Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penguji kasus
Pembimbing
Dibacakan oleh
: Vetty Kurniawati
Dibacakan tanggal
: 27 Januari 2014
Melaporkan kasus:
Penguji kasus
Pembimbing
Dibacakan oleh
: Vetty Kurniawati
Dibacakan tanggal
: 27 Januari 2014
diajukan untuk memenuhi tugas kepaniteraan senior di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Pembimbing
Penguji
LAPORAN KASUS
Penguji kasus
Pembimbing
Dibacakan oleh
: Vetty Kurniawati
Dibacakan tanggal
: 27 Januari 2014
I.
PENDAHULUAN
Konjungtivitis adalah penyakit yang terjadi di seluruh dunia dan dapat
diderita oleh seluruh masyarakat tanpa dipengaruhi usia. (1) Hal ini disebabkan
karena mudahnya konjungtivitis menular dari orang ke orang, khususnya
konjungtivitis viral dan bakterial. Konjungtivitis tersebut dapat menular
melalui batuk ataupun bersin-bersin.
(2)
(4)
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: An. AR
Umur
: 8 tahun
III.
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
No. CM
:-
ANAMNESIS
(Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan pasien dan ayah pasien pada
tanggal 18 Januari 2014 di poliklinik mata Puskesmas Gunungpati)
Keluhan Utama : kedua mata merah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak satu minggu yang lalu pasien mengeluh mata kanan merah.
Mata merah sepanjang hari, diikuti dengan mata kiri ikut memerah 3 hari
kemudian. Selain itu pasien juga demam dan mengeluh dari mata keluar lodok
berwarna putih (+), mata bengkak, terasa gatal, mata terasa lengket akibat ada
lodok yang keluar dari mata. Mata lengket khususnya setelah pasien bangun
tidur di pagi hari. Pasien tidak diberi obat apapun untuk mengurangi keluhan,
dan keluhan tidak berkurang dengan istirahat, sehingga pasien diperiksakan ke
poli mata Puskesmas Gunungpati oleh orangtua nya.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat mata merah sebelumnya disangkal
Riwayat trauma pada mata disangkal
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK ( Tanggal 18 Januari 2014)
Status Praesen :
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
:
Nadi
: 94x/menit
RR
: 20x/menit
Suhu
: 38o C
Pemeriksaan fisik:
kepala
: mesosefal
nnll preaurikuler
: -/nnll submandibuler : -/leher
: tidak ada kelainan
thoraks : cor : tidak ada kelainan
paru : tidak ada kelainan
abdomen
: tidak ada kelainan
ekstremitas : tidak ada kelainan
Status Oftalmologi (Tanggal 18 Januari 2014)
OD
OS
Oculo Dexter
6/10
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
VISUS
KOREKSI
SENSUS COLORIS
Oculo Sinister
6/7,5
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
PARASE/PARALYSE
SUPERCILIA
PALPEBRA
SUPERIOR
PALPEBRA INFERIOR
Hiperemis (+),folikel
(-), pseudomembran (-),
papil (-)
Hiperemis (+), sekret
(+)
KONJUNGTIVA
PALPEBRALIS
Hiperemis (+),injeksi
konjungtiva (+), sekret
(+) serous
KONJUNGTIVA
BULBI
SCLERA
CORNEA
CAMERA OCULI
ANTERIOR
Kripte (+)
Bulat, central, regular,
d : 3 mm, RP (+) N
IRIS
PUPIL
Kripte (+)
Bulat, central, regular,
d : 3 mm, RP (+) N
Jernih
LENSA
Jernih
KONJUNGTIVA
FORNICES
V.
(+) cemerlang
Tidak dilakukan
FUNDUS REFLEKS
TENSIO OCULI
(+) cemerlang
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
SISTEM CANALIS
LACRIMALIS
Tidak dilakukan
RESUME
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun datang ke poli mata Puskesmas
Gunungpati, Semarang dengan keluhan oculo dextra sinistra hiperemis sejak
satu minggu yang lalu. OD palpebra oedem (+), sekret (+) serous, gatal (+),
demam (+). Adik dan ayah pasien menderita keluhan yang sama, tinggal satu
rumah dengan pasien, namun ayah pasien sekarang sudah sembuh.
Status praesens
: dalam batas normal
Pemeriksaan fisik
: dalam batas normal, tidak ada kelainan
Status Oftalmologi :
Oculo Dexter
6/10
Edema (+), spasme (-)
Edema (+), spasme (-)
Hiperemis (+), sekret
(+)
Hiperemis (+),injeksi
konjungtiva (+),sekret
(+)serous
VI.
VISUS
PALPEBRA
SUPERIOR
PALPEBRA
INFERIOR
KONJUNGTIVA
FORNICES
KONJUNGTIVA
BULBI
Oculo Sinister
6/7,5
Edema (-), spasme (-)
Edema (-), spasme (-)
Hiperemis (+), secret
(+)
Hiperemis (+),injeksi
konjungtiva (+),sekret
(+)serous
DIAGNOSIS BANDING
1. ODS konjungtivitis:
DD/
Miopi
Astigmatisme
VII.
DIAGNOSIS KERJA
ODS konjungtivitis e.c suspek virus
VIII. TERAPI
Lyteers ED 6x1 tetes (ODS)
Imunomodulator 1x1 tab
Kompres dingin
IX.
