Neraca
Neraca adalah alat ukur besaran massa. Neraca yang di gunakan saat
praktikum ekologi bermerek Ohaus dengan ketelitian neraca mencapai 0,01 gram.
Bagian-bagian Neraca Ohaus:
1. Cawan beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur.
2. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
3. Lengan neraca untuk neraca Ohaus 3 lengan berarti terdapat tiga lengan
dan untuk neraca Ohaus 4 lengan terdapat empat lengan.
4. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
5. Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.
Macam-macam neraca Ohaus
Neraca ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Neraca Ohaus Dua Lengan
Memiliki dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang,
lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan.
2. Neraca Ohaus Tiga Lengan
Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triipel beam ini
mempunyai bagian-bagian sebagai :
1. Lengan Depan, memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1,
2, 3, , 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.
2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai
tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)
Cara penggunaan:
Dalam mengukur massa benda dengan neraca ohaus dua lengan atau tiga
lengan sama. Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan
menggunakan neraca ohaus, antara lain :
1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,
dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke
kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan
4. Jika garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya
2. Jangka sorong
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
mengukur panjang dan diameter suatu benda. Jangka sorong yang di gunakan saat
praktikum ekologi bermerek Tricle Brand dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Bagian-bagian jangka sorong:
1. Rahang dalam, berfungsi mengukur sisi bagian luar benda.Terdiri atas rahang
geser serta rahang tetap.
2. Rahang luar, berfungsi mengukur sisi bagian dalam benda. Terdiri atas rahang
geser serta rahang tetap.
3. Depth probe, berfungsi mengukur kedalaman benda.
4. Skala Utama
6. Skala nonius
8. Pengunci, digunakan untuk menahan bagian-bagian yang bergerak ketika
pengukuran seperti rahang atau Depth probe.
Cara Penggunaan :
a. Mengukur diameter luar
3. Refraktometer
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi
bahan terlarut berdasarkan indeks biasnya. Refraktometer yang di gunakan saat
praktikum ekologi bermerek Atago.
Bagian-Bagian Alat
1. Day light plate (kaca)
Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat
debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada
prisma tidak menetes atau jatuh.
2. Prisma (biru)
Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan.
Prisma berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah
cahaya polikromatis (cahaya lampu/matahari) menjadi monokromatis.
3. Knop pengatur skala
Knop pengagtur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala
menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau
berlawanan arah jarum jam hinggan didapatkan skala paling kecil (0.00
untuk refraktometer salinitas, 1.000 untuk refraktometer urine).
Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang monokromatis.
5. Handle
Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga
4.
namanya,
lensa
pembesar
berfungsi
untuk
Alat ini berupa porselin warna putih yang bisa dilihat di dalam permukaan
Cara kerja: Didasarkan pada pemuaian alkohol dan air raksa yang dimodifikasi
dengan adanya indeks menunjukkan suatu maksimum dan minimum yang
ditunjukkan oleh air raksa. Jika terjadi kenaikkan suhu maka alkohol dan air raksa
akan mengembang sehingga petunjuk maksimum akan bergerak naik. Sedangkan
apabila suhu turun indek petunjuk suhu minimum akan bergerak turun atau ke
kolom reservoir.
8. Termometer biasa
Fungsi: mengukur suhu udara
Satuan alat: oC
Satuan pengukuran : oC
Ketelitian Alat : 0,5oC
Prinsip kerja: Berdasarkan kepekaan zay cair terhadap perubahan suhu
Cara Kerja : Jika suhu naik air raksa mengembang dan panjang kolom air raksa
dalam tabung bertambah, sebaliknya jika penurunan suhu air raksa mengerut dan
kolom dalam air raksa akan memendek
9. pH meter
Kalibrasi pHmeter
1) Siapkan dan nyalakan alat pHmeter
2) Cuci elektroda dengan menggunakan aquadest hingga bersih
3) Lap dengan menggunakan tisu
4) Celupkan elektroda kedalam larutan Buffer pH 7,0
5) Tekan tombol kalibrasi dan biarkan hingga layar menunjukkan pembacaan
pH 7,0
6) Bilas dengan aquadest
7) Celupkan elektroda kedalam larutan Buffer pH 4,0
8) Tekan tombol kalibrasi dan biarkan hingga layar menunjukkan pembacaan
pH 4,0
9) Bilas dengan aquadest
10) Celupkan elektroda kedalam larutan Buffer pH 10
11) Tekan tombol kalibrasi dan biarkan hingga layar menunjukkan pembacaan
pH 10
12) Bilas dengan aquadest
13) pH meter siap digunakan
Prosedur kerja
1)
2)
3)
4)
5)
10. Do meter
Kegunaan untuk mengukur DO dengan suatu ppm atau mgO2/I
Cara penggunaan:
1. Bilas wadah ( gelas ukur) dengan akuades kemudian masukkan sampel ke
dalam wadah ( gelas ukur)
2. Lalu hubungkan elektroda ke konektornya kemudian bilas elektroda
dengan akuades
3. Nyalakan DO meter dengan menekan tombol ON/OFF
4. Tunggu beberapa menit hingga muncul angka pada layar, lalu tekan
tombol CAL
14. Buret
15. Winkler
16. Callipers
17. Turbidimeter
Dasar dari analisis turbidimetri adalah pengukuran intensitas cahaya yang
ditranmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi, bilamana cahaya
dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang jatuh
dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, dan sisanya akan ditranmisikan
(Khopkar, 2003).