya
R
A :
Y

B
C
kondisi - mula

B
C
Kondisi - Plugging

3.9 ELECTRIC BRAKING OF


INDUCTION MOTORS

(b) Pengereman Plugging


Kurva
kecepatan
torsi motor
yang
ditunjukkan
pada Fig 3.12.
kondisi Under
Plugging.
Resistansi
rotor (c) > in
(b) > in (a)

3.9 ELECTRIC BRAKING OF


INDUCTION MOTORS

Contoh 3.14
Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk membawa beban
dalam keadaan diam oleh motor induksi 3 phasa dengan
momen inersia 3 kg m2 ohm kecepatan 960 rpm.
Dengan spesifikasi (konstanta) motor sebagai berikut:
415 V, 3 phasa, 6 pole, 50 Hz.
Resistansi stator 1 ohm per phasa; resistansi rotor sama
dengan stator r12 = 1 ohm per phase; reaktansi stator
per phasa X1= 2 ohm per phasa; reaktansi rotor sama
dengan stator X12 = 2 ohm per phasa, semua nilai
mengacu pada stator. Dengan mempertimbangkan
pendekatan rangkaian ekivalen, dapatkan nilai torsi
dengan slip yang berbeda dan waktu berhenti pada
motor.
Penyelesaian
3.9 ELECTRIC BRAKING OF
INDUCTION MOTORS

Penyelesaian Contoh 3.14


Dengan pendekatan rangkaian
ekivalen

Berhenti s=1.0; saat pengisian


dengan kecepatan 960 rpm
(normal slip 4 %); plugging slip =
1.96

3.9 ELECTRIC BRAKING OF


INDUCTION MOTORS

Penyelesaian Contoh 3.14


Dari dua persamaan tersebut
maka:

3.9 ELECTRIC BRAKING OF


INDUCTION MOTORS

Penyelesaian Contoh 3.14


Dengan demikian terlihat bahwa motor akan
berhenti di 5,1 detik. Dengan batas
ditentukan
Batas slip saat pengereman motor induksi
dari kecepatan sinkron berhenti adalah S1 =
2: S2 = 1; panas yang dihasilkan dalam
rangkaian rotor= (22 - 12) = 3 kali energi
kinetik pada kecepatan sinkron. sehingga
operasi pengisian membutuhkan energi dua
kali lebih banyak dari suplai yang sudah ada
dalam sistem dan menghilangkan semua
energi dalam resistansi rangkaian rotor.
3.9 ELECTRIC BRAKING OF
INDUCTION MOTORS

Anda mungkin juga menyukai