X.
PROGNOSIS
OD
OS
Quo ad visam
ad bonam
ad bonam
Quo ad sanam
ad bonam
ad bonam
Quo ad vitam
ad bonam
Quo ad cosmeticam
ad bonam
SARAN
Kontrol 3 hari kemudian untuk evaluasi kondisi pasien
XI.
EDUKASI
XII.
DISKUSI
A. Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva merupakan mukosa tipis dan transparan yang menutupi
permukaan posterior palpebra dan permukaan anterior sklera. Konjungtiva
berfungsi untuk melindungi dan membantu membasahi bola mata terutama
kornea. Berbagai macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva.
Keterangan:
3. Konjungtiva forniks
4. Konjungtiva palpebra
5. Punctum lacrimalis
6. Margin konjungtiva
Konjungtiva mendapat perdarahan dari a.konjungtivalis posterior
cabang a.palpebralis dan a.ciliaris anterior. Dilatasi dari masing-masing arteri
akan memberi arti diagnostik tertentu. Konjungtiva mendapat persyarafan dari
cabang N.V yang berakhir sebagai ujung bebas terutama di daerah
konjungtiva palpebralis.(4)
10
B. Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata bagian depan.
Gambaran klinis yang terlihat pada konjungtivitis dapat berupa hiperemis
konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva), lakrimasi, eksudat dengan sekret yang
lebih nyata di pagi hari, pseudoptosis akibat kelopak membengkak, kemosis,
hipertrofi papil, folikel, membran, pseudomembran, granulasi, flikten, mata
terasa seperti adanya benda asing, dan adenopati aurikuler.(5)
Hiperemia adalah tanda konjungtivitis akut yang paling mencolok.
Kemerahannya paling jelas di forniks dan makin berkurang ke arah limbus.
Epifora sering mencolok pada sekresi air mata yang diakibatkan oleh adanya
sensasi benda asing. Transudasi juga timbul dari pembuluh-pembuluh darah
yang hiperemis sehingga menambah jumlah air mata. Eksudasi adalah ciri
semua jenis konjungtivitis akut. Eksudat yang berlapis-lapis dan amorf
menandakan konjungtivitis bakteri, sedangkan yang berserabut ditemukan
pada konjungtivitis alergika.(3, 5)
Klasifikasi konjungtivitis berdasarkan etiologi yaitu:(5)
1. Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis virus adalah suatu penyakit umum yang dapat
disebabkan oleh berbagai jenis virus. Konjungtivitis virus biasanya
disebabkan oleh Adenovirus, Herpes simplek virus (HSV), Varisela (herpes)
zooster virus (VZV), moluskum contangiosum, dan Virus New Castle.
2. Konjungtivitis Bakteri
Terdapat dua bentuk konjungtivitis bakteri: akut (termasuk hiperakut
dan subakut) dan kronik. Konjungtivitis bakteri akut biasanya dapat sembuh
sendiri, berlangsung kurang dari 14 hari. Sebaliknya, konjungtivitis hiperakut
(purulen) yang disebabkan oleh Nisseria gonorrhoeae
atau Nisseria
11
Tanda
karakteristik
lainnya
adalah
datangnya
bermusim.
Bakterial
Mencolok
Virus
Sedang
Alergik
Ringan-
Toksik
Ringan-
konjungtiva
Hemoragi
Kemosis
+
++
+
+/-
sedang
++
sedang
+/-
Eksudat
Purulen/mukopurule
Air
Berserabut,
Pseudomembra
n
+/-
(serous)
+/-
lengket
-
n
Papil
+/-
Folikel
Nodus
++
preaurikuler
Panus
Gatal
Minim
Minim
Hebat
Air mata
Sedang
Profuse
Sedang
12
Pewarnaan
kerokan
Bakteri, PMN
Monosit
Eosinofil
dan
eksudat
C. Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis virus dapat disebabkan berbagai jenis virus, tetapi
Adenovirus adalah virus yang paling banyak menyebabkan penyakit ini, dan
Herpes simplex virus yang paling membahayakan. Selain itu penyakit ini juga
dapat disebabkan oleh virus Varicella zooster, picornavirus (enterovirus 70,
Coxsackie A24), poxvirus, dan human immunodeficiency virus.
Penyakit ini sering terjadi pada orang yang sering kontak dengan
penderita dan dapat menular melalui droplet pernafasan, kontak dengan
benda-benda yang menyebarkan virus dan berada di kolam renang yang
terkontaminasi.(6, 7)
Gejala klinis pada konjungtivitis virus berbeda-beda sesuai dengan
etiologinya. Pada konjungtivitis virus epidemik yang disebabkan oleh
adenovirus tipe 8 dan 19 biasanya dijumpai demam dan mata seperti kelilipan,
mata
berair
berat
dan
kadang
dijumpai
pseudomembran.
Pada
13
tahan
tubuh
yang
baik
untuk
dapat
mendukung
proses
DAFTAR PUSTAKA
14
1.
4.
5.
6.
7.
at:
http://www.aoa.org/documents/optometrists/CPG-11.pdf cited 2014 Dec 20.
Vaughan D. Oftalmologi Umum. 17th ed. Jakarta: Widya Medika; 2000
Ilyas S. Sari Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2000.
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. 3 ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
Scott I. Viral Conjunctivitis. Available at :
15